Pertama, kamu harus membenahi profilmu agar terlihat menarik di mata recruiter. Kedua, kamu harus menyiapkan file CV dan template cover letter sesuai dengan posisi yang kamu incar. Ketiga, kamu harus memperkuat koneksi. Selanjutnya, cobalah untuk mendapatkan rekomendasi dari mantan atasanmu, rekan kerja, atau mentor.
Keempat, rajinlah untuk memeriksa Job Board. Lalu, kamu juga harus rajin memeriksa profil perusahaan untuk melihat lowongan kerja terbaru. Terakhir, kamu dapat langsung mencari lowongan yang kamu inginkan melalui kolom pencarian.
LinkedIn merupakan sebuah platform yang termasuk ke dalam jenis media sosial yang bertujuan untuk kegiatan koneksi para profesional yang sekaligus dijadikan wadah untuk mencari kerja. Menurut riset Pew Research Center pada 2018 mengenai penggunaan media sosial, LinkedIn semakin banyak digunakan anak muda, khususnya mereka yang duduk di bangku kuliah. Dikatakan juga bahwa 44% pengguna LinkedIn memiliki gaji $75,000 (lebih dari Rp. 1M) per tahunnya.
Ini menunjukan bahwa terdapat fakta bahwa pengguna LinkedIn cenderung memiliki gaji yang lebih besar dari mereka yang tidak menggunakannya.
Pentingkah untuk memiliki LinkedIn?
Menurut informasi yang diperoleh dari NapoleonCat, di bulan September 2020 sendiri pengguna LinkedIn di Indonesia sudah mencapai 16,7 juta orang di mana penggunanya berumur antara 25 hingga 34 tahun. Pengguna LinkedIn juga tidak hanya berisi pekerja yang ingin menambah koneksi atau mencari kerja saja. LinkedIn juga dipenuhi oleh HR Manager yang sedang berburu tenaga kerja baru. Jadi, jika kamu merupakan pencari kerja, kamu wajib memiliki platform ini.
Cara Mendapatkan Pekerjaan di LinkedIn
Setelah membuat akunnya, and then what? Apakah kamu akan diam dan menunggu ada manager HR yang datang dan menawarkan pekerjaan padamu? Tentunya tidak. Berikut tim berkarir.id telah menyiapkan langkah-langkah yang perlu kamu lakukan untuk mendapatkan pekerjaan di LinkedIn:
Benahi Profil
Profil LinkedIn merupakan etalase yang menunjukan skill dan pengalamanmu agar dapat membantu recruiter mempelajari lebih dalam mengenai dirimu.
Hal yang pertama akan dilihat oleh recruiter pada saat mengunjungi profilmu adalah foto profil. Pastikan bahwa fotomu sudah terlihat profesional, namun tidak kaku. Kamu dapat menggunakan pas foto standar berlatar merah atau biru, atau kamu juga dapat menggunakan foto semi-formal yang dapat lebih menunjukan kepribadianmu.
Selanjutnya yang menjadi perhatian recruiter adalah pengalaman kerja dan background pendidikan. Kalau kamu merupakan seorang fresh graduate yang tidak memiliki pengalaman kerja, kamu dapat menggunakan pengalaman magang dan volunteer sebagai gantinya.
Pengalaman organisasi juga penting agar menunjukan bahwa kamu merupakan seseorang yang aktif bersosialisasi. Jika sebelumnya kamu pernah mengikuti pelatihan, kamu juga dapat memasukkan sertifikasi pelatihan tersebut sebagai tambahan kredensialmu. Lalu kamu dapat menambahkan skill yang kamu miliki pada kolom Skill.
Selanjutnya yang harus kamu benahi adalah kolom About pada profil LinkedIn-mu. Layaknya personal profile di dalam CV, kolom ini semacam mini biodata untuk menunjukan siapa kamu, apa keahlianmu, dan apa pengalamanmu. Jangan gunakan kata-kata yang terkesan biasa saat mendeskripsikan kemampuanmu, namun gunakan power words agar kalimat terlihat lebih meyakinkan. Kamu juga dapat mengunggah bukti keahlian melalui menu Accomplishment dan Featured.
Pada menu Job Preferences yang terletak di profil, kamu dapat mengatur bidang pekerjaan yang kamu mau agar dapat dengan mudah ditemukan oleh recruiter yang secara spesifik mencari tenaga kerja di bidang tersebut. Kamu juga dapat memilih sendiri lokasi pekerjaan dan jenis pekerjaannya. Nantinya, pilihan tersebut akan disesuaikan sehingga kamu dapat ditemukan dengan recruiter yang juga mencari kualifikasi serupa.
Siapkan Soft Copy CV Dan Template Cover Letter
Saat kamu menemukan sebuah lowongan di sebuah perusahaan, LinkedIn akan menyediakan opsi Apply atau Easy Apply pada lowongan tersebut. Pada lowongan yang hanya memiliki opsi Apply, kamu akan dirujuk kepada website perusahaan atau job portal lain yang berarti kamu diharuskan melamar melalui website tersebut. Biasanya kamu akan diminta untuk membuat akun dan mengisi profil pada job portal tersebut. Lalu kamu akan diminta untuk mengirimkan file CV beserta cover letter yang ditulis langsung pada website tersebut. Untuk itu, penting bagi kamu untuk mempersiapkan fileCV dan template cover letter sebelum kamu melamar suatu pekerjaan.
Pada menu Easy Apply, kamu tidak harus repot-repot membuat akun, karena kamu akan langsung melamar pekerjaan melalui LinkedIn. Setelah kamu memilih menu tersebut, kamu biasanya diharuskan untuk mengisi informasi seperti nama, pengalaman, dan contact info. Di menu ini juga biasanya kamu diharuskan untuk mencantumkan fileCV dan memberikan cover letter.
Maksimalkan Koneksi
Menu My Network di dalam LinkedIn merujuk kepada orang-orang yang kamu tambahkan menjadi temanmu di dalam LinkedIn. Orang yang kamu tambahkan menjadi koneksi tidak selalu harus orang yang kamu kenal. Inilah mengapa ia diberi istilah connections yang berarti koneksi. Mereka bisa siapa saja yang ingin kamu jadikan koneksi, mulai dari HRmanager, seseorang yang memiliki pekerjaan di bidang yang kamu ingin pelajari atau seorang LinkedIn influencer yang rajin mengunggah informasi yang bermanfaat. Kamu dapat memanfaatkan fitur recommendations untuk dapat membangun network yang kuat.
Terdapat jumlah minimalconnections yang dibutuhkan agar profil LinkedIn-mu dilirik oleh recruiter. 50 orang. Inilah jumlah yang dibutuhkan agar kamu dapat mengakses second dan third degree connections yang dapat membuka lebar peluangmu untuk dapat di-hire oleh recruiter.
Selanjutnya, kamu dapat mempromosikan diri melalui fitur posting yang tersedia pada Home. Kamu dapat mengatakan bahwa kamu sedang mencari pekerjaan pada bidang tertentu, jelaskan siapa kamu dan latar belakang pekerjaanmu, pasarkan skill-mu. Kamu juga dapat mencantumkan portofolio melalui video atau gambar.
Selain mengikuti profil seseorang, kamu juga dapat mengikuti hashtag (tagar) yang terkait dengan lowongan pekerjaan. Karena perusahaan biasanya akan menyertakan hashtag pada saat mengunggah lowongan. Posting-an tentang lowongan tersebut lantas akan muncul pada timeline sehingga kamu selalu update jika ada lowongan baru.
Mintalah Rekomendasi LinkedIn
Agar semakin memperkuat kredensialmu, usahakan untuk mendapatkan rekomendasi dari orang-orang yang pernah bekerja sama denganmu. Kamu dapat memintanya langsung dari mantan manager atau kolega kerja di perusahaan terdahulu. Kamu juga dapat mencoba untuk meminta mereka memberikan highlight pada skill tertentu yang ingin kamu tonjolkan. Rekomendasi dapat menunjukan bahwa kamu merupakan karyawan yang cakap dan capable di bidangnya.
Cara lainnya untuk menonjolkan kredensialmu adalah dengan menggunakan fitur endorsement yang dapat memberikan highlight pada skill tertentu. Kamu dapat meminta rekan kerja atau mantan atasanmu untuk melakukan endorse terhadap skill itu.
Rajin Periksa Job Board
Salah satu keunggulan LinkedIn adalah dapat melakukan personalisasi lowongan kerja berdasarkan dengan pengaturan skill dan latar belakang pekerjaanmu. Menu Jobs merupakan menu khusus yang menampilkan daftar pekerjaan yang telah disesuaikan dengan kualifikasi yang ada di dirimu. Kamu juga dapat menggunakan filter untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik.
Selain dari menu Jobs, kamu juga dapat mencari sendiri lowongan yang kamu mau dengan mencarinya di kolom pencarian.
Follow Akun Perusahaan Tujuan
Pada LinkedIn, bukan hanya akun seseorang dan hashtag yang bisa kamu ikuti, namun juga akun LinkedIn resmi perusahaan. Beberapa perusahaan memiliki akun LinkedIn-nya sendiri untuk memudahkan mereka pada saat menyebarkan informasi lowongan pekerjaan. Tampilan profil resmi perusahaan berbeda dengan tampilan akun untuk personal. Pastikan kamu memperhatikan bahwa akun yang kamu ikuti resmi milik perusahaan dan bukan akun tiruan.
Serupa dengan hashtag, dengan mengikuti akun perusahaan semua postingan akun tersebut akan lantas muncul di timeline-mu. Dan jika perusahaan tersebut mengunggah lowongan pekerjaan, kamu akan dengan cepat dapat melamar.
Apakah sekarang kamu menjadi lebih paham mengenai cara mencari pekerjaan di LinkedIn? Tinggalkan pertanyaanmu seputar job hunting di kolom komentar dan jangan lupa untuk membagikan tulisan ini jika kamu menyukainya, ya!
Saat kamu baru memulai sebuah bisnis, bagaimana caranya agar bisnis tersebut mendapatkan profit yang tinggi? Pastilah dengan menjual produk atau jasa sebanyak-banyaknya, bukan? Namun, bagaimana caranya agar bisnismu diketahui oleh khalayak luas? Hal yang paling utama yang harus kamu lakukan ialah memikirkan strategi marketing yang jitu.
Perkembangan teknologi dan internet membuat banyak perusahaan telah memanfaatkan perkembangan ini dalam strategi pemasarannya. Mulai dari lembaga pemerintah, korporasi, start-up, hingga usaha kecil.
Pemanfaatan teknologi digital dalam memasarkan sebuah produk dan jasa itulah yang dinamakan digital marketing. Hal ini berarti digital marketing sudah dilakukan sejak lama, saat teknologi seperti radio dan TV pertama kali ditemukan.
Apa Itu Digital Marketing?
Kata Digital Marketing merupakan gabungan dari kata digital, yang berarti teknologi elektronik dan marketing, yang berarti pemasaran. Jika digabungkan, istilah ini mengacu kepada usaha-usaha pemasaran atau promosi bisnis yang dilakukan menggunakan media teknologi, seperti TV, website, media sosial, radio, handphone, laptop, dan lain-lain.
Selain untuk mempromosikan produk atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah bisnis, digital marketing juga bertujuan untuk meningkatkan brand awareness. Digital marketing, atau yang kadang juga disebut sebagai Internet marketing, merupakan cara mudah bagi kamu para pebisnis baru untuk membuat orang lain mengetahui bisnismu.
Banyak brand yang berhasil viral dan dikenal masyarakat luas berkat strategi digital marketing yang dijalaninya, seperti contohnya Bittersweet by Najla. Bukan hanya berhasil dalam meningkatkan brand awareness, ia juga menjadi pelopor tren bisnis baru yaitu dessert box. Dilansir dari wartaekonomi.co.id, sebesar 90% dari pembelian dessert box dilakukan secara online. Hal ini menunjukan bahwa kini masyarakat cenderung lebih memilih transaksi pembelian melalui channel online dibandingkan dengan cara konvensional.
Meskipun teknologi telah ada sejak lama, mengapa baru beberapa tahun belakangan ini banyak perusahaan yang beralih dan bahkan lebih condong kepada digital marketing?
Hal ini berkaitan dengan semakin tersebar ratanya penggunaan teknologi dan koneksi internet di berbagai belahan bumi. Semakin banyak masyarakat dari berbagai kelompok usia dan latar belakang yang minimal memiliki TV atau smartphone. Dengan begini, bisnis yang menggunakan strategi digital marketing akan dapat lebih mudah dan cepat diketahui oleh masyarakat yang sehari-harinya menggunakan teknologi.
Yang sering disalah artikan oleh beberapa orang adalah digital marketing berarti promosi menggunakan internet. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Digital marketing dapat dilakukan secara offline maupun online, karena digital marketinghanya membutuhkan teknologi, bukan koneksi internet. Iklan yang kamu dengar di radio dan lihat di TV juga dapat dikategorikan sebagai suatu bentuk digital marketing.
