pekerjaan

Mengapa banyak Sarjana yang Tidak Mendapat Pekerjaan?

Menjadi Seorang Sarjana

Menjadi pengangguran pada saat menyelesaikan studimu bukanlah hal yang baru. Hal ini memang lumrah terjadi pada sebagian besar lulusan sarjana di zaman sekarang ini. Namun tidak sedikit juga mereka yang langsung mendapat kerja setelah lulus atau bahkan sudah memiliki pekerjaan tetap pada saat masih kuliah. Lalu apa yang membedakan keduanya?

Banyak faktor yang melatarbelakangi sulitnya seseorang untuk mendapatkan pekerjaan, terlepas dari background pendidikannya. Memiliki ijazah S1 kini tidak lagi menjadi penjamin seseorang akan mendapatkan pekerjaan meskipun banyak pekerjaan yang mensyaratkannya.

Kini, menjadi sarjana hampir menjadi sebuah standar, sehingga persaingan untuk mendapatkan pekerjaan pun menjadi lebih ketat karena bukan hanya kamu yang merupakan lulusan S1. Keadaan ini mendorong para lulusan sarjana untuk lebih menggali potensi di dalam dirinya agar mencari apa nilai tambah mereka untuk lantas dijadikan nilai jual.

Akar Penyebab Pengangguran

Mari kita bahas permasalahan utama dari banyaknya sarjana yang belum mendapatkan pekerjaan. Apa saja faktor penyebab tingginya tingkat pengangguran?

1. Otomatisasi Pekerjaan

Semenjak awal kemunculan revolusi industri, mesin telah menggantikan tenaga manusia dalam melakukan sebuah pekerjaan. Misalnya saja tombol lift yang menggantikan operator lift, robot yang menggantikan pelayan restoran, customer service yang diganti oleh chatbot, hingga petugas pengiriman barang yang digantikan oleh drone.

Sebuah studi di Amerika Serikat mengestimasikan bahwa dari tahun 1990-2007, terdapat 400.000 lapangan pekerjaan hilang akibat otomatisasi. Kini dengan adanya pandemi COVID-19, dorongan perusahaan untuk menggantikan pekerjaan manusia dengan mesin semakin meningkat. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi biaya operasional dan risiko terinfeksinya pekerja terhadap virus.

Selain itu, pekerjaan yang diotomatisasi juga dinilai lebih efektif karena mampu memangkas waktu secara signifikan. Mesin juga tidak dapat sakit atau menularkan virus, juga tidak membutuhkan waktu lama untuk berhenti bekerja.

Secara teori, dengan adanya mesin dan Artificial Intelligence (AI), manusia seharusnya bisa dibebaskan dari pekerjaan yang berisiko tinggi sehingga manusia dapat lebih fokus terhadap pekerjaan yang memerlukan pemikiran logis. Dengan begitu, perusahaan akan menjadi lebih produktif dan upah karyawan pun akan meningkat.

Lalu sebagai pencari kerja, apa yang harus kamu lakukan? Globalisasi serta peningkatan teknologi tentunya tidak mungkin dapat dihentikan. Mereka yang kehilangan pekerjaan karena otomatisasi ini diharapkan dapat beradaptasi dan melakukan transisi ke jenis pekerjaan baru.

Karena pada dasarnya, manusia masih memiliki kelebihan dibandingkan dengan mesin ataupun AI. Pengalaman, kemampuan dan keterampilanmu dalam beradaptasi masih dan akan terus selalu dibutuhkan.

2. Perubahan Tren

Perkembangan yang pesat di bidang digital dan teknologi, perubahan demografis dan evolusi lainnya akibat globalisasi telah mengubah dunia ketenagakerjaan. Untuk memahami perubahan yang terjadi, kamu harus mengerti tentang deindustrialisasi dan polarisasi pekerjaan.

Polarisasi pekerjaan merupakan pemahaman terhadap tipe pekerjaan yang semakin penting, dibutuhkan perusahaan dan berharga tinggi. Sedangkan deindustrialisasi adalah berkurangnya kapasitas industrial di sebuah negara. Fenomena ini lantas mendorong terjadinya transisi pada bursa ketenagakerjaan.

Transisi yang terjadi kemudian membentuk tren baru. Sebuah studi yang dilakukan Labour and Population menunjukan bahwa transisi ini akan menghasilkan tenaga kerja baru. Pencari kerja diharuskan untuk mengasah kemampuan yang lebih mengerucut dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Perusahaan juga akan dipaksa untuk merekrut kelompok pekerja yang memiliki pengalaman dan pelatihan tertentu akibat dari lambatnya pertumbuhan tenaga kerja.

Selain itu, perubahan juga akan terjadi pada pola demografis dalam komposisi tenaga kerja. Misalnya, komposisi antara perempuan dan laki-laki yang semakin berimbang sehingga kesempatan bagi perempuan untuk bekerja akan semakin terbuka lebar.

Kemampuan teknikal terhadap internet dan teknologi kini semakin menjadi standard. Namun begitu, soft skill seperti kemauan bekerja keras, kesabaran, dan komunikasi juga masih banyak dibutuhkan.

Jadi untuk dapat bertahan dengan adanya banyak perubahan di dunia industri, kamu harus mampu menjadi fleksibel dan beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Cocokan kemampuanmu dengan apa yang saat ini sedang dibutuhkan.

3. Semakin Ketatnya Persaingan Dengan Tenaga Kerja Global

Banyaknya free trade agreement yang dilakukan antar bangsa semakin membuat mudah para pekerja dari negara lain untuk memasuki pasar tenaga kerja dalam negeri. Hal ini akan menjadi tantangan bagi kamu jika kamu tidak mempersiapkan dirimu dengan skill, pengetahuan dan pengalaman yang cukup.

Saat perusahaan melakukan ekspansi dan menjadi internasional, salah satu komponen penting kesuksesan adalah pengetahuan karyawan. Oleh karenanya, dengan merekrut tenaga kerja asing, perusahaan akan memperoleh pengetahuan yang selama ini tidak dimiliki.

Perekrutan asing biasanya akan memberikan pemahaman mendalam mengenai keahlian-keahlian tertentu, produk, sistem dan kebijakan.

Standar terhadap karyawan pun berganti mengikuti standar perusahaan yang kini sudah menjangkau pasar internasional. Mereka menginginkan pekerja yang mampu keep up dengan perubahan serta culture industri internasional.

Seringkali, karyawan dalam negeri belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut sehingga perusahaan lebih banyak beralih kepada tenaga kerja global.

Untuk mengatasi hal tersebut, tentunya kamu harus melengkapi dirimu dengan pengetahuan dan kemampuan yang berstandar internasional. Tidak hanya kemampuan teknologi, kemampuan berbahasa inggris pun kini sudah menjadi standar.

Jika kamu tidak bisa mengikuti perubahan ini maka kamu tidak mampu menjawab kebutuhan perusahaan dan akan terus tertinggal.

Indonesia sendiri telah menandatangani beberapa perjanjian perdagangan bebas dengan berbagai negara di dunia. Dan karenanya, tenaga kerja global pun akan dapat lebih mudah untuk mencari pekerjaan di dalam negeri.

Namun jangan berkecil hati, karena hal ini juga berarti kamu dapat dengan lebih mudah untuk mencari pekerjaan di negara lain.

Mengapa Banyak Sarjana yang Menganggur?

memikirkan kerja
Menjadi seorang sarjana bukan merupakan jaminan mendapat pekerjaan

1. Terlalu Idealis Dalam Mencari Pekerjaan

Banyak alasan yang melatarbelakangi seseorang sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Dan salah satunya adalah karena ia terlalu idealis. Menjadi seseorang yang idealis bukanlah hal yang salah.

Namun, pastikan kamu juga memiliki “amunisi” yang cukup untuk menjadi idealis. Banyak dari fresh graduate yang langsung menginginkan gaji tinggi dan jabatan yang penting saat melamar pekerjaan. Pertanyaannya adalah, sudah pantaskah kamu untuk menuntut hal tersebut?

Refleksikan kembali perjalananmu selama kuliah. Apakah kamu sudah mengantongi kemampuan yang cukup dibutuhkan di dunia kerja? Apakah kamu memiliki network profesional yang cukup oke untuk dapat membawamu ke pekerjaan impianmu?

Untuk itu, banyak perusahaan yang menempatkan fresh graduate pada posisi entry job level. Tentu saja pada posisi seperti ini perusahaan mengharapkan karyawan untuk dapat belajar terlebih dahulu agar memahami lebih dalam posisi, tanggung jawab serta tugas yang diampu. Menempatkan orang yang tidak berpengalaman pada posisi tinggi tentunya terlalu berisiko.

Jadi, jangan berkecil hati jika kamu mendapatkan posisi pemula pada sebuah pekerjaan. Inilah kesempatanmu untuk belajar dan berbuat salah. Anggaplah hal ini sebagai batu loncatan untuk meraih karir yang lebih tinggi di masa depan.

Dan beberapa cara untuk mendapatkan networking yang berpotensi membantumu dalam mendapatkan pekerjaan misalnya perkumpulan alumni, bursa kerja, organisasi profesional, konferensi, media sosial.

Terlebih lagi, jika kamu menutup kesempatan mencoba hal baru dengan hanya menginginkan pekerjaan di bidang tertentu. Tentunya ini bukanlah hal yang salah, namun hal ini menutup kesempatanmu untuk mendapatkan pengalaman kerja.

Pekerjaan-pekerjaan yang tidak sesuai minatmu ini bisa saja menjadi batu loncatan yang membuka matamu terhadap hal baru sehingga kamu mendapatkan skill dan network baru.

2. Minim Pengalaman Kerja

Memegang ijazah perguruan tinggi kini tidak lagi dianggap spesial. Karena di Indonesia sendiri, terdapat ribuan orang yang lulus dari puluhan perguruan tinggi setiap tahunnya. Hal ini berarti di luar sana banyak orang yang berkualifikasi.

Menjadi sarjana memang masih sebuah persyaratan di beberapa bidang pekerjaan dan mampu mengantarkanmu ke pintu karir masa depanmu. Namun berbekal ijazah saja tidak akan mampu mengesankan recruiter.

Orang yang baru lulus, atau biasa disebut dengan fresh graduate, biasanya dianggap pemula di dalam dunia kerja. Karena rata-rata pada perguruan tinggi yang diajarkan adalah teori dan minim sekali praktik.

Untuk menambahkan kredensial dan pengalamanmu, kamu dapat mencoba mengikuti magang, pelatihan kerja, sertifikasi atau kegiatan kerelawanan.

Pada beberapa industri, fresh graduate malah biasanya harus melalui tahap magang terlebih dahulu untuk mendapatkan posisi pekerjaan tertentu. Jika kamu merasa kesulitan untuk mencari pekerjaan, opsi magang dapat menjadi pilihan alternatif bagimu.

Selain mampu menambah kemampuan dan pengetahuanmu di bidang tertentu, ini juga menjadi sarana batu loncatan bagimu untuk mendapatkan pekerjaan penuh waktu. Karena tidak sedikit dari pekerja magang yang kemudian diangkat menjadi pekerja penuh waktu.

3. Tidak Siap Transisi Ke Dunia Kerja

Pada kenyataannya, tidak banyak lembaga pendidikan yang benar-benar mempersiapkan lulusannya untuk menghadapi proses pencarian kerja. Sehingga banyak dari lulusannya yang kurang up date dengan proses pelamaran kerja di zaman sekarang ini.

Portal pencarian kerja seperti jobstreet, Glints, urbanhire dan lain-lain kini semakin mainstream digunakan oleh perusahaan dalam menjaring karyawan baru. Dan bisa saja tidak banyak yang tahu akan hal ini dan berpikir untuk mendapatkan kerja mereka harus menyebar CV secara langsung ke perusahaan-perusahaan.

Untuk itu, kamu dituntut untuk mandiri dan lebih pro-aktif dalam mencari informasi. Mulai dari bagaimana menulis CV untuk bidang tertentu, cara membuat portfolio, hingga tips wawancara.

Kesimpulan

Saat kamu berhasil lulus dan mendapatkan ijazah perguruan tinggi, ingatlah bahwa hal itu bukan jaminan untukmu mendapatkan pekerjaan. Selain pengetahuan yang kamu dapatkan di bangku kuliah, pengalaman serta kemampuan teknis merupakan hal wajib yang harus kamu miliki. Perpaduan antara ketiganya menciptakan keseimbangan yang dibutuhkan oleh banyak perusahaan di zaman sekarang ini.

Apakah kamu menyukai artikel ini? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!

Retail

Mimpi Bekerja di Sektor Retail? Simak Dulu Informasi Berikut

Bermimpi untuk dapat berkarir di industri retail? Tapi sejauh mana pengetahuanmu tentang industri ini?

Retail sendiri merupakan sebuah wadah bagi para produsen barang dan jasa untuk dapat menyalurkan dagangannya kepada customer. Perusahaan retail biasanya mendapatkan barang-barang tersebut langsung dari perusahaan yang bergerak di bidang FMCG, distributor atau supplier lokal. Itulah bagaimana komoditas berubah menjadi produk jadi.

Perusahaan retail mendapatkan keuntungan dengan menaikan harga jual barang dari harga aslinya. Yang perlu kamu ketahui adalah setiap pihak yang berperan pada supply chain juga melakukan hal demikian. Harga jual produsen terhadap toko retail tentu berbeda dengan harga yang dijual oleh toko retail kepada konsumen.

Beberapa aktor yang berada di dalam supply chain perusahaan retail yaitu:

  1. Produsen: Bertugas memproduksi produk menggunakan mesin, dan bahan mentah
  2. Wholesaler: Membeli produk dari produsen dan menjualnya dalam jumlah besar (grosir) kepada perusahaan retail
  3. Penjual retail: Menjual produk dalam jumlah kecil kepada konsumen dengan harga yang lebih tinggi
  4. Konsumen: Membeli produk dari retailer untuk penggunaan pribadi

Perusahaan retail mampu mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi jika membeli langsung dari produsen karena rantai penjualan yang lebih kecil. Beberapa perusahaan retail juga sudah banyak yang memproduksi sendiri beberapa barang dagangannya. Hal ini disebut dengan vertical integration.

Kenaikan harga ini disebut dengan markup atau margin keuntungan retailer. Kenaikan harga biasanya terjadi hingga dua kali lipat pada setiap aktor di dalam supply chain. Hal ini disebut dengan “keystone markup” yang diperlukan untuk menutupi biaya tambahan serta keuntungan yang cukup untuk membayar pemegang saham.

