visioner

Tingkatkan Produktivitas Kerjamu Dengan Mengikuti Cara Ini

Apakah kamu seorang procrastinator? Apakah kamu merasa bahwa kamu mampu mengerjakan pekerjaan dengan lebih baik namun merasa sulit untuk produktif?

Banyak orang yang memulai harinya dengan rencana akan menyelesaikan pekerjaannya hari itu juga. Namun berapa banyak dari mereka yang benar-benar menyelesaikannya? Distraksi dan kesulitan mengatur waktu serta pekerjaan menjadi alasan utama mengapa banyak dari pekerja yang gagal menjadi produktif saat jam kerja.

Membuat beberapa perubahan pada kebiasaanmu saat bekerja dapat menambah produktivitasmu, bahkan membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien. Ini akan memperbaiki performa kerjamu dan dalam waktu singkat juga dapat mengurangi waktumu mengerjakan tugas-tugas yang kurang penting.

Tim berkarir.id telah menyusun langkah-langkah yang dapat membantumu bekerja dengan lebih produktif di bawah ini:

Bagaimana Agar Bekerja Dengan Lebih Produktif?

produktivitas kerja
Produktivitas kerja dapat dibangun melalui kebiasaan serta motivasi diri yang kuat

Setiap pekerja pasti memiliki kebiasaan bekerja yang unik dan berbeda. Namun walaupun terdapat perbedaan, cara-cara ini cukup fleksibel sehingga dapat diaplikasikan ke model pekerjaan apapun.

Mulai Membangun Kebiasaan Beraktivitas di Pagi Hari

Mayoritas dari pekerja menjalani kehidupan kerja dari jam 9 hingga jam 5. Namun banyaknya energi yang dapat digunakan manusia untuk bekerja itu terbatas. Hal ini tidak memungkinkan seseorang untuk dapat fokus selama jam kerja tersebut tanpa henti. Terdistraksi merupakan hal yang normal terjadi.

Namun apa yang dapat kamu lakukan agar kamu dapat tetap produktif sehingga setiap pekerjaan dapat terselesaikan? Salah satu kuncinya adalah dengan membangun kebiasaan di pagi hari yang dapat membantu boost semangat kerjamu. Sehingga kamu dapat menjadi produktif dan memaksimalkan waktu-waktu fokus tersebut.

Banyak orang yang lebih memilih untuk memanfaatkan waktu di pagi hari untuk tidur lebih lama dibandingkan dengan melakukan kegiatan lain sebelum bekerja. Dampaknya, mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk mempersiapkan apa yang akan ia lakukan di hari tersebut. Sehingga setiap pekerjaan yang ia lakukan setelahnya menjadi terburu-buru dan membuat bosan. Mood untuk menjadi produktif pun hilang.

Jadi ada baiknya jika kita mencuri waktu selama beberapa waktu untuk kita sendiri sebelum berangkat bekerja. Kamu dapat melakukan meditasi agar pikiranmu lebih positif seharian, berolahraga agar badanmu menjadi lebih bugar dan sehat atau merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan agar lebih siap saat bekerja nanti.

Elon Musk, sosok yang berada di balik Tesla dan SpaceX mengaku bahwa ia memiliki kebiasaan bangun pagi dari jam 07.00 dan setelahnya ia memiliki rutinitas sebelum bekerja seperti memeriksa email selama 30 menit, sarapan dan minum kopi, mandi lalu berangkat kerja.

Penemu sekaligus CEO Twitter, Jack Dorsey, juga mengatakan bahwa ia bangun setiap jam 5.30 pagi lalu diikuti oleh meditasi dan lari hingga 6 mil.

Jaga Kerapian Lingkungan Kerja

Tahukah kamu bahwa kerapian dan kebersihan lingkungan kerjamu berpengaruh kepada kenyamanan dalam bekerja? Menurut Morgenstern yang merupakan seorang ahli manajemen waktu, kondisi tersebut dapat memberikan energi atau malah mengurangi energi seseorang saat bekerja.

Ia juga mengatakan bahwa sekitar 25% ketidakrapian meja kerja disebabkan oleh kemampuan mengorganisir seseorang. Lalu sisanya diakibatkan oleh kemampuan manajemen waktu.

Untuk itu, ia menyarankan untuk menjaga meja kerja agar tetap tertata rapi dan menyimpan kertas-kertas yang sedang tidak dikerjakan. Akan lebih baik untuk membuat space berbeda bagi pekerjaan-pekerjaan yang sedang dikerjakan, belum dikerjakan dan telah selesai dikerjakan agar lebih terorganisir.

Salah satu cara lainnya adalah mempersiapkan bahan pekerjaan yang akan dikerjakan esok harinya sehingga pada hari tersebut kamu tidak akan membuang waktu untuk menata kembali meja kerjamu.

Mulai Kerjakan Pekerjaan Sulit Dahulu

Terdapat sebuah teori bernama MIT (Most Important Tasks) yang mengajarkan kita untuk memulai suatu pekerjaan dari yang paling sulit terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan saat baru memulai pekerjaan, energimu masih terisi penuh untuk menyelesaikan pekerjaan yang sulit. Sehingga pada saat siang menjelang sore dan energimu tinggal tersisa sedikit, kamu hanya harus menyelesaikan pekerjaan yang mudah.

Apa saja pekerjaan yang digolongkan ke dalam MIT? Penilaian mengenai mana pekerjaan yang harus diprioritaskan tergantung dari masing-masing orang, dan hanya kamu sendirilah yang dapat menentukannya. Namun secara umum, pekerjaan yang termasuk ke dalam jenis pekerjaan ini adalah pekerjaan yang paling banyak memakan waktu, konsentrasi dan tenaga. Pekerjaan yang memang harus cepat diselesaikan dalam waktu dekat.

Dengan membagi pekerjaan berdasarkan skala prioritasnya, fokusmu juga akan lebih terarah dan pekerjaan akan lebih cepat selesai.

Laura Earnest dari Whole Life Productivity mengatakan efisiensi dan efektifitas dibutuhkan untuk produktivitas yang maksimal. Efisien berarti melakukan pekerjaan dengan benar dan efektif berarti mengerjakan pekerjaan yang benar. Ia mengatakan bahwa orang yang paling produktif cenderung akan mengerjakan pekerjaan yang lebih penting terlebih dahulu untuk memastikan pekerjaan tersebut dilakukan dengan benar.

Istirahat Setiap Beberapa Menit

Tidak ada seorang pun yang dapat bekerja secara produktif selama berjam-jam selama terus menerus. Bahkan orang yang paling sukses sekali pun. Tidak peduli seberapa efisien metode kerja yang kamu jalankan, kamu tetap tidak bisa mempertahankan fokus tanpa henti. Entah tiba-tiba kamu merasa lapar, ngantuk ataupun pegal, distraksi pasti akan datang pada saat kamu sedang bekerja. Inilah mengapa beristirahat di sela-sela pekerjaan menjadi penting.

Riset pun menunjukan bahwa istirahat di sela pekerjaan akan menambah produktivitas seseorang, meskipun hanya beberapa menit. Layaknya baterai, energi manusia berada dalam kondisi yang prima di pagi hari dan perlahan akan berkurang seiring ia digunakan sepanjang hari. Dengan beristirahat, energimu akan diisi ulang serta kamu juga akan lebih mudah mendapatkan inspirasi.

Namun, cobalah untuk tetap mindful dalam beristirahat. Karena beberapa orang menyalah artikan distraksi dan prokrastinasi sebagai istirahat. Pastikan bahwa lama waktu yang kamu gunakan untuk istirahat proporsional dengan lama kamu bekerja. Teknik Pomodoro dapat membantumu untuk tetap terarah dalam mengambil waktu istirahat.

Bekerja secara terus menerus tanpa hati bukan akan menyelesaikan lebih banyak pekerjaan, terkadang cara yang baik untuk menyelesaikan pekerjaan adalah dengan meninggalkannya selama beberapa saat.

Pada saat kamu istirahat dari pekerjaan, tubuhmu pasti akan bergerak melakukan kegiatan lain. Hal ini bagus untukmu karena pada saat tubuh bergerak, terjadi peningkatan aliran darah ke otak yang akan meningkatkan kemampuan kognisimu.

Alan Hedge yang merupakan seorang profesor ergonomi di Cornell University mengatakan bahwa akan lebih baik jika pekerja menggerakan tubuh mereka saat istirahat guna mengistirahatkan pikiran dari pekerjaan. Duduk dan bekerja secara terus menerus juga tidak baik untuk mereka yang mengandalkan kreativitas saat bekerja.

Tidur siang merupakan salah satu alternatif istirahat yang dapat kamu lakukan. Riset menunjukan, tidur siang dapat membuat otak kita membuat koneksi baru yang terkait dengan kreativitas dan inovasi. Inilah mengapa banyak dari ide-ide brilian diciptakan pada saat mandi di pagi hari.

Jika memungkinkan, coba untuk lakukan power nap selama 20 menit dan minumlah segelas kopi sebelum tidur. Riset menunjukan bahwa kandungan adenosine membantu otak untuk lebih cepat tidur. Sedangkan kandungan kafein membutuhkan waktu 20 menit untuk bekerja, tepat di saat power nap berakhir.

Buat To-do List

Setelah kamu memisahkan jenis pekerjaanmu berdasarkan prioritasnya, kini waktunya bagi kamu untuk menyusun to-do list atau daftar pekerjaan yang akan kamu lakukan. Biasanya, to-do list diurutkan berdasarkan pekerjaan yang paling penting hingga yang bukan prioritas utama. Selain itu kamu juga harus mencantumkan berapa lama waktu yang akan kamu habiskan untuk mengerjakannya. Beberapa orang bahkan menambahkan waktu istirahat mereka dan berapa lama mereka akan beristirahat.

To-do list dibuat agar membuatmu patuh terhadap jadwal sehingga pekerjaan dapat terselesaikan secara cepat dan efisien. To-do list juga dapat membuatmu memanfaatkan waktumu dengan baik.

Namun, keefektifitasannya tetap tergantung dari diri masing-masing orang. Karena tidak ada yang mengawasi apakah kamu menjalankan to-do listmu atau tidak selain dirimu sendiri, maka penting bagimu untuk bisa disiplin dan menjaga akuntabilitas dirimu sendiri.

Kamu dapat mencatat to-do list pada selembar kertas dan menempelnya pada sebuah post-it atau kertas di tempat yang mudah terlihat, atau kamu juga dapat menggunakan aplikasi to-do list yang biasanya telah dilengkapi oleh fitur pengingat sehingga dapat membantumu untuk tepat waktu.

Hindari Multitasking

To-do list yang kamu buat sebelumnya berguna agar kamu dapat menghindari multitasking. Dengan begitu kamu dapat fokus menyelesaikan satu pekerjaan dibandingkan memecah konsentrasi dan mengerjakan lebih dari satu pekerjaan di waktu yang bersamaan. Selain melelahkan dan membuat stres pikiran, cara ini juga terkadang dapat berdampak pada hasil yang kurang maksimal.

Multitasking bagi sebagian orang mungkin dianggap dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. Namun dengan mengerjakan semua pekerjaan di waktu yang bersamaan, pekerjaan tersebut akan menjadi tidak efisien.