Kelebihan Digital Marketing Dibanding Marketing Konvensional
Kita tahu bahwa mayoritas dari masyarakat kini sangat bergantung dengan teknologi. Teknologi ada di setiap aspek kehidupan masyarakat. Mulai dari bangun tidur hingga kembali ke tempat tidur, kita pasti sempat bersentuhan dengan teknologi seperti handphone atau laptop. Beberapa orang bahkan sampai pada tahap tidak bisa lepas dari teknologi.
Memanfaatkan situasi ini, bisnis yang menggunakan digital marketing akan lebih mudah dan cepat untuk dijangkau oleh target pembelinya.
Berikut ini merupakan kelebihan lain digital marketing dibandingkan dengan marketing konvensional:
1. Lebih mudah mencapai target customer
Di zaman sekarang ini, masyarakat tidak bisa lepas dari teknologi di manapun ia berada. Di rumah, di restoran, di mall bahkan saat sedang berjalan sekalipun. Contohnya saja mayoritas dari penumpang kendaraan sekarang ini pasti sibuk memperhatikan smartphone-nya saat sedang berada di perjalanan. Entah sekadar mengecek media sosial, chatting, mendengarkan lagu, menonton acara kesukaan atau membaca buku elektronik. Out of home media seperti brosur, poster dan billboard meski ditempatkan di tempat yang strategis, besar kemungkinan orang hanya akan melihatnya secara sekilas dan tidak mencerna informasi pada iklan tersebut.
Digital marketing memastikan bisnis yang kamu promosikan dapat dilihat oleh orang-orang yang menjadi target customer. Bagaimana caranya?
Dengan adanya SEO, orang yang sedang mencari kata kunci yang relevan dengan bisnismu akan melihat konten bisnismu jika terdapat kata kunci yang sama di dalamnya.
Lalu dengan pay-per-click(PPC)dan iklan media sosial, kamu akan dapat terhubung dengan target customer yang tertarik dengan bisnismu berdasarkan informasi demografi dan karakteristik umumnya.
2. Biaya jauh lebih terjangkau
Salah satu keuntungan dari digital marketing adalah tentu biayanya yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan marketing konvensional.
Selain memakan biaya yang tidak sedikit untuk promosi, marketing konvensional juga memiliki banyak biaya tidak terduga. Namun, dengan digital marketing, biaya yang harus dikeluarkan untuk SEO, content marketing, PPC dan engagement media sosial jauh lebih sedikit.
3. Dapat memonitor efektivitas pemasaran dengan lebih akurat
Satu-satunya cara untuk mengukur apakah metode promosi yang dilakukan berhasil atau tidak adalah dengan melakukan tracking. Namun, hal ini dapat menjadi lebih sulit jika kamu menggunakan metode marketing konvensional seperti billboard atau brosur.
Sedangkan setiap metode pada digital marketing dapat diukur secara akurat dan beberapa bahkan real-time. Dengan menggunakan digital marketing analytics, kamu akan mendapatkan prediksi dan gambaran tentang bisnis yang kamu jalani. Ia akan mengukur promosi digital yang kamu lakukan secara real-time dan kamu akan dapat membandingkan strategi mana yang lebih berhasil dan efektif.
Dari sini kamu dapat menyesuaikan strategi apa yang kedepannya harus dilakukan untuk meningkatkan bisnismu.
4. Dapat menjangkau target pembeli yang lebih luas
Jika kamu menggunakan metode marketing konvensional, sudah pasti kamu akan mengalami batasan dalam hal cakupan. Brosur yang kamu bagikan hanya terbatas pada beberapa lokasi, billboard yang kamu pasang hanya terbatas pada satu lokasi dan jika kamu ingin meningkatkan cakupan tersebut kamu harus bersiap merogoh kocek lebih dalam lagi.
Namun, dengan digital marketing, bisnismu akan mampu mencapai orang-orang dari berbagai belahan dunia dengan cepat dan murah. Satu-satunya batasan yang ada hanyalah kreativitas dan strategimu.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, zaman sekarang ini hampir semua orang telah menggunakan internet dan mayoritas dari mereka merupakan pengguna media sosial. Tidak peduli apa bisnismu, selalu ada calon pembeli di luar sana yang menghabiskan waktunya di media sosial seperti Facebook atau Twitter, dan ini merupakan peluang besar bagi bisnismu agar dapat dilirik.
5. Membuka kesempatan bagi bisnis kecil
Seringkali orang-orang tidak mau mencoba memulai bisnis karena takut tidak akan mampu bersaing dengan bisnis-bisnis yang lebih besar. Sumber daya dan budget yang terbatas juga menjadi faktor tambahan.
Namun dengan adanya digital marketing, persaingan bisnis yang lebih merata akan tercipta.
Metode marketing konvensional membutuhkan dana yang banyak untuk dapat mempromosikan bisnis, hal ini membuat hanya korporasi besar saja yang mampu menggunakannya. Sebaliknya, metode digital marketing lebih terjangkau dan mampu dilakukan oleh pebisnis kecil dengan budget yang terbatas karena beberapa metode digital marketing seperti promosi media sosial dan SEO tidak dipungut biaya sama sekali.
Jenis-jenis Digital Marketing
1. Offline Digital Marketing
Digital marketing bukan berarti promosi dilakukan secara online. Beberapa metode digital marketing dilakukan secara offline dan hanya mengandalkan teknologi semata. Beberapa jenis offline digital marketing, diantaranya adalah:
Offline Marketing
Ini merupakan suatu bentuk pemasaran atau promosi yang sepenuhnya dilakukan secara offline, namun didukung oleh peralatan elektronik.
Contohnya, pada saat kamu makan di sebuah restoran dan kamu harus memesan makanan menggunakan tab. Nah, pengalaman memesan makanan yang unik tersebut merupakan strategi offline marketing atau penggunaan electronic display yang dapat kamu coba saat kamu sedang mengunjungi sebuah toko elektronik. Selain itu, penggunaan LED billboard juga dapat menarik lebih banyak perhatian dibandingkan dengan billboard biasa.
Radio marketing
Pada awalnya, radio hanya digunakan untuk menyampaikan berita dan berkomunikasi. Namun seiring dengan perkembangan zaman, iklan dan promosi mulai bermunculan. Terdapat dua jenis promosi radio, yaitu live reads dan produced spots.
Iklan live reads merupakan iklan yang secara subtle dibacakan oleh announcer pada saat mereka sedang menyiarkan sebuah program acara. Iklan tersebut bisa disampaikan secara spontan atau bisa juga dibacakan dari sebuah script. Sedangkan iklan produced spots merupakan iklan yang telah terlebih dulu direkam. Ia biasanya memiliki dialog dan jingle-nya sendiri.
TV marketing
Promosi melalui iklan di TV telah ada sejak setengah abad lalu dan masih digunakan secara masif hingga kini. Namun, kini para pebisnis mulai beradaptasi dengan semakin canggihnya teknologi dan tren masyarakat yang juga berubah.
Generasi yang lebih tua merupakan demografi yang paling banyak menggunakan TV sekarang ini. Sedangkan mayoritas generasi yang lebih muda berpindah ke teknologi lain seperti smartphone, laptop, atau tablet. Mereka yang tadinya sering menikmati film di layar TV, kini beralih ke platform streaming film. Hal ini merupakan tanda bagi mereka yang masing menggunakan metode konvensional untuk merancang strategi baru yang lebih relevan bagi target market-nya.
Telephone marketing
Telepon, khususnya telepon genggam, merupakan salah satu aspek yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Di manapun kita berada, telepon pasti ikut bersama kita. Inilah mengapa strategi telepon marketing menjadi salah satu strategi yang hingga kini masih banyak digunakan meskipun sudah banyak teknologi lain yang bermunculan.
Telepon marketing sendiri merupakan suatu bentuk marketing langsung, yang artinya perusahaan secara langsung menghubungi customer satu per satu dan bukan melalui media massa yang dapat dibaca oleh banyak customer sekaligus.
Cara ini dinilai lebih efektif karena komunikasi yang dilakukan jauh lebih intimate. Perusahaan dapat menunjukan empati yang akan berguna untuk mengambil hati customer. Namun kekurangan dari cara ini adalah ia kurang efisien mengingat perusahaan harus menghubungi customer satu per satu.
Bentuk lain dari telepon marketing adalah SMS marketing. Beberapa orang mungkin akan merasa sungkan untuk mengangkat telepon dari orang yang tidak mereka kenal, dengan menggunakan SMS, promosi yang kita kirimkan sudah pasti akan diterima oleh customer.
SMS marketing merupakan salah satu strategi promosi di mana perusahaan mengirimkan teks SMS berisi promo, kampanye atau sekadar update mengenai suatu produk. Namun, layaknya telepon marketing, SMS marketing hanya dapat dilakukan kepada orang-orang yang telah setuju untuk dikirimkan promosi.
Marketing melalui SMS memiliki open rate yang tinggi, namun perusahaan tetap harus memperhatikan norma saat melakukan strategi marketing ini. Pertama, customer harus terlebih dahulu setuju untuk melakukan opt in dan setelah itu barulah perusahaan dapat menghubungi mereka untuk melakukan promosi.
Selanjutnya, pastikan kamu mengirimkan pesan pada waktu yang tepat dengan frekuensi yang tidak mengganggu pelanggan. Lalu biasanya perusahaan mengirim SMS melalui nomor kode yang tidak menunjukan nama perusahaan, untuk itu di dalam pesan tersebut kamu harus mencantumkan brand dan perusahaan yang kamu promosikan dengan jelas.
2. Online Digital Marketing
Search Engine Optimization (SEO)
SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimization, yang berarti usaha yang dilakukan untuk membuat bisnismu menjadi berada di ranking tertinggi di mesin pencari. Strategi yang dilakukan haruslah organic, yang berarti dilakukan dengan tanpa mengeluarkan uang sedikitpun. Ini berarti, usaha yang dilakukan harus benar-benar kreatif dan menarik.
SEO dilakukan dengan cara mengoptimasi konten online yang kamu miliki. Bagaimana caranya agar kontenmu muncul di peringkat paling atas pada mesin pencari? Yang utama harus kamu lakukan adalah dengan memasukan kata kunci yang paling banyak dicari oleh target customer ke dalam kontenmu.
Misalnya, kamu ingin mencari tahu bagaimana cara membuat sambal bawang, kata kunci yang akan kamu ketik di mesin pencari pastilah “sambal bawang” atau paling tidak mengandung kedua kata tersebut.
Search Engine Marketing (SEM)
Hampir sama dengan SEO, SEM (Search Engine Marketing), merupakan salah satu strategi marketing di mana pebisnis harus mengeluarkan uang agar dapat muncul pada SERP, atau halaman hasil pencarian. Jika SEO mendapatkan ranking tertinggi di hasil pencarian secara organic, maka pada SEM pebisnis hanya harus membayar kepada perusahaan mesin pencari agar dapat muncul di ranking teratas.
Istilah ini tadinya digunakan sebagai umbrella term yang mencakup strategi SEO dan juga strategi lain yang menggunakan uang. Namun seiring waktu, istilah ini hanya khusus digunakan bagi strategi marketing yang berbayar.
Konten marketing
Konten marketing merupakan salah satu cara promosi yang sempurna di zaman sekarang. Cara ini merupakan strategi promosi dengan membuat serta membagikan sebuah konten yang menarik, berharga, dan konsisten yang digunakan untuk menarik customer dengan tujuan akhir untuk memperoleh keuntungan.
Apa sih yang dimaksud dengan konten?
Konten itu sendiri merupakan sebutan bagi informasi yang telah dibuat. Konten dapat berbentuk video, tulisan, gambar, dan infografis. Dibanding mempromosikan produkmu, konten berisi informasi yang menjawab rasa penasaran target customer dengan memberikan mereka edukasi mengenai produk yang kamu jual.
Email marketing
Email marketing merupakan salah satu strategi digital marketing dengan mengirimkan email guna membangun relasi dengan target pelanggan. Sebuah email marketing yang efektif akan mengubah target pelanggan menjadi pembeli dan mengubah pembeli menjadi pelanggan. Salah satu keuntungan strategi ini adalah keseluruhan proses dapat dilakukan secara otomatis. Jadi, kamu tidak perlu repot-repot mengirim satu-satu email kepada ratusan atau bahkan puluhan ribu target pelangganmu.
Cara ini hingga kini masih digunakan karena dinilai masih sangat efektif. Sebuah riset di tahun 2018 menunjukan bahwa email marketing berada di posisi pertama strategi marketing paling efektif, mengalahkan media sosial, SEO dan affiliate marketing.
Mengapa demikian?
Sebuah data menunjukan bahwa 85% orang dewasa di Amerika Serikat yang menggunakan internet masih memakai email sebagai alat komunikasi mereka. Inilah mengapa promosi menggunakan email marketing dianggap sebagai opsi promosi utama oleh beberapa bisnis. Namun seperti layaknya telepon marketing, email marketing juga membutuhkan opt in yang terlebih dahulu dilakukan target pelanggan.
Social media marketing
Media sosial merupakan tren dengan pertumbuhan tertinggi sepanjang sejarah. Sektor ini telah berkembang melebihi dari perkembangan internet itu sendiri.
