Di tahun 2020 terjadi banyak perubahan di berbagai aspek yang diakibatkan pandemi virus COVID-19 yang melanda dunia. Pandemi ini pun mengakibatkan jutaan masyarakat terpaksa harus melakukan karantina massal di rumah. Hal ini pun berdampak pada mereka yang terbiasa pergi ke kantor setiap harinya untuk bekerja.
Penyesuaian pun harus dilakukan oleh perusahaan, dan work from home kini menjadi solusi berbagai perusahaan agar bisnis mereka tetap berjalan. Namun nyatanya, beberapa perusahaan telah lama memulai model kerja work from home sebelum adanya pandemi COVID-19.
Semakin canggihnya teknologi serta semakin mudahnya akses terhadap internet membuat berbagai jenis pekerjaan mungkin untuk dilakukan dari rumah. Berbagai aplikasi dan software seperti Skype, Zoom, Google Meet, Cloud, Slack, dan lain-lain juga semakin mempermudah pekerjaan yang membutuhkan kolaborasi dan komunikasi antar tim. Kini kamu bisa tetap kerja dengan efektif dan produktif meskipun tidak berada di kantor dan bertemu langsung dengan rekan kerjamu.
Cara ini menjadi pilihan bagi banyak perusahaan karena dinilai lebih efektif dan efisien. Produktivitas karyawan dapat bertambah, mengurangi terjadinya pergantian karyawan, dan mengurangi biaya organisasi.
Menurut sebuah penelitian dalam Journal of Business and Psychology, pekerja yang tidak membutuhkan banyak kolaborasi dan interaksi dengan rekannya, memiliki performa lebih baik saat bekerja dari rumah dibandingkan saat mereka bekerja di kantor.
Kondisi pandemi yang kini belum kunjung membaik di Indonesia pun membuat para pekerja mau tidak mau melakukan work from home lebih lama lagi. Reed Hastings yang merupakan CEO Netflix pun memprediksi bahwa ke depannya, bahkan saat pandemi telah berakhir, banyak perusahaan yang akan tetap menerapkan metode work from home secara permanen bagi pekerjanya.
Apa Perbedaan WFH dan Remote Work?
Apakah kamu pernah mendengar istilah remote work? Lalu apa perbedaannya dengan work from home?
Beberapa orang menggunakan kedua istilah ini secara bergantian namun, sebenarnya terdapat beberapa perbedaan.
Work from home (WFH) merupakan istilah yang digunakan bagi para pekerja yang bekerja dari rumah. Istilah ini biasanya digunakan bagi mereka yang juga melakukan kerja konvensional dari kantor. Pada konteks karantina akibat pandemi di tahun 2020, work from home dilakukan sebagai alternatif agar perusahaan dapat tetap produktif di tengah imbauan karantina massal yang dicanangkan pemerintah. Beberapa perusahaan juga ada yang memang menggabungkan metode bekerja dari kantor dan work from home bagi karyawannya agar lebih fleksibel.
Sedangkan remote work merujuk kepada seorang pekerja yang tidak melakukan pekerjaannya di gedung kantor. Hal ini berarti pekerjaan dapat dilakukan di mana saja, tidak terbatas hanya dilakukan di rumah. Tempat yang paling umum untuk dijadikan lokasi remote work adalah cafe, co-working space, dan tempat lain yang memiliki koneksi internet. Remote work biasa dilakukan oleh pekerja freelance karena memang tipe pekerjaannya yang tidak terikat oleh kebijakan kantor.
Keduanya memiliki kelebihan yang sama, yaitu lebih fleksibel. Faktor ini lantas akan berdampak kepada produktivitas pekerja itu sendiri namun, keduanya juga memiliki kekurangannya masing-masing. Meskipun remote work yang dilakukan di berbagai tempat dapat membuatmu terbebas dari distraksi yang mungkin ada di rumah, seperti suara gaduh tetangga, tangisan anak kecil, suara kendaraan yang lewat dan lain-lain namun, pilihan ini tetap dinilai kurang efisien dari segi materi dan tenaga.
Bekerja juga akan semakin tidak kondusif jika kamu sedang berada di sebuah cafe yang ramai pengunjung dan tiba-tiba kamu harus melakukan video meeting atau pembicaraan melalui telepon. Koneksi internet yang tidak stabil di cafe atau restoran cepat saji juga dapat menjadi penghalang untuk bekerja produktif.