Hal terpenting bagi perusahaan retail adalah bagaimana caranya untuk menarik konsumen melalui tampilan produk dan pemasaran. Pemeliharaan inventaris, ketersediaan stock dan pelayanan prima merupakan beberapa hal utama bagi pekerja di bidang retail.

Berbagai Jenis Penjual Retail

Terdapat beberapa macam jenis penjual retail yang menggunakan berbagai teknik penjualan yang berbeda dan dengan target pembeli yang berbeda pula. Masing-masing dari jenis tersebut juga menyediakan pengalaman yang berbeda.

Departemen Store

Departemen store menjual berbagai macam produk yang diklasifikasikan berdasarkan kategori dan ditempatkan berdasarkan pembagian tersebut. Kategori yang dimaksud misalnya adalah pakaian dewasa, pakaian anak, sepatu, perhiasan, perlengkapan rumah tangga dan lain-lain.

Brick and Store

Jenis yang paling umum dari retailer adalah brick and mortar. Ini bukanlah nama sebuah toko, namun merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan toko retail fisik seperti supermarket dan mini market seperti Carrefour, Alfamart, Indomart, Hypermart, Giant dan toko serupa lainnya.

Bukan hanya itu saja, jenis toko kelontong, pedagang asongan dan kios juga termasuk ke dalam retailer jenis ini. Mereka merupakan jenis penjual retail yang menjual berbagai macam produk makanan, minuman, peralatan rumah tangga, produk kecantikan dan terkadang juga barang elektronik.

Specialty/Outlet Retailer

Jenis penjual retail ini hanya menjual produk yang spesifik dan dijual oleh satu merek tertentu. iBox, Nike, Victoria Secret merupakan beberapa contoh outlet retail karena hanya menjual produk dari merek perusahaannya masing-masing.

Retailer Online

Lalu ada yang jenis retailer yang kita kenal dengan online retailer. Jenis penjual retail ini memanfaatkan website dan media sosial untuk menjajakan serta memasarkan produk dagangannya. Setelah konsumen memilih dan membayar produk pilihannya, toko online lantas bekerja sama dengan kurir untuk mengirimkan produk tersebut langsung ke alamat konsumen.

Mereka juga biasanya menjual produk lebih murah dari harga retail pada umumnya karena selain tidak membutuhkan toko fisik, mereka biasanya membeli produk langsung dari produsen. Karena harga yang lebih kompetitif dan pembelian yang lebih efektif inilah konsumen lebih banyak memilih jenis penjual ini.

Contoh dari online retailer adalah online marketplace seperti Shopee, Bukalapak, Tokopedia, Lazada, Amazon dan platform serupa lainnya. Meskipun pertumbuhan retailer jenis ini adalah yang paling cepat, namun mereka hanya mewakilkan sekitar 12% dari industri retail secara keseluruhan.

Namun, banyak perusahaan retail yang kini menggabungkan antara toko offline dan pelayanan online. Misalnya Alfacart dari Alfamart, Hypermart Online dari Hypermart dan beberapa supermarket yang bekerjasama dan telah tersedia pada beberapa platform marketplace.

Skill Yang Dibutuhkan Untuk Bekerja di Sektor Retail

Untuk dapat bekerja di industri retail, kamu membutuhkan serangkaian kemampuan dan keahlian tertentu. Banyak peran di industri retail seperti misalnya kasir, manajer penjualan, manajer toko yang membutuhkan keahlian mulai dari penanganan produk hingga pelayanan terhadap pelanggan.

Berikut tim berkarir.id telah merangkum beberapa keahlian yang dibutuhkan di sektor retail.

1. Kemampuan Berkomunikasi

Di dalam sektor retail, apapun posisi pekerjaannya pasti kemampuan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan yang paling dibutuhkan.

Menguasai kemampuan berkomunikasi bukan hanya tentang mampu berbicara dengan lancar, kamu juga dituntut untuk dapat menyampaikan pesan secara efektif dan jelas kepada lawan bicara agar mereka memahami maksud pesan tersebut.

Selain itu, mereka yang bertugas secara langsung menangani konsumen juga diwajibkan menguasai kemampuan ini.

Mereka harus mampu menghadapi pertanyaan dan komplain serta memberikan pengetahuan produk kepada konsumen. Dan dengan semakin maraknya penjualan melalui online, kamu juga diharuskan menguasai komunikasi tidak langsung.

Jika secara tatap muka kamu harus menguasai ekspresi dan intonasi bicara, maka saat berkomunikasi secara online kamu harus memikirkan bagaimana caranya agar ketikanmu terdengar sopan dan ramah.

2. Customer Service

Selain mampu untuk berkomunikasi secara baik dan benar, pekerja di sektor retail juga harus menguasai kemampuan pelayanan prima atau excellent customer service. Selain menjual produk, perusahaan retail juga menjual pengalaman berbelanja yang menyenangkan terhadap pelanggan.

Dan untuk itu, pekerja di sektor ini diharuskan memberikan pelayanan yang sempurna agar memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan. Sehingga menghasilkan customer loyalty.

Selain diharuskan menjadi ‘people person’ yang terkenal dengan keramahan, senyum dan sikap positifnya, kamu juga harus memiliki rasa empati yang tinggi. Rasa empati dibutuhkan agar kamu dapat merasakan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, sehingga kamu mampu memberikan solusi terhadap kebutuhannya tersebut.

3. Kemampuan Matematis

Seseorang yang bekerja di sektor retail juga dituntut harus memiliki kemampuan matematis yang cukup. Seperti diketahui, produk yang dijual serta dibeli oleh sebuah perusahaan retail pasti tidak sedikit. Pekerja di sektor ini harus menguasai kemampuan matematis karena akan berurusan langsung dengan pembelian dan penjualan produk, inventarisasi produk, pengembalian produk dan juga revenue perusahaan.

4. Kemampuan Menjual Produk

Khusus untuk pedagang retail dengan toko fisik, kemampuan untuk menjual menggunakan kata-kata persuasi dan edukasi produk merupakan hal dasar yang harus dikuasai.

Hal ini sangat berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi, jadi pastikan bahwa kamu telah mengasah kemampuan berkomunikasi mu terlebih dahulu agar dapat memiliki kemampuan menjual.

Kamu dituntut untuk dapat mendorong rasa penasaran konsumen terhadap suatu produk berubah menjadi keinginan untuk membeli. Tidak berhenti sampai disitu, setelah berhasil mendorong konsumen untuk membeli produk selanjutnya kamu harus mampu mengubah konsumen tersebut menjadi pelanggan tetap di tokomu.

Bagaimana caranya? Metode yang digunakan meliputi kemauan untuk mendengar permasalahan pelanggan, kemampuan untuk memberikan rekomendasi terbaik dan juga kepribadian yang hangat agar dapat memunculkan rasa percaya pada konsumen.

Tidak hanya itu saja, pengetahuan produk juga menjadi nilai tambah yang dapat mendorong konsumen untuk membeli suatu produk. Kamu harus mampu menjelaskan fitur, benefit serta perbandingan produk tersebut dengan jelas dan menarik.

Untuk itu kamu juga harus membangun commercial awareness agar dapat lebih baik memberikan penjelasan produk kepada pelanggan.

Apakah informasi ini membuatmu lebih yakin untuk bekerja di sektor retail? Tinggalkan pendapat serta pertanyaanmu di kolom komentar, dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-temanmu!

Retail

Mengenal Perusahaan FMCG, Perusahaan Incaran Fresh Graduates

Apa Yang Dimaksud Perusahaan FMCG?

Fast-moving consumer goods atau yang biasa disebut dengan FMCG merupakan perusahaan yang memproduksi produk kebutuhan sehari-hari dalam bentuk kemasan dan karenanya memiliki perputaran omset yang cepat.

Penjelasan

Fast-moving consumer goods (FMCG) adalah sebutan bagi produk-produk yang terjual dengan cepat dan memiliki harga murah. Contohnya adalah produk rumah tangga yang memiliki waktu simpan yang tergolong sebentar seperti makanan dan minuman kemasan, peralatan mandi, kosmetik, obat-obatan dan lainnya yang serupa.

Istilah FMCG sangat lazim digunakan di wilayah Eropa, Asia dan Oceania, sedangkan di Amerika, ia biasa disebut dengan CPG (Consumer Packaged Goods).

Mengapa perusahaan yang menjual produk murah dapat menghasilkan keuntungan yang besar?

Jika produk tersebut dijual secara satuan (eceran), maka perusahaan memang mendapatkan keuntungan yang sedikit. Namun karena produk-produk tersebut cenderung dijual secara grosir, maka perusahaan mendapatkan untung yang besar.

FMCG secara umum memiliki produk dengan lama simpan yang sebentar, dikonsumsi sehari-hari dan fokus terhadap loyalitas konsumen. Untuk itu, perusahaan di sektor ini memiliki volume perdagangan yang besar, beberapa bahkan melewati batas negara. Hal ini berarti jejaring distribusi yang luas penting untuk kesuksesan perusahaan.

Ciri Dan Contoh Perusahaan FMCG

perusahaan multinasional
Brand FMCG banyak dikenal masyarakat karena erat dengan kehidupan sehari-hari

Berikut merupakan karakteristik utama perusahaan yang bergerak di industri FMCG:

  • Dari perspektif konsumen
    • Pembelian yang berulang
    • Harga murah
    • Lama penyimpanan yang pendek
    • Konsumsi secara terus menerus
  • Dari perspektif penjual
    • Volume penjualan tinggi
    • Margin kontribusi yang rendah
    • Distribusi ekstensif

Beberapa contoh perusahaan yang bergerak di industri FMCG misalnya:

1. Procter & Gamble (P&G)

Perusahaan Procter & Gamble atau yang lebih sering dikenal dengan P&G merupakan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat yang ditemukan pada 1837 oleh William Procter dan James Gamble. Perusahaan ini fokus memproduksi produk kesehatan dan kebersihan pribadi yang dibagi ke dalam beberapa segmen seperti produk kosmetik, bayi, rumah, dan keluarga.

2. Johnson & Johnson

Johnson & Johnson merupakan perusahaan multinasional yang ditemukan pada tahun 1886. Perusahaan ini memproduksi produk kesehatan, produk pertolongan pertama, produk bayi dan produk kecantikan.

3. Indofood

Siapa tak kenal perusahaan asal Indonesia ini? Produk utamanya yaitu mie instan kini mendunia dan dinikmati oleh berbagai penduduk internasional. Selai memproduksi mie instan, mereka juga memproduksi susu, makanan ringan, hingga bumbu dapur. Seluruhnya dijalankan oleh lini bisnis Consumer Branded Products-nya, yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

4. Mayora

Perusahaan yang didirikan pada tahun 1977 ini mungkin sudah sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia. Produk-produk andalannya, seperti kopi, permen, dan makanan ringan juga populer dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Karena itu, Mayora pun menjadi salah satu perusahaan FMCG yang menjadi incaran para pencari kerja.

5. Unilever

Unilever merupakan perusahaan multinasional yang berbasis di dua negara, yaitu London dan Rotterdam. Perusahaan ini memproduksi makanan, minuman, perlengkapan kebersihan, dan masih banyak lagi. Ia juga dinobatkan sebagai produsen sabun terbesar. Ia adalah salah satu perusahaan multinasional tertua di dunia dan produk yang dihasilkan tersedia di lebih dari 180 negara.

6. Nestlé

Nestlé merupakan perusahaan multinasional asal Swiss yang khusus memproduksi produk makanan dan minuman. Didasarkan dari revenue dan metriksnya, ia merupakan perusahaan produsen makanan terbesar di dunia.

Nestlé dibentuk pada tahun 1905 dan merupakan hasil gabungan perusahaan Anglo-Swiss Milk Company dan Farine Lactée Henri Nestlé yang ditemukan pada 1866. Perusahaan ini berkembang secara pesat pada saat perang dunia pertama dan kedua.

Produk-produk yang dihasilkannya seperti air kemasan, sereal, kopi, teh, makanan beku, kudapan dan makanan hewan. Ia juga merupakan salah satu pemegang saham L’Oreal yang merupakan perusahaan kosmetik multinasional.

7. The Coca-Cola Company

The Coca-Cola Company merupakan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat yang khusus memproduksi serta memasarkan minuman kemasan non-alkohol. Meskipun bermarkas di Amerika, namun ia memiliki franchise di berbagai tempat yang telah mendistribusikan produknya sejak tahun 1889.

Selain karena menawarkan gaji dan benefit yang menarik, perusahaan-perusahaan di bidang FMCG juga menawarkan eksposure dengan komunitas internasional. Inilah mengapa banyak pencari kerja, khususnya fresh graduates, yang mendambakan untuk dapat bekerja di perusahaan FMCG. Dan karenanya, menjadikan perusahaan FMCG memiliki persaingan masuk yang ketat. Untuk itu, dibutuhkan skill dan pengetahuan yang mumpuni untuk dapat diterima di perusahaan FMCG.

Skills yang Dibutuhkan Untuk Bekerja di Perusahaan FMCG

FMCG
Dibutuhkan kemampuan dan skill yang out of the box untuk dapat diterima di perusahaan FMCG

Perusahaan FMCG merupakan industri yang luas dan beragam. Karenanya, ia memiliki banyak posisi yang dapat diisi oleh berbagai ahli di berbagai bidang. Namun, mereka yang memiliki kemampuan di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Math) lebih banyak dibutuhkan di industri ini karena mereka mampu untuk:

  1. Meningkatkan kualitas dan keefektifitasan produk
  2. Memangkas harga produksi menggunakan teknologi terbaru
  3. Meningkatkan lama penyimpanan produk
  4. Membuat produk yang lebih ramah lingkungan

Namun kemampuan di bidang lain seperti manajemen bisnis, ekonomi, hukum juga masih dibutuhkan oleh perusahaan FMCG.

Lalu apa saja skill yang dibutuhkan jika ingin bekerja di industri FMCG?

1. Kemampuan Multidisiplin

Kemampuan dan pengetahuan lintas disiplin sangat diperlukan bagi mereka yang mendambakan karir di industri FMCG. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, dalam industri ini terdapat banyak pekerjaan kolaboratif dengan ritme yang cepat. Kemampuan dalam berbagai disiplin ilmu akan sangat membantumu untuk dapat keep up dengan pekerjaan di industri ini.