Pengguna platform Facebook sendiri kini mencapai hampir 3 milyar orang secara keseluruhan. Bayangkan jika digabungkan dengan pengguna aktif platform media sosial lainnya. Dan para pengguna ini bukan hanya menggunakan media sosial sekali dalam sehari, mereka dapat menggunakannya berkali-kali. Masyarakat kini sangat bergantung dengan smartphone dan media sosialnya hingga muncul istilah Nomophobia, yaitu ketakutan seseorang jika berada jauh dari smartphonenya.
Dan orang-orang yang kini belum menggunakan media sosial, cepat atau lambat mereka juga terpaksa harus menggunakannya karena di zaman sekarang ini media sosial melekat pada setiap aspek kehidupan masyarakat.
Social media marketing sendiri merupakan penggunaan platform media sosial yang ditujukan untuk berhubungan dengan target audiens agar dapat menaikan penjualan bisnis, meningkatkan traffic website dan juga brand awareness. Kegiatan yang dilakukan adalah mem-publish konten yang kreatif dan inovatif, berkomunikasi langsung dengan audiens, menganalisis hasil strategi dan menjalankan iklan media sosial.
Social media marketing
Strategi ini merupakan salah satu strategi digital marketing di mana seseorang merekomendasikan sebuah produk kepada orang lain dan jika orang tersebut tertarik untuk membeli produk itu, orang yang merekomendasikan akan mendapatkan komisi (revenue). Dengan kata lain, cara ini menggunakan sistem bagi hasil.
Jika kamu memiliki sebuah produk yang ingin kamu jual, kamu dapat menawarkan seseorang untuk mempromosikan produkmu dan sebagai gantinya kamu akan memberikan imbalan kepada orang tersebut. Dan jika kamu tidak memiliki produk namun ingin mendapatkan uang, kamu bisa menjadi orang yang mempromosikan produk orang lain dan menjadi affiliate marketer.
PPC (Pay per Click)
PPC merupakan singkatan dari pay-per-click, yang merujuk kepada sebuah model dari internet marketing yang mana pemasang iklan diharuskan membayar sejumlah uang untuk setiap kali iklan mereka diklik. Dengan kata lain, kamu membayar agar orang lain mengunjungi situs yang kamu miliki dan bukan mendapatkannya secara organik.
Iklan mesin pencari merupakan salah satu bentuk PPC yang paling populer. Mereka yang ingin mengiklankan bisnisnya diharuskan menawarkan harga agar iklan mereka dapat dimuat di dalam link sponsor mesin pencari saat seseorang mencari kata kunci tertentu yang berhubungan dengan bisnis tersebut.
Contohnya, jika kamu membayar untuk kata kunci “kaca mata keren”, iklanmu sudah pasti akan muncul di hasil pencarian paling atas kata kunci tersebut. Dan setiap kali iklan tersebut diklik, kamu harus membayar sejumlah uang yang telah ditetapkan kepada mesin pencari tersebut.
Influencer
Influencer marketing merupakan strategi yang hampir sama dengan affiliate marketing. Secara sederhana, influencer marketing merupakan strategi di mana perusahaan menggunakan seseorang yang terkenal dan memiliki audiens (influencer) untuk mempromosikan produk mereka. Seorang influencer biasanya memiliki audiens/fans yang besar di media sosial. Mengapa cara ini banyak digunakan?
Saat kamu melihat seorang selebriti atau orang yang sangat terkenal menggunakan sebuah produk, kamu pasti akan merasa lebih tertarik untuk turut menggunakannya. Hal ini karena orang-orang percaya bahwa produk yang digunakan oleh seorang influencer pastilah kredibel.
Sekarang kamu jadi tahu kan apa saja jenis-jenis digital marketing yang ada di luar sana. Tertarik untuk mencoba salah satunya? Ceritakan pengalaman strategi digital marketing yang pernah kamu coba pada kolom komentar serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya.
Bisnis berbasis online dan teknologi kini semakin menjamur. Hal ini berpengaruh terhadap meningkatnya permintaan perusahaan terhadap jasa seorang copywriter untuk membuat sebuah copy yang dapat membantu meningkatkan penjualan produknya.
Otomatis, profesi copywriter kini semakin banyak peminat, khususnya anak-anak muda. Bagaimana tidak, pekerjaan ini tidak membutuhkan banyak pengalaman dan tergolong cukup mudah untuk dipelajari. Gaji yang rela dikeluarkan perusahaan yang membutuhkan jasa ini juga cukup besar mengingat semakin tingginya kebutuhan perusahaan akan jasa seorang copywriter.
Namun apa itu copywriter? Dan apa saja sebenarnya tugas dan tanggung jawabnya?
Tim berkarir.id telah menyiapkan informasi lengkapnya hanya untuk kamu sebagai berikut:
Apa Tugas Seorang Copywriter?
Pernahkah kamu mendapatkan sebuah e-mail promosi barang atau jasa? Pasti kadang kamu langsung menghapusnya ataupun sebaliknya. E-mail promosi terkadang dapat menarik perhatianmu dan ingin membaca lebih lanjut perihal isi e-mail tersebut, bukan?
Hal ini berkaitan dengan teknik copywriting. Copywriting selalu diasosiasikan dengan kegiatan promosi bisnis, produk, brand, atau jasa. Dengan kata lain, copywriting itu sendiri merupakan salah satu bentuk dari digitalmarketing atau content marketing.
Seorang copywriter bertanggung jawab untuk membuat sebuah copy yang menarik yang bertujuan untuk menjual barang/jasa, mengedukasi customer, atau sekadar berinteraksi dengan pelanggan. Tujuan tersebut biasa dikenal dengan istilah Call To Action(CTA).
Sedangkan copy merupakan sebutan bagi tulisan promosi yang dibuat oleh seorang copywriter. Copy yang dihasilkan biasanya dimuat ke dalam website, blog, deskripsi produk, e-mail promosi, iklan banner, newsletter, platform media sosial dan lain-lain.
Sebelum menulis sebuah copy, seorang copywriter biasanya melakukan research terlebih dahulu untuk mengetahui trend serta perilaku customer. Copywriter juga biasanya akan mendapatkan brief dari client atau pihak lain yang berisikan informasi target audience, tujuan hingga gambaran copy-nya ingin seperti apa. Selanjutnya copywriter akan men-translatebrief tersebut menjadi sebuah copy yang menarik hingga dapat mempengaruhi target customer untuk menjalankan CTA. Tidak jarang seorang copywriter juga berkolaborasi dengan divisi lain guna keperluan riset dan pengembangan ide.
Setelah itu, copywriter akan melakukan brainstorming menggunakan informasi yang didapatkan dari hasil research atau brief. Di sini ia akan menentukan konsep dan media apa yang akan digunakan, storyboard, serta gaya penulisan.
Jika sudah menyelesaikan langkah ini, selanjutnya copywriter akan langsung menulis copy yang telah direncanakan.
Copy Dalam Copywriting
Copy merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut hasil tulisan seorang copywriter. Jadi sesuai dengan nama profesinya, copywriter berarti seorang penulis copy.
Struktur Pada Copy
Sebuah copy bukan hanya sekedar tulisan tidak beraturan yang berisi kata-kata promosi, namun harus terstruktur dan sesuai target. Berikut merupakan struktur yang harus ada pada setiap copy.
Headline
Berisikan attention grabber atau kata-kata yang menarik minat baca orang yang melihatnya, contoh: “Diskon gede-gedean!”, “Banting harga!”, “Waktu promosi hampir berakhir!”, dan sebagainya.
Sub Heading (Opsional)
Berisikan penjelasan tentang headline, contohnya: Promo ini akan segera berakhir pada pukul 24:00 WIB, menyambut hari libur nasional kini X banting harga dari “sekian” menjadi “sekian”.
Body copy
Berisikan pemaparan value atau penawaran suatu produk atau jasa, contohnya: Bayar satu dapat tiga, kulit dapat tampak mulus bercahaya hanya dalam tiga hari.
Call to action
Berisikan apa yang kamu ingin si pembaca lakukan, misalnya mengunjungi website, berlangganan, membeli sesuatu, menggunakan kode promosi dan lain-lain, contohnya: kunjungi website resminya sekarang, klik pada banner untuk melihat keterangan lebih lanjut.
Selain hal-hal di atas, biasanya sebuah copy juga berisi:
Tagline: sebagai sebuah representasi dari brand. Contoh: “I’m lovin’ it” (McDonald), “Because you’re worth it” (L’Oreal).
Slogan: sebagai sebuah representasi dari produk, contoh: “Dua anak sudah cukup” (Program keluarga berencana dari BKKBN), “SMK Bisa!” (Promosi sekolah menengah kejuruan oleh Kemendikbud).
Media Dalam Copywriting
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, copy yang dibuat oleh copywriter dapat dimuat ke berbagai media promosi, seperti:
1. Media Cetak
Display Ad
Promosi dalam bentuk visual. Prinsip copy bentuk ini adalah KISS (Keep It Simple, Stupid). Contoh: iklan di brosur, pamflet.
Advertorial
Teks promosi dalam bentuk artikel. Promosi yang dilakukan biasanya subtle, atau biasa disebut dengan soft selling, di mana tulisan yang dibuat tidak terlihat jelas seperti ingin mempromosikan produk, contoh: Majalah, koran.
2. Broadcasting
Promosi yang dilakukan dalam copy bentuk ini harus mengedepankan storytelling agar yang melihat atau mendengar tertarik untuk memperhatikan pesan yang disampaikan. Selain itu, copy juga harus dapat memainkan emosi orang yang melihatnya.
Contoh media copybroadcasting adalah Televisi dan Radio. Berikut merupakan salah satu contoh dari iklan dengan storytelling yang baik dan dapat memainkan emosi penonton.
3. Out of home media (Media luar ruangan)
Copy yang ditulis untuk media jenis ini haruslah singkat, hanya berisi 5-6 kata. Sisanya tonjolkanlah headline & visual. Hal ini dikarenakan orang hanya melihat media tersebut secara selintas saja di jalan.
Pada media ini, copy biasanya tidak berisikan call to action, namun hanya terdapat slogan/tagline. Contoh media jenis ini adalah billboard, poster, banner.
4. Digital media
Banner
Merupakan iklan yang berada di website, seperti contohnya pop-up addan iklan yang berada di sisi samping/bawah sebuah website.
Advertorial/Web copy
Sama seperti advertorial pada media cetak, namun pada digital media, media yang digunakan adalah website. Artikel pada website mengandalkan teknik-teknik Search Engine Optimization (SEO) dalam meningkatkan traffic. Jumlah kata yang ada dalam artikel website juga 50% lebih sedikit dibandingkan artikel media cetak. Hal ini dikarenakan orang akan cenderung membaca lebih sebentar pada media digital.
Media sosial
Promosi yang dibuat pada platform media sosial haruslah eye catching dari segi desain dan copy yang dibuat. Jumlah karakter juga dibatasi sebanyak 25 kata pada headlinedan 95 kata pada body. Hal ini untuk menjaga copy agar tetap singkat sehingga pembaca tidak merasa malas membaca.
Video digital
Promosi yang dilakukan dalam bentuk video pada platform digital, contohnya seperti iklan yang muncul saat menonton Youtube.
Email marketing
Copy yang dibuat melalui email marketing biasanya dikirimkan kepada customer yang telah berlangganan. Copy dapat berisi promo, newsletter dan sekadar informasi mengenai produk. Promosi dalam bentuk email marketing haruslah ringkas, maksimal hanya berisi 200 kata, karena hal ini berpengaruh pada open rate atau banyaknya orang yang membuka email tersebut.
Push notification
Push notification biasanya terdapat pada website dan juga aplikasi mobile yang telah diunduh oleh customer. Copy pada media ini haruslah singkat, padat dan jelas. Hanya berisikan sekitar 10 kata. Headline yang dibuat juga haruslah sangat menarik agar dapat meningkatkan Click Through Rate (CTR).
Formula Pada Copywriting
AIDA yang merupakan singkatan dari:
Attention: Membuat headline semenarik mungkin agar membuat pembaca penasaran.
Interest: Menawarkan informasi tentang kelebihan dan manfaat produk.
Desire: Buat pembaca jadi ingin membeli produk tersebut. Mainkan emosi dan logika pembaca.
Action: Buat pembaca benar-benar membeli produk tersebut.
PAS yang merupakan singkatan dari:
Problem: Manfaatkan permasalahan konsumen. Gugah emosi dan psikologinya.
Agitate: Dramatisir permasalahan tersebut. Gunakan kata-kata yang persuasif.
Solution: Tawarkan produk sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
FAB yang merupakan singkatan dari:
Feature: Sajikan ciri utama produk.
Advantage: Jelaskan manfaat dari feature yang ada.
Benefit: Tekankan manfaat yang akan didapatkan dengan membeli produk tersebut. Mainkan emosi pembaca dan juga sentuh persoalan yang personal.
Apa Yang Membuat Seseorang Ingin Membeli Sesuatu?