Manusia sendiri memiliki keterbatasan kemampuan kognitif serta ingatan yang dapat dipikirkan dalam satu waktu. Selain itu, kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tergantung kepada seberapa baik ia dapat fokus mengerjakan satu hal dalam satu waktu. Saat seseorang melakukan multitask, ia juga akan menjadi lebih sering melakukan kesalahan.

Perubahan tidak bisa dilakukan secara drastis, apalagi jika terkait dengan gaya hidup dan kebiasaan. Perubahan kecil dalam kebiasaanmu semakin lama akan membawa perubahan yang besar dalam produktivitasmu. Cobalah lakukan satu perubahan pada kebiasaanmu dan tambahlah perubahan lainnya saat kamu menemukan strategi yang cocok untuk dilakukan. Lalu cobalah untuk disiplin dan berkomitmen dalam menjalaninya.

Apakah tulisan di atas membantumu? Tinggalkan pesan dan pertanyaan di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!

gaji

Gaji Selalu Habis Sebelum Akhir Bulan? Ubah Kebiasaanmu Dengan Pengelolaan Gaji Berikut!

Kenapa kebanyakan orang merasa tertekan dan pusing ketika mulai mendekati tanggal tua? Hal ini mungkin dikarenakan tanggung jawab, pemasukan, dan gaya hidup masing-masing orang yang berbeda. Ada yang harus membayar uang sewa kos, cicilan rumah, tagihan listrik, atau membiayai kehidupan orang tua dan anaknya bagi mereka yang merupakan sandwich generation.

Namun, kebanyakan orang selalu merasa bahwa gajinya tidak pernah cukup meskipun bagi orang lain kebalikannya. Jika ditimbang lebih rinci, mungkin hal itu merupakan akibat dari pengelolaan keuangan yang tidak terorganisir dengan baik.

Pengeluaran yang tidak terorganisir dapat mencelakai keuanganmu baik dalam waktu dekat maupun di masa mendatang. Khususnya dengan kondisi ekonomi dunia yang tidak menentu dan adanya ancaman resesi.

Keuangan yang tidak dijaga juga akan berdampak kepada kualitas kehidupan serta pekerjaanmu. Gaji yang sebenarnya dapat kamu investasikan untuk keperluan pengembangan diri serta kualitas hidup seperti pelatihan skill, update peralatan kerja, atau asuransi kesehatan akan terbuang sia-sia jika kamu tidak mulai mengelola keuanganmu.

Untuk itu, tim berkarir.id telah menyiapkan cara-cara yang dapat kamu jadikan opsi untuk memperbaiki kondisi keuanganmu.

Bagaimana Caranya Mengelola Gaji yang Baik?

gaji

1. Sisihkan Kebutuhan Berdasarkan Skala Prioritas

Apa yang kamu lakukan setelah mendapatkan gaji? Di tanggal muda, saat orang-orang biasanya baru saja mendapat gaji, kebanyakan dari mereka akan menggunakannya untuk shopping, makan di tempat mahal, atau menggunakannya untuk keinginan yang sebenarnya dapat ditunda. Kebiasaan inilah yang dapat membuat orang-orang kehilangan hampir seluruh gajinya di akhir bulan. Lalu bagaimana mengatasinya?

Saat menerima gaji, langsung pisahkan uang yang kamu dapat berdasarkan skala prioritas kebutuhanmu mulai dari primer, sekunder, hingga tersier.

Utamakan pembayaran kebutuhan primer seperti pembayaran cicilan, pajak, tagihan, dan uang makan selama sebulan. Lalu setelah itu, buat list kebutuhan sekunder seperti budget untuk me time, makan di luar, atau hal-hal lain yang jika tidak dipenuhi hanya akan berdampak kecil pada kehidupanmu. Terakhir adalah kebutuhan tersier yang hampir sama dengan kebutuhan sekunder, namun bedanya adalah jika kebutuhan ini ditunda, tidak akan ada dampak yang merugikan kehidupanmu.

Tentunya skala prioritas tersebut tidak selalu sama di masing-masing orang. Kamu dapat menyesuaikan sendiri skala prioritas keuanganmu sendiri dan menimbang mana yang penting dan berguna bagi hidupmu.

Pastikan kamu telah merencanakan semua pengeluaran tersebut di awal bulan agar kamu memiliki kontrol terhadap seberapa banyak uang yang akan kamu keluarkan. Kamu dapat membuat checklist-mu sendiri secara digital di sebuah aplikasi atau juga menulisnya secara langsung pada secarik kertas.

Usahakan untuk menempatkan mereka di tempat yang dapat kamu lihat setiap hari agar kamu selalu teringat akan rencana keuanganmu. Kamu akan tanpa sadar mencoba “mengerem” keinginan-keinginan yang datang secara tiba-tiba.

2. Mulai Belajar Menabung dan Investasi

Selain digunakan untuk membayar kebutuhan hidup, jangan lupa untuk selalu menyisihkan gajimu untuk keperluan menabung dan investasi. Selain  digunakan sebagai dana darurat, uang yang kamu tabung dan investasikan juga dapat berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu seperti dana pensiun, biaya sekolah anak, dan lain-lain.

Namun, mana yang lebih baik di antara menabung dan investasi?

Menabung merupakan cara yang lebih aman untuk mengakumulasikan uang bagi kamu yang tidak suka dengan resiko dan cenderung mencari jalan yang aman. Agar tabunganmu tetap aman dan tersimpan sebagaimana mestinya, kamu dapat mengakalinya dengan membaginya ke dalam beberapa pos penyimpanan. Artinya, kamu menggunakan rekening yang berbeda dengan rekening yang kamu gunakan untuk keperluan sehari-hari.

Investasi sendiri merupakan opsi yang juga banyak disukai orang karena potensinya yang dapat meningkatkan nilai uangmu. Bentuk investasi pun kini bermacam-macam, mulai dari reksadana, saham, deposito, obligasi, dan masih banyak lagi.

Bingung untuk memilih? Simak pro dan kontra dari masing-masing pilihan tersebut:

Pro Kontra
MenabungUang yang kamu simpan tidak akan berkurang

Kamu dapat merencanakan untuk mencapai tujuanmu dengan waktu yang dapat kamu tetapkan sendiri
Saat terjadi inflasi, kamu dapat kehilangan daya beli

Membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan investasi jika kamu ingin mencapai suatu tujuan
InvestasiBerpotensi mendapatkan uang yang lebih besar dari jumlah yang diinvestasikan

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai suatu target karena kamu mendapatkan pemasukan lebih
Karena sifatnya yang tidak mudah diprediksi, terdapat resiko kerugian

Tipe manapun yang kamu pilih, selalu ada pro dan kontra dalam keduanya. Yang harus kamu lakukan adalah menyesuaikannya dengan kemampuan keuangan dan rencana hidupmu.

3. Cari “Side Hustle”

Jika kamu sudah melakukan segala upaya untuk menekan pengeluaranmu namun masih merasa gajimu belum mampu menutupi semua kebutuhanmu, opsi terakhir adalah untuk mencari side hustle atau pekerjaan sampingan.

Di zaman sekarang ini, banyak dari karyawan kantoran yang juga memiliki pekerjaan sampingan di waktu luangnya. Entah membuka bisnis online, bekerja sebagai pekerja lepas (freelancer), maupun memiliki double job di perusahaan lain. Tujuannya sudah tentu untuk mendapatkan pemasukan yang lebih dari gaji di pekerjaan utamanya.

Namun, sebelum kamu berpikir untuk memiliki double job, pastikan bahwa hal tersebut tidak bertentangan dengan perjanjian dengan perusahaan tempatmu bekerja. Karena pada beberapa perusahaan, mereka secara jelas melarang pekerjanya untuk bekerja di tempat lain.

Namun begitu, jika memang kamu benar-benar harus mendapatkan pekerjaan sampingan, kamu dapat membicarakan mengenai kondisimu tersebut kepada atasan untuk memperoleh pemakluman. Pastikan bahwa side hustle-mu memiliki waktu kerja fleksibel sehingga tidak mengganggu pekerjaan utamamu, ya.

4. Catat Pengeluaranmu

Untuk lebih memperketat pengeluaran yang kamu buat, selain dengan membuat checklist kebutuhan, kamu juga perlu melakukan tracking pengeluaranmu dengan membuat catatan khusus.

Pastikan kamu selalu menyimpan struk belanjaan setiap kamu baru melakukan pengeluaran. Lalu buat list pengeluaran yang sudah dilakukan berdasarkan struk belanjaan tersebut. Pada setiap akhir bulan, kamu dapat memonitor apakah pengeluaran yang kamu lakukan sesuai dengan checklist perencanaan yang sudah kamu buat sebelumnya. Dari sini kamu dapat menyesuaikan pengeluaran mana yang dapat dikurangi guna lebih menekan budget.

Kamu dapat memanfaatkan banyak aplikasi tracking keuangan yang dapat dengan mudah membantumu dalam mencatat pengeluaran.

5. Tentukan Target Hidup

Agar dapat mengorganisir keuangan dan gaji dengan lebih teratur, pertama kamu harus menentukan apa tujuan hidupmu yang ingin kamu capai. Selain menjadi motivasi dalam mengelola keuangan, hal ini juga berguna agar pengeluaran dan hidupmu lebih terarah.

Tujuan hidup seseorang tentunya subjektif dan dapat beragam. Mulai dari ingin membeli rumah, ingin mendapat financial security saat hari tua, melunasi hutang, ingin liburan keliling dunia atau ingin menyekolahkan anak ke luar negeri. Jadi pastikan kamu memiliki keinginan jangka pendek, menengah, hingga panjang agar keuanganmu lebih terarah.

Setelah kamu tahu apa yang ingin kamu capai dalam kehidupanmu, tulislah daftar tersebut ke dalam sebuah time capsule atau wishlist yang dapat kamu lihat setiap hari. Hal ini dimaksudkan agar kamu selalu teringat dengan goals-mu sehingga kamu tidak akan tergoda untuk melakukan pengeluaran yang tidak perlu.

6. Menemui Perencana Keuangan

Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan merasa sulit untuk mengelola sendiri keuanganmu, konsultasi ke perencana keuangan adalah solusinya.

Mereka yang disebut dengan penasihat atau perencana keuangan akan berperan sebagai ‘rekan’-mu. Mereka akan membantumu untuk mencapai tujuan-tujuanmu yang sebelumnya telah kamu tetapkan seperti mempersiapkan dana pensiun, pelunasan hutang, investasi, berlibur, hingga biaya pendidikan anak.

Ia akan membantumu untuk menyusun rencana kedepannya yang harus dilakukan demi mendapatkan tujuan-tujuan tersebut. Bagaimana caranya?

Pertama, mereka akan memberikan opsi terhadapmu mengenai pilihan-pilihan keuangan yang dapat kamu ambil untuk mencapai tujuan tersebut. Opsi seperti apa? Pilihan tersebut beragam mulai dari investasi saham, reksadana, hingga menabung emas. Jika sebelumnya kamu merasa takut untuk memulai investasi, dengan adanya jasa perencana keuangan mereka akan membimbingmu untuk dapat menguasainya.

Selain itu, mereka juga akan menjadi semacam ‘pengawas’ keuanganmu yang akan memberitahu bagaimana kamu harus menggunakan uangmu. Karenanya, dengan menyewa jasa penasihat keuangan itu berarti kamu telah setuju untuk saling terbuka mengenai keuanganmu, mulai dari pemasukan, cicilan hingga utang yang kamu miliki.