Industri dan bisnis FMCG mencari orang-orang yang mampu melihat sektor tersebut secara luas. Mereka yang memiliki keahlian dalam bidang marketing harus dapat memperluas pengetahuan mereka terhadap disiplin terkait seperti riset pasar, inovasi produk dan perdagangan agar dapat lebih memperluas peluang mereka mendapat pekerjaan di industri ini.

2. Tahan bekerja di bawah tekanan

Mereka yang tidak kuat untuk bekerja di bawah tekanan tidak akan mampu untuk bertahan bekerja di sektor FMCG. Sesuai namanya, perusahaan ini memiliki ritme kerja yang cepat.

Industri ini membutuhkan pekerja yang mampu membuat keputusan dengan cepat, memberikan pelayanan yang prima, serta berpikir cepat. Hal ini berarti seseorang juga harus memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mengorganisir.

3. Customer-oriented

Hal ini selalu menjadi aspek penting bagi pekerja di sektor FMCG tentang bagaimana kamu dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Namun bukan hanya sekadar kemampuan dan pengetahuan, kamu juga harus benar-benar menikmati interaksi dan menjawab keluh kesah pelanggan.

Tidak hanya itu, untuk dapat menjawab keluh kesah pelanggan maka kamu harus memiliki empati yang dapat memposisikan dirimu sebagai pelanggan guna mencari pemecahan masalah.

Namun, perusahaan di industri FMCG tidak serta merta selalu penuh dengan benefit. Salah satu contohnya adalah ancaman kerusakan lingkungan yang dipengaruhi oleh sampah sekali pakai hasil produksi industri FMCG.

Laporan Greenpeace yang berjudul “A Crisis of Convenience: The corporations behind the plastics pollution pandemic”, menyorot beberapa perusahaan FMCG dan menemukan bahwa:

  1. Kemasan sekali pakai masih banyak digunakan oleh perusahaan tersebut dan belum ada tanda-tanda akan beralih pada kemasan alternatif lain
  2. Tidak ada satupun dari perusahaan tersebut yang memiliki strategi untuk mengganti penggunaan plastik sekali pakai
  3. Kebanyakan dari perusahaan FMCG ini justru meningkatkan penggunaan plastik sekali pakai
  4. Kebanyakan dari perusahaan FMCG tidak tahu jumlah kemasan produk yang didaur ulang dan juga kemana sampah kemasan berakhir
  5. Meski memiliki plastic footprint yang signifikan, solusi yang dicari oleh perusahaan hanya terkait pada daur ulang kemasan, bukan mengurangi pembuatan kemasan plastik
  6. Kurangnya transparansi di sektor FMCG tentang penggunaan kemasan plastik mereka

Sektor FMCG merupakan salah satu industri paling besar. Kebanyakan dari perusahaan di bidang ini memiliki laju pertumbuhan dari 1-5% per tahun. Jika hal ini terus berlangsung, maka produksi plastik sekali pakai pun akan terus meningkat.

Untuk itu lembaga Greenpeace mengimbau sektor FMCG untuk mengganti model bisnis mereka dan memikirkan strategi alternatif dari penggunaan plastik sekali pakai.

Apakah informasi di atas telah memberikan pandangan baru bagimu? Tinggalkan pertanyaan serta saranmu pada kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!

visioner

Tingkatkan Produktivitas Kerjamu Dengan Mengikuti Cara Ini

Apakah kamu seorang procrastinator? Apakah kamu merasa bahwa kamu mampu mengerjakan pekerjaan dengan lebih baik namun merasa sulit untuk produktif?

Banyak orang yang memulai harinya dengan rencana akan menyelesaikan pekerjaannya hari itu juga. Namun berapa banyak dari mereka yang benar-benar menyelesaikannya? Distraksi dan kesulitan mengatur waktu serta pekerjaan menjadi alasan utama mengapa banyak dari pekerja yang gagal menjadi produktif saat jam kerja.

Membuat beberapa perubahan pada kebiasaanmu saat bekerja dapat menambah produktivitasmu, bahkan membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Ini akan memperbaiki performa kerjamu dan dalam waktu singkat juga dapat mengurangi waktumu mengerjakan tugas-tugas yang kurang penting.

Tim berkarir.id telah menyusun langkah-langkah yang dapat membantumu bekerja dengan lebih produktif di bawah ini:

Bagaimana Agar Bekerja Dengan Lebih Produktif?

produktivitas kerja
Produktivitas kerja dapat dibangun melalui kebiasaan serta motivasi diri yang kuat

Setiap pekerja pasti memiliki kebiasaan bekerja yang unik dan berbeda. Namun walaupun terdapat perbedaan, cara-cara ini cukup fleksibel sehingga dapat diaplikasikan ke model pekerjaan apapun.

Mulai Membangun Kebiasaan Beraktivitas di Pagi Hari

Mayoritas dari pekerja menjalani kehidupan kerja dari jam 9 hingga jam 5. Namun banyaknya energi yang dapat digunakan manusia untuk bekerja itu terbatas. Hal ini tidak memungkinkan seseorang untuk dapat fokus selama jam kerja tersebut tanpa henti. Terdistraksi merupakan hal yang normal terjadi.

Namun apa yang dapat kamu lakukan agar kamu dapat tetap produktif sehingga setiap pekerjaan dapat terselesaikan? Salah satu kuncinya adalah dengan membangun kebiasaan di pagi hari yang dapat membantu boost semangat kerjamu. Sehingga kamu dapat menjadi produktif dan memaksimalkan waktu-waktu fokus tersebut.

Banyak orang yang lebih memilih untuk memanfaatkan waktu di pagi hari untuk tidur lebih lama dibandingkan dengan melakukan kegiatan lain sebelum bekerja. Dampaknya, mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk mempersiapkan apa yang akan ia lakukan di hari tersebut. Sehingga setiap pekerjaan yang ia lakukan setelahnya menjadi terburu-buru dan membuat bosan. Mood untuk menjadi produktif pun hilang.

Jadi ada baiknya jika kita mencuri waktu selama beberapa waktu untuk kita sendiri sebelum berangkat bekerja. Kamu dapat melakukan meditasi agar pikiranmu lebih positif seharian, berolahraga agar badanmu menjadi lebih bugar dan sehat atau merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan agar lebih siap saat bekerja nanti.

Elon Musk, sosok yang berada di balik Tesla dan SpaceX mengaku bahwa ia memiliki kebiasaan bangun pagi dari jam 07.00 dan setelahnya ia memiliki rutinitas sebelum bekerja seperti memeriksa email selama 30 menit, sarapan dan minum kopi, mandi lalu berangkat kerja.

Penemu sekaligus CEO Twitter, Jack Dorsey, juga mengatakan bahwa ia bangun setiap jam 5.30 pagi lalu diikuti oleh meditasi dan lari hingga 6 mil.

Jaga Kerapian Lingkungan Kerja

Tahukah kamu bahwa kerapian dan kebersihan lingkungan kerjamu berpengaruh kepada kenyamanan dalam bekerja? Menurut Morgenstern yang merupakan seorang ahli manajemen waktu, kondisi tersebut dapat memberikan energi atau malah mengurangi energi seseorang saat bekerja.

Ia juga mengatakan bahwa sekitar 25% ketidakrapian meja kerja disebabkan oleh kemampuan mengorganisir seseorang. Lalu sisanya diakibatkan oleh kemampuan manajemen waktu.

Untuk itu, ia menyarankan untuk menjaga meja kerja agar tetap tertata rapi dan menyimpan kertas-kertas yang sedang tidak dikerjakan. Akan lebih baik untuk membuat space berbeda bagi pekerjaan-pekerjaan yang sedang dikerjakan, belum dikerjakan dan telah selesai dikerjakan agar lebih terorganisir.

Salah satu cara lainnya adalah mempersiapkan bahan pekerjaan yang akan dikerjakan esok harinya sehingga pada hari tersebut kamu tidak akan membuang waktu untuk menata kembali meja kerjamu.

Mulai Kerjakan Pekerjaan Sulit Dahulu

Terdapat sebuah teori bernama MIT (Most Important Tasks) yang mengajarkan kita untuk memulai suatu pekerjaan dari yang paling sulit terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan saat baru memulai pekerjaan, energimu masih terisi penuh untuk menyelesaikan pekerjaan yang sulit. Sehingga pada saat siang menjelang sore dan energimu tinggal tersisa sedikit, kamu hanya harus menyelesaikan pekerjaan yang mudah.

Apa saja pekerjaan yang digolongkan ke dalam MIT? Penilaian mengenai mana pekerjaan yang harus diprioritaskan tergantung dari masing-masing orang, dan hanya kamu sendirilah yang dapat menentukannya. Namun secara umum, pekerjaan yang termasuk ke dalam jenis pekerjaan ini adalah pekerjaan yang paling banyak memakan waktu, konsentrasi dan tenaga. Pekerjaan yang memang harus cepat diselesaikan dalam waktu dekat.

Dengan membagi pekerjaan berdasarkan skala prioritasnya, fokusmu juga akan lebih terarah dan pekerjaan akan lebih cepat selesai.

Laura Earnest dari Whole Life Productivity mengatakan efisiensi dan efektifitas dibutuhkan untuk produktivitas yang maksimal. Efisien berarti melakukan pekerjaan dengan benar dan efektif berarti mengerjakan pekerjaan yang benar. Ia mengatakan bahwa orang yang paling produktif cenderung akan mengerjakan pekerjaan yang lebih penting terlebih dahulu untuk memastikan pekerjaan tersebut dilakukan dengan benar.

Istirahat Setiap Beberapa Menit

Tidak ada seorang pun yang dapat bekerja secara produktif selama berjam-jam selama terus menerus. Bahkan orang yang paling sukses sekali pun. Tidak peduli seberapa efisien metode kerja yang kamu jalankan, kamu tetap tidak bisa mempertahankan fokus tanpa henti. Entah tiba-tiba kamu merasa lapar, ngantuk ataupun pegal, distraksi pasti akan datang pada saat kamu sedang bekerja. Inilah mengapa beristirahat di sela-sela pekerjaan menjadi penting.

Riset pun menunjukan bahwa istirahat di sela pekerjaan akan menambah produktivitas seseorang, meskipun hanya beberapa menit. Layaknya baterai, energi manusia berada dalam kondisi yang prima di pagi hari dan perlahan akan berkurang seiring ia digunakan sepanjang hari. Dengan beristirahat, energimu akan diisi ulang serta kamu juga akan lebih mudah mendapatkan inspirasi.

Namun, cobalah untuk tetap mindful dalam beristirahat. Karena beberapa orang menyalah artikan distraksi dan prokrastinasi sebagai istirahat. Pastikan bahwa lama waktu yang kamu gunakan untuk istirahat proporsional dengan lama kamu bekerja. Teknik Pomodoro dapat membantumu untuk tetap terarah dalam mengambil waktu istirahat.

Bekerja secara terus menerus tanpa hati bukan akan menyelesaikan lebih banyak pekerjaan, terkadang cara yang baik untuk menyelesaikan pekerjaan adalah dengan meninggalkannya selama beberapa saat.

Pada saat kamu istirahat dari pekerjaan, tubuhmu pasti akan bergerak melakukan kegiatan lain. Hal ini bagus untukmu karena pada saat tubuh bergerak, terjadi peningkatan aliran darah ke otak yang akan meningkatkan kemampuan kognisimu.

Alan Hedge yang merupakan seorang profesor ergonomi di Cornell University mengatakan bahwa akan lebih baik jika pekerja menggerakan tubuh mereka saat istirahat guna mengistirahatkan pikiran dari pekerjaan. Duduk dan bekerja secara terus menerus juga tidak baik untuk mereka yang mengandalkan kreativitas saat bekerja.

Tidur siang merupakan salah satu alternatif istirahat yang dapat kamu lakukan. Riset menunjukan, tidur siang dapat membuat otak kita membuat koneksi baru yang terkait dengan kreativitas dan inovasi. Inilah mengapa banyak dari ide-ide brilian diciptakan pada saat mandi di pagi hari.

Jika memungkinkan, coba untuk lakukan power nap selama 20 menit dan minumlah segelas kopi sebelum tidur. Riset menunjukan bahwa kandungan adenosine membantu otak untuk lebih cepat tidur. Sedangkan kandungan kafein membutuhkan waktu 20 menit untuk bekerja, tepat di saat power nap berakhir.

Buat To-do List

Setelah kamu memisahkan jenis pekerjaanmu berdasarkan prioritasnya, kini waktunya bagi kamu untuk menyusun to-do list atau daftar pekerjaan yang akan kamu lakukan. Biasanya, to-do list diurutkan berdasarkan pekerjaan yang paling penting hingga yang bukan prioritas utama. Selain itu kamu juga harus mencantumkan berapa lama waktu yang akan kamu habiskan untuk mengerjakannya. Beberapa orang bahkan menambahkan waktu istirahat mereka dan berapa lama mereka akan beristirahat.

To-do list dibuat agar membuatmu patuh terhadap jadwal sehingga pekerjaan dapat terselesaikan secara cepat dan efisien. To-do list juga dapat membuatmu memanfaatkan waktumu dengan baik.

Namun, keefektifitasannya tetap tergantung dari diri masing-masing orang. Karena tidak ada yang mengawasi apakah kamu menjalankan to-do listmu atau tidak selain dirimu sendiri, maka penting bagimu untuk bisa disiplin dan menjaga akuntabilitas dirimu sendiri.

Kamu dapat mencatat to-do list pada selembar kertas dan menempelnya pada sebuah post-it atau kertas di tempat yang mudah terlihat, atau kamu juga dapat menggunakan aplikasi to-do list yang biasanya telah dilengkapi oleh fitur pengingat sehingga dapat membantumu untuk tepat waktu.

Hindari Multitasking

To-do list yang kamu buat sebelumnya berguna agar kamu dapat menghindari multitasking. Dengan begitu kamu dapat fokus menyelesaikan satu pekerjaan dibandingkan memecah konsentrasi dan mengerjakan lebih dari satu pekerjaan di waktu yang bersamaan. Selain melelahkan dan membuat stres pikiran, cara ini juga terkadang dapat berdampak pada hasil yang kurang maksimal.

Multitasking bagi sebagian orang mungkin dianggap dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. Namun dengan mengerjakan semua pekerjaan di waktu yang bersamaan, pekerjaan tersebut akan menjadi tidak efisien.