Alasan seseorang membeli sesuatu tentu beragam. Terkadang seseorang membeli sesuatu yang bahkan tidak berguna dan sebenarnya tidak ia butuhkan. Kenapa bisa? Hal ini berkaitan dengan psychological triggers, atau pemicu psikologi yang mendorong orang untuk membeli (secara impulsif maupun tidak).
Terdapat beberapa macam psychological triggers, yaitu:
Curiosity
Rasa penasaran dapat menjadi pemicu seseorang membeli suatu barang. Buatlah copy yang dapat membangun rasa penasaran pembacanya sehingga ia ingin tahu lebih jauh tentang produk tersebut dan akhirnya membeli.
Promises
Pembeli akan cenderung terbuai dengan janji-janji yang diiklankan oleh suatu produk. Janji merupakan jaminan akan ketakutan si pembeli, contoh: Setelah menggunakan produk X selama 7 hari, kerutan di wajah dijamin akan berkurang.
Social proof
Seseorang cenderung akan membeli sebuah produk setelah membaca testimoni orang lain yang pernah menggunakannya. Social proof juga biasanya memberikan FOMO effect yang berarti Fear Of Missing Out. Saat suatu produk digunakan secara luas oleh masyarakat, orang yang tidak memilikinya akan merasa terdorong untuk turut membeli karena merasa takut ketinggalan trend.
Halo effect
Istilah ini digunakan untuk menyebut kesetiaan customer terhadap suatu merek dagang dikarenakan pengalaman positif yang dialaminya setelah mencoba produk dari merek tersebut. Halo effect dikorelasikan dengan kekuatan brand dan berkontribusi pada ekuitas merek. Contoh dari halo effect adalah saat seseorang memiliki pengalaman makan yang positif di sebuah restoran, makanannya enak, suasana restorannya cozy dan harganya murah. Jika hal itu terjadi, maka kemungkinan besar orang tersebut akan kembali lagi ke restoran itu di lain waktu.
Mirror neurons
Mirror neurons merupakan sekelompok sel yang ada pada otak manusia. Manusia dapat secara tidak sadar menganggap sebuah kejadian yang terjadi pada orang lain di dalam iklan atau film juga terjadi pada dirinya sendiri. Inilah peran mirror neurons atau biasa dikenal dengan rasa empati.
Biasanya, strategi ini diselipkan secara subtle pada iklan yang mengangkat kisah yang menggugah emosi. Dan biasanya, jalan cerita iklan tersebut tidak ada hubungannya dengan produk yang dijual. Berikut merupakan salah satu contoh pemanfaatan mirror neurons pada iklan:
Reciprocity
Prinsip resiprositas di dalam psychology trigger berarti di saat ada sebuah produk yang menawarkan bonus, kita menjadi tertarik untuk membelinya, contohnya adalah promosi beli satu dapat dua, free sample dan cashback.
Scarcity (Kelangkaan)
Kelangkaan atau terbatasnya kuantitas pada sebuah produk dapat mendorong seseorang untuk membeli produk tersebut meskipun pada saat itu ia belum membutuhkannya.
Contoh dari scarcity adalah pada saat terjadi kelangkaan tisu toilet, masker dan hand sanitizer di beberapa negara pada saat awal terjadi lockdown pada masa pandemi Covid-19. Terjadi peningkatan permintaan terhadap produk tersebut secara bersamaan dan akibatnya orang lain yang belum butuh juga turut membeli karena takut akan benar-benar kehabisan.
Emoji
Penggunaan emoji pada beberapa media seperti push notification dan email marketing dipercaya dapat meningkatkan click through rate (CTR) iklan tersebut. Studi menunjukan bahwa penggunaan emoji dapat memunculkan kesan yang ramah dan bersahabat sehingga lebih disukai oleh customer, khususnya dari generasi muda.
Apa Saja Skill Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Copywriter?
1. Kemampuan menulis
Menjadi seorang penulis copy atau copywriter tentunya membutuhkan skill menulis yang benar. Pengetahuan akan grammar, kosa kata dan PUEBI juga merupakan modal dasar yang wajib dimiliki oleh seorang penulis pada umumnya.
2. Kemampuan storytelling
Selain kemampuan menulis, seorang copywriter juga harus dapat membuat copy yang dapat menarik minat baca calon customer. Untuk itu, kemampuan storytelling menjadi sangat penting dalam profesi ini.
Tanpa kemampuan storytelling yang baik, copy yang dibuat akan terkesan plain, basic dan membosankan sehingga pembaca enggan untuk membaca pesan yang disampaikan.
3. Creative writing
Kemampuan menulis kreatif adalah kemampuan menulis sebuah tulisan yang orisinil dan fresh. Hal ini juga berkaitan dengan meningkatkan minat baca calon pembeli terhadap copy yang diiklankan. Jika ingin calon pembeli tertarik dan penasaran untuk mencari tahu lebih jauh tentang produk kita, maka copy yang dibuat haruslah beda dari yang lain, inovatif, belum pernah ada sebelumnya. Dengan begitu, curiosity pun akan timbul pada calon pembeli.
4. Memiliki empati
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pada penulisan copy terdapat beberapa prinsip yang memanfaatkan emosi dan empati calon customer. Untuk itu, copywriter juga harus memiliki empati agar dapat membuat sebuah copy yang relatable dengan emosi target pembeli.
Apa Perbedaan Copywriter Dengan Content Writer?
Kalian pasti bertanya-tanya, apa perbedaan antara copywriter dan content writer. Mereka sama-sama menulis konten untuk client, tujuan tulisan mereka juga pada dasarnya untuk meningkatkan penjualan produk atau untuk kampanye. Lalu apa sebenarnya yang membedakan kedua pekerjaan tersebut?
Sederhana saja, copywriter menulis tulisan (copy) untuk keperluan marketing, sedangkan content writer menulis tulisan (content) yang secara spesifik membahas sesuatu. Untuk lebih jelasnya, kamu dapat melihat tabel perbandingan antara keduanya di bawah ini:
Artikel, blog post, ebook, post media sosial, artikel majalah,
Tulisan singkat dan padat
Tulisan lebih panjang
Unsur promosi dilakukan secara subtle
Mengupas sesuatu dengan jelas dan detail
Storytelling, creative writing
SEO friendly, creative writing
Mengenalkan produk
Mengedukasi mengenai produk
Marketing
Branding
Berapakah Range Gaji Seorang Copywriter?
Mengingat meningkatnya kebutuhan perusahaan akan jasa copywriter, perkiraan gaji rata-rata seorang copywriter di Indonesia yang kami lansir dari indeed.com adalah Rp3.430.075 per bulan. Namun, kami juga telah menyiapkan perkiraan gaji bagi berbagai level profesi copywriter:
Freelance Copywriter
Rp. 250.000/jam
Copywriter untuk Fresh Graduate
UMR
Senior Copywriter
Rp.15.000.0000/bulan
Apakah kamu menjadi semakin tertarik dengan profesi copywriter? Jika masih bingung, tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya! Good luck!
UX designer lebih fokus kepada pengalaman user saat menggunakan produk
Desain yang dibuat oleh UX designer didasari oleh kebutuhan user
UI designer memfokuskan design-nya kepada unsur visual
UI designer bertugas untuk membuat design yang enak untuk dilihat (aesthetically pleasing)
Profesi di bidang user experience (UX) merupakan kumpulan pekerjaan yang memiliki fokus kepada modifikasi produk agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan user atau pengguna produk tersebut. Mereka yang bekerja di bidang ini juga harus memutar otak dan mencari cara bagaimana agar produk yang mereka design bisa dengan mudah digunakan user.
Istilah UX itu sendiri bukan merupakan istilah baru, bahkan sudah populer di dunia teknologi sejak dulu. Dicetuskan pertama kali oleh Don Norman, seorang cognitive scientist yang kala itu bekerja untuk perusahaan Apple. Ia tertarik dengan segala aspek yang berkaitan dengan pengalaman pengguna dalam memakai suatu layanan atau produk.
Agar dapat mencakup semua elemen yang berbeda dalam menentukan interaksi antara user dan produk, ia lantas menggunakan sebuah umbrella term yang kini dikenal dengan “user experience”.
Apa itu UX Design?
Terdapat beragam profesi yang telah berkembang di bidang User Experience, seperti UX writer, UX Designer dan UX researcher.
UX design itu sendiri merupakan bidang yang fokus terhadap interaksi antara manusia sebagai pengguna (user) dengan produk atau layanan berbentuk website, aplikasi atau bahkan sebuah mesin pembuat kopi. Bidang ini merupakan gabungan aspek-aspek dari ilmu lain seperti psikologi, bisnis, pemasaran, dan teknologi.
UX designer melihat suatu permasalahan dari berbagai angle dan perspektif agar desain yang mereka buat dapat diterima oleh pengguna yang datang dari berbagai latar belakang.
Apa Saja Tugas dan Tanggung Jawab UX Designer?
Sebagai seorang UX designer, tugas utamamu adalah untuk mendesain sebuah produk menjadi usable namun juga menyenangkan bagi penggunanya. Dalam mencapai tujuan tersebut, seorang UX designer diharuskan untuk berkolaborasi dengan tim lain. Ia juga berperan menjembatani celah antara user, tim development hingga stakeholder.
Sebagai seorang UX designer, sudah menjadi kewajibanmu untuk memprioritaskan apa yang menjadi keinginan pengguna. Baik saat mendesain produk, memperkenalkan fitur baru, atau memodifikasi produk yang sudah ada, UX designer harus mempertimbangkan apa yang terbaik bagi pengguna dan keseluruhan user experience-nya.
Namun di waktu yang sama, UX designer juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk yang didesain sesuai dengan kepentingan bisnis perusahaan. Apakah produk tersebut mendatangkan keuntungan atau tidak dan apakah produk tersebut sudah sesuai dengan keinginan atasan, hal tersebut juga harus dipertimbangkan oleh UX designer.
Jenis tugas yang dikerjakan dan tim yang akan berkolaborasi dengan UX designer bisa berbeda-beda tergantung dari masing-masing perusahaan.
Seorang UX designer di suatu perusahaan bisa saja ditugaskan untuk mendesain website, mobile apps, software atau mendesain perangkat augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Beberapa dari mereka juga bisa saja lebih fokus terhadap sisi pelayanan seperti keseluruhan pengalaman dalam menggunakan transportasi publik atau menginap di sebuah hotel.
Dalam melakukan tugasnya, seorang UX designer memiliki alur kerja sebagai berikut:
1. Melakukan Riset Produk
Riset produk mencakup penelitian terhadap pengguna produk dan juga pasar. Langkah ini merupakan langkah awal pada setiap proses kerja di bidang UX. Mengapa langkah ini menjadi penting?
UX merupakan proses yang berorientasi kepada pengguna, langkah ini dimaksudkan agar UX designer mengetahui hal-hal apa yang menjadi permasalahan pengguna saat menggunakan produk, apa yang dibutuhkannya dan bagaimana pengalamannya dalam menggunakan produk secara keseluruhan.
Dengan begitu, UX designer akan mendapatkan gambaran desain seperti apa yang akan ia buat sesuai dengan karakteristik pengguna.
2. Membuat User Personas
Berdasarkan hasil temuan dari proses riset pengguna, UX designer lalu akan membuat user personas. User personas merupakan profil dan identitas target pengguna yang adalah hasil dari imajinasi UX designer berdasarkan temuan riset.
Fungsinya adalah agar UX designer dapat memvisualisasikan perilaku dan pola pengguna. Dengan begitu, UX designer dapat lebih berempati dalam penilaiannya mengenai pengalaman pengguna saat memakai produk.
3. Information Architecture
Selanjutnya, UX designer akan mulai memikirkan konten apa yang akan dibuat dan bagaimana ia akan disusun di dalam sebuah website atau aplikasi. Hal inilah yang disebut dengan arsitektur informasi (Information Architecture). Informasi arsitektur yang baik memastikan bahwa pengguna dapat dengan mudah menemukan fitur yang mereka cari dan dapat bernavigasi dari satu halaman ke halaman lainnya tanpa perlu bingung.
IA (Information Architecture) akan menghasilkan hierarki, navigasi dan kategorisasi yang akan memudahkan pengguna dalam memahami website, aplikasi, atau produk tersebut.
4. User flows dan Wireframes
Dalam melakukan tugasnya, UX designer menggunakan berbagai macam tools untuk menunjang pekerjaannya, salah satunya adalah user flows dan wireframes.
User flows merupakan flowchart sederhana yang berguna untuk memvisualisasikan jalur yang digunakan user saat menggunakan produk, dari awal masuk hingga ke interaksi paling akhir.
Sedangkan wireframes merupakan representasi low fidelity dari sebuah desain. Ia akan memvisualisasikan setiap langkah yang akan diambil oleh user dan menunjukkannya dalam bentuk dua dimensi di dalam potongan-potongan screen/page.
5. Prototyping dan User-testing
Banyak orang yang menyamakan istilah “wireframe” dengan “prototype”. Namun pada kenyataanya, kedua istilah tersebut memiliki definisi dan tujuan yang berbeda. Wireframe lebih mirip dengan architectural blueprints, sedangkan prototype merupakan representasi high fidelity dari produk yang sudah final.