Lebih praktis bukan? Tentu saja hal tersebut senilai dengan bayaran yang harus kamu keluarkan untuk berkonsultasi yang bisa dibilang lumayan menguras kocek.

Perencanaan keuangan yang baik akan sedikit banyak membantu kondisi keuangan bahkan kehidupanmu. Setelah menerapkan pengelolaan keuangan yang maksimal, kamu jadi tidak perlu takut lagi akan tanggal tua karena kamu telah memanfaatkan gajimu dengan maksimal.

Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, dan jangan lupa untuk membagikan tulisan ini kepada teman-temanmu, ya!

resign

Cara Tepat Meminta Resign Kepada Atasan Tanpa Masalah

Apa yang Harus Kamu Lakukan Sebelum Resign:

  • Berikan pemberitahuan (one month notice)
  • Berbicara jujur dengan atasan terlebih dahulu
  • Buat surat pengunduran diri
  • Jangan umbar kepergianmu ke banyak orang
  • Selesaikan tanggung jawab pekerjaan dengan baik
  • Kembalikan alat-alat dan fasilitas kantor

Penting Namun Tak Tertulis:

  • Tinggalkan kesan positif
  • Jaga hubungan baik dengan atasan
  • Tetap jaga profesionalisme

Hal yang Harus Kamu Tahu Tentang Resign

If you want to make everyone happy, don’t be a leader, sell ice cream,” seorang Steve Jobs pernah mengucapkan hal demikian. Kutipan tadi bisa menjadi salah satu alasan untuk memulai peluang bisnis baru dan keluar dari perusahaan lamamu. Memang terdapat sejuta alasan untuk resign dari pekerjaanmu saat ini, tapi apapun alasannya, yang penting bagaimana kamu bisa melakukan dan melaksanakannya dengan cara yang terhormat.

Jangan sampai alasanmu berhenti kerja malah membuat catatan buruk dengan perusahaan yang sekarang. Tentu apabila hal ini terjadi kemungkinan besar akan memengaruhi reputasi dalam jangka panjang dan prospek masa depan.

Kebanyakan karyawan mengajukan pengunduran diri ketika merasa lelah dan tidak bisa melakukan pekerjaannya secara maksimal. Perasaan lelah pun seringkali menurunkan produktivitas. Meskipun hal ini adalah sebuah perasaan yang bisa ditolerir, kamu tetap harus melakukan segala yang kamu bisa untuk berusaha mengerjakan pekerjaan yang masih menjadi tanggung jawabmu.

Sebagai karyawan, kamu memiliki hak untuk mengundurkan diri (resign) sebagaimana diatur dalam Undang-undang  No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Meski demikian, terdapat perbedaan antara karyawan yang mengundurkan diri secara keinginan sendiri dan karyawan yang di-PHK.

Karyawan yang resign secara sukarela tidak mendapatkan pesangon, tetapi berhak menerima Uang Penggantian Hak (UPH). Bagian ini sudah tertulis pada pasal 162 Ayat 1 UU Ketenagakerjaan.

undang-undang
Bunyi pasal 162 UU No 13 Tahun 2003: “Pekerja/buruh yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri, memperoleh uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 Ayat 4.”

Sedangkan Pasal 156 Ayat 4 memuat:

Uang penggantian hak yang seharusnya diterima sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi:

  • cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
  • biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat dimana pekerja/buruh diterima bekerja;
  • penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima belas perseratus) dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat;
  • hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama
undang-undang
Bunyi pasal 156 ayat 4 UU No 13 Tahun 2003

Setelah meyakinkan dirimu untuk keluar dari perusahaan dan pekerjaan sekarang ini, kamu perlu pertimbangan matang. Bukan karena emosi sesaat yang akan membuatmu menyesal di kemudian hari. Jika keputusan resign sudah bulat, mental pun siap, bahkan telah mendapatkan pekerjaan pengganti, kamu harus meninggalkan perusahaan dengan cara yang tepat, profesional, dan tentu sopan.

Agar kamu tidak bingung cara resign yang sopan dan profesional, tim berkarir telah menyiapkan Cara Tepat Meminta Resign Kepada Atasan Tanpa Masalah, sebagai berikut:

Apa yang Harus Kamu Lakukan Sebelum Resign

packing
Tetap bersikap profesional meski sudah mengajukan resign kepada atasan

1. Berikan pemberitahuan (one month notice)

\Jika kamu ingin mengundurkan diri dengan cara yang profesional, jangan biarkan atasanmu kesulitan atau kesusahan mencari pengganti posisimu.

Berdasarkan aturan, kamu baru dapat benar-benar keluar dari perusahaan satu bulan atau one month notice setelah mengajukan resign. Bagian ini sebenarnya ada di surat kontrak saat kamu bergabung pada perusahaan. Jika kamu tidak mendadak, perusahaan bisa mencari penggantimu secepatnya.

Bila mengacu pada peraturan pemerintah, memang seharusnya setiap karyawan mengikuti aturan one month notice sebelum resign dari perusahaan lama. Pemerintah melalui peraturan Undang-Undang telah mengatur permohonan pengunduran diri.

Seperti dalam UU Pasal 26 ayat 2 Kepmen Tenaga Kerja tentang syarat mengundurkan diri berisi:

  • Pekerja/buruh mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis dengan disertai alasannya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri
  • Pekerja/buruh tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai pengunduran diri
  • Pekerja/buruh tidak terikat dalam Ikatan dinas
peraturan menteri
Bunyi UU Pasal 26 ayat 2 Kepmen Tenaga Kerja

2. Berbicara jujur dengan atasan terlebih dahulu

Sampaikan secara langsung dengan atasanmu. Tentu atasan menjadi orang terdekat yang akan kamu sampaikan mengenai rencanamu untuk resign, karena segala aktivitas kerjamu akan selalu berhubungan dengannya. Sebaiknya, jangan sampai atasanmu mendengar rencana resign-mu dari mulut karyawan lain, karena menjadi sesuatu yang tidak etis.

Selain akan lebih jelas, berbicara langsung dengan atasan membuatmu terlihat lebih sopan dan tentu profesional. Kebanyakan karyawan merasa takut untuk berbicara langsung dengan pimpinan. Ketika kamu sudah membangun niat untuk berhenti kerja, pastikan untuk memberitahu pimpinan tentang niat kamu sebelum orang lain tahu.

Jujurlah tentang alasanmu mengundurkan diri. Jangan sampai berdalih dengan alasan tak masuk akal atau menutupinya. Dengan cara ini atasanmu akan menghargai kejujuran lebih dari yang kamu pikirkan.

diskusi
Berbicaralah langsung dengan atasan tentang rencana resign-mu

3. Buat Surat Pengunduran Diri

Agar terlihat lebih baik di mata atasan, kamu sebaiknya membuat surat pengunduran diri agar meninggalkan kesan yang lebih baik. Pada umumnya, harus ada surat pengunduran diri yang dibuat dan diserahkan kepada atasanmu, atau pihak HRD, tergantung kebijakan dari perusahaan tersebut.

Sudah seharusnya jika kamu diterima dengan cara yang baik, maka keluar pun juga harus dengan baik. Sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan perusahaanmu pada saat akan mengundurkan diri, dalam jangka waktu tersebutlah kamu bisa mengajukan surat pengunduran diri.

4. Jangan Umbar Kepergianmu ke Banyak Orang

Akan banyak pembicaraan yang tidak diinginkan nantinya jika kamu memberi tahu karyawan lain tentang rencana pengunduran dirimu sebelum kepastian dengan atasan. Tentu hal ini sebaiknya jangan sampai terjadi.

Sebaiknya jangan umumkan ke semua orang kalau kamu ingin berhenti kerja sebelum benar-benar resmi dari perusahaan. Akan sangat memungkinkan apa yang kamu sampaikan cepat tersebar dan berbeda versi cerita. Selain itu, jangan juga menceritakan ke rekan kerja bagaimana reaksi atasan saat kamu memutuskan berhenti kerja.

visioner
Tetap rahasiakan rencana pengunduran dirimu selain kepada atasanmu nantinya.

5. Selesaikan Tanggung Jawab Pekerjaan Dengan Baik

Langkah ini menjadi poin penting lainnya agar meninggalkan kesan profesional kepada perusahaan lamamu. Sudah seharusnya kamu menyelesaikan pekerjaan yang masih menjadi tanggung jawabmu. Selain itu, persiapkan panduan bagi karyawan yang akan mengisi posisimu nantinya.

Pertimbangkan untuk membuat berkas yang menjelaskan proyek jangka panjang dan hal-hal penting lain yang harus dikerjakan secara bersama. Pastikanlah seluruh berkas disimpan secara rapi, dilabeli, dan mudah ditemukan. Jangan sampai rekan kerja yang kebingungan meneleponmu setelah kamu keluar dari perusahaan karena kesulitan menemukan berkas.

6. Kembalikan Alat-alat dan Fasilitas Kantor

Hal ini tentu harus kamu lakukan, jika kamu menggunakan alat dan fasilitas kantor saat bekerja. Pastikan tidak ada yang terlupa ataupun rusak. Kembalikan dengan kondisi yang masih baik agar kamu dinilai sebagai karyawan yang bertanggung jawab.

Penting Namun Tak Tertulis

Berikut ini adalah hal-hal yang juga wajib kamu lakukan namun tidak banyak yang melakukan. Tidak hanya sebatas formalitas namun, kamu harus benar-benar menerapkan dalam jangka panjang. Apa saja itu? Berikut penjelasannya:

1. Tinggalkan Kesan Positif

Setelah membicarakannya dengan atasan lalu membuat surat pengunduran diri secara profesional, kamu pun perlu menjaga sikap yang positif. Tinggalkanlah kesan positif di perusahaan, agar hubungan dengan perusahaan, atasan, maupun rekan kerja tetap terjaga dengan baik.

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan bekerja sebaik mungkin di hari-hari terakhir di perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kamu benar-benar orang yang berdedikasi tinggi meski akan meninggalkan perusahaan.

2. Jaga Hubungan Baik Dengan Atasan

Menjaga hubungan baik tidak harus mengeluarkan effort yang besar. Kamu pun bisa dengan hanya menjaga komunikasi melalui saling berteman di sosial media maupun tetap berada dalam grup hangout rekan kerja.

Kamu mungkin tidak akan pernah tahu, bisa jadi di antara rekan kerja lamamu suatu saat menjadi atasanmu di tempat lain atau partner bisnismu ke depannya. Tetaplah menjaga komunikasi dengan baik tanpa pernah meninggalkan kesan negatif yang merugikan orang lain.

3. Tetap Jaga Profesionalisme

Meskipun kamu telah berencana resign, jangan sampai kamu kehilangan semangat untuk bekerja. Jika kamu bermalas-masalan, hal ini tentu membuatmu terlihat tidak profesional, merepotkan rekan kerja, maupun atasan. Apalagi jika resign-mu sudah disetujui atasan, jangan semakin menghilangkan tanggung jawab.

Kesimpulan

resign
Pikirkan secara matang dan temukan alasan yang masuk akal ketika kamu mengajukan pengunduran diri

Resign memang merupakan keputusan personal, meski begitu, sebagai karyawan yang bertanggung jawab, kamu pun harus tetap memikirkan cara resign terbaik demi kesan profesionalitas. Kamu harus penuh persiapan dan memikirkannya dengan sungguh-sungguh.