Manusia sendiri memiliki keterbatasan kemampuan kognitif serta ingatan yang dapat dipikirkan dalam satu waktu. Selain itu, kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tergantung kepada seberapa baik ia dapat fokus mengerjakan satu hal dalam satu waktu. Saat seseorang melakukan multitask, ia juga akan menjadi lebih sering melakukan kesalahan.

Perubahan tidak bisa dilakukan secara drastis, apalagi jika terkait dengan gaya hidup dan kebiasaan. Perubahan kecil dalam kebiasaanmu semakin lama akan membawa perubahan yang besar dalam produktivitasmu. Cobalah lakukan satu perubahan pada kebiasaanmu dan tambahlah perubahan lainnya saat kamu menemukan strategi yang cocok untuk dilakukan. Lalu cobalah untuk disiplin dan berkomitmen dalam menjalaninya.

Apakah tulisan di atas membantumu? Tinggalkan pesan dan pertanyaan di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!

negosiasi gaji

Cara Negosiasi Gaji Yang Baik dan Benar Dengan Atasan

Pernahkah kamu berada dalam posisi yang memaksamu harus melakukan negosiasi gaji dengan atasanmu? Atau apakah kamu berpikir untuk meminta kenaikan gaji namun tidak tahu harus mulai dari mana?

Baik kamu sedang wawancara untuk suatu pekerjaan atau saat ini sedang bekerja untuk suatu perusahaan, pembicaraan mengenai gaji pasti akan selalu ada. Baik untuk menegosiasikan gaji atau untuk meminta kenaikan gaji. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perusahaan memberikan fleksibilitas kepada pekerjanya perihal negosiasi gaji.

Negosiasi gaji bukan hanya meliputi perbincangan mengenai seberapa banyak upah yang akan diterima seorang pekerja, namun juga termasuk dengan benefit lain yang akan didapatkan seperti tunjangan, cuti, asuransi dan lain-lain.

Sebuah survey yang dilakukan oleh website Salary.com menunjukan bahwa hanya 37% pekerja yang menegosiasikan gajinya, dan 18% orang tidak melakukan negosiasi. 44% lainnya bahkan mengklaim bahwa mereka tidak pernah membahas mengenai kenaikan gaji ketika performance review.

Banyak alasan yang dapat melatarbelakangi mengapa seseorang tidak melakukan negosiasi gaji, seperti merasa takut atau tidak enak misalnya. Dan tentu saja, menegosiasikan gaji dengan atasan bukan sebuah perkara yang mudah. Hasilnya pun belum tentu memuaskan.

Margaret A. Neale, seorang profesor negosiasi dari Stanford University mengatakan bahwa jika kamu mendapatkan gaji sebesar $100.000 dan rekan kerjamu dengan tanggung jawab yang serupa menegosiasikan untuk mendapat gaji sebesar $107.000, maka kamu harus bekerja selama 8 tahun lebih lama untuk dapat sekaya rekanmu pada saat masa pensiun.

Untuk itu, menegosiasikan gaji atau meminta kenaikan gaji merupakan hal yang perlu dipelajari oleh setiap pekerja karena sewaktu-waktu kamu juga perlu melakukannya. Dan karenanya, tim berkarir.id telah mempersiapkan langkah-langkah yang perlu kamu lakukan sebelum melakukan negosiasi gaji.

Cara Melakukan Negosiasi Gaji Dengan Baik dan Benar

negosiasi gaji
Negosiasi yang sukses adalah negosiasi yang berakhir dengan dua pihak merasa saling diuntungkan

1. Riset Range Gaji

Terdapat kemungkinan besar ketika kamu melakukan interview kerja, recruiter akan menanyakan mengenai ekspektasi gaji yang kamu harapkan. Ini menjadi semacam sebuah cue atau tanda untuk memulai negosiasi gaji. Momen ini dapat menjadi menakutkan atau bahkan membuat nervous sebagian orang yang memang tidak mempersiapkan jawabannya. Untuk itu sebelum menjalankan interview, pastikan kamu sudah berjaga-jaga akan datangnya pertanyaan tersebut dengan melakukan riset terlebih dahulu.

Riset apa yang perlu kamu lakukan? Untuk mempersiapkan kamu tentang pertanyaan seputar gaji, lakukanlah riset tentang range gaji atau salary benchmark untuk posisi yang kamu tuju. Selain itu, cari tahu juga berapa rata-rata gaji di perusahaan tersebut.

Banyak website yang dapat membantu kamu untuk dapat membandingkan gaji untuk posisi tertentu, atau kamu juga dapat menanyakan langsung kepada orang lain yang bekerja di perusahaan tersebut atau memiliki pekerjaan yang sama denganmu.

Yang perlu kamu pertimbangkan juga adalah lokasi perusahaan serta seberapa besar perusahaan tersebut berpengaruh kepada rata-rata gaji yang diberikan kepada karyawannya. Perusahaan yang berlokasi di kota-kota besar seperti Jabodetabek, cenderung memiliki standar gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang berlokasi di tempat yang jauh dari ibu kota dikarenakan dipengaruhi oleh upah minimum wilayah. Jadi jangan lupa untuk memperhatikan hal tersebut.

Harus kamu perhatikan juga bahwa pada beberapa bidang pekerjaan teknikal seperti desainer grafis, Web developer, Programmer dan lain-lain, mereka memiliki standar gaji yang lebih besar meskipun untuk posisi entry level.

Riset mengenai range gaji ini berfungsi untuk memberikanmu informasi tentang berapa standard gaji yang dapat kamu ajukan kepada recruiter saat ditanya mengenai ekspektasi gaji.

2. Lakukan Self-evaluation

Setelah kamu memahami berapa rata-rata gaji untuk posisi pekerjaan tertentu, langkah selanjutnya adalah mencocokannya dengan dirimu sendiri. Lakukanlah self-evaluation dan tanya pada dirimu sendiri, sudah seberapa banyak kemampuan serta pengalaman yang kamu miliki.

Buatlah daftar mengenai pencapaian dan kontribusi apa yang telah kamu dapatkan pada pekerjaan sebelumnya. Jika memungkinkan, kamu juga dapat memberikan rekomendasi dari atasan atau rekan kerjamu di perusahaan terdahulu tentang betapa capable-nya kamu di bidang tersebut.

Atau jika kamu seorang fresh graduate, kamu dapat memaparkan mengenai latar belakang pendidikan, skill yang kamu miliki serta pengalaman yang kamu dapatkan dari organisasi kampus atau kegiatan volunteer yang kamu ikuti. Sertifikasi atau pelatihan yang pernah kamu ikuti juga dapat kamu jadikan bahan untuk bernegosiasi. Namun pastikan bahwa pencapaian dan kemampuan yang kamu paparkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.

Di sini kamu dapat menjelaskan bagaimana kemampuan dan pengalaman yang kamu miliki sedang sangat dibutuhkan oleh pasar dan merupakan sebuah aset berharga. Hal tersebut akan menempatkanmu pada bargaining position sehingga memungkinkanmu untuk mendapatkan gaji yang kamu inginkan.

Selain itu, mengevaluasi kemampuan dan keahlianmu akan dapat membantumu menentukan cakupan gaji yang cocok dan pantas. Dengan begitu, recruiter pun juga tidak akan ragu untuk memberikanmu gaji yang lebih besar jika mereka merasa kamu memang pantas mendapatkannya.

Salah satu trik saat menegosiasikan gajimu adalah dengan mengasumsikan bahwa kamu pantas mendapatkan angka tertinggi. Menurut Victoria Pynchon yang merupakan founder dari She Negotiates, hal tersebut merupakan permainan psikologi. Karena pasti setelahnya, recruiter akan menurunkan angka yang kamu minta.

3. Pilih Timing yang Tepat

Timing yang tepat untuk menegosiasikan gaji juga harus kamu pertimbangkan. Jika kamu sedang melakukan interview untuk sebuah pekerjaan, usahakan tunggu hingga recruiter yang membawa topik mengenai gaji terlebih dahulu. Namun jika ia sama sekali tidak membawa subjek gaji, tunggulah hingga kamu mendapatkan penawaran kerja resmi.

Jika posisinya adalah kamu sudah bekerja dan menginginkan kenaikan gaji, maka performance review merupakan timing yang tepat untukmu memulai pembicaraan mengenai gaji.

4. Tidak Ragu Untuk Menolak Tawaran

Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh Columbia Business School, untuk mendapatkan hasil yang kita inginkan, kita harus berani mengatakan jumlah angka yang kita mau secara spesifik.

Menurut riset tersebut, saat seseorang meminta angka yang spesifik saat negosiasi gaji, mereka akan cenderung mendapatkan penawaran final yang dekat dengan harapan mereka. Hal ini dikarenakan atasan akan mengasumsikan bahwa kamu telah melakukan riset gaji dan menyesuaikannya dengan market value.

Kamu juga harus bersiap jika atasan menawarkan angka yang jauh dari ekspektasimu. Jika sampai pada situasi ini, kamu memiliki dua opsi yaitu tetap mengambil tawaran tersebut atau menolaknya.

Terdapat banyak alasan yang dapat melatarbelakangi seseorang menolak tawaran yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Bisa dikarenakan kebutuhan finansial, angka yang tidak sesuai market value atau karena seseorang paham bahwa skill-nya bernilai lebih dari itu. Alasannya beragam tergantung dari kebutuhan serta aspirasi masing-masing orang.

Menolak sebuah tawaran mungkin tidak mudah, namun kamu harus tahu kapan kamu perlu untuk melakukannya. Selain itu, bukanlah negosiasi namanya jika salah satu pihak belum mengatakan “tidak”. Negosiasi merupakan sebuah pembicaraan yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan di antara beberapa pihak yang kepentingannya tidak sepenuhnya sama atau dalam kata lain agree to disagree.

Jika hal tersebut terjadi, kamu dapat mengatakan “Saya sangat tertarik untuk bekerja di perusahaan ini dan saya yakin akan dapat banyak memberikan kontribusi ke depannya. Saya menghargai penawaran gaji tersebut, namun saya berharap untuk mendapatkan (sebutkan angka yang kamu harapkan) berdasarkan kemampuan, pengalaman dan performa yang saya miliki”.

Namun jika situasinya tidak memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan gaji lebih, kamu dapat meminta benefit dalam bentuk lain seperti cuti tambahan atau tunjangan lain.

Pada situasi tertentu, menolak sebuah tawaran dapat mendatangkan tawaran lain yang lebih baik. Namun pikirkanlah matang-matang jika situasinya adalah kamu sedang membutuhkan pemasukan. Karena recruiter akan selalu memiliki pilihan untuk memberikan tawaran pekerjaan kepada kandidat lain yang mau menerima tawarannya.

Negosiasi secara umum memang dapat menjadi menakutkan bagi sebagian orang, namun kamu harus tetap ingat bahwa tujuan akhir dari negosiasi bukan tentang kalah atau menang. Namun tentang menemukan keinginan dua pihak agar merasa saling diuntungkan.

Apakah tips negosiasi gaji di atas membantumu? Tinggalkan pertanyaan dan pesan pada kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu jika kamu menyukainya.

gaji

Gaji Selalu Habis Sebelum Akhir Bulan? Ubah Kebiasaanmu Dengan Pengelolaan Gaji Berikut!

Kenapa kebanyakan orang merasa tertekan dan pusing ketika mulai mendekati tanggal tua? Hal ini mungkin dikarenakan tanggung jawab, pemasukan, dan gaya hidup masing-masing orang yang berbeda. Ada yang harus membayar uang sewa kos, cicilan rumah, tagihan listrik, atau membiayai kehidupan orang tua dan anaknya bagi mereka yang merupakan sandwich generation.

Namun, kebanyakan orang selalu merasa bahwa gajinya tidak pernah cukup meskipun bagi orang lain kebalikannya. Jika ditimbang lebih rinci, mungkin hal itu merupakan akibat dari pengelolaan keuangan yang tidak terorganisir dengan baik.

Pengeluaran yang tidak terorganisir dapat mencelakai keuanganmu baik dalam waktu dekat maupun di masa mendatang. Khususnya dengan kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu dan adanya ancaman resesi.

Keuangan yang tidak dijaga juga akan berdampak kepada kualitas kehidupan serta pekerjaanmu. Gaji yang sebenarnya dapat kamu investasikan untuk keperluan pengembangan diri serta kualitas hidup seperti pelatihan skill, update peralatan kerja, atau asuransi kesehatan akan terbuang sia-sia jika kamu tidak mulai mengelola keuanganmu.

Untuk itu, tim berkarir.id telah menyiapkan cara-cara yang dapat kamu jadikan opsi untuk memperbaiki kondisi keuanganmu.

Bagaimana Caranya Mengelola Gaji yang Baik?

gaji

1. Sisihkan Kebutuhan Berdasarkan Skala Prioritas

Apa yang kamu lakukan setelah mendapatkan gaji? Di tanggal muda, saat orang-orang biasanya baru saja mendapat gaji, kebanyakan dari mereka akan menggunakannya untuk shopping, makan di tempat mahal, atau menggunakannya untuk keinginan yang sebenarnya dapat ditunda. Kebiasaan inilah yang dapat membuat orang-orang kehilangan hampir seluruh gajinya di akhir bulan. Lalu bagaimana mengatasinya?

Saat menerima gaji, langsung pisahkan uang yang kamu dapat berdasarkan skala prioritas kebutuhanmu mulai dari primer, sekunder, hingga tersier.

Utamakan pembayaran kebutuhan primer seperti pembayaran cicilan, pajak, tagihan, dan uang makan selama sebulan. Lalu setelah itu, buat list kebutuhan sekunder seperti budget untuk me time, makan di luar, atau hal-hal lain yang jika tidak dipenuhi hanya akan berdampak kecil pada kehidupanmu. Terakhir adalah kebutuhan tersier yang hampir sama dengan kebutuhan sekunder, namun bedanya adalah jika kebutuhan ini ditunda, tidak akan ada dampak yang merugikan kehidupanmu.

Tentunya skala prioritas tersebut tidak selalu sama di masing-masing orang. Kamu dapat menyesuaikan sendiri skala prioritas keuanganmu sendiri dan menimbang mana yang penting dan berguna bagi hidupmu.