Selanjutnya, prototype akan diuji kepada pengguna sungguhan guna membantu mengevaluasi kelemahan dari desain tersebut sebelum benar-benar membuat produk final.
6. Peluncuran Produk
UX design merupakan proses yang berkelanjutan. Setelah produk diluncurkan, UX designer akan terus melakukan perbaikan dan penyesuaian agar dapat terus dinikmati oleh pengguna.
Feedback yang didapat dari customer akan membantu UX designer untuk melakukan update perbaikan terhadap produk.
Apa Perbedaan Antara UI dan UX Designer?
Banyak orang sering menyalah artikan antara UX designer dan UI designer. Padahal, pada kenyataannya mereka memiliki arti dan tugas yang jelas berbeda.
User experience (UX) memiliki fokus terhadap optimisasi sebuah produk agar menjadi lebih efektif dan menyenangkan saat digunakan. Sementara user interface (UI) merupakan pelengkapnya. Ia fokus kepada visual, apakah desain yang dihasilkan memberikan “feel” yang tepat dan terlihat interaktif.
UI designer atau user interface designer itu sendiri bertugas untuk mendesain elemen interaktif di dalam produk seperti tombol, icon, typography, skema warna dan desain yang responsive.
Tujuannya adalah agar dapat memberikan pedoman kepada user melalui interface produk. UI designer lebih memperhatikan apakan desain yang dibuat enak untuk dilihat.
Skill Apa Yang Dibutuhkan Untuk Jadi UX Designer?
A. Soft Skill
1. Interpersonal Skills
Bidang pekerjaan ini mengharuskanmu untuk berkolaborasi dengan tim lain saat bekerja. Untuk itu, memiliki kemampuan teamwork dan komunikasi yang baik akan sangat menguntungkan.
2. Empati
Bekerja di bidang user experience mengharuskanmu untuk memusatkan seluruh pekerjaanmu kepada kepentingan user. Kemampuan untuk merasakan apa yang user rasakan, atau berempati, akan sangat membantumu untuk dapat lebih mengerti sudut pandang mereka.
3. Critical Thinking
Menjadi seorang UX designer mengharuskanmu untuk terus berpikir kritis agar dapat memikirkan inovasi baru yang kreatif. Kemampuan berpikir kritis yang dipadukan dengan kemauan untuk terus belajar yang tinggi akan memberikan seorang UX designer informasi yang signifikan untuk dapat terus meningkatkan kualitas produknya.
B. Skill Industri
1. Wireframing & Prototyping
Hampir seluruh pekerjaan di bidang UX mengharuskanmu untuk dapat membuat wireframe dan prototype. Menguasai tools ini akan dapat membantu seorang UX designer mengevaluasi kesalahan dalam produk agar dapat dikembangkan lagi.
2. UX Writing
Selain mendesain produk, penting bagi UX designer untuk dapat menyusun kata-kata di dalam produk yang dapat dijadikan guide oleh pengguna. Namun, UX Writing bukanlah sekadar menulis panduan. Kamu harus dapat memastikan tulisan dapat dengan mudah dipahami dan benar-benar membantu pengguna dalam menavigasi.
3. Visual Communication dan UI
Meningkatkan kemampuan dan paham mengenai desain visual dan UIdapat berdampak baik pada hasil desainmu. Seperti misalnya belajar membuat desain visual terlihat estetik dan menarik, belajar membangun hirarki visual yang efektif, bagaimana menggunakan typography dan teori warna agar dapat dinikmati user.
4. Skill Analitik
Karena salah satu tugas yang harus dilakukan seorang UX designer adalah melakukan user research, penting bagi kamu yang tertarik dengan profesi ini untuk dapat mempelajari cara dan langkah dalam melakukan penelitian dan analisis.
5. Coding dan Developing
Banyak perusahaan yang kini lebih menyukai pekerja yang memiliki multi-skill, khususnya di bidang yang terkait dengan teknologi. Meskipun tugas utamamu bukan untuk melakukan coding dan developing, memiliki kemampuan untuk membuat desain yang development-friendly dapat membantu mempermudah pekerjaan tim yang berkolaborasi denganmu.
Kini, UX design menjadi kata yang memiliki arti sinonim dengan “good business”; hanya layanan dan produk yang dapat menyediakan user experience terbaik yang akan sukses di pasaran.
Dengan semakin bertambahnya permintaan terhadap tenaga UX designer dan semakin berkembangnya perusahaan teknologi, UX designer kini menjadi profesi yang banyak diminati masyarakat. Selain itu, gaji yang rela ditawarkan perusahaan terhadap profesi ini juga tidak main-main. Tidak heran kini banyak platform yang menyediakan pelatihan dan pembelajaran di bidang UX design yang dapat kamu temukan dengan mudah.
Apa kamu tertarik menjadi seorang UX designer? Tulis pendapatmu di kolom komentar dan jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!
Meneliti pengalaman dan permasalahan user dalam menggunakan suatu produk
Menggunakan metode terstruktur untuk menemukan data yang akurat
Berkolaborasi dengan tim lain untuk mengembangkan produk agar sesuai kebutuhan user
Pernahkah kamu menggunakan sebuah produk teknologi seperti website atau software?Bagaimana bisa perusahaan teknologi tersebut terpikirkan membuat produk dengan fitur yang sangat mudah digunakan? Mungkin pertanyaan semacam ini juga sempat terpikirkan olehmu, bukan?
Satu hal yang harus kamu tahu, semua hal tersebut tidak lepas dari peran seorang UX researcher. Ia adalah orang di balik layar yang bertugas mencari jawaban terhadap permasalahan yang kamu hadapi sehari-hari. Profesi yang berkaitan dengan teknologi seperti User Experience (UX) ini sedang banyak dicari oleh perusahaan teknologi dan juga tengah digandrungi anak muda.
Namun apa sih sebenarnya yang dilakukan seorang UX researcher?
Apa itu UX Research?
UX research merupakan kepanjangan dari User Experience Research. Orang yang melakukan pekerjaan ini disebut dengan UX researcher. Apa saja tugasnya?
UX research merupakan kegiatan penelitian secara sistematis yang dilakukan terhadap target user. Seorang UX researcher biasanya bekerja untuk sebuah perusahaan yang menghasilkan produk teknologi dan user adalah sebutan bagi customer yang menggunakan produk tersebut.
UX research berguna untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh pengguna. Solusi yang diberikan berupa inovasi teknologi seperti layanan website, aplikasi, maupun software. Dengan melakukan UX research, kamu akan dapat mengetahui apa saja yang dibutuhkan pengguna terkait dengan penggunaan suatu produk teknologi.
Selain itu, UX research juga berguna untuk melihat kesempatan pada pasar dengan mencari celah-celah yang kedepannya dapat dikembangkan. Informasi yang dihasilkan dari riset nantinya akan diteruskan dan diproses oleh tim lain seperti tim design, penulis, dan pemasaran. Hal ini untuk memastikan setiap produk dan desain yang dihasilkan selalu berorientasi kepada customer.
Metode Yang Digunakan Dalam UX Research
UX researcher memiliki beberapa metode yang dapat dijadikan opsi saat mencari pemecahan terhadap suatu masalah, yaitu:
1. Card Sorting
Metode ini awalnya merupakan metode yang digunakan pada penelitian psikologi. Cara ini memiliki konsep yang cukup sederhana. Kamu hanya perlu menulis kalimat pada beberapa lembar kartu, lalu kamu arahkan user untuk mengkategorikan kartu tersebut.
Cara ini cocok digunakan untuk menentukan apakah IA (Information Architecture) yang telah dibuat sejalan dengan pemahaman user. Atau bisa juga sekadar menentukan IA untuk produk baru.
Kelebihan metode ini adalah fleksibel, karena dapat dilakukan secara tatap muka maupun secara remote dengan menggunakan online tools.
2. Expert Review
Ahli yang telah ditunjuk oleh perusahaan melakukan evaluasi terhadap website dengan mengacu kepada guidelines yang ada. Ahli ini akan melakukan penilaian menggunakan UI (User Interface) dan mengevaluasi desain, aksesibilitas danusability sebuah produk.
Hasil evaluasi dapat berbeda-beda tergantung dari perspektif setiap ahli yang melakukannya. Cara ini dinilai sangat hemat biaya dan juga waktu karena hanya seorang ahli yang melakukan evaluasi. Namun karena kesubjektifannya ini, dibutuhkan kehati-hatian yang ekstra dalam melakukannya.
3. Eye Movement Tracking
Metode ini mencari tahu kemana fokus penglihatan user saat sedang menggunakan produk. Cara ini berguna untuk mengevaluasi UI Design dan mencari tahu mana konten yang harus diprioritaskan atau dikembangkan.
4. Usability Testing
Metode usability testing mengharuskan UX Researcher melakukan sesi pertemuan bersama user untuk mencari tahu permasalahan yang dihadapi user saat sedang menggunakan produk. User akan diberikan beberapa tugas yang harus ia selesaikan menggunakan produk, lalu UX researcher akan mengobservasi performa user saat menggunakannya.
Cara ini menghasilkan temuan yang spesifik karena biasanya tugas yang diberikan kepada user juga cukup spesifik. Metode ini dapat dilakukan secara tatap muka maupun secara remote.
5. Parallel Design
Metode ini menggunakan beberapa designer yang kemudian ditugaskan untuk mendesain sesuatu menggunakan source yang sama namun dilakukan secara independen. Tujuannya adalah untuk mengkombinasikan aspek yang dinilai terbaik dari masing-masing hasil.
6. User Personas
User personas merupakan representasi fiksional yang dibuat dari hasil interview dan data yang tersedia dari user yang sesungguhnya. Cara ini menempatkan fokus kepada hasil akhir apa yang diinginkan, karakteristik, sifat, dan ekspektasi user terkait dengan produk.
Karena diciptakan dari hasil metode penelitian lain, cara ini dinilai lebih menyenangkan dan menawarkan hasil yang lebih in-depth sehingga lebih mudah diingat oleh seluruh tim saat sedang mendesain produk.
7. Survey
Merupakan cara klasik dalam melakukan penelitian di mana UX researcher akan memberikan serangkaian pertanyaan kepada user terkait dengan produk yang mereka gunakan. Dari sini, UX researcher dapat mengetahui sejauh mana pemahaman user dan juga opini mereka terhadap produk.
8. Prototyping
Tim desain akan mengeksplorasi kreativitas mereka dengan membuat mock-up dari sebuah website sebelum benar-benar mengimplementasikannya. Prototype yang dibuat bisa beragam, mulai dari paper mock-up hingga halaman interactive HTML.
9. Interview
Cara ini bertujuan agar behavior atau perilaku user dapat dinilai dalam konteks penggunaan produk. One-on-one interview dengan user dapat menunjukan bagaimana jalan pikir, pengalaman, serta perilaku dari banyak user.
Apa Saja Tugas dan Tanggung Jawab Seorang UX Research?
Tugas dan tanggung jawab seorang UX researcher cukup simple, yaitu menemukan jawaban atas permasalahan dan kebutuhan user. Untuk menemukan jawaban tersebut, UX researcher diharuskan untuk mendengarkan opini, masukan dan keluhan dari user serta mengamati perilaku user.
Seorang UX Researcher akan menggunakan pendekatan kualitatif dalam menentukan permasalahan dan kebutuhan pengguna. Dengan melakukan wawancara atau studi lapangan, UX researcher dapat mencari tahu kenapa user melakukan sesuatu. Contohnya, kenapa user mengabaikan call to action atau kenapa user memiliki pandangan tertentu mengenai sebuah website.
Saat melakukan pendekatan ini, UX researcher dituntut untuk ekstra hati-hati. Karena data yang didapat bukan merupakan data numerik (seperti hasil wawancara dan opini), hasil temuan dikhawatirkan akan terpengaruh opini subjektif dari si peneliti itu sendiri.
Selanjutnya, UX researcher dapat menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini menggunakan metode yang lebih terstruktur, seperti survey atau analitik. UX researcher akan mengumpulkan temuan berupa perilaku user yang didapatkan dari riset kualitatif lalu kemudian diuji dengan metode kuantitatif.
Dengan menggunakan cara ini, UX researcher dapat menemukan pola kelompok user. Metode ini cukup reliable karena hasil temuan yang objektif terhindar dari pengaruh si peneliti.
Agar dapat melakukan UX Research dengan baik dan benar, UX researcher haruslah menggunakan pendekatan terstruktur saat mengumpulkan data dari pengguna. Sangat penting untuk memilih metode yang:
Sejalan dengan tujuan penelitian
Dapat memberikanmu informasi yang paling akurat.
Selanjutnya, UX researcher dapat menginterpretasikan hasil temuannya untuk lantas diterapkan pada desain produk.
Jadi kesimpulannya, seorang UX researcher bertugas membantu perusahaan dalam hal User Experience (UX) seperti mencari informasi dan permasalahan, memahami kebutuhan & pengalaman pengguna, hingga akhirnya membantu tim desain dalam mengembangkan perbaikan produk yang dapat lebih disukai oleh user.