Bagaimana sobat berkarir, apakah sudah siap memutuskan resign sesuai waktu yang dianjurkan? Apapun pilihanmu nantinya, tetaplah menjadi karyawan yang bertanggung jawab dan memiliki jiwa pemimpin.

Tulis pengalamanmu ketika resign atau pengalaman ditolak resign di kolom komentar dan bagikan artikel ini ke teman-temanmu, ya! Semoga beruntung!

wanita hamil

Timing yang Tepat Untuk Ambil Cuti Hamil

Langkah yang Harus Dilakukan Dalam Mempersiapkan Mengambil Cuti Hamil:

  • Beri Kesempatan Waktu Untuk Diri Sendiri “Me time
  • Pahami Proses Persalinan Nantinya

Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Mengambil Cuti Hamil:

  • Komunikasikan keputusan dan minta saran dokter kandungan
  • Ceritakan tentang masa kehamilanmu ke atasan
  • Selesaikan pekerjaan sebelum cuti panjang
  • Jangan lupa untuk memberitahukan rekan kantor, klien, atau pihak yang sering berhubungan dengan pekerjaan
  • Mengaktifkan auto-reply email kantor dengan pesan singkat yang menjelaskan penggantimu sementara

Timing yang Tepat Untuk Cuti Hamil:

  • 1,5 Bulan sebelum waktu melahirkan
  • 1,5 Bulan setelah melahirkan

Apakah boleh meminta cuti hamil? Apa Perusahaan akan memberikannya?

Maternity Leave atau waktu istirahat melahirkan wajib diberikan oleh perusahaan yang memiliki karyawan perempuan dalam masa kehamilannya. Istirahat kerja ini termasuk hak cuti karyawan yang dilindungi oleh aturan-aturan perundang-undangan.

Mengandung (hamil) dan melahirkan telah menjadi hak dasar yang memiliki landasan pokok, yaitu tercantum pada UU Hak Asasi Manusia No. 39 Tahun 1999 pasal 10 tentang Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan. Sementara, bagi karyawan perempuan, mendapatkan hak cuti melahirkan bersumber pada UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal 82.

undang-undang cuti hamil
Cuti hamil bagi karyawan perempuan telah diatur dalam UU Ketenagakerjaan

Bunyi dari Pasal 82 ayat (1) bahwa pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan.

Aturan cuti melahirkan tiga bulan yang tercantum di dalam undang-undang ini dibuat sesuai Hari Perkiraan Lahir (HPL). Wakil Ketua Komnas Perempuan, Budi Wahyuni dikutip dari liputan6.com mengatakan bahwa sebaiknya Ibu sudah cuti minimal dua minggu sebelum HPL. Sehingga cutinya diambil sebelum melahirkan. Ini juga mempertimbangkan Ibu yang sedang hamil besar. Kondisi ibu bisa saja stres, pikiran soal pekerjaan atau misalnya ibu harus naik turun tangga kantor.

Lalu, bagaimana jika kondisi karyawan perempuan pra atau pasca melahirkan membutuhkan penanganan khusus?

Pasal di atas juga menyebutkan bahwa apabila dokter atau bidan menyarankan karyawan perempuan yang mengalami kondisi tertentu pra atau pasca melahirkan agar mendapat waktu istirahat lebih lama, maka perusahaan dapat memberikan cuti lebih lama dari ketentuan UU.

Jika selama karyawan perempuan cuti hamil, apakah gaji tetap akan dibayar?

Jelas, sesuai yang tertera di pasal 84 bahwa setiap pekerja/buruh yang menggunakan hak waktu istirahat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79 ayat (2) huruf b, c, dan d, Pasal 80, dan Pasal 82 berhak mendapat upah penuh.

undang-undang ketenagakerjaan
Bunyi pasal 84 UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Arti dari pasal ini adalah bahwa perusahaan wajib membayar upah selama karyawan mengambil masa cuti hamil sebesar upah bulanan yang diterima karyawan, namun tunjangan tidak tetap seperti, uang makan atau transportasi boleh tidak diberikan.

Meskipun aturan cuti karyawan melahirkan berdasarkan UU nomor 13 tahun 2003 pasal 82 dibagi menjadi pra melahirkan 1,5 bulan dan pasca melahirkan 1,5 bulan, pada praktiknya, penetapannya lebih fleksibel. Karyawan dapat menjalani cuti 1 bulan sebelum dan 2 bulan sesudah melahirkan atau 15 hari sebelum dan 2,5 bulan sesudah, asalkan secara akumulatif ditotalkan 3 bulan.

Jika kamu karyawan yang sedang hamil, janganlah ragu untuk meminta cuti kerja kepada HRD di perusahaanmu. Waktu mengajukan cuti ke HRD dapat disesuaikan, umumnya 1 bulan sebelum masa istirahat. Hal yang juga perlu kamu tahu adalah, apabila karyawan belum mengajukan cuti dan mengalami kelahiran prematur di luar perkiraan dokter, maka hak istirahat 3 bulan tetap berlaku dan tidak hangus.

Bagaimana jika saya di-PHK karena mengambil cuti hamil?

Perusahaan tidak bisa melakukan PHK karyawan yang melahirkan. Terdapat dalam pasal 153 ayat (1) huruf e dan ayat (2) yang membahas bahwa perusahaan dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan alasan pekerja/buruh perempuan hamil, melahirkan, gugur kandungan, atau menyusui bayinya.

undang-undang cuti hamil
Bunyi pasal 153 ayat 1 dan 2 UU No 13 Tahun 2003

Namun, jika karyawan perempuan yang sedang hamil ingin meminta pengunduran diri (resign) diperbolehkan dan sah menurut UU Ketenagakerjaan.

Lalu, bagaimana jika ingin mengambil cuti hamil dan apakah ada yang perlu dipertimbangkan? Untuk tahu jawabannya, berikut tim berkarir telah merangkum langkah-langkah dan hal-hal yang perlu kamu pertimbangkan saat ingin mengambil cuti hamil.

Langkah yang Harus Dilakukan Dalam Mempersiapkan Mengambil Cuti Hamil

wanita hamil
Pastikan kamu memahami kondisi kandunganmu dan putuskan secara tepat kapan mengambil cuti melahirkan

Sebelum kamu ingin memutuskan untuk mengambil cuti hamil, akan lebih baik jika kamu telah mempertimbangkan beberapa hal dengan matang. Agar nantinya, kamu dapat tenang menjalani cuti dan fokus dengan masa kandungan tanpa memikirkan pekerjaan di kantor.

Beri Kesempatan Waktu Untuk Diri Sendiri “Me time

Bekerja terlalu berat ketika hamil mungkin akan membuatmu menjadi jarang memiliki waktu sendiri. Hal ini tentu akan menjadikanmu jarang mengurus diri sendiri. Tentu sangat dianjurkan jika kamu lebih menyenangkan diri sendiri dengan melakukan “me time”. Lakukanlah hal-hal diluar pekerjaan seperti spa ke salon, mengikuti kelas prenatal, hingga latihan senam hamil.

Dengan memberikan waktu lebih untuk dirimu sendiri, kamu akan lebih banyak memahami tubuhmu. Hal ini juga dirasa perlu agar kamu dapat mempertimbangkan kapan waktu yang tepat kamu untuk mengurus cuti hamil kepada HR.

Pahami Proses Persalinan Nantinya

wanita hamil
Diskusikan dengan pasanganmu tentang hal-hal yang harus dipersiapkan selama masa kehamilan

Mungkin tidaklah sulit jika kamu saat ini sedang menjalani hamil kedua, ketiga, atau lebih, karena sudah cukup paham bagaimana kesulitan ketika melahirkan dan batasan-batasan tubuhmu. Namun, tidaklah sama jika ini menjadi masa pertamamu dalam proses kehamilan dan melahirkan.

Tetaplah tenang dan jangan khawatir, kamu hanya perlu mempersiapkan dan mencari tahu mengenai gambaran saat melahirkan. Bisa dengan bertanya kepada teman yang sudah berpengalaman, berkonsultasi lebih jauh dengan dokter, atau mencari sumber terpercaya dari sumber-sumber kredibel.

Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Mengambil Cuti Hamil

Jika kamu telah melakukan dua langkah di atas, maka selanjutnya kamu harus melakukan beberapa hal berikut sebagai bentuk tanggungjawabmu sebagai karyawan sebuah perusahaan. Hal-hal ini penting dilakukan sebelum kamu mengambil cuti melahirkan, karena jika tidak akan sangat mungkin kamu akan memikirkan tanggungjawab pekerjaan meskipun sudah cuti.

Berikut beberapa hal yang harus kamu lakukan:

Komunikasikan Keputusan dan Minta Saran Dokter Kandungan

Meski telah melakukan langkah-langkah sebelumnya namun, jika kamu dan pasangan masih ragu untuk mengambil waktu yang tepat untuk cuti, kamu sangat bisa berdiskusi dengan dokter kandungan.

Selain kamu dan pasangan bisa mendiskusikan bagaimana agar aman bekerja di awal-awal masa kehamilan hingga waktu yang tepat untuk mengambil cuti seperti sekarang, kamu pun bisa meminta saran mengenai kapan waktu yang tepat untuk beristirahat sejenak dari masalah kantor.

Jangan pernah ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya, karena dokter kandungan telah memiliki kredibilitas yang baik dari spesialis yang mereka miliki.

Ceritakan Tentang Masa Kehamilanmu Ke Atasan

Ketika kamu telah yakin akan mengambil cuti, saatnya kamu mencoba mengajukan tanggal cuti yang telah dipertimbangkan sebelumnya. Lakukan obrolan dengan atasan dan sampaikan mengenai rencana cuti melahirkanmu. Bicaralah dengan santai dan terbuka mengenai sejauh mana masa kehamilanmu atau tentang tanggal kelahiran yang sudah diprediksi dokter kandungan sebelumnya.

Selain itu, tunjukkan rencana yang jelas. Kamu tentu harus dapat menyampaikan masukkan, solusi, serta harapan yang ditawarkan selama cuti. Hal ini termasuk di dalamnya bagaimana kamu mengatur pekerjaan yang belum selesai hingga mencari pengganti sementara di saat mulai cuti.

Jika atasanmu belum yakin dengan kondisi kehamilanmu yang mendekati hari H cuti, kamu dapat menyertakan surat rekomendasi dari dokter kandungan.

Selesaikan pekerjaan sebelum cuti panjang

Hal ini wajib kamu lakukan setelah atasan memberikanmu izin untuk mengambil cuti melahirkan. Jangan senang dulu, kamu harus konsisten untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang belum selesai.

Diharapkan sebelum cuti, kamu telah menyelesaikan segala urusan kantor dan tanggung jawab pekerjaan yang menjadi bagian tugasmu. Dengan demikian, kamu akan lebih fokus dalam mempersiapkan kelahiran si buah hati.

Kamu pun diharapkan dapat mencari pengganti sementara ketika kamu cuti, agar pekerjaan dapat terus berjalan meski kamu melakukan cuti panjang.