Pastikan kamu telah merencanakan semua pengeluaran tersebut di awal bulan agar kamu memiliki kontrol terhadap seberapa banyak uang yang akan kamu keluarkan. Kamu dapat membuat checklist-mu sendiri secara digital di sebuah aplikasi atau juga menulisnya secara langsung pada secarik kertas.

Usahakan untuk menempatkan mereka di tempat yang dapat kamu lihat setiap hari agar kamu selalu teringat akan rencana keuanganmu. Kamu akan tanpa sadar mencoba “mengerem” keinginan-keinginan yang datang secara tiba-tiba.

2. Mulai Belajar Menabung dan Investasi

Selain digunakan untuk membayar kebutuhan hidup, jangan lupa untuk selalu menyisihkan gajimu untuk keperluan menabung dan investasi. Selain  digunakan sebagai dana darurat, uang yang kamu tabung dan investasikan juga dapat berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu seperti dana pensiun, biaya sekolah anak, dan lain-lain.

Namun, mana yang lebih baik di antara menabung dan investasi?

Menabung merupakan cara yang lebih aman untuk mengakumulasikan uang bagi kamu yang tidak suka dengan resiko dan cenderung mencari jalan yang aman. Agar tabunganmu tetap aman dan tersimpan sebagaimana mestinya, kamu dapat mengakalinya dengan membaginya ke dalam beberapa pos penyimpanan. Artinya, kamu menggunakan rekening yang berbeda dengan rekening yang kamu gunakan untuk keperluan sehari-hari.

Investasi sendiri merupakan opsi yang juga banyak disukai orang karena potensinya yang dapat meningkatkan nilai uangmu. Bentuk investasi pun kini bermacam-macam, mulai dari reksadana, saham, deposito, obligasi, dan masih banyak lagi.

Bingung untuk memilih? Simak pro dan kontra dari masing-masing pilihan tersebut:

Pro Kontra
MenabungUang yang kamu simpan tidak akan berkurang

Kamu dapat merencanakan untuk mencapai tujuanmu dengan waktu yang dapat kamu tetapkan sendiri
Saat terjadi inflasi, kamu dapat kehilangan daya beli

Membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan investasi jika kamu ingin mencapai suatu tujuan
InvestasiBerpotensi mendapatkan uang yang lebih besar dari jumlah yang diinvestasikan

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai suatu target karena kamu mendapatkan pemasukan lebih
Karena sifatnya yang tidak mudah diprediksi, terdapat resiko kerugian

Tipe manapun yang kamu pilih, selalu ada pro dan kontra dalam keduanya. Yang harus kamu lakukan adalah menyesuaikannya dengan kemampuan keuangan dan rencana hidupmu.

3. Cari “Side Hustle”

Jika kamu sudah melakukan segala upaya untuk menekan pengeluaranmu namun masih merasa gajimu belum mampu menutupi semua kebutuhanmu, opsi terakhir adalah untuk mencari side hustle atau pekerjaan sampingan.

Di zaman sekarang ini, banyak dari karyawan kantoran yang juga memiliki pekerjaan sampingan di waktu luangnya. Entah membuka bisnis online, bekerja sebagai pekerja lepas (freelancer), maupun memiliki double job di perusahaan lain. Tujuannya sudah tentu untuk mendapatkan pemasukan yang lebih dari gaji di pekerjaan utamanya.

Namun, sebelum kamu berpikir untuk memiliki double job, pastikan bahwa hal tersebut tidak bertentangan dengan perjanjian dengan perusahaan tempatmu bekerja. Karena pada beberapa perusahaan, mereka secara jelas melarang pekerjanya untuk bekerja di tempat lain.

Namun begitu, jika memang kamu benar-benar harus mendapatkan pekerjaan sampingan, kamu dapat membicarakan mengenai kondisimu tersebut kepada atasan untuk memperoleh pemakluman. Pastikan bahwa side hustle-mu memiliki waktu kerja fleksibel sehingga tidak mengganggu pekerjaan utamamu, ya.

4. Catat Pengeluaranmu

Untuk lebih memperketat pengeluaran yang kamu buat, selain dengan membuat checklist kebutuhan, kamu juga perlu melakukan tracking pengeluaranmu dengan membuat catatan khusus.

Pastikan kamu selalu menyimpan struk belanjaan setiap kamu baru melakukan pengeluaran. Lalu buat list pengeluaran yang sudah dilakukan berdasarkan struk belanjaan tersebut. Pada setiap akhir bulan, kamu dapat memonitor apakah pengeluaran yang kamu lakukan sesuai dengan checklist perencanaan yang sudah kamu buat sebelumnya. Dari sini kamu dapat menyesuaikan pengeluaran mana yang dapat dikurangi guna lebih menekan budget.

Kamu dapat memanfaatkan banyak aplikasi tracking keuangan yang dapat dengan mudah membantumu dalam mencatat pengeluaran.

5. Tentukan Target Hidup

Agar dapat mengorganisir keuangan dan gaji dengan lebih teratur, pertama kamu harus menentukan apa tujuan hidupmu yang ingin kamu capai. Selain menjadi motivasi dalam mengelola keuangan, hal ini juga berguna agar pengeluaran dan hidupmu lebih terarah.

Tujuan hidup seseorang tentunya subjektif dan dapat beragam. Mulai dari ingin membeli rumah, ingin mendapat financial security saat hari tua, melunasi hutang, ingin liburan keliling dunia atau ingin menyekolahkan anak ke luar negeri. Jadi pastikan kamu memiliki keinginan jangka pendek, menengah, hingga panjang agar keuanganmu lebih terarah.

Setelah kamu tahu apa yang ingin kamu capai dalam kehidupanmu, tulislah daftar tersebut ke dalam sebuah time capsule atau wishlist yang dapat kamu lihat setiap hari. Hal ini dimaksudkan agar kamu selalu teringat dengan goals-mu sehingga kamu tidak akan tergoda untuk melakukan pengeluaran yang tidak perlu.

6. Menemui Perencana Keuangan

Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan merasa sulit untuk mengelola sendiri keuanganmu, konsultasi ke perencana keuangan adalah solusinya.

Mereka yang disebut dengan penasihat atau perencana keuangan akan berperan sebagai ‘rekan’-mu. Mereka akan membantumu untuk mencapai tujuan-tujuanmu yang sebelumnya telah kamu tetapkan seperti mempersiapkan dana pensiun, pelunasan hutang, investasi, berlibur, hingga biaya pendidikan anak.

Ia akan membantumu untuk menyusun rencana kedepannya yang harus dilakukan demi mendapatkan tujuan-tujuan tersebut. Bagaimana caranya?

Pertama, mereka akan memberikan opsi terhadapmu mengenai pilihan-pilihan keuangan yang dapat kamu ambil untuk mencapai tujuan tersebut. Opsi seperti apa? Pilihan tersebut beragam mulai dari investasi saham, reksadana, hingga menabung emas. Jika sebelumnya kamu merasa takut untuk memulai investasi, dengan adanya jasa perencana keuangan mereka akan membimbingmu untuk dapat menguasainya.

Selain itu, mereka juga akan menjadi semacam ‘pengawas’ keuanganmu yang akan memberitahu bagaimana kamu harus menggunakan uangmu. Karenanya, dengan menyewa jasa penasihat keuangan itu berarti kamu telah setuju untuk saling terbuka mengenai keuanganmu, mulai dari pemasukan, cicilan hingga utang yang kamu miliki.

Lebih praktis bukan? Tentu saja hal tersebut senilai dengan bayaran yang harus kamu keluarkan untuk berkonsultasi yang bisa dibilang lumayan menguras kocek.

Perencanaan keuangan yang baik akan sedikit banyak membantu kondisi keuangan bahkan kehidupanmu. Setelah menerapkan pengelolaan keuangan yang maksimal, kamu jadi tidak perlu takut lagi akan tanggal tua karena kamu telah memanfaatkan gajimu dengan maksimal.

Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, dan jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!

resign

Cara Tepat Meminta Resign Kepada Atasan Tanpa Masalah

Apa yang Harus Kamu Lakukan Sebelum Resign:

  • Berikan pemberitahuan (one month notice)
  • Berbicara jujur dengan atasan terlebih dahulu
  • Buat surat pengunduran diri
  • Jangan umbar kepergianmu ke banyak orang
  • Selesaikan tanggung jawab pekerjaan dengan baik
  • Kembalikan alat-alat dan fasilitas kantor

Penting Namun Tak Tertulis:

  • Tinggalkan kesan positif
  • Jaga hubungan baik dengan atasan
  • Tetap jaga profesionalisme

Hal yang Harus Kamu Tahu Tentang Resign

If you want to make everyone happy, don’t be a leader, sell ice cream,” seorang Steve Jobs pernah mengucapkan hal demikian. Kutipan tadi bisa menjadi salah satu alasan untuk memulai peluang bisnis baru dan keluar dari perusahaan lamamu. Memang terdapat sejuta alasan untuk resign dari pekerjaanmu saat ini, tapi apapun alasannya, yang penting bagaimana kamu bisa melakukan dan melaksanakannya dengan cara yang terhormat.

Jangan sampai alasanmu berhenti kerja malah membuat catatan buruk dengan perusahaan yang sekarang. Tentu apabila hal ini terjadi kemungkinan besar akan memengaruhi reputasi dalam jangka panjang dan prospek masa depan.

Kebanyakan karyawan mengajukan pengunduran diri ketika merasa lelah dan tidak bisa melakukan pekerjaannya secara maksimal. Perasaan lelah pun seringkali menurunkan produktivitas. Meskipun hal ini adalah sebuah perasaan yang bisa ditolerir, kamu tetap harus melakukan segala yang kamu bisa untuk berusaha mengerjakan pekerjaan yang masih menjadi tanggung jawabmu.

Sebagai karyawan, kamu memiliki hak untuk mengundurkan diri (resign) sebagaimana diatur dalam Undang-undang  No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Meski demikian, terdapat perbedaan antara karyawan yang mengundurkan diri secara keinginan sendiri dan karyawan yang di-PHK.

Karyawan yang resign secara sukarela tidak mendapatkan pesangon, tetapi berhak menerima Uang Penggantian Hak (UPH). Bagian ini sudah tertulis pada pasal 162 Ayat 1 UU Ketenagakerjaan.

undang-undang
Bunyi pasal 162 UU No 13 Tahun 2003: “Pekerja/buruh yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri, memperoleh uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 Ayat 4.”

Sedangkan Pasal 156 Ayat 4 memuat:

Uang penggantian hak yang seharusnya diterima sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi:

  • cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
  • biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat dimana pekerja/buruh diterima bekerja;
  • penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima belas perseratus) dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat;
  • hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama
undang-undang
Bunyi pasal 156 ayat 4 UU No 13 Tahun 2003

Setelah meyakinkan dirimu untuk keluar dari perusahaan dan pekerjaan sekarang ini, kamu perlu pertimbangan matang. Bukan karena emosi sesaat yang akan membuatmu menyesal di kemudian hari. Jika keputusan resign sudah bulat, mental pun siap, bahkan telah mendapatkan pekerjaan pengganti, kamu harus meninggalkan perusahaan dengan cara yang tepat, profesional, dan tentu sopan.

Agar kamu tidak bingung cara resign yang sopan dan profesional, tim berkarir telah menyiapkan Cara Tepat Meminta Resign Kepada Atasan Tanpa Masalah, sebagai berikut:

Apa yang Harus Kamu Lakukan Sebelum Resign

packing
Tetap bersikap profesional meski sudah mengajukan resign kepada atasan

1. Berikan pemberitahuan (one month notice)

\Jika kamu ingin mengundurkan diri dengan cara yang profesional, jangan biarkan atasanmu kesulitan atau kesusahan mencari pengganti posisimu.

Berdasarkan aturan, kamu baru dapat benar-benar keluar dari perusahaan satu bulan atau one month notice setelah mengajukan resign. Bagian ini sebenarnya ada di surat kontrak saat kamu bergabung pada perusahaan. Jika kamu tidak mendadak, perusahaan bisa mencari penggantimu secepatnya.

Bila mengacu pada peraturan pemerintah, memang seharusnya setiap karyawan mengikuti aturan one month notice sebelum resign dari perusahaan lama. Pemerintah melalui peraturan Undang-Undang telah mengatur permohonan pengunduran diri.

Seperti dalam UU Pasal 26 ayat 2 Kepmen Tenaga Kerja tentang syarat mengundurkan diri berisi:

  • Pekerja/buruh mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis dengan disertai alasannya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri
  • Pekerja/buruh tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai pengunduran diri
  • Pekerja/buruh tidak terikat dalam Ikatan dinas
peraturan menteri
Bunyi UU Pasal 26 ayat 2 Kepmen Tenaga Kerja

2. Berbicara jujur dengan atasan terlebih dahulu

Sampaikan secara langsung dengan atasanmu. Tentu atasan menjadi orang terdekat yang akan kamu sampaikan mengenai rencanamu untuk resign, karena segala aktivitas kerjamu akan selalu berhubungan dengannya. Sebaiknya, jangan sampai atasanmu mendengar rencana resign-mu dari mulut karyawan lain, karena menjadi sesuatu yang tidak etis.

Selain akan lebih jelas, berbicara langsung dengan atasan membuatmu terlihat lebih sopan dan tentu profesional. Kebanyakan karyawan merasa takut untuk berbicara langsung dengan pimpinan. Ketika kamu sudah membangun niat untuk berhenti kerja, pastikan untuk memberitahu pimpinan tentang niat kamu sebelum orang lain tahu.

Jujurlah tentang alasanmu mengundurkan diri. Jangan sampai berdalih dengan alasan tak masuk akal atau menutupinya. Dengan cara ini atasanmu akan menghargai kejujuran lebih dari yang kamu pikirkan.

diskusi
Berbicaralah langsung dengan atasan tentang rencana resign-mu

3. Buat Surat Pengunduran Diri

Agar terlihat lebih baik di mata atasan, kamu sebaiknya membuat surat pengunduran diri agar meninggalkan kesan yang lebih baik. Pada umumnya, harus ada surat pengunduran diri yang dibuat dan diserahkan kepada atasanmu, atau pihak HRD, tergantung kebijakan dari perusahaan tersebut.

Sudah seharusnya jika kamu diterima dengan cara yang baik, maka keluar pun juga harus dengan baik. Sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan perusahaanmu pada saat akan mengundurkan diri, dalam jangka waktu tersebutlah kamu bisa mengajukan surat pengunduran diri.