Apa Saja Kendala Pada Saat Work From Home?
Dikutip dari wawancara yang dilakukan The Wall Street Journal, Reed Hastings yang merupakan CEO Netflix mengatakan bahwa tidak ada hal positif yang dihasilkan dari work from home. Ia melanjutkan bahwa komunikasi yang dilakukan tidak secara langsung merupakan hal yang negatif.
Bekerja dari rumah memang terkesan lebih santai dan fleksibel sehingga stres yang dialami para pekerja pun menjadi lebih berkurang saat melakukan WFH. Namun karena minimnya pengawasan saat bekerja dari rumah, WFH pun menjadi tidak efektif saat pekerja mulai menjadi terlalu santai sehingga pekerjaan menjadi terbengkalai.
Belum lagi jika terdapat gangguan-gangguan seperti koneksi internet terganggu, suara gaduh yang datang dari luar rumah, dan kehadiran anggota keluarga yang mungkin dapat membuat kinerjamu terganggu.
Inilah mengapa opsi work from home dapat menjadi tricky. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas sebagian pekerja atau malah menurunkan kinerja sebagian pekerja lainnya jika tidak dilakukan dengan tepat.
Tips Work From Home Agar Lebih Produktif
Bekerja di kantor, remote, maupun dari rumah akan menjadi efektif jika kamu pintar menyusun strategi kerja yang baik untukmu. Karena kepribadian orang berbeda-beda, faktor pendorong produktivitasnya pun menjadi berbeda. Untuk itu tim berkarir.id telah menyiapkan tips-tips bagi kamu yang sedang mengalami kesulitan menjalani work from home agar menjadi lebih produktif.
1. Tentukan Working Space-mu
Bekerja dari rumah memanglah jauh berbeda dengan bekerja di kantor yang memang suasana dan ruangannya sudah didesain untuk dapat menunjang kamu ketika bekerja. Untuk itu, penting bagi kamu dalam mempersiapkan segala keperluan untuk bekerja di satu tempat yang sama, layaknya working space-mu sendiri.
Beberapa orang mungkin telah memiliki working space-nya sendiri di rumah yang bebas dari distraksi dan dilengkapi dengan peralatan penunjang produktivitas. Namun, bagi kamu yang tidak memilikinya, kamu bisa loh membuat working space-mu sendiri!
Tentukan ruangan di rumahmu yang akan kamu sulap menjadi working space. Pastikan ruangan tersebut bebas dari segala distraksi yang mungkin terjadi serta dilengkapi dengan peralatan yang dapat digunakan untuk menunjang pekerjaanmu. Pastikan juga sinyal internet berjalan dengan lancar di tempat tersebut. Bagi kalian yang takut akan mendapatkan distraksi dari anggota keluarga lain, kamu bisa mengunci dirimu selama kamu bekerja di ruangan tersebut atau memasang tanda “Jangan masuk” di depan pintu.
Jika perlu, sediakan minum dan cemilan yang cukup untuk kamu nikmati di sela waktu kamu bekerja agar kamu tidak harus keluar dari working space-mu yang akan berpotensi membuyarkan konsentrasi.
Usahakan jangan gunakan kasur sebagai tempatmu bekerja. Selain akan membuatmu menjadi malas-malasan, bekerja di meja layaknya kamu sedang berada di kantor juga akan membuatmu merasa lebih serius.
2. Rencanakan Pekerjaan Yang Ingin Diselesaikan Di Awal Hari
Meskipun kamu bekerja di rumah dengan suasana yang lebih santai dan fleksibel, kamu tetap harus menyiapkan to-do list setiap harinya agar tetap produktif dan tidak terlena karena terlalu santai.
Setiap paginya saat kamu bangun, tulislah apa pekerjaan yang akan kamu selesaikan untuk hari ini. Tentukan jam kerjamu beserta waktu istirahat di sela pekerjaan. Usahakan jangan langsung bekerja setelah kamu bangun tidur.
Ada baiknya kamu tetap melakukan kebiasaan yang sebelumnya kamu lakukan saat masih bekerja di kantor, seperti mandi, olahraga, sarapan, dan membaca berita. Selain akan membantumu merasa lebih segar, kegiatan tersebut juga berguna untuk membuatmu lebih siap menghadapi pekerjaan nantinya.