Jangan Lupa untuk Memberitahukan Rekan Kantor, Klien, atau Pihak yang Sering Berhubungan dengan Pekerjaan

Memberi tahu rekan kerja, klien, dan pihak yang sering berhubungan denganmu dalam urusan pekerjaan wajib kamu lakukan. Hal ini dilakukan agar nantinya rekan kerja maupun klien memahami jika kamu sedang cuti dan kamu dapat mengarahkannya kepada penggantimu sementara.

Mengaktifkan Auto-reply Email Kantor dengan pesan Singkat yang Menjelaskan Penggantimu Sementara

Mengangtifkan fitur auto-reply email adalah solusi yang mungkin bisa kamu gunakan untuk memberi tahu rekan kerja maupun klien ketika kamu sedang cuti hamil. Pesan otomatis ini akan berisi informasi bahwa kamu sedang izin mengambil cuti baik sebelum maupun sesudah melahirkan.

Jika kamu tidak melakukan ini, maka kemungkinan besar klien atau rekan kerja yang tidak kamu beri tahu akan terus mencoba menghubungimu dengan kontak lainnya yang  beresiko akan mengganggu waktu cutimu di rumah.

Timing yang Tepat Untuk Cuti Hamil

wanita hamil
Semua akan baik-baik saja jika kamu telah siap dan matang dalam mempersiapkan segala hal selama proses melahirkan

Jadi berdasarkan pemaparan di atas, timing yang tepat untuk mengambil cuti hamil adalah 1,5 bulan sebelum waktu melahirkan dan 1,5 bulan setelahnya, sesuai dengan UU Ketenagakerjaan. Perkiraan melahirkan tersebut didasarkan oleh perhitungan ahli, seperti dokter atau bidan.

Pada dasarnya, persiapan jauh-jauh hari dan komunikasi yang baik dengan perusahaan, atasan, dan dokter kandungan akan banyak menguntungkan kamu dalam merancang persiapan menjelang cuti. Beberapa perusahaan pun cukup fleksibel terhadap karyawannya yang sedang hamil sehingga memperbolehkan mereka untuk mengambil cuti hamil beberapa bulan lebih jauh dari waktu melahirkan.

Trimester akhir kehamilan kerap dianggap sebagai masa yang paling menegangkan sekaligus hal yang ditunggu-tunggu. Hal ini dikarenakan kamu harus mempersiapkan fisik dan mental seoptimal mungkin agar dapat melalui proses persalinan dengan lancar. 

Bagaimana sobat berkarir, apakah sudah memahami bagaimana mempertimbangkan cuti kehamilanmu nantinya? Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar cuti hamil, kamu dapat menuliskannya di kolom komentar, ya. Jangan lupa bagikan tulisan ini ke teman-temanmu. Good luck!

menawar gaji

Langkah Profesional Menawar Gaji Kepada Atasan

Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Minta Naik Gaji:

  • Mengumpulkan Informasi
  • Ketahui “Harga” dan Nilai Tawarmu
  • Pikirkan Segala Kemungkinan
  • Pikirkan Cara Menyampaikannya
  • Siap Mental Jika Permintaan Ditolak
  • Lihat Kondisi Perusahaan
  • Penelitian Geografis
  • Perhatikan Timing yang Tepat

Langkah Profesional Menawar Gaji:

  • Lakukan Secara Langsung
  • Buat Janji Terlebih Dahulu
  • Sampaikan Kesuksesanmu dan Rencanamu di Masa Depan
  • Jangan Bandingkan Diri Dengan yang Lain
  • Ambil Proyek Tambahan (sampingan)
  • Ajukan Nominal Yang Masuk Akal
  • Tunjukan Kinerja Yang Lebih Baik

Biaya kehidupan selalu berubah setiap waktu dan cenderung kian naik. Nilai salary yang telah disepakati di dalam kontrak awal memang seharusnya cukup menutup biaya hidupmu selama satu bulan namun, terkadang tidak dalam jangka waktu yang lama.

Ada saatnya kamu perlu meminta kenaikan gaji atas kualitas kerja dan prestasi dalam jangka waktu tertentu. Perlu diingat, kamu harus memiliki alasan untuk dipertimbangkan dalam kenaikan gajimu. Alasan itu dapat berupa kualitas kerja, target yang tercapai, prestasi, ataupun lamanya bekerja. Jika kamu belum atau bahkan tidak memenuhi alasan itu, jangan harap untuk mengajukan kenaikkan gaji.

Nah, jika kamu telah memiliki alasan-alasan itu, bagaimana selanjutnya untuk menegosiasikan dengan atasanmu? Di sinilah tahap yang tricky, cara menawar gaji kepada atasan.

Sobat berkarir tidak perlu panik, tim kami telah menyiapkan bagaimana langkah-langkah yang seharusnya kamu lakukan agar sukses meminta kenaikkan gaji langsung kepada atasan.

Kapan Kamu Perlu Meminta Naik Gaji?

visioner
Kamu perlu mempertimbangkan segala hal ketika mendiskusikan kenaikan gaji dengan atasanmu

Jangan lakukan secara mendadak, segala sesuatu perlu kamu pikirkan secara matang. Kamu harus memikirkan persiapan hingga kemungkinan-kemungkinan yang terjadi setelah kamu memutuskan untuk berbincang mengenai hal ini ke atasan secara langsung.

Kamu perlu beberapa pertimbangan sebelum akhirnya memulai langkah-langkah yang disarankan, seperti:

Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Minta Naik Gaji

Mengumpulkan Informasi

Tahap selanjutnya setelah menemukan alasan yang dirasa tepat untuk berbincang perihal kenaikan gaji kepada atasanmu, kemudian kumpulkan informasi. Lihat kondisi perusahaan. Jika perusahaan sudah mengeluarkan anggaran lebih dan sedang mengalami resesi, pemotongan dana, dan alasan-alasan krisis lainnya, sangat dianjurkan kamu untuk menunggu hingga kondisi yang kembali membaik.

Selama masa resesi terjadi, beberapa perusahaan tidak mampu memberikan kenaikan gaji. Namun, tidak selalu berarti bahwa ini menjadi alasan menunda membincangkan kenaikan gaji selama-lamanya.

Setelah melihat kondisi perusahaan dari berbagai aspek, kamu pun harus mengetahui kebijakan perusahaan. Kamu dapat membaca kembali buku pedoman karyawan (jika ada), dan akan lebih baik jika kamu berbicara langsung dengan staf HRD (Human Resources Development). Kamu dapat menanyakan beberapa hal seperti:

  • Apakah perusahaan memerlukan tinjauan kinerja tahunan dalam menentukan gaji karyawan?
  • Apakah kenaikan gaji sesuai dengan jadwal tetap atau sesuai dengan peringkat?
  • Apakah atasan dapat secara langsung membuat keputusan jika meminta kenaikan gaji?

Mengumpulkan informasi tidak hanya kamu lakukan hanya dari perusahaan, hal yang juga penting adalah mengumpulkan data sebanyak-banyaknya tentang dirimu selama menjadi karyawan. Nilailah secara obyektif bahwa ketika kamu bekerja selama menjadi karyawan apakah sudah bekerja lebih banyak dari pada target yang diharapkan perusahaan atau belum.

Banyak perusahaan mengatakan bahwa mereka tidak memberikan kenaikan gaji sampai pekerja melakukan 20% pekerjaan lebih banyak daripada yang dilakukan di saat mulai bekerja. Kamu perlu untuk menilai dirimu dari sisi deskripsi pekerjaan, tanggung jawab, termasuk manajemen dan kepemimpinan, lama pengalaman, tingkat pendidikan maupun lokasi yang kamu tempuh.

Selain dua hal di atas, penting juga bagimu untuk kembali mengumpulkan data pasar untuk posisi yang sama. Meskipun kamu telah melakukan ini ketika awal negosiasi  kontrak, tentu peran dan tanggung jawab kamu telah bertambah. Carilah informasi ke tingkatan yang sama di perusahaan untuk tahu apakah orang lain juga dibayar sama untuk pekerjaan yang sama (dan di wilayah yang sama). Mendapatkan data pasar untuk posisi yang sebanding dapat membantu argumenmu ketika berunding dengan atasan nantinya.

Pikirkan Segala Kemungkinan

Mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang terjadi setelah kamu mendiskusikan kenaikan gaji kepada atasan sangatlah penting. Bagaimana tidak, jika kamu akan berhadapan dengan atasan yang memiliki kuasa yang lebih untuk apa pun. Memikirkan alasan yang masuk akal pun termasuk di dalam pertimbangan itu.

Beberapa kesalahan klasik yang dilakukan para karyawan adalah dengan tidak mempertimbangkan alasan yang masuk akal ketika meminta kenaikan gaji. Alasan dengan mengatakan bahwa gaji yang kamu peroleh tidak mencukupi biaya bulanan, atau kamu membutuhkan uang lebih untuk mencukupi biaya sosial, adalah sebagian dari alasan klasik yang sering ditolak.

Alih-alih demikian, sampaikan kepada atasanmu tentang kinerja selama ini dan bagaimana prosesmu dalam memberikan value (nilai) kepada perusahaan. Sampaikan rasa banggamu ketika bekerja di perusahaan ini. Namun, sisipkan kalimat bahwa kamu merasa ingin dihargai lebih.

Perlu kamu ingat, bahwa apa pun dapat terjadi. Tidak menutup kemungkinan bahwa alasan terbaikmu akan ditolak. Kamu harus mempersiapkan segala skenario yang mungkin akan terjadi. Hal ini akan membuatmu lebih siap akan segala kemungkinan.

Pikirkan Cara Menyampaikannya

Ketika kamu merasa gugup, itu adalah hal yang sangat wajar. Namun, pastikan kamu duduk dengan posisi nyaman, tatap mata atasanmu dengan ramah, dan jangan terlihat gelisah. Itu adalah sebagian dari posisi tubuh saat berbicara yang baik namun, kamu pun perlu lebih dari sekedar hal itu.

Bicaralah dengan perlahan namun tegas, jika perlu gunakan gestur tangan untuk memperjelas ucapanmu. Hindari tertawa yang berlebihan, membiarkan pandangan tidak fokus, dan menutup mulut ketika berbicara. Semua gestur tersebut adalah bahasa tubuh yang mengatakan bahwa kamu merasa tidak nyaman dan tidak yakin tentang apa yang dikatakan.

Selain melatih gestur tubuh dan cara berbicara, kamu pun perlu memilih kalimat-kalimat yang tepat digunakan ketika berbicara dengan atasan. Pilihlah kata-kata yang tepat, sopan, dan tentunya tetap profesional.

Siap Mental Jika Permintaan Ditolak

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa penolakan sangat mungkin terjadi dalam menegosiasikan kenaikan gaji dengan atasan. Kamu harus siap dengan itu. Persiapan mental tidak hanya dari gestur tubuh saat menerima penolakan saja namun, kamu pun harus mempersiapkan respon yang baik dan apa yang harus kamu katakan menanggapi penolakan itu, apakah akan langsung menerima begitu saja atau berharap akan kamu negosiasikan lebih lanjut.

Lihat Kondisi Perusahaan

Sebelum mengajukan kenaikan gaji, pastikan kamu melihat dengan baik kondisi perusahaan. Pastikan perusahaanmu sedang tidak dalam krisis atau dalam fase rugi. Jika ternyata perusahaan dalam masalah, maka pengajuanmu tentu sangat mungkin dapat ditolak, dan tidak pantas untuk kamu paksakan.