4. Jangan Umbar Kepergianmu ke Banyak Orang

Akan banyak pembicaraan yang tidak diinginkan nantinya jika kamu memberi tahu karyawan lain tentang rencana pengunduran dirimu sebelum kepastian dengan atasan. Tentu hal ini sebaiknya jangan sampai terjadi.

Sebaiknya jangan umumkan ke semua orang kalau kamu ingin berhenti kerja sebelum benar-benar resmi dari perusahaan. Akan sangat memungkinkan apa yang kamu sampaikan cepat tersebar dan berbeda versi cerita. Selain itu, jangan juga menceritakan ke rekan kerja bagaimana reaksi atasan saat kamu memutuskan berhenti kerja.

visioner
Tetap rahasiakan rencana pengunduran dirimu selain kepada atasanmu nantinya.

5. Selesaikan Tanggung Jawab Pekerjaan Dengan Baik

Langkah ini menjadi poin penting lainnya agar meninggalkan kesan profesional kepada perusahaan lamamu. Sudah seharusnya kamu menyelesaikan pekerjaan yang masih menjadi tanggung jawabmu. Selain itu, persiapkan panduan bagi karyawan yang akan mengisi posisimu nantinya.

Pertimbangkan untuk membuat berkas yang menjelaskan proyek jangka panjang dan hal-hal penting lain yang harus dikerjakan secara bersama. Pastikanlah seluruh berkas disimpan secara rapi, dilabeli, dan mudah ditemukan. Jangan sampai rekan kerja yang kebingungan meneleponmu setelah kamu keluar dari perusahaan karena kesulitan menemukan berkas.

6. Kembalikan Alat-alat dan Fasilitas Kantor

Hal ini tentu harus kamu lakukan, jika kamu menggunakan alat dan fasilitas kantor saat bekerja. Pastikan tidak ada yang terlupa ataupun rusak. Kembalikan dengan kondisi yang masih baik agar kamu dinilai sebagai karyawan yang bertanggung jawab.

Penting Namun Tak Tertulis

Berikut ini adalah hal-hal yang juga wajib kamu lakukan namun tidak banyak yang melakukan. Tidak hanya sebatas formalitas namun, kamu harus benar-benar menerapkan dalam jangka panjang. Apa saja itu? Berikut penjelasannya:

1. Tinggalkan Kesan Positif

Setelah membicarakannya dengan atasan lalu membuat surat pengunduran diri secara profesional, kamu pun perlu menjaga sikap yang positif. Tinggalkanlah kesan positif di perusahaan, agar hubungan dengan perusahaan, atasan, maupun rekan kerja tetap terjaga dengan baik.

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan bekerja sebaik mungkin di hari-hari terakhir di perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kamu benar-benar orang yang berdedikasi tinggi meski akan meninggalkan perusahaan.

2. Jaga Hubungan Baik Dengan Atasan

Menjaga hubungan baik tidak harus mengeluarkan effort yang besar. Kamu pun bisa dengan hanya menjaga komunikasi melalui saling berteman di sosial media maupun tetap berada dalam grup hangout rekan kerja.

Kamu mungkin tidak akan pernah tahu, bisa jadi di antara rekan kerja lamamu suatu saat menjadi atasanmu di tempat lain atau partner bisnismu ke depannya. Tetaplah menjaga komunikasi dengan baik tanpa pernah meninggalkan kesan negatif yang merugikan orang lain.

3. Tetap Jaga Profesionalisme

Meskipun kamu telah berencana resign, jangan sampai kamu kehilangan semangat untuk bekerja. Jika kamu bermalas-masalan, hal ini tentu membuatmu terlihat tidak profesional, merepotkan rekan kerja, maupun atasan. Apalagi jika resign-mu sudah disetujui atasan, jangan semakin menghilangkan tanggung jawab.

Kesimpulan

resign
Pikirkan secara matang dan temukan alasan yang masuk akal ketika kamu mengajukan pengunduran diri

Resign memang merupakan keputusan personal, meski begitu, sebagai karyawan yang bertanggung jawab, kamu pun harus tetap memikirkan cara resign terbaik demi kesan profesionalitas. Kamu harus penuh persiapan dan memikirkannya dengan sungguh-sungguh.

Bagaimana sobat berkarir, apakah sudah siap memutuskan resign sesuai waktu yang dianjurkan? Apapun pilihanmu nantinya, tetaplah menjadi karyawan yang bertanggung jawab dan memiliki jiwa pemimpin.

Tulis pengalamanmu ketika resign atau pengalaman ditolak resign di kolom komentar dan bagikan artikel ini ke teman-temanmu, ya! Semoga beruntung!

ghostwriter

Siapa Itu Ghostwriter? Ini Penjelasannya

Apakah kamu pernah mendengar istilah Ghostwriter? Istilah apakah itu? Apakah secara harfiah merujuk kepada seorang “penulis hantu?”

Ghostwriter ternyata adalah sebutan bagi seorang penulis yang dipekerjakan dengan timbal balik berupa uang, bukan kredit atau hak cipta dari tulisan yang mereka buat. Penulis aslinya atau yang disebut dengan author, merupakan orang yang menyewa jasa ghostwriter dan nantinya author lah yang akan mendapatkan semua kredit atas tulisan tersebut.

Ghostwriting singkatnya sebuah proses penulisan proyek yang akan diberikan kepada orang lain. Seorang ghostwriter dapat menulis seluruh isi proyek tersebut atau hanya sebagian, tergantung kesepakatannya dengan author.

Bagi kamu yang ingin menulis buku, blog, atau hal lainnya yang melibatkan penulisan, seorang ghostwriter mungkin dapat menjadi salah satu opsi saat sedang mengalami writer’s block atau jika kamu merasa tulisanmu kurang menjual.

Terdapat 4 tipe utama proyek yang biasa dikerjakan oleh seorang ghostwriter, yaitu:

  1. Penulisan blog untuk sebuah website
  2. Non-fiksi
  3. Fiksi
  4. Memoir/Biografi

Yang harus diperhatikan oleh seorang ghostwriter sebelum memutuskan untuk mengerjakan sebuah proyek adalah perjanjian awal mengenai cakupan pekerjaan, pembayaran, deadline pengerjaan, jadwal komunikasi dan metode, dan jumlah revisi yang dapat dilakukan.

Menurut ketua Association of Ghostwriter, Marcia Layton Turner, seorang wirausahawan, dokter, konsultan, eksekutif korporat, pembicara yang memiliki waktu luang yang terbatas namun ingin menulis blog, white paper atau buku untuk meningkatkan profile mereka, kini semakin bergantung kepada ghostwriter. Hal ini menunjukan bahwa profesi ghostwriter kini semakin dibutuhkan.

Bagi kamu yang tertarik dengan profesi ini, pahamilah bahwa dibayar untuk menulis untuk orang lain jauh berbeda dengan menulis atas nama karyamu sendiri. Inti dari ghostwriting adalah tentang membantu orang lain menyampaikan pesan yang ingin mereka sampaikan menggunakan suara mereka sendiri.

Mengapa Ghostwriter Banyak Dicari?

ghostwriter
Profesi ghostwriter kini banyak diburu orang karena semakin banyak orang yang memiliki keinginan menulis namun tidak memiliki kemampuan menulis mumpuni

Jika seseorang ingin menulis buku, lantas mengapa ia menyuruh orang lain untuk melakukannya?

Profesi ghostwriter berperan penting bagi para author yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan melalui kata-kata. Sebagai seorang ghostwriter, tugasmu adalah untuk mencerna dan memahami ide seseorang, lalu mengubahnya menjadi kata-kata yang lebih baik dan mudah dimengerti.

Pekerjaan ini dibutuhkan karena seseorang mungkin saja tidak mengerti atau tidak memiliki banyak waktu dalam mengolah ide mereka menjadi kata-kata yang baik. Jadi singkatnya, tugas ghostwriter adalah untuk mengubah apa yang tadinya berupa brief, ide, atau outline menjadi tulisan jadi.

Secara umum, ada beberapa tipe orang yang cenderung akan menggunakan jasa ghostwriter, yaitu:

  1. Mereka yang tidak memiliki pengalaman menulis
  2. Mereka yang memiliki kesibukan dan komitmen lain
  3. Mereka yang kurang menguasai bahasa tertentu

Meskipun pada praktiknya seorang ghostwriter seharusnya tidak mendapatkan kredit apapun dari hasil tulisannya, namun seringkali nama mereka dicantumkan dengan tulisan “as told to—-” jika mereka merupakan ghostwriter yang terkenal dan sudah memiliki reputasi baik di kalangan penulis.

Cara Memulai Karir Ghostwriting

ghostwriter
Seorang ghostwriter berperan untuk menjadi ‘bayangan’ seorang author

Lalu apa saja yang sebenarnya dikerjakan oleh seorang ghostwriter? Apa saja cakupannya?

Hal yang harus kamu tahu adalah seorang ghostwriter itu secara teknis tidak sama dengan co-author.

Co-author atau penulis kedua pada sebuah karya tulis mendapatkan pengakuan dan kredit atas kontribusinya terhadap sebuah karya tulis. Sedangkan, ghostwriter juga berkontribusi terhadap sebuah karya tulis namun namanya tidak akan ditunjukan pada karya tersebut. Tidak ada pengakuan dan kredit, mereka hanya akan mendapatkan upah atas pekerjaannya.

Selain karena author atau penulis aslinya tidak memiliki kemampuan menulis yang baik, hal ini juga dilakukan untuk menjaga reputasi sang author, misalnya pada sebuah memoir atau biografi tokoh terkenal. 

Lalu apa saja yang harus kamu tahu sebelum memulai karir menjadi seorang ghostwriter yang handal?

1, Ghoswriting bukan merupakan profesi untuk pemula

Pekerjaan ghostwriting tidak dapat dilakukan oleh semudah itu. Tidak semua orang yang hanya bermodalkan kemampuan menulis mampu untuk menjadi seorang ghostwriter.

Seseorang harus memiliki track record yang sukses di bidang penulisan. Karena di sini kamu di-hire untuk dapat membuat tulisan yang lebih baik dari author.

Untuk dapat dipercaya untuk mengerjakan suatu proyek penulisan oleh seorang author, kamu perlu memiliki sample penulisan terlebih dahulu agar author dapat menilai apakah gaya tulisanmu cocok dengan apa yang ia inginkan. Untuk itu, ghostwriter kebanyakan adalah mereka yang telah malang-melintang sebelumnya di dunia tulis-menulis.

2. Ghostwriter harus memiliki fleksibilitas

Menjadi ghostwriter bukan hanya memerlukan kemampuan menulis yang piawai, namun kamu juga harus mampu menjadi semacam doppelganger dari author tersebut untuk dapat membuat tulisanmu seolah-olah merupakan kata-kata yang dibuat author aslinya.

Meskipun jika kemampuan tulisanmu lebih bagus daripada author asli, mereka membayarmu untuk menulis sesuai dengan standar dan ketentuan mereka. Pikirkan dengan matang apa kamu bisa fleksibel dan menulis dengan style orang lain atau tidak.

3. Dibutuhkan pengetahuan yang cukup tentang penerbitan buku

Perubahan yang signifikan pada bisnis penerbitan buku saat ini membuat para author sulit untuk bergabung dengan penerbit besar. Namun, karena pasar yang semakin meluas, seperti pembelian buku secara online dan pemasaran melalui media sosial, kini menaikan potensi bagi mereka yang ingin mempublikasikan buku secara independen.

Jika seorang ghostwriter yang memang sudah menguasai bidang penulisan dan penerbitan dapat memberikan konsultasi kepada client-nya tentang berbagai opsi penerbitan, ini akan menaikan value mereka.

4. Jadilah Ghostwriter Profesional

Kamu mungkin menganggap menulis merupakan hobi atau passion, namun sebagai ghostwriter, kamu juga perlu berperilaku seperti wirausahawan. Berinvestasilah pada hal yang dapat menunjang pekerjaanmu, seperti marketing tools, waktu untuk berjejaring, membangun persona dan track record.

5. Tentukan Rate-mu

Bayaran seorang ghostwriter biasanya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan standar bayaran penulis lepas (freelance writer). Hal ini mungkin daya tarik utama bagi beberapa orang yang ingin terjun ke dunia ghostwriting. Namun, perlu kamu pahami bahwa terdapat pro dan kontra ketika menjadi ghostwriter.

Namun, seperti dijelaskan sebelumnya, pekerjaan ini bukan merupakan pekerjaan bagi pemula. Ini artinya, kamu harus memiliki banyak pengalaman sebelumnya. Pengalaman tersebut dapat berupa penulisan buku atas nama kamu sendiri atau pengalaman menulis pada media lainnya.

Sesuai dengan banyaknya pengalamanmu, harga jasa (fee) yang kamu terapkan juga akan menaik. Jika kredensial dan pengalamanmu sudah semakin banyak, kamu dapat menaikan rate-mu.

6. Network Adalah Kunci

Untuk memulai karirmu, kamu dapat bergabung dengan platform atau agensi bagi para penulis lepas. Di Amerika Serikat, terdapat organisasi yang bernama the Association of Ghostwriters (AOG) yang menjadi wadah bagi para ghostwriter untuk dapat terus up-date tentang perkembangan di dunia penulisan. 

Di sana para ghostwriters juga dapat saling berbagi tips dan trik mengenai cara mendapatkan client atau cara meningkatkan kemampuan menulis. Dengan begitu, ghostwriter dapat saling terhubung satu sama lain dan mungkin akan membuka peluang untuk tawaran yang lebih besar.

Menjadi seorang ghostwriter bukan merupakan hal yang mudah. Dibutuhkan pengalaman dan pengetahuan mendalam di berbagai bidang. Kamu juga harus fleksibel karena kamu dibayar untuk berpura-pura menjadi orang lain. Namun dengan kegigihan dan kemauan untuk belajar, siapapun dapat menjadi ghostwriter yang sukses.