UX researcher ini berguna agar perusahaan tidak menggunakan perspektif sepihak dalam mendesain sebuah produk, namun menggunakan banyak perspektif penggunanya. Hal ini dimaksudkan agar produk yang dipasarkan dapat benar-benar berguna bagi pengguna dan dapat disukai secara luas.
Tools Apa Yang Biasa Digunakan UX Researcher?
Dalam melakukan pekerjaanya, seorang peneliti tidaklah lepas dari berbagai macam tools yang digunakan untuk mencari, mengolah dan menganalisis data. Terdapat banyak tools yang menjadi opsi bagi UX researcher dalam melakukan tugasnya. Pemilihan masing-masing tools tergantung pada metode yang digunakan serta tujuan dari research itu sendiri.
Beberapa pilihan tools dalam melakukan UX Research diantaranya:
Skill Apa Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Seorang UX Research?
Nah, sekarang setelah kamu mengetahui apa pekerjaan dan tanggung jawab seorang UX researcher, apakah kamu penasaran skill apa saja yang dibutuhkan?
Untuk melakukan tugas-tugasnya, seorang UX researcher haruslah memiliki beberapa kemampuan seperti:
1. Soft Skills
Tidak hanya kemampuan praktis yang kamu butuhkan, agar dapat menjalankan tugas dengan baik, seorang UX researcher juga dituntut harus dapat berkomunikasi dengan baik, memiliki rasa ingin tahu yang besar, mampu “membaca” kepribadian orang lain, memiliki empati dan mampu berpikir kritis.
2. Pengalaman & Pengetahuan di Bidang Perilaku Manusia
Untuk menjadi seorang UX researcher yang handal, dibutuhkan pengalaman serta pengetahuan yang cukup di bidang yang sama. Biasanya perusahaan akan mensyaratkan pelamar posisi ini untuk memiliki minimal 2 tahun pengalaman di bidang UX atau penelitian.
Sedangkan untuk latar belakang pendidikan umumnya tidak dibatasi, namun memiliki pengetahuan di bidang sosiologi, psikologi, antropologi, dan desain produk akan sangat menguntungkan bagi kamu yang tertarik bekerja di bidang UX research.
3. Riset dan Analisis
Memiliki tugas utama untuk melakukan penelitian dan analisis, seorang UX researcher tentunya diharapkan untuk memiliki pemahaman dan kemampuan dalam kegiatan penelitian.
Selain itu, ia juga diharapkan untuk mampu menggunakan metode dan tools yang ada dalam melakukan penelitiannya.
4. Pemahaman terhadap Proses Desain Produk
Seorang UX researcher juga harus memahami teknik yang digunakan dalam UX design serta alur kerjanya seperti informasi arsitektur, user flows, wireframes, prototype, screen dan mockup.
UX researcher juga diharapkan memiliki pemahaman pada proses development seperti interaksi antar tim dan aktivitasnya.
Perusahaan startup yang sedang menjamur di Indonesia membuat profesi UX researcher sedang banyak dicari dan juga digandrungi banyak orang. Jadi tunggu apa lagi? Bagi kamu yang menyukai tantangan terkait problem solving dan suka mengamati perilaku manusia, segera asah kemampuanmu di bidang ini.
Apakah tulisan di atas memberikanmu informasi yang berguna? Tinggalkan pesan dan komentarmu di kolom komentar serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!
Membuat instruksi produk yang dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna
Membuat tulisan yang sederhana namun tetap menarik agar mudah dipahami berbagai kalangan
Melakukan riset produk sebelum membuat tulisan bagi pengguna
Berkolaborasi dengan tim lain untuk dapat lebih memahami produk
Digitalisasi terjadi di banyak aspek kehidupan kita dewasa ini. Semua aspek kehidupan tidak dapat lepas dari teknologi. Hal ini mengakibatkan semakin banyaknya industri yang juga merambah ke dunia digital dan lahir dari dunia digital itu sendiri.
Karenanya, banyak lowongan pekerjaan baru yang tercipta memiliki kaitan dengan dunia digital dan teknologi. Seperti contohnya UX Writer. Pekerjaan ini sedang banyak digandrungi oleh generasi muda. Apa sih menariknya pekerjaan ini?
Tim berkarir.id telah mengupas semua hal tentang UX Writer yang perlu kamu ketahui.
Apa Sebenarnya UX Writer?
UX Writer merupakan sebutan bagi seseorang yang memiliki pekerjaan menulis untuk kepentingan experience (pengalaman) pengguna dalam menggunakan suatu produk. Singkatnya, UX Writer menulis kata-kata yang kita baca atau dengar saat menggunakan produk digital.
UX adalah singkatan dari User Experience yang artinya pengalaman pengguna. Sudah jelas tugasnya adalah mempermudah pengguna dalam menggunakan sebuah produk. Seorang UX Writer harus dapat menggunakan kata-kata yang menarik namun juga sederhana agar tetap dapat dinikmati dan digunakan dengan mudah oleh pengguna.
Pekerjaan seorang UX Writer mungkin terdengar sederhana, namun sebenarnya cukup sulit, loh. Kamu harus memposisikan dirimu sebagai pengguna dan memikirkan bagaimana caranya mempersingkat instruksi pada sebuah produk. Tulisan yang dibuat tidak hanya harus dapat dipahami oleh target pengguna, namun juga harus interaktif agar terdengar “hidup”.
Apa Saja Tanggung Jawab Seorang UX Writer?
Pernahkan kamu menggunakan sebuah produk berupa teknologi terbaru dan kamu mengalami kesulitan saat mengoperasikannya? Di sinilah peran seorang UX Writer. Tanggung jawab utama seorang UX Writer adalah memastikan pengguna produk dapat menggunakan produk dengan mudah.
Ia akan menulis instruksi, petunjuk atau pedoman di dalam produk tersebut yang bertujuan mempermudah pengguna dalam menggunakannya. UX Writer harus memastikan bahwa semua orang dari latar belakang apapun dapat memahami petunjuk tersebut.
Saat melakukan tugasnya, UX Writer akan berkolaborasi dengan product manager dan product designer untuk mempelajari dan lebih mengenal produk. Ia akan mempelajari latar belakang, fungsi, serta target pengguna produk tersebut.
Apa Perbedaan UX Writer & Copywriter?
Jika dilihat secara sekilas, UX Writer memang memiliki kemiripan dengan profesi lain, yaitu Copywriter. Namun mereka ini tidaklah sama. Sebuah perusahaan bisa saja memiliki seorang Copywriterdan juga seorang UX Writer. Kamu pasti bertanya-tanya, apa sih perbedaan dari keduanya?
Jika copywriter bertugas untuk membuat tulisan yang dapat menggaet target pengguna untuk menggunakan suatu produk, maka UX Writer bertugas membuat tulisan yang dapat membuat pengguna tetap menggunakan produk tersebut.
Untuk itu, Copywriter menggunakan teknik storytelling dan soft selling dalam menulis. Sedangkan UX Writer menggunakan teknik penulisan yang to-the-point agar menghasilkan tulisan yang singkat dan padat. Namun, teknik penulisan seperti copywriter juga kadang digunakan oleh UX Writer. Hal ini agar tulisan yang dihasilkan terdengar bersahabat dan tidak terdengar terlalu “rigid”.
Tujuan tulisan copywriter adalah untuk mengedukasi, mempengaruhi dan mengajak pembacanya untuk melakukan sesuatu, entah itu membeli, berlangganan atau lainnya. Sedangkan, UX Writer membuat tulisan yang bertujuan untuk memudahkan pengguna setelah mereka membeli atau berlangganan produk tersebut.
Dalam mengerjakan tulisannya, copywriter dapat melakukannya secara individu. Sedangkan UX Writer harus berkolaborasi dengan banyak pihak seperti tim kreatif, product manager, engineer, UX researcher, desainer, hingga head of business.
UX Writer
Copywriter
Menggunakan kata-kata menarik untuk menggaet calon customer
Menggunakan kata-kata yang jelas, padat dan to-the-point untuk menggaet customer
Berorientasi kepada penjualan
Berorientasi kepada produk
Dapat bekerja sendiri
Harus berkolaborasi
Bagaimana Caranya Menjadi Seorang UX Writer?
Kamu tertarik untuk menjadi seorang UX Writer? Pastikan dulu kamu memiliki skill yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini, seperti:
1. Kemampuan Menulis Sesuai Tatanan
Sebagai seorang UX Writer, skill utama yang harus kamu miliki tentunya adalah skill menulis dengan sesuai kaidah bahasa. Untuk itu, kamu perlu melatih kemampuan menulismu. Pastikan tulisanmu sudah sesuai dengan PUEBI dan dapat dipahami sesuai target pembaca.
Kamu juga harus berlatih menulis untuk target audiens tertentu. Karena setiap produk yang dipasarkan oleh suatu perusahaan, memiliki target audiens yang beragam dan berbeda. Kamu juga harus memastikan kalau tulisanmu singkat dan padat. Karena pada hakikatnya, UX Writer menulis untuk menginstruksi, bukan untuk bercerita.
2. Kemampuan Technical
Bukan hanya menulis, kemampuan teknis lain seperti UX design, basic coding, dan bisnis juga dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan seorang UX Writer. Kemampuan tersebut bukan hanya akan membantu UX Writer dalam melakukan riset, namun juga dapat membantunya untuk lebih memahami produk.
Kemampuan penunjang tersebut memungkinkan seorang UX Writer melihat permasalahan dari berbagai perspektif sehingga dapat membantu mereka dalam mencari pemecahan masalahnya.
3. Kemampuan Analisis
Seorang UX Writer menempatkan orientasinya kepada kepuasan pengguna produk. Untuk dapat lebih memahami pola pikir dan kecenderungan pelanggan, seorang UX Writer wajib untuk dapat menganalisis target pasar.
Selain pemanfaatan Google Analytics, memiliki intuisi dan empati yang besar juga akan membantu UX Writer untuk dapat memposisikan dirinya sebagai pengguna. Hal ini dilakukan agar UX Writer dapat menganalisa permasalahan yang mungkin akan dihadapi oleh pengguna. Dengan begitu, UX Writer dapat berusaha mencari pemecahan masalah tersebut.
4. Kemampuan Teamwork
UX Writer merupakan pekerjaan yang menuntutnya untuk kolaboratif. Bekerja secara individu bukan merupakan pilihan bagi posisi ini. Ia harus berkolaborasi dengan banyak tim lain untuk mendapat insight serta pemahaman terhadap produk.
Untuk itu, seorang UX Writer harus dapat mengasah kemampuannya saat bekerja dalam tim. Kamu harus dapat menyampaikan idemu sampai bisa dipahami oleh timmu sebelum dapat menulis untuk pengguna. Begitu juga sebaliknya, kamu harus dapat menginterpretasikan apa kemauan tim lain dan menerjemahkannya ke dalam tulisan.
5. Kemampuan Interpersonal
Berkaitan dengan poin sebelumnya, posisi ini diharuskan untuk berkolaborasi dengan tim lain agar dapat lebih memahami cara kerja produk dan juga kecenderungan pengguna.
Untuk itu, kemampuan interpersonal yang mumpuni dibutuhkan agar teamwork berjalan dengan sebagaimana mestinya. Skillinterpersonal termasuk komunikasi, melobi dan menjadi pendengar, hal tersebut dibutuhkan bagi seorang UX Writer.
UX Writer Merupakan Profesi Yang Sedang Naik Daun
Berbagai ragam jenis pekerjaan baru lahir akibat adanya digitalisasi dan persebaran teknologi. Penting bagi kamu untuk keep up dengan skill dan tren terbaru di dunia industri. Hal ini akan berguna untuk perkembangan diri dan karirmu.
Bagi kamu yang tertarik dengan profesi ini, mulailah asah kemampuan menulis dan software design-mu. Sekarang ini terdapat banyak kelas daring, webinar, dan tutorial online yang dapat kamu akses dengan mudah di internet. Kini, siapapun bisa menjadi UX Writer.
Apakah tulisan di atas membuatmu lebih memahami tentang posisi UX Writer dan perbedaannya dengan copywriter? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar. Jangan lupa juga untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!
Media sosial dapat berguna sebagai portofolio dalam proses perekrutan
Media sosial ‘Linkedin’ wajib dicantumkan ke dalam CV
Media sosial dengan konten yang relevan dapat menjadi nilai tambah
Media sosial lain yang menonjolkan skill dan kepribadian positif dapat dimasukan ke dalam CV
Di era globalisasi ini, hampir semua orang menggunakan media sosial. Pengguna media sosial pun semakin beragam, dari berbagai umur dan profesi. Media sosial juga kini mulai dimanfaatkan menjadi sumber mata pencaharian bagi beberapa orang, dengan menjadi seorang content creator dan influencer.
Semua jenis pekerjaan pun, baik secara langsung atau tidak, juga bersinggungan dengan media sosial. Perusahaan mulai memanfaatkan media sosial baik sebagai media promosi, media transaksi hingga proses perekrutan pegawai pun kini juga melibatkan media sosial.