Pastikanlah kamu meminta kenaikan gaji di saat yang tepat, di mana perusahaanmu dalam kondisi baik dan tidak dalam masalah.

Penelitian Geografis

Perlu kamu perhatikan sebelum mencari informasi gaji untuk posisimu di perusahaan lain sebagai perbandingan harga pasar, penting untukmu membandingkan geografis dan wilayah perusahaan tersebut.

Dengan melihat jumlah gaji rata-rata di suatu wilayah dengan menggunakan beragam situs memang bisa membantu, tetapi mungkin akan sangat sulit untuk menentukan gaji berdasarkan wilayah atau jenis perusahaan yang benar-benar rinci. Tugasmu memang sulit jika harus mengontak rekan atau kolega dengan posisi yang sama, karena cenderung tidak etis. Maka dari itu, jika kamu dapat mempertimbangkan nilai pasar setelah melakukan penelitian geografis, tentulah sangat direkomendasikan.

Langkah Profesional Menawar Gaji

wawancara formal
Pastikan kamu telah memikirkan berbagai skenario yang terjadi dan tetap profesional dalam berbincang dengan atasanmu

Setelah melakukan beberapa pertimbangan sebelumnya, saatnya kini kamu mulai menyusun langkah-langkah yang terbaik untuk menawar gaji secara profesional. Apa saja yang harus kamu lakukan? Berikut langkah-langkahnya!

Lakukan Secara Langsung

Meskipun kamu sudah mempertimbangkan segalanya namun, memutuskan untuk mengkomunikasikannya melalui surat elektronik kepada atasanmu, lebih baik urungkan niatmu. Tidak heran jika usahamu gagal total jika tetap mendiskusikannya melalui perantara (jarak jauh).

Memang wajar jika kamu tidak mudah berbicara dengan atasan secara empat mata namun, atasan akan lebih menghormati karyawannya yang siap berbicara secara langsung dibanding bersembunyi di balik surat elektronik.

Buat Janji Terlebih Dahulu

Setelah membangun kepercayaan untuk bertemu secara langsung dengan atasanmu, saatnya mengatur janji dengannya. Sangat besar kemungkinan atasanmu akan berkata “tidak” jika kamu secara tiba-tiba mengetuk ruangannya dan meminta kenaikan gaji.

Hal yang perlu kamu lakukan adalah mengontak atasanmu dengan mengirimkan email yang menyatakan maksud dan tujuanmu, dan meminta waktu untuk bertemu secara langsung. Hal ini akan membuat bosmu dapat berfikir secara lebih santai dan tidak tergesa-gesa. Buatlah janji dengan kalimat yang sopan dan profesional.

Sampaikan Kesuksesanmu dan Rencanamu di Masa Depan

Setelah sukses meminta waktu dan membuat janji dengan atasan, tibalah saatnya untuk menyampaikan maksud dan tujuanmu. Selain menyampaikan tujuan intimu untuk meminta kenaikan gaji, kamu sebaiknya menyampaikan kalimat pembuka dengan menyampaikan kesuksesanmu dan renacamu ke depannya untuk perusahaan tersebut.

Sampaikan dengan detail kesukesan (achievement) yang sudah kamu raih untuk perusahaan. Jangan lupa pula untuk menyampaikan planning jangka pendek dan jangka panjangmu ke depannya. Hal ini tentu akan membuat atasanmu menilai betapa valuable-nya dirimu untuk perusahaan. Kamu dapat dinilai sebagai karyawan yang bisa diandalkan dan proaktif.

Jangan Bandingkan Diri Dengan yang Lain

Selama di tahap menjelaskan dan menyampaikan alasan kenaikan gajimu kepada atasan, jangan pernah membandingkan dirimu dengan karyawan lainnya. Ketika rekan kerjamu mendapatkan kenaikan gaji, jangan pernah untuk menggunakan alasan ini untuk menuntut hal yang sama, karena perusahaan memiliki pertimbangan tersendiri untuk hal ini.

Ambil Proyek Tambahan (sampingan)

Langkah ini memiliki resiko sekaligus tantangan tambahan, semacam penawaran menarik untuk perusahaanmu. Namun, ini bisa membuat kamu mendapatkan kenaikan gaji dari perusahaan. Jika selama ini kamu hanya mengerjakan pekerjaan rutin saja, maka tidak ada salahnya untuk mengerjakan sesuatu yang lebih, yakni dengan melakukan proyek sampingan.

Langkah ini bisa menjadi salah satu skenariomu jika alasan yang kamu sampaikan sebelumnya kurang meyakinkan atasan. Pastikan kamu mendiskusikan dan memahami proyek tambahan ini dengan baik dan jelas, agar dapat maksimal. Sehingga perusahaanmu dapat melihat kinerja yang lebih ini dan bisa mempertimbangkan kenaikan gaji untukmu.

Ajukan Nominal Yang Masuk Akal

Ketika kamu mengajukan kenaikan gaji dan perusahaan menyanggupi, maka besar kemungkinan atasan akan menanyakan jumlah kenaikan gaji yang kamu inginkan. Ini kesempatan yang ditunggu-tunggu, namun bukan berarti kamu dapat mengajukan nominal sesuka hati.

Pastikan kamu mengajukan dengan penuh perhitungan. Kamu dapat mengajukan nominal yang masuk akal dan sesuai dengan kinerjamu dan kemampuan keuangan perusahaan.

Tunjukan Kinerja Yang Lebih Baik

Menawar kenaikan gaji dengan atasan tentu bukanlah perihal mudah. Membutuhkan persiapan dan pertimbangan yang jelas sehingga bisa mengkomunikasikannya dengan atasanmu. Jika permintaanmu dikabulkan, kondisi seperti ini hanya bisa didapatkan jika kamu memiliki nilai di mata perusahaan dan memiliki prestasi terbaik di antara karyawan lainnya.

Bagian terpenting adalah biasakan untuk bekerja lebih dan memberikan yang terbaik bagi perusahaanmu. Sehingga atasan dapat melihat efektifitas kinerjamu dan berinisiatif menaikkan gaji meski kamu tidak memintanya.

Kesimpulan

kerja
Apa pun yang terjadi, tetap bekerja secara baik dan berorientasi pada hasil dan tujuan

Meski mendapatkan kenaikan gaji terhitung cukup sulit, namun tidak ada salahnya jika kamu mencobanya dengan perhitungan dan persiapan yang matang. Hindari menggunakan kata-kata negatif dan cenderung mengeluh sebagai alasanmu kepada atasan. Tetaplah fokus pada alasan yang masuk akal.

Jika atasanmu menolak, bukan berarti itu menjadi akhir pembicaraan. Tanyakan apakah masih ada kemungkinan untuk kembali mempertimbangkan tawaranmu tadi, dan apa yang sebaiknya kamu lakukan agar menjadi lebih baik lagi. Tetaplah menjadi karyawan yang profesional dan bekerja dengan penuh semangat.

Bagaimana sobat berkair.id? Apakah kamu sudah paham langkah-langkah yang bisa kamu terapkan ketika meminta kenaikan gaji? Jika kamu masih ada pertanyaan seputar ini, kamu bisa tulis di kolom komentar dan jangan lupa bagikan artikel ini ke rekan-rekanmu. Good luck!

PHK

Hal-Hal Yang Perlu Kamu Tahu Tentang PHK

Hubungan antara karyawan dan perusahaan seharusnya berkonsep mutualisme, di mana timbal balik di antara keduanya haruslah saling menguntungkan. Namun, apa yang terjadi jika hubungan antara keduanya tidak lagi menguntungkan? Pemutusan hubungan kerja menjadi solusi akhir.

Pemutusan hubungan kerja atau yang sering dikenal sebagai PHK merujuk kepada keputusan salah satu pihak yang berakibat kepada seorang karyawan tidak lagi bekerja kepada perusahaan sebelumnya. Keputusan ini dapat diambil baik oleh perusahaan (layoff) atau pekerja itu sendiri (resign). Opsi ini merupakan keputusan yang besar hingga pemerintah pun memiliki peraturan khusus yang dapat melindungi hak serta kewajiban kedua pihak bila hal ini terjadi.

Diakibatkan pagebluk di tahun 2020 ini, PHK besar-besaran banyak dilakukan oleh pihak perusahaan sebagai upaya untuk menyelamatkan bisnisnya. Opsi ini merupakan jalan yang dipilih guna menurunkan pengeluaran perusahaan karena banyak perusahaan yang terus mengalami kerugian akibat adanya pandemik dan karantina wilayah. Beberapa perusahaan juga ada yang memilih opsi “merumahkan” karyawannya namun dengan catatan karyawan tidak akan menerima upah (unpaid leave).

Yang perlu kamu tahu adalah pemutusan hubungan kerja memiliki arti yang berbeda dengan sekadar merumahkan karyawan. Pemutusan hubungan kerja berarti pekerja sudah tidak lagi bekerja, menerima gaji, dan menjadi karyawan di perusahaan tersebut, sementara dirumahkan berarti perusahaan memutuskan karyawan untuk tidak bekerja dan tidak akan dibayar, namun masih tercatat sebagai karyawan di perusahaan tersebut.

PHK dengan alasan efisiensi merupakan opsi terakhir setelah perusahaan menempuh kebijakan mengurangi atau memotong upah, mengurangi fasilitas, menerapkan sistem kerja shift, kerja lembur, mengurangi jam kerja dan hari kerja, hingga meliburkan atau merumahkan pekerjanya.

Peraturan mengenai dirumahkan sebenarnya tidak diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Namun, ada beberapa produk hukum yang mengenal istilah “dirumahkan” seperti, misalnya dalam butir (f) Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Kepada Pimpinan Perusahaan di Seluruh Indonesia No. SE-907/MEN/PHI-PPHI/X/2004 tentang Pencegahan Pemutusan Hubungan Kerja Massal (“SE Menaker 907/2004”) yang menggolongkan “meliburkan atau merumahkan pekerja/buruh secara bergilir untuk sementara waktu” sebagai salah satu upaya yang dapat dilakukan sebelum melakukan pemutusan hubungan kerja.

Status pekerja karyawan juga menjadi penting saat menentukan benefit yang akan didapat setelah ia mengalami PHK. Karena upah karyawan dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT/kontrak) akan berbeda dengan karyawan dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT/tetap).

Tim berkarir.id akan memaparkan lebih dalam mengenai seluk beluk pemutusan hubungan kerja, mulai dari penyebab seseorang mengalami PHK, peraturan undang-undang, hingga hak pekerja saat terjadi PHK.

Jenis-Jenis PHK Berdasarkan Alasannya

pemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerja dapat dilatarbelakangi oleh berbagai macam hal dan semuanya telah dilindungi oleh UU Ketenagakerjaan

Pemutusan hubungan kerja biasa dilakukan di dunia kerja saat terjadi konflik di antara perusahaan dan pekerja. Namun, terdapat alasan lain yang dapat berakibat kepada pemutusan hubungan kerja seseorang.

Seperti diatur di dalam UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, banyak alasan yang dapat membuat salah satu pihak melakukan PHK, di antaranya:

1. PHK Karena Efisiensi Perusahaan

Seperti diatur di dalam UU Ketenagakerjaan pasal 164 ayat 3, perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh karena ingin melakukan perampingan atau efisiensi struktur karyawan.