Setelah kamu membangun habit seperti ini, work from home akan menjadi lebih mudah dan kamu akan menjadi lebih produktif.
3. Produktif Dengan Teknik Pomodoro
Seperti layaknya bekerja di kantor atau secara remote, bekerja dari rumah pun tidak terlepas dari gangguan atau distraksi. Jika di kantor terdapat supervisor dan rekan kerja yang dapat mengawasi kinerjamu dan dapat membuatmu tetap on track saat terjadi distraksi, bagaimana caranya agar kinerja tetap baik dan produktif di rumah?
Penting bagi kita untuk tetap memiliki self control agar tidak terlena oleh suasana rumah yang terlalu santai. Tapi pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kontrol diri yang baik. Salah satu cara agar tetap menjadi produktif meski bekerja dari rumah adalah dengan menggunakan teknik pomodoro.
Teknik pomodoro merupakan metode manajemen waktu yang sangat populer dan dapat membuatmu menjadi lebih fokus sehingga pekerjaanmu menjadi lebih cepat selesai. Teknik pomodoro ditemukan oleh Francesco Cirillo di tahun 1990-an. Ia merupakan seorang pengusaha dan pengembang dan terinspirasi dari timer berbentuk tomat yang ia gunakan sebagai alat pendorong produktivitas saat ia kuliah.
Metode ini disukai banyak orang karena meskipun melatih fokus, ia tetap memastikan pelakunya tetap mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Selain itu, cara ini juga mudah dilakukan dan hanya bermodalkan timer, loh. Penasaran bagaimana caranya?
Sederhana saja, pada saat kamu dihadapkan dengan setumpuk pekerjaan, pecahlah pekerjaan tersebut menjadi beberapa bagian kecil lalu berikan interval waktu (biasanya 25 menit) berapa lama kamu akan menyelesaikan masing-masing dari pekerjaan itu. Ini akan melatih otakmu untuk tetap fokus selama periode tersebut dan membantumu untuk dapat menyelesaikannya sesuai waktu yang ditentukan.
Setelah itu, kamu dapat beristirahat dan melakukan kegiatan lain selama waktu tertentu (biasanya 10 menit) lalu setelah itu kamu kembali mengerjakan pekerjaan lainnya. Seperti itu terus hingga pekerjaanmu selesai. Waktu istirahat tersebut dimaksudkan untuk dapat mengisi kembali perhatian dan konsentrasimu setelah sebelumnya dipakai selama bekerja.
Yang harus diperhatikan adalah pada saat waktu istirahat, jangan lakukan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaanmu, seperti mengecek email, membalas pesan rekan kerja dan lain-lain. Tapi lakukanlah hal menyenangkan yang jauh berbeda dengan pekerjaanmu, seperti menonton kartun atau bermain video game. Kamu juga dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk sekadar berjalan-jalan keliling rumah untuk meregangkan otot-ototmu setelah seharian hanya duduk menatap layar komputer.
4. Tetapkan Batasan
Fleksibilitas dan efisiensi merupakan alasan utama mengapa orang-orang banyak yang menginginkan untuk kerja dari rumah. Namun, terkadang fleksibilitas itu dapat menjadi bumerang untuk kita sendiri. Di saat atasanmu menunggu untuk menyelesaikan deadline, kamu akan menjadi terus memikirkan pekerjaan dan istirahat menjadi sulit. Beberapa orang bahkan sampai pada taraf tidak bisa membedakan antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya alias menjadi workaholic.
Banyak orang menganggap saat orang bekerja dari rumah berarti beban pekerjaannya menjadi lebih sedikit, sehingga hal ini dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk menambahkan beban pekerjaan kepada pekerjanya. Hal ini tentunya salah. Setiap pekerjaan sudah ditentukan waktunya dengan mempertimbangkan imbalan dan produktivitas pekerja. Jika beban ditambahkan yang mana akan memaksa pekerja untuk melakukan lembur, akibatnya produktivitas mungkin akan berkurang dan ia akan cepat merasa jenuh akan pekerjaannya. Kesehatan pekerja juga menjadi terancam. Untuk itu, meskipun bekerja dari rumah kamu tetap dituntut untuk menjaga work-life balance agar tetap pada tempatnya.
Apa sekarang kamu menjadi dapat lebih paham bagaimana caranya work from home agar jadi lebih produktif? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!