Apakah tulisan di atas bermanfaat untukmu? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar, dan jangan lupa untuk bagikan tulisan ini ke teman-temanmu jika kamu menyukainya.

wanita hamil

Timing yang Tepat Untuk Ambil Cuti Hamil

Langkah yang Harus Dilakukan Dalam Mempersiapkan Mengambil Cuti Hamil:

  • Beri Kesempatan Waktu Untuk Diri Sendiri “Me time
  • Pahami Proses Persalinan Nantinya

Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Mengambil Cuti Hamil:

  • Komunikasikan keputusan dan minta saran dokter kandungan
  • Ceritakan tentang masa kehamilanmu ke atasan
  • Selesaikan pekerjaan sebelum cuti panjang
  • Jangan lupa untuk memberitahukan rekan kantor, klien, atau pihak yang sering berhubungan dengan pekerjaan
  • Mengaktifkan auto-reply email kantor dengan pesan singkat yang menjelaskan penggantimu sementara

Timing yang Tepat Untuk Cuti Hamil:

  • 1,5 Bulan sebelum waktu melahirkan
  • 1,5 Bulan setelah melahirkan

Apakah boleh meminta cuti hamil? Apa Perusahaan akan memberikannya?

Maternity Leave atau waktu istirahat melahirkan wajib diberikan oleh perusahaan yang memiliki karyawan perempuan dalam masa kehamilannya. Istirahat kerja ini termasuk hak cuti karyawan yang dilindungi oleh aturan-aturan perundang-undangan.

Mengandung (hamil) dan melahirkan telah menjadi hak dasar yang memiliki landasan pokok, yaitu tercantum pada UU Hak Asasi Manusia No. 39 Tahun 1999 pasal 10 tentang Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan. Sementara, bagi karyawan perempuan, mendapatkan hak cuti melahirkan bersumber pada UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal 82.

undang-undang cuti hamil
Cuti hamil bagi karyawan perempuan telah diatur dalam UU Ketenagakerjaan

Bunyi dari Pasal 82 ayat (1) bahwa pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan.

Aturan cuti melahirkan tiga bulan yang tercantum di dalam undang-undang ini dibuat sesuai Hari Perkiraan Lahir (HPL). Wakil Ketua Komnas Perempuan, Budi Wahyuni dikutip dari liputan6.com mengatakan bahwa sebaiknya Ibu sudah cuti minimal dua minggu sebelum HPL. Sehingga cutinya diambil sebelum melahirkan. Ini juga mempertimbangkan Ibu yang sedang hamil besar. Kondisi ibu bisa saja stres, pikiran soal pekerjaan atau misalnya ibu harus naik turun tangga kantor.

Lalu, bagaimana jika kondisi karyawan perempuan pra atau pasca melahirkan membutuhkan penanganan khusus?

Pasal di atas juga menyebutkan bahwa apabila dokter atau bidan menyarankan karyawan perempuan yang mengalami kondisi tertentu pra atau pasca melahirkan agar mendapat waktu istirahat lebih lama, maka perusahaan dapat memberikan cuti lebih lama dari ketentuan UU.

Jika selama karyawan perempuan cuti hamil, apakah gaji tetap akan dibayar?

Jelas, sesuai yang tertera di pasal 84 bahwa setiap pekerja/buruh yang menggunakan hak waktu istirahat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (2) huruf b, c, dan d, Pasal 80, dan Pasal 82 berhak mendapat upah penuh.

undang-undang ketenagakerjaan
Bunyi pasal 84 UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Arti dari pasal ini adalah bahwa perusahaan wajib membayar upah selama karyawan mengambil masa cuti hamil sebesar upah bulanan yang diterima karyawan, namun tunjangan tidak tetap seperti, uang makan atau transportasi boleh tidak diberikan.

Meskipun aturan cuti karyawan melahirkan berdasarkan UU nomor 13 tahun 2003 pasal 82 dibagi menjadi pra melahirkan 1,5 bulan dan pasca melahirkan 1,5 bulan, pada praktiknya, penetapannya lebih fleksibel. Karyawan dapat menjalani cuti 1 bulan sebelum dan 2 bulan sesudah melahirkan atau 15 hari sebelum dan 2,5 bulan sesudah, asalkan secara akumulatif ditotalkan 3 bulan.

Jika kamu karyawan yang sedang hamil, janganlah ragu untuk meminta cuti kerja kepada HRD di perusahaanmu. Waktu mengajukan cuti ke HRD dapat disesuaikan, umumnya 1 bulan sebelum masa istirahat. Hal yang juga perlu kamu tahu adalah, apabila karyawan belum mengajukan cuti dan mengalami kelahiran prematur di luar perkiraan dokter, maka hak istirahat 3 bulan tetap berlaku dan tidak hangus.

Bagaimana jika saya di-PHK karena mengambil cuti hamil?

Perusahaan tidak bisa melakukan PHK karyawan yang melahirkan. Terdapat dalam pasal 153 ayat (1) huruf e dan ayat (2) yang membahas bahwa perusahaan dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan pekerja/buruh perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan, atau menyusui bayinya.

undang-undang cuti hamil
Bunyi pasal 153 ayat 1 dan 2 UU No 13 Tahun 2003

Namun, jika karyawan perempuan yang sedang hamil ingin meminta pengunduran diri (resign) diperbolehkan dan sah menurut UU Ketenagakerjaan.

Lalu, bagaimana jika ingin mengambil cuti hamil dan apakah ada yang perlu dipertimbangkan? Untuk tahu jawabannya, berikut tim berkarir telah merangkum langkah-langkah dan hal-hal yang perlu kamu pertimbangkan saat ingin mengambil cuti hamil.

Langkah yang Harus Dilakukan Dalam Mempersiapkan Mengambil Cuti Hamil

wanita hamil
Pastikan kamu memahami kondisi kandunganmu dan putuskan secara tepat kapan mengambil cuti melahirkan

Sebelum kamu ingin memutuskan untuk mengambil cuti hamil, akan lebih baik jika kamu telah mempertimbangkan beberapa hal dengan matang. Agar nantinya, kamu dapat tenang menjalani cuti dan fokus dengan masa kandungan tanpa memikirkan pekerjaan di kantor.

Beri Kesempatan Waktu Untuk Diri Sendiri “Me time

Bekerja terlalu berat ketika hamil mungkin akan membuatmu menjadi jarang memiliki waktu sendiri. Hal ini tentu akan menjadikanmu jarang mengurus diri sendiri. Tentu sangat dianjurkan jika kamu lebih menyenangkan diri sendiri dengan melakukan “me time”. Lakukanlah hal-hal diluar pekerjaan seperti spa ke salon, mengikuti kelas prenatal, hingga latihan senam hamil.

Dengan memberikan waktu lebih untuk dirimu sendiri, kamu akan lebih banyak memahami tubuhmu. Hal ini juga dirasa perlu agar kamu dapat mempertimbangkan kapan waktu yang tepat kamu untuk mengurus cuti hamil kepada HR.

Pahami Proses Persalinan Nantinya

wanita hamil
Diskusikan dengan pasanganmu tentang hal-hal yang harus dipersiapkan selama masa kehamilan

Mungkin tidaklah sulit jika kamu saat ini sedang menjalani hamil kedua, ketiga, atau lebih, karena sudah cukup paham bagaimana kesulitan ketika melahirkan dan batasan-batasan tubuhmu. Namun, tidaklah sama jika ini menjadi masa pertamamu dalam proses kehamilan dan melahirkan.

Tetaplah tenang dan jangan khawatir, kamu hanya perlu mempersiapkan dan mencari tahu mengenai gambaran saat melahirkan. Bisa dengan bertanya kepada teman yang sudah berpengalaman, berkonsultasi lebih jauh dengan dokter, atau mencari sumber terpercaya dari sumber-sumber kredibel.

Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Mengambil Cuti Hamil

Jika kamu telah melakukan dua langkah di atas, maka selanjutnya kamu harus melakukan beberapa hal berikut sebagai bentuk tanggungjawabmu sebagai karyawan sebuah perusahaan. Hal-hal ini penting dilakukan sebelum kamu mengambil cuti melahirkan, karena jika tidak akan sangat mungkin kamu akan memikirkan tanggungjawab pekerjaan meskipun sudah cuti.

Berikut beberapa hal yang harus kamu lakukan:

Komunikasikan Keputusan dan Minta Saran Dokter Kandungan

Meski telah melakukan langkah-langkah sebelumnya namun, jika kamu dan pasangan masih ragu untuk mengambil waktu yang tepat untuk cuti, kamu sangat bisa berdiskusi dengan dokter kandungan.

Selain kamu dan pasangan bisa mendiskusikan bagaimana agar aman bekerja di awal-awal masa kehamilan hingga waktu yang tepat untuk mengambil cuti seperti sekarang, kamu pun bisa meminta saran mengenai kapan waktu yang tepat untuk beristirahat sejenak dari masalah kantor.

Jangan pernah ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya, karena dokter kandungan telah memiliki kredibilitas yang baik dari spesialis yang mereka miliki.

Ceritakan Tentang Masa Kehamilanmu Ke Atasan

Ketika kamu telah yakin akan mengambil cuti, saatnya kamu mencoba mengajukan tanggal cuti yang telah dipertimbangkan sebelumnya. Lakukan obrolan dengan atasan dan sampaikan mengenai rencana cuti melahirkanmu. Bicaralah dengan santai dan terbuka mengenai sejauh mana masa kehamilanmu atau tentang tanggal kelahiran yang sudah diprediksi dokter kandungan sebelumnya.

Selain itu, tunjukkan rencana yang jelas. Kamu tentu harus dapat menyampaikan masukkan, solusi, serta harapan yang ditawarkan selama cuti. Hal ini termasuk di dalamnya bagaimana kamu mengatur pekerjaan yang belum selesai hingga mencari pengganti sementara di saat mulai cuti.

Jika atasanmu belum yakin dengan kondisi kehamilanmu yang mendekati hari H cuti, kamu dapat menyertakan surat rekomendasi dari dokter kandungan.

Selesaikan pekerjaan sebelum cuti panjang

Hal ini wajib kamu lakukan setelah atasan memberikanmu izin untuk mengambil cuti melahirkan. Jangan senang dulu, kamu harus konsisten untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang belum selesai.

Diharapkan sebelum cuti, kamu telah menyelesaikan segala urusan kantor dan tanggung jawab pekerjaan yang menjadi bagian tugasmu. Dengan demikian, kamu akan lebih fokus dalam mempersiapkan kelahiran si buah hati.

Kamu pun diharapkan dapat mencari pengganti sementara ketika kamu cuti, agar pekerjaan dapat terus berjalan meski kamu melakukan cuti panjang.

Jangan Lupa untuk Memberitahukan Rekan Kantor, Klien, atau Pihak yang Sering Berhubungan dengan Pekerjaan

Memberi tahu rekan kerja, klien, dan pihak yang sering berhubungan denganmu dalam urusan pekerjaan wajib kamu lakukan. Hal ini dilakukan agar nantinya rekan kerja maupun klien memahami jika kamu sedang cuti dan kamu dapat mengarahkannya kepada penggantimu sementara.

Mengaktifkan Auto-reply Email Kantor dengan pesan Singkat yang Menjelaskan Penggantimu Sementara

Mengangtifkan fitur auto-reply email adalah solusi yang mungkin bisa kamu gunakan untuk memberi tahu rekan kerja maupun klien ketika kamu sedang cuti hamil. Pesan otomatis ini akan berisi informasi bahwa kamu sedang izin mengambil cuti baik sebelum maupun sesudah melahirkan.

Jika kamu tidak melakukan ini, maka kemungkinan besar klien atau rekan kerja yang tidak kamu beri tahu akan terus mencoba menghubungimu dengan kontak lainnya yang  beresiko akan mengganggu waktu cutimu di rumah.

Timing yang Tepat Untuk Cuti Hamil

wanita hamil
Semua akan baik-baik saja jika kamu telah siap dan matang dalam mempersiapkan segala hal selama proses melahirkan

Jadi berdasarkan pemaparan di atas, timing yang tepat untuk mengambil cuti hamil adalah 1,5 bulan sebelum waktu melahirkan dan 1,5 bulan setelahnya, sesuai dengan UU Ketenagakerjaan. Perkiraan melahirkan tersebut didasarkan oleh perhitungan ahli, seperti dokter atau bidan.

Pada dasarnya, persiapan jauh-jauh hari dan komunikasi yang baik dengan perusahaan, atasan, dan dokter kandungan akan banyak menguntungkan kamu dalam merancang persiapan menjelang cuti. Beberapa perusahaan pun cukup fleksibel terhadap karyawannya yang sedang hamil sehingga memperbolehkan mereka untuk mengambil cuti hamil beberapa bulan lebih jauh dari waktu melahirkan.

Trimester akhir kehamilan kerap dianggap sebagai masa yang paling menegangkan sekaligus hal yang ditunggu-tunggu. Hal ini dikarenakan kamu harus mempersiapkan fisik dan mental seoptimal mungkin agar dapat melalui proses persalinan dengan lancar. 

Bagaimana sobat berkarir, apakah sudah memahami bagaimana mempertimbangkan cuti kehamilanmu nantinya? Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar cuti hamil, kamu dapat menuliskannya di kolom komentar, ya. Jangan lupa bagikan tulisan ini ke teman-temanmu. Good luck!

menawar gaji

Langkah Profesional Menawar Gaji Kepada Atasan

Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Minta Naik Gaji:

  • Mengumpulkan Informasi
  • Ketahui “Harga” dan Nilai Tawarmu
  • Pikirkan Segala Kemungkinan
  • Pikirkan Cara Menyampaikannya
  • Siap Mental Jika Permintaan Ditolak
  • Lihat Kondisi Perusahaan
  • Penelitian Geografis
  • Perhatikan Timing yang Tepat

Langkah Profesional Menawar Gaji:

  • Lakukan Secara Langsung
  • Buat Janji Terlebih Dahulu
  • Sampaikan Kesuksesanmu dan Rencanamu di Masa Depan
  • Jangan Bandingkan Diri Dengan yang Lain
  • Ambil Proyek Tambahan (sampingan)
  • Ajukan Nominal Yang Masuk Akal
  • Tunjukan Kinerja Yang Lebih Baik

Biaya kehidupan selalu berubah setiap waktu dan cenderung kian naik. Nilai salary yang telah disepakati di dalam kontrak awal memang seharusnya cukup menutup biaya hidupmu selama satu bulan namun, terkadang tidak dalam jangka waktu yang lama.

Ada saatnya kamu perlu meminta kenaikan gaji atas kualitas kerja dan prestasi dalam jangka waktu tertentu. Perlu diingat, kamu harus memiliki alasan untuk dipertimbangkan dalam kenaikan gajimu. Alasan itu dapat berupa kualitas kerja, target yang tercapai, prestasi, ataupun lamanya bekerja. Jika kamu belum atau bahkan tidak memenuhi alasan itu, jangan harap untuk mengajukan kenaikkan gaji.