Pandemi COVID-19 yang terjadi di tahun 2020 juga dibolehkan untuk dijadikan alasan bagi perusahaan untuk dapat melakukan PHK dengan alasan efisiensi. Hal ini dilakukan guna menyelamatkan bisnisnya yang dapat terancam bangkrut.

UU Ketenagakerjaan telah mengatur bahwa  pekerja/buruh berhak atas uang pesangon yang dibayarkan dua kali sesuai dengan masa kerjanya, uang penghargaan masa kerja yang dibayarkan satu kali sesuai dengan masa kerjanya dan uang penggantian hak sesuai dengan masa kerjanya.

2. PHK Karena Kondisi Darurat (Force Majeure)

Pemutusan hubungan kerja karena kondisi darurat ini telah diatur dalam UU Ketenagakerjaan pasal 164 ayat 1, di mana dikatakan bahwa pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh jika perusahaan mengalami kerugian secara terus menerus selama 2 tahun yang dibuktikan dengan laporan keuangan selama 2 tahun yang telah diaudit oleh akuntan publik, atau karena keadaan memaksa (force majeure).

Pandemi COVID-19 yang tergolong situasi darurat ini telah berdampak buruk bagi berbagai industri hingga menimbulkan kerugian besar dan memaksa banyak perusahaan hingga harus gulung tikar yang berakibat kepada karyawan yang harus terkena PHK (layoff).

Pekerja yang terkena PHK tersebut berhak atas uang pesangon yang dibayarkan satu kali sesuai dengan masa kerjanya, uang penghargaan masa kerja yang dibayarkan satu kali sesuai dengan masa kerjanya dan juga uang penggantian hak.

3. Pemberhentian Atas Kemauan Diri Sendiri (Voluntary Resignation)

Seperti dijelaskan sebelumnya, bukan hanya perusahaan yang dapat memutuskan hubungan kerja, namun karyawan itu sendiri pun dapat melakukannya. Terdapat berbagai alasan yang dapat melatarbelakangi hal ini, seperti telah mendapatkan tawaran pekerjaan di tempat lain, tidak betah dengan kondisi perusahaan, merasa tidak berkembang, dan lain-lain.

Pasal 162 ayat 1 dalam Undang-undang Ketenagakerjaan telah menjelaskan bahwa karyawan yang mengundurkan diri secara tertulis dan atas kemauannya sendiri maka ia tidak akan mendapatkan pesangon. Namun, menurut pasal 162 ayat 2 di undang-undang yang sama, karyawan yang mengundurkan diri akan tetap mendapatkan uang penggantian hak (UPH) dan uang pisah.

Apakah yang dimaksud dengan uang pisah dalam pengunduran diri ini?

Uang pisah memiliki arti yang hampir sama dengan pesangon namun, biasanya nominalnya lebih kecil. Tetapi jika karyawan memiliki prestasi yang baik selama bekerja, perusahaan biasanya akan memberikan kelebihan pada uang pisahnya ini.

Sedangkan uang penggantian hak merupakan uang yang menjadi hak pekerja (ongkos transportasi, jatah cuti, biaya kesehatan, dan uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat) yang mengalami pemutusan hubungan kerja baik yang di PHK oleh perusahaan maupun yang mengundurkan diri.

Terdapat persyaratan yang harus dipenuhi jika seorang karyawan ingin mengundurkan diri, yaitu: 

  • Mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis selambat-lambatnya 30 hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri;
  • Tidak terikat dalam ikatan dinas; dan
  • Tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai pengunduran diri.

4. PHK Karena Perilaku dan Kinerja Buruk

Beberapa alasan lain yang dapat membuat seseorang di-PHK oleh perusahaan adalah karena karyawan tersebut memiliki perilaku dan kinerja buruk. UU Ketenagakerjaan sendiri mengatur bahwa perusahaan dapat melakukan PHK tanpa memberikan uang pesangon kepada mereka yang dikeluarkan karena perilaku buruk, seperti:

  1. Melakukan penipuan, pencurian, dan penggelapan barang dan/atau uang milik perusahaan;
  2. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan;
  3. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja;
  4. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja;
  5. Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja;
  6. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;
  7. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan;
  8. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja;
  9. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara; atau
  10. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

Kesalahan berat tersebut harus didukung dengan bukti sebagai berikut :

  • Pekerja/buruh tertangkap tangan;
  • Ada pengakuan dari pekerja/buruh yang bersangkutan; atau
  • Bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang berwenang di perusahaan yang bersangkutan dan didukung oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi.

Namun, pada UU Ketenagakerjaan pasal 158 ayat 3 mengatur bahwa mereka yang di-PHK karena alasan di atas tetap berhak mendapatkan uang penggantian yang perhitungannya mengacu kepada Pasal 156 ayat 4.

Perilaku buruk lain seperti kurangnya kehadiran, inkompeten terhadap pekerjaannya, serta masalah etika lain seperti berbohong juga dapat menyebabkan seorang karyawan di-PHK oleh perusahaan. Jadi pastikan kamu selalu berperilaku baik selama bekerja, ya!

Biasanya perusahaan akan mengeluarkan beberapa surat peringatan (SP) sebagai upaya utama saat seseorang berperilaku buruk. Opsi PHK dilakukan perusahaan saat karyawan yang bersangkutan masih mengulangi kesalahannya.

Pada peraturan UU Ketenagakerjaan pasal 159, karyawan yang tidak menerima keputusan PHK dari perusahaan karena alasan-alasan di atas juga masih diperbolehkan untuk mengajukan gugatan kepada lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.

Kewajiban Perusahaan dan Pekerja Setelah PHK

PHK
Karyawan berhak mendapatkan kompensasi dari perusahaan atas prestasi, dedikasi dan pekerjaannya pada saat ia mendapatkan PHK

Dengan berakhirnya masa kerja seorang karyawan, perusahaan bertanggung jawab untuk membayarkan kompensasi kepada pekerja dalam bentuk uang pesangon, uang penggantian hak (UPH), atau uang penghargaan masa kerja (UPMK).

Hal ini diatur dalam UU Ketenagakerjaan pasal 156 ayat 1 yang mengatakan bahwa perusahaan berkewajiban untuk memberikan kompensasi kepada karyawan yang telah di-PHK. Namun, perusahaan juga dianjurkan untuk memberikan uang pisah (UP), sebagai penghargaan atas jasa karyawan tersebut walaupun sebenarnya perihal uang pisah tidak disebutkan di dalam UU Ketenagakerjaan.

Mengenai perhitungan besaran uang pesangon, hal itu tergantung dari masa kerja karyawan sebagaimana diatur dalam UU Ketenagakerjaan pasal 156 ayat 2 berikut:

Besaran Uang PesangonTotal Masa Kerja
Sebanyak 1 bulan gajiMasa kerja kurang dari 1 tahun
Sebanyak 2 bulan gajiMasa kerja 1 tahun namun kurang dari 2 tahun
Sebanyak 3 bulan gajiMasa kerja 2 tahun namun kurang dari 3 tahun
Sebanyak 4 bulan gajiMasa kerja 3 tahun namun kurang dari 4 tahun
Sebanyak 5 bulan gajiMasa kerja 4 tahun namun kurang dari 5 tahun
Sebanyak 6 bulan gajiMasa kerja 5 tahun namun kurang dari 6 tahun

Dan begitu seterusnya.

Sedangkan untuk perhitungan uang penghargaan masa kerja (UPMK), ditetapkan sebagai berikut :

Besaran UPMKTotal Masa Kerja
Sebanyak 2 bulan gajiMasa kerja 3 tahun atau lebih namun kurang dari 6 tahun
Sebanyak 3 bulan gajiMasa kerja 6 tahun atau lebih namun kurang dari 9 tahun
Sebanyak 4 bulan gajiMasa kerja 9 tahun atau lebih namun kurang dari 12 tahun
Sebanyak 5 bulan gajiMasa kerja 12 tahun atau lebih namun kurang dari 15 tahun
Sebanyak 6 bulan gajiMasa kerja 15 tahun atau lebih namun kurang dari 18 tahun
Sebanyak 7 bulan gajiMasa kerja 18 tahun atau lebih namun kurang dari 21 tahun

Dan begitu seterusnya.

Apakah sekarang kamu menjadi lebih paham mengenai seluk-beluk pemutusan hubungan kerja? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!

work from home

Tips Work From Home Agar Lebih Efektif

Di tahun 2020 terjadi banyak perubahan di berbagai aspek yang diakibatkan pandemi virus COVID-19 yang melanda dunia. Pandemi ini pun mengakibatkan jutaan masyarakat terpaksa harus melakukan karantina massal di rumah. Hal ini pun berdampak pada mereka yang terbiasa pergi ke kantor setiap harinya untuk bekerja.

Penyesuaian pun harus dilakukan oleh perusahaan, dan work from home kini menjadi solusi berbagai perusahaan agar bisnis mereka tetap berjalan. Namun nyatanya, beberapa perusahaan telah lama memulai model kerja work from home sebelum adanya pandemi COVID-19.

Semakin canggihnya teknologi serta semakin mudahnya akses terhadap internet membuat berbagai jenis pekerjaan mungkin untuk dilakukan dari rumah. Berbagai aplikasi dan software seperti Skype, Zoom, Google Meet, Cloud, Slack, dan lain-lain juga semakin mempermudah pekerjaan yang membutuhkan kolaborasi dan komunikasi antar tim. Kini kamu bisa tetap kerja dengan efektif dan produktif meskipun tidak berada di kantor dan bertemu langsung dengan rekan kerjamu.

Cara ini menjadi pilihan bagi banyak perusahaan karena dinilai lebih efektif dan efisien. Produktivitas karyawan dapat bertambah, mengurangi terjadinya pergantian karyawan, dan mengurangi biaya organisasi.

Menurut sebuah penelitian dalam Journal of Business and Psychology, pekerja yang tidak membutuhkan banyak kolaborasi dan interaksi dengan rekannya, memiliki performa lebih baik saat bekerja dari rumah dibandingkan saat mereka bekerja di kantor.

Kondisi pandemi yang kini belum kunjung membaik di Indonesia pun membuat para pekerja mau tidak mau melakukan work from home lebih lama lagi. Reed Hastings yang merupakan CEO Netflix pun memprediksi bahwa ke depannya, bahkan saat pandemi telah berakhir, banyak perusahaan yang akan tetap menerapkan metode work from home secara permanen bagi pekerjanya.

Apa Perbedaan WFH dan Remote Work?

work from home
Meski memiliki konsep yang hampir sama, remote work dan work from home memiliki sedikit perbedaan

Apakah kamu pernah mendengar istilah remote work? Lalu apa perbedaannya dengan work from home?

Beberapa orang menggunakan kedua istilah ini secara bergantian namun, sebenarnya terdapat beberapa perbedaan.

Work from home (WFH) merupakan istilah yang digunakan bagi para pekerja yang bekerja dari rumah. Istilah ini biasanya digunakan bagi mereka yang juga melakukan kerja konvensional dari kantor. Pada konteks karantina akibat pandemi di tahun 2020, work from home dilakukan sebagai alternatif agar perusahaan dapat tetap produktif di tengah imbauan karantina massal yang dicanangkan pemerintah. Beberapa perusahaan juga ada yang memang menggabungkan metode bekerja dari kantor dan work from home bagi karyawannya agar lebih fleksibel.