Bagi para pencari kerja, tahukah kamu bahwa media sosial, jika digunakan dengan benar, dapat menjadi salah satu nilai jual yang dapat kamu tawarkan kepada recruiter?
Media sosial sebagai sarana untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapat juga kini dapat menjadi tempat bagi kamu untuk memamerkan karyamu sehingga dapat menjadi portfolio kerja yang dapat kamu tawarkan kepada recruiter.
Kriteria Media Sosial Yang Dapat Kamu Masukan CV
Banyak hal yang menjadi pertimbangan sebelum menyertakan media sosialmu ke dalam CV. Karena pada kenyataannya, tidak semua media sosial dapat memberikan value terhadap CV kamu. Lalu pertimbangan apa yang harus kamu pikirkan untuk menentukan media sosial apa yang dapat disertakan ke dalam CV?
1. Relevan Dengan Posisi Yang Dilamar
Sebelum memutuskan untuk memasukan salah satu media sosialmu ke dalam CV, pastikan media sosial tersebut relevan dengan posisi atau perusahaan yang kamu lamar.
Sebagai contoh, jika kamu melamar untuk posisi social media specialist, maka kamu dapat memasukan media sosial yang dapat menunjukan bahwa keterampilan dan kepribadianmu dalam menggunakan media sosial cukup baik.
Recruiter akan menjadikan cara kamu menulis caption, bagaimana kamu berinteraksi dengan pengikutmu, serta cara kamu membalas komentar sebagai bahan penilaian. Jadi, pastikan kamu telah ‘merapikan’ media sosialmu dan menjaga image-mu sebelum mencantumkannya ke dalam CV, ya.
2. Berisi Portfolio
Selain untuk sarana hiburan dan komunikasi, media sosial juga dapat menjadi portofolio yang kamu tawarkan kepada perusahaan. Di dalamnya, kamu dapat mengunggah karyamu seperti gambar yang telah kamu desain, puisi tulisanmu, content creation dan lain-lain.
Sebagai contoh, jika kamu melamar untuk posisi desainer grafis, kamu dapat mencantumkan akun instagrammu sebagai salah satu media portofolio. Namun, jika setiap posting-anmu hanya berisi selfie dan rant tentang kegalauanmu, lebih baik tidak.
3. Tidak Mengumbar Privasi
Selanjutnya hal yang harus menjadi pertimbanganmu sebelum mencantumkan media sosial ke dalam CVmu adalah privasi.
Apakah kamu tipe orang yang tidak suka jika kehidupan pribadimu tercampur dengan urusan pekerjaan? Atau apakah media sosialmu berisi hal-hal privat yang eksklusif hanya ingin kamu bagikan dengan orang-orang terdekatmu? Jika begitu, lebih baik kamu jangan mencantumkan media sosial tersebut ke dalam CV.
Selain karena akan berdampak kepada privasimu, hal ini juga akan berdampak kepada penilaian recruiter terhadapmu. Jika kamu membagikan akun media sosial yang berisi hal-hal privat tentangmu, recruiter akan menganggap bahwa kamu tidak bisa membedakan mana kehidupan pribadi dan profesional.
Tidak jauh berbeda dengan penjelasan sebelumnya, hal yang harus menjadi pertimbanganmu sebelum mencantumkan media sosialmu ke dalam CV adalah isi dari media sosialmu.
Selain berisi privasi, beberapa orang juga menggunakan ‘persona’ atau kepribadian yang berbeda saat mereka berada di ranah dunia maya. Hal ini mungkin subjektif, bisa saja persona tersebut kamu anggap biasa saja tetapi mungkin saja perusahaan berpikir sebaliknya.
Kamu harus dapat memposisikan diri sebagai recruiter dan tanya pada diri sendiri, apakah kamu mau orang dengan kepribadian sepertimu bekerja di perusahaanmu? Salah satu pertimbangannya adalah apakah kepribadian tersebut sejalan dengan nilai moral serta visi & misi yang dianut perusahaan.
Media Sosial Yang Wajib Dimasukan CV
Terdapat media sosial yang memang difungsikan khusus untuk urusan profesional, yaitu Linkedin. Di dalam CV, pencantuman Linkedin seakan menjadi ‘unwritten rule’ bagi para pelamar pekerjaan.
Linkedin merupakan media sosial bagi para profesional yang berfungsi sebagai portfolio, CV, hingga portal pencari kerja. Recruiter dapat mempelajari histori karir profesionalmu hanya dari profil Linkedin. Untuk itu, pastikan kamu sudah memiliki dan ‘membenahi’ profil Linkedin-mu agar lebih optimal.
Media Sosial Yang Tidak Boleh Dimasukan CV
Terdapat media sosial yang benar-benar dilarang untuk kamu masukan ke dalam CVmu. Selain karena tidak memiliki nilai jual kepada perusahaan, media sosial yang tidak boleh kamu masukan ke dalam CV adalah yang tidak memiliki fitur yang dapat menonjolkan skill, kepribadian atau karyamu.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kamu harus pertimbangkan secara matang berdasarkan isi media sosialmu. Karena setiap media sosial bisa saja menonjolkan skill yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, kamu sedang mempertimbangkan untuk memasukan profil Snapchat ke dalam CVmu. Snapchat merupakan gabungan antara fitur chat dan live story yang dapat dilihat dan disimpan oleh khalayak luas. Jika kamu hanya menggunakannya untuk berinteraksi dengan teman dan membagikan story yang tidak relevan dengan pekerjaan atau skillmu, jangan berpikir untuk memasukannya ke dalam CV.
Hal ini juga berlaku untuk media sosial lain yang digunakan hanya untuk kepentingan hiburan pribadi dan tidak berkaitan dengan pekerjaan.
Media Sosial Lain Apa Lagi Yang Dapat Dimasukan Dalam CV?
Pertimbangan mengenai media sosial apa yang dapat dan tidak dapat kamu masukan ke dalam CV tergantung kepada penilaianmu. Kamu yang paling tahu mengenai isi media sosial dan nilai jual apa yang kamu tampilkan di dalamnya.
Twitter dapat menjadi salah satu opsi untuk kamu cantumkan ke dalam CVmu. Kenapa demikian? Twitter merupakan tempat yang tepat untuk mempromosikan personal branding kepada recruiter. Begitu juga dengan facebook. Di sana, kamu dapat menampilkan kemampuanmu menulis melalui sebuah post atau caption foto. Kamu juga dapat mengunggah hasil karyamu berupa gambar.
Pilihan mengenai media sosial apa yang harus kamu masukan ke dalam CV memang subjektif. Penilaian kembali kepada dirimu sendiri. Yang terpenting adalah tetap tunjukan otentisitas dalam personal branding-mu.
Apakah tulisan di atas membantu? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar dan jangan lupa untuk bagikan tulisan ini kepada teman-temanmu.
Kamu bosan dengan pekerjaanmu yang sekarang? Ingin mencoba peruntungan dan melamar pekerjaan lain? Tapi tunggu dulu, apa CVmu sudah di-update?
Memastikan CVmu selalu up-to-date dan relevan akan mempersiapkanmu jikalau ada kesempatan pekerjaan yang terbuka. Kamu dapat dengan cepat dan sigap segera melamar pekerjaan tersebut tanpa harus sibuk memperbaiki CV terlebih dahulu.
Selain untuk mempersiapkanmu melamar pekerjaan, melakukan update terhadap CV juga berguna untuk me-review karir dan skill-mu dari tahun ke tahun. Hal ini penting dilakukan untuk menentukan langkah apa yang ingin kamu lakukan selanjutnya pada karirmu.
CV yang tidak dipersiapkan dengan baik juga akan menjadi penilaian yang buruk di mata recruiter pada saat kamu melamar pekerjaan. Karena recruiter akan memandang CV seorang pelamar sebagai cerminan diri si pelamar itu sendiri.
Lalu apa saja langkah yang harus kamu lakukan untuk mulai meng-update CV?
Langkah Pertama: Update Informasi Pribadi
Hal pertama yang harus kamu lakukan saat meng-update CVmu adalah perbaharui informasi pribadi. Ini berarti kamu dapat menambahkan, menghapus atau mengganti informasi pribadi yang sudah tidak relevan ataupun terlalu lawas.
Informasi pribadi yang dapat kamu update misalnya umur, nomor kontak pribadi, alamat email, alamat rumah, link media sosial, link portofolio, dan informasi lainnya yang telah berubah. Hal ini penting agar perusahaan dapat dengan mudah menghubungimu saat mereka membutuhkan informasi tambahan.
Update juga profil/deskripsi dirimu dan tulislah track-record pengalaman dan skill terbarumu. Kamu juga dapat menambahkan tentang passion, hobi dan jenis pekerjaan apa yang sedang menjadi targetmu sekarang.
Langkah Kedua: Update Skills
Selama perjalanan karirmu, pastinya kamu juga telah mendapatkan beberapa skill dan pengalaman baru. Baik itu melalui pekerjaan, pelatihan, sertifikasi, kegiatan kerelawanan ataupun kepanitiaan. Kamu dapat memasukan informasi-informasi baru tersebut dan menggabungkannya dengan informasi yang sudah ada yang kamu anggap masih relevan dan layak.
Pastikan skill-mu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan atau bertambah. Untuk itu, penting bagimu untuk terus mengasah skill-mu. Karena jika kamu menargetkan sebuah jabatan yang tinggi, maka skill yang disyaratkan juga akan semakin sulit.
Jika kamu sedang merencanakan untuk berganti pekerjaan dan pindah dari perusahaanmu yang sekarang, refleksikanlah tentang kontribusi apa yang telah kamu berikan kepada perusahaan.
Pikirkan dengan matang pelajaran dan pengalaman apa yang telah kamu dapatkan selama kamu berada di posisi dan perusahaanmu saat ini. Lalu masukan informasi tersebut ke dalam CVmu.
Langkah Ketiga: Hapus Pengalaman Kerja Lawas
Langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah melakukan sortir terhadap pekerjaanmu yang sudah lawas. Buatlah batasan minimal tahun yang kamu anggap masih dalam batas wajar dan dapat dimasukan ke dalam CV.
Hal ini dilakukan agar CV terlihat rapi, singkat dan padat. Selain itu, hal ini juga berguna untuk menghemat space kosong yang berada di dalam cv. Jangan sampai CV terlihat ramai dan terlalu penuh dengan tulisan karena recruiter akan merasa enggan untuk membacanya.
Sebagai contoh, kamu dapat memasukan pengalaman kerjamu yang paling baru hingga tiga tahun ke belakang. Selanjutnya kamu dapat menghapus pengalaman kerja yang sudah lebih dari tiga tahun.
Hal ini menjadi penting karena kebanyakan dari recruiter tidak akan membaca secara detail semua yang kamu tulis di dalam CV. mereka hanya akan melakukan skim dan fokus terhadap pengalaman kerja yang terbaru.
Langkah Keempat: Hapus Informasi Yang Tidak Relevan
Buatlah CVmu menjadi seefisien mungkin. Hapus informasi-informasi yang sudah tidak lagi relevan. Misalnya, jika sebelumnya kamu pernah bekerja sebagai sales dan sedang ingin melamar pekerjaan sebagai visual designer, maka kamu tidak perlu memasukan pengalaman kerja tersebut.
CV yang menarik adalah CV yang ringkas, padat dan to the point. Dengan menghapus informasi yang tidak relevan, kamu juga akan menghemat space kosong di dalam CV sehingga CV menjadi lebih mudah untuk dibaca.
Langkah Kelima: Ganti Design & Template CVmu
Seiring perubahan zaman, trend CV yang dinilai acceptable pun dari tahun ke tahun ikut berubah. Dulu merupakan hal yang lumrah jika CV dibuat dengan cara tulis tangan di selembar kertas HVS. Atau membeli kertas CV yang sudah memiliki format yang dapat langsung kamu isi dengan tulisan tangan.
Namun, sekarang perusahaan sudah tidak ada yang akan mau menerima lamaran dengan bentuk seperti itu. Kini CV dapat dibuat dengan mesin CV maker atau mendesainnya sendiri dengan photo editor. Bagaimanapun caranya, design dan template CVmu harus terlihat kreatif dan unik.
Kamu dapat melakukan riset melalui internet sebelumnya dan mencari design dan template CV yang sedang tren saat ini.
Langkah Keenam: Periksa Ulang Tulisanmu
Jika langkah di atas telah kamu lakukan, kini selanjutnya adalah pastikan tidak terdapat kesalahan pada penulisan di dalam CVmu. Perbaiki setiap typo dan tanda baca yang salah. Hal ini penting untuk berjaga-jaga jika recruiter memeriksa CVmu secara detil.
Hal ini menjadi penting karena kesalahan penulisan pada CV akan mencerminkan kepribadian yang negatif. Dan hal tersebut akan meninggalkan kesan pertama yang buruk di mata recruiter.
Update Juga Profilmu!
Setelah kamu melakukan update pada CVmu, jangan lupa untuk update juga informasi dan profil terbarumu di Linkedin dan portal pencari kerja online lain. Karena tidak hanya CV, profilmu di media lain juga akan berpotensi dilihat oleh recruiter.