Nah, jika kamu telah memiliki alasan-alasan itu, bagaimana selanjutnya untuk menegosiasikan dengan atasanmu? Di sinilah tahap yang tricky, cara menawar gaji kepada atasan.

Sobat berkarir tidak perlu panik, tim kami telah menyiapkan bagaimana langkah-langkah yang seharusnya kamu lakukan agar sukses meminta kenaikkan gaji langsung kepada atasan.

Kapan Kamu Perlu Meminta Naik Gaji?

visioner
Kamu perlu mempertimbangkan segala hal ketika mendiskusikan kenaikan gaji dengan atasanmu

Jangan lakukan secara mendadak, segala sesuatu perlu kamu pikirkan secara matang. Kamu harus memikirkan persiapan hingga kemungkinan-kemungkinan yang terjadi setelah kamu memutuskan untuk berbincang mengenai hal ini ke atasan secara langsung.

Kamu perlu beberapa pertimbangan sebelum akhirnya memulai langkah-langkah yang disarankan, seperti:

Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Minta Naik Gaji

Mengumpulkan Informasi

Tahap selanjutnya setelah menemukan alasan yang dirasa tepat untuk berbincang perihal kenaikan gaji kepada atasanmu, kemudian kumpulkan informasi. Lihat kondisi perusahaan. Jika perusahaan sudah mengeluarkan anggaran lebih dan sedang mengalami resesi, pemotongan dana, dan alasan-alasan krisis lainnya, sangat dianjurkan kamu untuk menunggu hingga kondisi yang kembali membaik.

Selama masa resesi terjadi, beberapa perusahaan tidak mampu memberikan kenaikan gaji. Namun, tidak selalu berarti bahwa ini menjadi alasan menunda membincangkan kenaikan gaji selama-lamanya.

Setelah melihat kondisi perusahaan dari berbagai aspek, kamu pun harus mengetahui kebijakan perusahaan. Kamu dapat membaca kembali buku pedoman karyawan (jika ada), dan akan lebih baik jika kamu berbicara langsung dengan staf HRD (Human Resources Development). Kamu dapat menanyakan beberapa hal seperti:

  • Apakah perusahaan memerlukan tinjauan kinerja tahunan dalam menentukan gaji karyawan?
  • Apakah kenaikan gaji sesuai dengan jadwal tetap atau sesuai dengan peringkat?
  • Apakah atasan dapat secara langsung membuat keputusan jika meminta kenaikan gaji?

Mengumpulkan informasi tidak hanya kamu lakukan hanya dari perusahaan, hal yang juga penting adalah mengumpulkan data sebanyak-banyaknya tentang dirimu selama menjadi karyawan. Nilailah secara obyektif bahwa ketika kamu bekerja selama menjadi karyawan apakah sudah bekerja lebih banyak dari pada target yang diharapkan perusahaan atau belum.

Banyak perusahaan mengatakan bahwa mereka tidak memberikan kenaikan gaji sampai pekerja melakukan 20% pekerjaan lebih banyak daripada yang dilakukan di saat mulai bekerja. Kamu perlu untuk menilai dirimu dari sisi deskripsi pekerjaan, tanggung jawab, termasuk manajemen dan kepemimpinan, lama pengalaman, tingkat pendidikan maupun lokasi yang kamu tempuh.

Selain dua hal di atas, penting juga bagimu untuk kembali mengumpulkan data pasar untuk posisi yang sama. Meskipun kamu telah melakukan ini ketika awal negosiasi  kontrak, tentu peran dan tanggung jawab kamu telah bertambah. Carilah informasi ke tingkatan yang sama di perusahaan untuk tahu apakah orang lain juga dibayar sama untuk pekerjaan yang sama (dan di wilayah yang sama). Mendapatkan data pasar untuk posisi yang sebanding dapat membantu argumenmu ketika berunding dengan atasan nantinya.

Pikirkan Segala Kemungkinan

Mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang terjadi setelah kamu mendiskusikan kenaikan gaji kepada atasan sangatlah penting. Bagaimana tidak, jika kamu akan berhadapan dengan atasan yang memiliki kuasa yang lebih untuk apa pun. Memikirkan alasan yang masuk akal pun termasuk di dalam pertimbangan itu.

Beberapa kesalahan klasik yang dilakukan para karyawan adalah dengan tidak mempertimbangkan alasan yang masuk akal ketika meminta kenaikan gaji. Alasan dengan mengatakan bahwa gaji yang kamu peroleh tidak mencukupi biaya bulanan, atau kamu membutuhkan uang lebih untuk mencukupi biaya sosial, adalah sebagian dari alasan klasik yang sering ditolak.

Alih-alih demikian, sampaikan kepada atasanmu tentang kinerja selama ini dan bagaimana prosesmu dalam memberikan value (nilai) kepada perusahaan. Sampaikan rasa banggamu ketika bekerja di perusahaan ini. Namun, sisipkan kalimat bahwa kamu merasa ingin dihargai lebih.

Perlu kamu ingat, bahwa apa pun dapat terjadi. Tidak menutup kemungkinan bahwa alasan terbaikmu akan ditolak. Kamu harus mempersiapkan segala skenario yang mungkin akan terjadi. Hal ini akan membuatmu lebih siap akan segala kemungkinan.

Pikirkan Cara Menyampaikannya

Ketika kamu merasa gugup, itu adalah hal yang sangat wajar. Namun, pastikan kamu duduk dengan posisi nyaman, tatap mata atasanmu dengan ramah, dan jangan terlihat gelisah. Itu adalah sebagian dari posisi tubuh saat berbicara yang baik namun, kamu pun perlu lebih dari sekedar hal itu.

Bicaralah dengan perlahan namun tegas, jika perlu gunakan gestur tangan untuk memperjelas ucapanmu. Hindari tertawa yang berlebihan, membiarkan pandangan tidak fokus, dan menutup mulut ketika berbicara. Semua gestur tersebut adalah bahasa tubuh yang mengatakan bahwa kamu merasa tidak nyaman dan tidak yakin tentang apa yang dikatakan.

Selain melatih gestur tubuh dan cara berbicara, kamu pun perlu memilih kalimat-kalimat yang tepat digunakan ketika berbicara dengan atasan. Pilihlah kata-kata yang tepat, sopan, dan tentunya tetap profesional.

Siap Mental Jika Permintaan Ditolak

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa penolakan sangat mungkin terjadi dalam menegosiasikan kenaikan gaji dengan atasan. Kamu harus siap dengan itu. Persiapan mental tidak hanya dari gestur tubuh saat menerima penolakan saja namun, kamu pun harus mempersiapkan respon yang baik dan apa yang harus kamu katakan menanggapi penolakan itu, apakah akan langsung menerima begitu saja atau berharap akan kamu negosiasikan lebih lanjut.

Lihat Kondisi Perusahaan

Sebelum mengajukan kenaikan gaji, pastikan kamu melihat dengan baik kondisi perusahaan. Pastikan perusahaanmu sedang tidak dalam krisis atau dalam fase rugi. Jika ternyata perusahaan dalam masalah, maka pengajuanmu tentu sangat mungkin dapat ditolak, dan tidak pantas untuk kamu paksakan.

Pastikanlah kamu meminta kenaikan gaji di saat yang tepat, di mana perusahaanmu dalam kondisi baik dan tidak dalam masalah.

Penelitian Geografis

Perlu kamu perhatikan sebelum mencari informasi gaji untuk posisimu di perusahaan lain sebagai perbandingan harga pasar, penting untukmu membandingkan geografis dan wilayah perusahaan tersebut.

Dengan melihat jumlah gaji rata-rata di suatu wilayah dengan menggunakan beragam situs memang bisa membantu, tetapi mungkin akan sangat sulit untuk menentukan gaji berdasarkan wilayah atau jenis perusahaan yang benar-benar rinci. Tugasmu memang sulit jika harus mengontak rekan atau kolega dengan posisi yang sama, karena cenderung tidak etis. Maka dari itu, jika kamu dapat mempertimbangkan nilai pasar setelah melakukan penelitian geografis, tentulah sangat direkomendasikan.

Langkah Profesional Menawar Gaji

wawancara formal
Pastikan kamu telah memikirkan berbagai skenario yang terjadi dan tetap profesional dalam berbincang dengan atasanmu

Setelah melakukan beberapa pertimbangan sebelumnya, saatnya kini kamu mulai menyusun langkah-langkah yang terbaik untuk menawar gaji secara profesional. Apa saja yang harus kamu lakukan? Berikut langkah-langkahnya!

Lakukan Secara Langsung

Meskipun kamu sudah mempertimbangkan segalanya namun, memutuskan untuk mengkomunikasikannya melalui surat elektronik kepada atasanmu, lebih baik urungkan niatmu. Tidak heran jika usahamu gagal total jika tetap mendiskusikannya melalui perantara (jarak jauh).

Memang wajar jika kamu tidak mudah berbicara dengan atasan secara empat mata namun, atasan akan lebih menghormati karyawannya yang siap berbicara secara langsung dibanding bersembunyi di balik surat elektronik.

Buat Janji Terlebih Dahulu

Setelah membangun kepercayaan untuk bertemu secara langsung dengan atasanmu, saatnya mengatur janji dengannya. Sangat besar kemungkinan atasanmu akan berkata “tidak” jika kamu secara tiba-tiba mengetuk ruangannya dan meminta kenaikan gaji.

Hal yang perlu kamu lakukan adalah mengontak atasanmu dengan mengirimkan email yang menyatakan maksud dan tujuanmu, dan meminta waktu untuk bertemu secara langsung. Hal ini akan membuat bosmu dapat berfikir secara lebih santai dan tidak tergesa-gesa. Buatlah janji dengan kalimat yang sopan dan profesional.

Sampaikan Kesuksesanmu dan Rencanamu di Masa Depan

Setelah sukses meminta waktu dan membuat janji dengan atasan, tibalah saatnya untuk menyampaikan maksud dan tujuanmu. Selain menyampaikan tujuan intimu untuk meminta kenaikan gaji, kamu sebaiknya menyampaikan kalimat pembuka dengan menyampaikan kesuksesanmu dan renacamu ke depannya untuk perusahaan tersebut.

Sampaikan dengan detail kesukesan (achievement) yang sudah kamu raih untuk perusahaan. Jangan lupa pula untuk menyampaikan planning jangka pendek dan jangka panjangmu ke depannya. Hal ini tentu akan membuat atasanmu menilai betapa valuable-nya dirimu untuk perusahaan. Kamu dapat dinilai sebagai karyawan yang bisa diandalkan dan proaktif.

Jangan Bandingkan Diri Dengan yang Lain

Selama di tahap menjelaskan dan menyampaikan alasan kenaikan gajimu kepada atasan, jangan pernah membandingkan dirimu dengan karyawan lainnya. Ketika rekan kerjamu mendapatkan kenaikan gaji, jangan pernah untuk menggunakan alasan ini untuk menuntut hal yang sama, karena perusahaan memiliki pertimbangan tersendiri untuk hal ini.

Ambil Proyek Tambahan (sampingan)

Langkah ini memiliki resiko sekaligus tantangan tambahan, semacam penawaran menarik untuk perusahaanmu. Namun, ini bisa membuat kamu mendapatkan kenaikan gaji dari perusahaan. Jika selama ini kamu hanya mengerjakan pekerjaan rutin saja, maka tidak ada salahnya untuk mengerjakan sesuatu yang lebih, yakni dengan melakukan proyek sampingan.

Langkah ini bisa menjadi salah satu skenariomu jika alasan yang kamu sampaikan sebelumnya kurang meyakinkan atasan. Pastikan kamu mendiskusikan dan memahami proyek tambahan ini dengan baik dan jelas, agar dapat maksimal. Sehingga perusahaanmu dapat melihat kinerja yang lebih ini dan bisa mempertimbangkan kenaikan gaji untukmu.

Ajukan Nominal Yang Masuk Akal

Ketika kamu mengajukan kenaikan gaji dan perusahaan menyanggupi, maka besar kemungkinan atasan akan menanyakan jumlah kenaikan gaji yang kamu inginkan. Ini kesempatan yang ditunggu-tunggu, namun bukan berarti kamu dapat mengajukan nominal sesuka hati.

Pastikan kamu mengajukan dengan penuh perhitungan. Kamu dapat mengajukan nominal yang masuk akal dan sesuai dengan kinerjamu dan kemampuan keuangan perusahaan.

Tunjukan Kinerja Yang Lebih Baik

Menawar kenaikan gaji dengan atasan tentu bukanlah perihal mudah. Membutuhkan persiapan dan pertimbangan yang jelas sehingga bisa mengkomunikasikannya dengan atasanmu. Jika permintaanmu dikabulkan, kondisi seperti ini hanya bisa didapatkan jika kamu memiliki nilai di mata perusahaan dan memiliki prestasi terbaik di antara karyawan lainnya.

Bagian terpenting adalah biasakan untuk bekerja lebih dan memberikan yang terbaik bagi perusahaanmu. Sehingga atasan dapat melihat efektifitas kinerjamu dan berinisiatif menaikkan gaji meski kamu tidak memintanya.

Kesimpulan

kerja
Apa pun yang terjadi, tetap bekerja secara baik dan berorientasi pada hasil dan tujuan

Meski mendapatkan kenaikan gaji terhitung cukup sulit, namun tidak ada salahnya jika kamu mencobanya dengan perhitungan dan persiapan yang matang. Hindari menggunakan kata-kata negatif dan cenderung mengeluh sebagai alasanmu kepada atasan. Tetaplah fokus pada alasan yang masuk akal.

Jika atasanmu menolak, bukan berarti itu menjadi akhir pembicaraan. Tanyakan apakah masih ada kemungkinan untuk kembali mempertimbangkan tawaranmu tadi, dan apa yang sebaiknya kamu lakukan agar menjadi lebih baik lagi. Tetaplah menjadi karyawan yang profesional dan bekerja dengan penuh semangat.

Bagaimana sobat berkair.id? Apakah kamu sudah paham langkah-langkah yang bisa kamu terapkan ketika meminta kenaikan gaji? Jika kamu masih ada pertanyaan seputar ini, kamu bisa tulis di kolom komentar dan jangan lupa bagikan artikel ini ke rekan-rekanmu. Good luck!