Apakah tulisan ini membantumu? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar dan jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!
Pandemi Covid-19 memaksa perusahaan untuk mengubah strateginya dalam hal perekrutan karyawan baru. Beberapa perusahaan telah menerapkan interview online, di mana pelamar tidak harus datang langsung ke perusahaan. Pelamar dapat melakukan interview secara daring.
Bahkan sebelum adanya pandemi Covid-19, beberapa perusahaan banyak yang telah terlebih dahulu menerapkan interview daring. Cara ini dinilai lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan interview konvensional.
1. Persiapkan Perangkat
Interview online dilakukan menggunakan personal computer (PC) ataupun smartphone. Namun, kamu harus pertimbangkan kualitas dan spesifikasi gadget yang tepat untuk menjalankan interview online agar lebih lancar tanpa hambatan.
Akan lebih baik jika interview daring dilakukan menggunakan personal computer (PC) seperti laptop. Dengan pertimbangan bahwa performa laptop lebih stabil dan posisi kamera lebih pas. Jika kamera laptopmu memiliki kualitas yang rendah, kamu bisa menggunakan webcam atau mengatur pencahayaan tambahan yang dapat meningkatkan kualitas gambar saat interview daring.
Agar bebas dari noise suara sekitar, gunakan headset atau headphone yang telah dilengkapi microphone. Hal ini pun berguna untuk membuat suaramu terdengar lebih jelas dan jernih.
Pastikan juga koneksi internet di area rumahmu kuat dan stabil pada saat proses interview. Pilihlah lokasi interview yang dekat dengan perangkat modemmu agar tetap dekat dengan sumber sinyal.
2. Kuasai Platform
Setelah kamu memastikan bahwa semua perangkat sudah siap untuk digunakan, kini saatnya kamu mempelajari platform yang akan kamu gunakan saat interview. Dengan semakin populernya bekerja dari jarak jauh (remote working), kini ada banyak platform video conference yang digunakan perusahaan.
Mulai dari Skype, Google Meet, Zoom, Cisco Webex Meetings, Whereby dan lain-lain. Semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihan platform biasanya telah terlebih dahulu ditentukan oleh perusahaan dan diinformasikan melalui undangan interview.
Hal paling penting untuk kamu kuasai adalah fungsi-fungsi dasar yang terdapat di dalamnya, seperti fitur mute untuk mematikan suaramu, fitur end call untuk mengakhiri video, fitur share screen, fitur matikan kamera dan lainnya.
3. Latihan Interview Online
Seperti persiapan interview pada umumnya, ada baiknya kamu melakukan latihan terlebih dahulu. Hal ini penting untuk memastikan perangkat yang kamu gunakan berjalan dengan sebagaimana mestinya. Selain itu juga untuk memastikan kamu memahami platform yang akan digunakan.
Latihan interview dapat dilakukan dengan orang lain sebagai recruiter, atau kamu bisa melakukan interview sendirian.
Kamu juga dapat merekam latihan interview-mu untuk nantinya dapat diputar ulang guna merapikan susunan kata yang akan kamu gunakan. Ini juga berguna untuk mengetahui angle dan postur tubuhmu. Jika tidak terlihat proporsional di dalam kamera, kamu dapat memperbaikinya nanti. Pastikan pada saat interview kamu menjaga pandangan agar fokus ke mata lawan bicara.
Kamu dapat melakukan riset terhadap pertanyaan interview terlebih dahulu, lalu kamu berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Akan lebih baik jika jawaban tersebut dijawab secara spontan. Namun, kamu juga dapat menuliskannya terlebih dahulu di sebuah kertas lalu menghafalkannya. Pastikan jawaban yang kamu ucapkan tetap terdengar natural, ya!
4. Buat Lokasi Interview Tampak Rapi
Sebelum interview online dimulai, ada baiknya kamu merapikan ruangan tempat kamu akan melakukan interview. Selain akan berdampak terhadap penilaianmu, ruangan yang rapi juga akan membuatmu merasa lebih percaya diri pada saat menjawab pertanyaan dari recruiter.
Kerapian akan dilihat oleh recruiter sebagai cerminan diri dari si pelamar. Untuk itu, jika ruanganmu terlihat berantakan dan tidak tertata, recruiter bisa saja memberi penilaian buruk.
5. Tetap Berpakaian Rapi
Meskipun tidak bertemu secara langsung dengan recruiter, menjaga penampilanmu harus tetap menjadi salah satu prioritas. Recruiter bukan hanya akan menilai kualitas jawaban yang kamu berikan, namun juga akan mempertimbangkan kesiapan dan kepribadianmu yang tercermin dari cara kamu berpakaian.
Meskipun badanmu tidak terlihat di dalam kamera secara keseluruhan, pastikan bagian atasan badan terlihat rapi, bersih, dan profesional. Pakailah kemeja, blazer, atau dasi. Juga pastikan rambut telah tersisir rapi dan wajahmu terlihat segar.
6. Siapkan Dokumen Pendukung di Dekatmu
Siapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk proses rekrutmen seperti CV, sertifikat pendukung, transkrip nilai, ijazah, kartu identitas dan lain-lain. Hal ini penting untuk berjaga-jaga jika recruiter ingin mencocokan data dokumen yang ia miliki.
Kamu juga dapat meletakan air minum di dekatmu untuk berjaga-jaga jika tenggorokanmu terasa kering atau sekadar untuk pereda rasa nervous pada saat interview. Namun, pastikan pada saat melakukannya, kamu tidak terlihat di dalam kamera atau kamu juga dapat meminta izin terlebih dulu kepada lawan bicara.
Persiapan interview online pada dasarnya sama dengan persiapan untuk interview konvensional. Kamu hanya perlu menguasai beberapa hal teknis pendukung agar proses interview berjalan dengan lancar.
Apakah tips-tips di atas membantumu? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar. Dan juga jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke teman-temanmu, ya!
Kejenuhan yang dirasakan pekerja dapat membuat tingkat produktivitas menurun dan pekerjaan menjadi terhambat. Alhasil, rasa kantuk pun menyerang dan fokus menjadi hilang.
Banyak cara yang dapat kamu gunakan untuk mencoba mengembalikan fokusmu. Salah satu opsi yang menjadi pilihan bagi para pekerja dalam membuang rasa jenuhnya adalah dengan mendengarkan musik.
Musik bukan hanya berguna untuk mengusir rasa jenuh dari aktivitas. Namun, juga dapat membantu meningkatkan kreativitas serta fokus sehingga dapat meningkatkan produktivitas saat bekerja.
Pemilihan lagu yang tepat juga menjadi penting. Mendengarkan lagu yang salah bisa berujung pada hilangnya fokus dan membuatmu menjadi semakin merasakan kantuk. Untuk itu, kamu membutuhkan lagu-lagu yang tidak hanya membuat rasa jenuh hilang, namun juga mem-boost semangat kerjamu.
Untuk itu, tim berkarir.id telah menyiapkan lagu-lagu pilihan berdasarkan jenis musik yang dapat membuatmu menjadi lebih produktif.
1. Lagu Favoritmu
Beberapa orang akan merasa lebih semangat jika bekerja sambil ditemani lagu-lagu favorit mereka. Mendengarkan lagu-lagu yang dapat membuatmu senang akan meningkatkan kreativitas dan semangatmu sehingga produktivitas pun meningkat. Khususnya jika kamu sedang merasa kurang inspirasi dan stuck dalam mengerjakan sesuatu, lekas pasang headphone dan putar lagu favoritmu.
Namun hati-hati, karena lagu-lagu favorit juga dapat membuat fokus dan konsentrasimu terpecah karena terlalu fokus menyanyikan lagu.
Menurut riset yang dilakukan oleh Cambridge Sound Management, secara umum suara bising bukanlah penyebab hilangnya fokus dan produktivitas, namun dikarenakan oleh kata-kata dalam suara tersebut yang memaksa otak kita untuk memindahkan fokusnya untuk mencoba menerka apa yang seseorang katakan. Studi yang dilakukan oleh Cambridge pada tahun 2008 juga mengatakan bahwa perbincangan yang terjadi di tempat kerja mengganggu 48% pekerja di sekitarnya.
Jika mendengarkan lagu-lagu favorit malah membuatmu jadi semakin tidak fokus dan mengabaikan pekerjaan, lebih baik dihindari, ya!
Apakah ada dari salah satu lagu-lagu di bawah yang merupakan lagu favoritmu?
Carly Rae Jepsen – Call Me Maybe
FUN feat Janelle Monae – We Are Young
Paramore – Ain’t it Fun
Justin Bieber – Sorry
DNCE – Cake By The Ocean
Bruno Mars – That’s What I Like
2. Musik Video Games
Hal ini mungkin akan terdengar aneh. Namun, mendengarkan musik-musik video games dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan fokusmu. Setiap elemen di dalam musik video game didesain untuk meningkatkan pengalaman setiap panca indera pemain saat sedang bermain video game tersebut.
Musik di dalamnya secara spesifik akan membuat pendengarnya menjadi lebih fokus terhadap tugasnya tanpa terdistraksi suara di sekitarnya. Untuk itu, mendengarkan musik video games saat sedang bekerja akan meningkatkan fokusmu.
Beberapa contoh musik video games yang dapat menjadi referensimu diantaranya:
Battlefield
Final Fantasy
Halo
Assassin’s Creed 2
The Elder Scrolls V Skyrim
3. Nature Sounds
Nature sounds atau suara-suara yang datang dari alam seperti suara hujan, gemericik air, deburan ombak laut, hingga angin juga dapat menjadi opsi lain bagi kamu yang ingin produktif namun tetap fokus. Suara-suara yang menenangkan seperti itu terbukti ampuh dalam mengurangi kadar stress yang diakibatkan oleh pekerjaan.
Suara yang masuk ke dalam jenis ambience sounds ini juga dapat memunculkan perasaan damai, tenang, dan membuatmu lebih rileks. Namun, kamu juga perlu berhati-hati dalam pemilihan suaranya. Beberapa nature sounds seperti suara kicauan burung, suara petir, dan hujan deras malah dapat membuat beberapa orang kehilangan konsentrasi dan berpotensi menimbulkan kecemasan.
Nature sounds yang terlalu calm seperti suara aliran air, suara jangkrik, dan suara rintik hujan juga memiliki potensi untuk membuatmu mengantuk, loh. Jadi, lebih berhati-hati ya dalam memilih jenis nature sounds yang tepat.
Beberapa contoh dari nature sounds di bawah ini mungkin dapat menjadi referensi kamu.
Suara Debur Ombak
Suara Hujan Deras
Suara Kicau Burung
Suara Air Sungai
Suara Ambience Hutan
4. Musik Klasik
Peneliti sudah lama mengungkap teori bahwa musik klasik dapat meningkatkan efektivitas dalam bekerja. Pekerja terbukti dapat menyelesaikan tugas dengan lebih efisien.
Teori yang disebut sebagai Mozart Effect ini percaya bahwa mendengarkan musik klasik dapat membuat inteligensi seseorang menjadi lebih baik. Ini juga merupakan alasan mengapa banyak para orang tua membuat anaknya mendengarkan lagu-lagu klasik. Sebuah studi yang dilakukan oleh Duke Cancer Institute juga telah membuktikan bahwa lagu klasik dapat mengurangi tingkat kecemasan.
Berikut merupakan beberapa rekomendasi musik klasik yang dapat kamu dengarkan saat bekerja:
Mozart
Vivaldi
Bach
Chopin
Beethoven
5. Lagu Dengan Tempo 50-80 BPM
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Kanada menemukan bahwa seseorang memiliki performa yang lebih baik dalam tes IQ saat ia mendengarkan musik bertempo cepat.
Dr. Emma Gray, seorang terapis perilaku kognitif dari The British CBT and Counseling Service, bekerja sama dengan platform musik Spotify untuk meneliti keuntungan dari mendengarkan tipe musik tertentu. Hasilnya menunjukan bahwa mendengarkan musik dengan tempo 50 hingga 80 BPS (beats per second) dapat membuat otak kamu berada di dalam alpha state.
Lagu-lagu dengan bertempo 50-80 BPS yang dapat menjadi pilihan kamu diantaranya:
Bruno Mars – The Lazy Song
Katy Perry – Wide Awake
Aerosmith – Pink
Beyonce – Halo
Justin Timberlake – Mirrors
Buat Playlist Khusus Waktu Produktif
Setelah kamu paham mana tipe musik yang cocok membantumu untuk dapat menjadi lebih fokus dan kreatif, langkah selanjutnya adalah buat playlist khusus waktu produktif. Dengan begitu, setiap kali kamu sedang bekerja, kamu dapat langsung memutar playlist tersebut tanpa harus membuang waktu.
Kamu juga dapat mengatur playlist tersebut menjadi shuffle agar dapat diputar secara acak. Dengan begitu, kamu tidak akan merasa bosan dengan urutan lagu yang diputar.
Mana dari rekomendasi lagu-lagu tersebut yang menjadi favorit kamu? Tinggalkan pesanmu pada kolom komentar dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-temanmu, ya!