Sedangkan remote work merujuk kepada seorang pekerja yang tidak melakukan pekerjaannya di gedung kantor. Hal ini berarti pekerjaan dapat dilakukan di mana saja, tidak terbatas hanya dilakukan di rumah. Tempat yang paling umum untuk dijadikan lokasi remote work adalah cafe, co-working space, dan tempat lain yang memiliki koneksi internet. Remote work biasa dilakukan oleh pekerja freelance karena memang tipe pekerjaannya yang tidak terikat oleh kebijakan kantor.

Keduanya memiliki kelebihan yang sama, yaitu lebih fleksibel. Faktor ini lantas akan berdampak kepada produktivitas pekerja itu sendiri namun, keduanya juga memiliki kekurangannya masing-masing. Meskipun remote work yang dilakukan di berbagai tempat dapat membuatmu terbebas dari distraksi yang mungkin ada di rumah, seperti suara gaduh tetangga, tangisan anak kecil, suara kendaraan yang lewat dan lain-lain namun, pilihan ini tetap dinilai kurang efisien dari segi materi dan tenaga.

Bekerja juga akan semakin tidak kondusif jika kamu sedang berada di sebuah cafe yang ramai pengunjung dan tiba-tiba kamu harus melakukan video meeting atau pembicaraan melalui telepon. Koneksi internet yang tidak stabil di cafe atau restoran cepat saji juga dapat menjadi penghalang untuk bekerja produktif.

Apa Saja Kendala Pada Saat Work From Home?

bekerja dari rumah
Bekerja dari kantor maupun dari rumah tetap memiliki kendalanya masing-masing

Dikutip dari wawancara yang dilakukan The Wall Street Journal, Reed Hastings yang merupakan CEO Netflix mengatakan bahwa tidak ada hal positif yang dihasilkan dari work from home. Ia melanjutkan bahwa komunikasi yang dilakukan tidak secara langsung merupakan hal yang negatif.

Bekerja dari rumah memang terkesan lebih santai dan fleksibel sehingga stres yang dialami para pekerja pun menjadi lebih berkurang saat melakukan WFH. Namun karena minimnya pengawasan saat bekerja dari rumah, WFH pun menjadi tidak efektif saat pekerja mulai menjadi terlalu santai sehingga pekerjaan menjadi terbengkalai.

Belum lagi jika terdapat gangguan-gangguan seperti koneksi internet terganggu, suara gaduh yang datang dari luar rumah, dan kehadiran anggota keluarga yang mungkin dapat membuat kinerjamu terganggu.

Inilah mengapa opsi work from home dapat menjadi tricky. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas sebagian pekerja atau malah menurunkan kinerja sebagian pekerja lainnya jika tidak dilakukan dengan tepat.

Tips Work From Home Agar Lebih Produktif

work from home
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendorong produktivitas dan keefektifitasan bekerja dari rumah

Bekerja di kantor, remote, maupun dari rumah akan menjadi efektif jika kamu pintar menyusun strategi kerja yang baik untukmu. Karena kepribadian orang berbeda-beda, faktor pendorong produktivitasnya pun menjadi berbeda. Untuk itu tim berkarir.id telah menyiapkan tips-tips bagi kamu yang sedang mengalami kesulitan menjalani work from home agar menjadi lebih produktif.

1. Tentukan Working Space-mu

Bekerja dari rumah memanglah jauh berbeda dengan bekerja di kantor yang memang suasana dan ruangannya sudah didesain untuk dapat menunjang kamu ketika bekerja. Untuk itu, penting bagi kamu dalam mempersiapkan segala keperluan untuk bekerja di satu tempat yang sama, layaknya working space-mu sendiri.

Beberapa orang mungkin telah memiliki working space-nya sendiri di rumah yang bebas dari distraksi dan dilengkapi dengan peralatan penunjang produktivitas. Namun, bagi kamu yang tidak memilikinya, kamu bisa loh membuat working space-mu sendiri!

Tentukan ruangan di rumahmu yang akan kamu sulap menjadi working space. Pastikan ruangan tersebut bebas dari segala distraksi yang mungkin terjadi serta dilengkapi dengan peralatan yang dapat digunakan untuk menunjang pekerjaanmu. Pastikan juga sinyal internet berjalan dengan lancar di tempat tersebut. Bagi kalian yang takut akan mendapatkan distraksi dari anggota keluarga lain, kamu bisa mengunci dirimu selama kamu bekerja di ruangan tersebut atau memasang tanda “Jangan masuk” di depan pintu.

Jika perlu, sediakan minum dan cemilan yang cukup untuk kamu nikmati di sela waktu kamu bekerja agar kamu tidak harus keluar dari working space-mu yang akan berpotensi membuyarkan konsentrasi.

Usahakan jangan gunakan kasur sebagai tempatmu bekerja. Selain akan membuatmu menjadi malas-malasan, bekerja di meja layaknya kamu sedang berada di kantor juga akan membuatmu merasa lebih serius.

2. Rencanakan Pekerjaan Yang Ingin Diselesaikan Di Awal Hari

Meskipun kamu bekerja di rumah dengan suasana yang lebih santai dan fleksibel, kamu tetap harus menyiapkan to-do list setiap harinya agar tetap produktif dan tidak terlena karena terlalu santai.

Setiap paginya saat kamu bangun, tulislah apa pekerjaan yang akan kamu selesaikan untuk hari ini. Tentukan jam kerjamu beserta waktu istirahat di sela pekerjaan. Usahakan jangan langsung bekerja setelah kamu bangun tidur.

Ada baiknya kamu tetap melakukan kebiasaan yang sebelumnya kamu lakukan saat masih bekerja di kantor, seperti mandi, olahraga, sarapan, dan membaca berita. Selain akan membantumu merasa lebih segar, kegiatan tersebut juga berguna untuk membuatmu lebih siap menghadapi pekerjaan nantinya.

Setelah kamu membangun habit seperti ini, work from home akan menjadi lebih mudah dan kamu akan menjadi lebih produktif.

3. Produktif Dengan Teknik Pomodoro

Seperti layaknya bekerja di kantor atau secara remote, bekerja dari rumah pun tidak terlepas dari gangguan atau distraksi. Jika di kantor terdapat supervisor dan rekan kerja yang dapat mengawasi kinerjamu dan dapat membuatmu tetap on track saat terjadi distraksi, bagaimana caranya agar kinerja tetap baik dan produktif di rumah?

Penting bagi kita untuk tetap memiliki self control agar tidak terlena oleh suasana rumah yang terlalu santai. Tapi pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kontrol diri yang baik. Salah satu cara agar tetap menjadi produktif meski bekerja dari rumah adalah dengan menggunakan teknik pomodoro.

Teknik pomodoro merupakan metode manajemen waktu yang sangat populer dan dapat membuatmu menjadi lebih fokus sehingga pekerjaanmu menjadi lebih cepat selesai. Teknik pomodoro ditemukan oleh Francesco Cirillo di tahun 1990-an. Ia merupakan seorang pengusaha dan pengembang dan terinspirasi dari timer berbentuk tomat yang ia gunakan sebagai alat pendorong produktivitas saat ia kuliah.

Metode ini disukai banyak orang karena meskipun melatih fokus, ia tetap memastikan pelakunya tetap mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Selain itu, cara ini juga mudah dilakukan dan hanya bermodalkan timer, loh. Penasaran bagaimana caranya?

Sederhana saja, pada saat kamu dihadapkan dengan setumpuk pekerjaan, pecahlah pekerjaan tersebut menjadi beberapa bagian kecil lalu berikan interval waktu (biasanya 25 menit) berapa lama kamu akan menyelesaikan masing-masing dari pekerjaan itu. Ini akan melatih otakmu untuk tetap fokus selama periode tersebut dan membantumu untuk dapat menyelesaikannya sesuai waktu yang ditentukan.

Setelah itu, kamu dapat beristirahat dan melakukan kegiatan lain selama waktu tertentu (biasanya 10 menit) lalu setelah itu kamu kembali mengerjakan pekerjaan lainnya. Seperti itu terus hingga pekerjaanmu selesai. Waktu istirahat tersebut dimaksudkan untuk dapat mengisi kembali perhatian dan konsentrasimu setelah sebelumnya dipakai selama bekerja.

Yang harus diperhatikan adalah pada saat waktu istirahat, jangan lakukan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaanmu, seperti mengecek email, membalas pesan rekan kerja dan lain-lain. Tapi lakukanlah hal menyenangkan yang jauh berbeda dengan pekerjaanmu, seperti menonton kartun atau bermain video game. Kamu juga dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk sekadar berjalan-jalan keliling rumah untuk meregangkan otot-ototmu setelah seharian hanya duduk menatap layar komputer.

4. Tetapkan Batasan

Fleksibilitas dan efisiensi merupakan alasan utama mengapa orang-orang banyak yang menginginkan untuk kerja dari rumah. Namun, terkadang fleksibilitas itu dapat menjadi bumerang untuk kita sendiri. Di saat atasanmu menunggu untuk menyelesaikan deadline, kamu akan menjadi terus memikirkan pekerjaan dan istirahat menjadi sulit. Beberapa orang bahkan sampai pada taraf tidak bisa membedakan antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya alias menjadi workaholic.

Banyak orang menganggap saat orang bekerja dari rumah berarti beban pekerjaannya menjadi lebih sedikit, sehingga hal ini dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk menambahkan beban pekerjaan kepada pekerjanya. Hal ini tentunya salah. Setiap pekerjaan sudah ditentukan waktunya dengan mempertimbangkan imbalan dan produktivitas pekerja. Jika beban ditambahkan yang mana akan memaksa pekerja untuk melakukan lembur, akibatnya produktivitas mungkin akan berkurang dan ia akan cepat merasa jenuh akan pekerjaannya. Kesehatan pekerja juga menjadi terancam. Untuk itu, meskipun bekerja dari rumah kamu tetap dituntut untuk menjaga work-life balance agar tetap pada tempatnya.

Apa sekarang kamu menjadi dapat lebih paham bagaimana caranya work from home agar jadi lebih produktif? Tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!

musik

Kumpulan Pilihan Lagu Pengantar Kerja Untuk Tingkatkan Produktivitas

Kejenuhan yang dirasakan pekerja dapat membuat tingkat produktivitas menurun dan pekerjaan menjadi terhambat. Alhasil, rasa kantuk pun menyerang dan fokus menjadi hilang.

Banyak cara yang dapat kamu gunakan untuk mencoba mengembalikan fokusmu. Salah satu opsi yang menjadi pilihan bagi para pekerja dalam membuang rasa jenuhnya adalah dengan mendengarkan musik.

Musik bukan hanya berguna untuk mengusir rasa jenuh dari aktivitas. Namun, juga dapat membantu meningkatkan kreativitas serta fokus sehingga dapat meningkatkan produktivitas saat bekerja.

Pemilihan lagu yang tepat juga menjadi penting. Mendengarkan lagu yang salah bisa berujung pada hilangnya fokus dan membuatmu menjadi semakin merasakan kantuk. Untuk itu, kamu membutuhkan lagu-lagu yang tidak hanya membuat rasa jenuh hilang, namun juga mem-boost semangat kerjamu.

Untuk itu, tim berkarir.id telah menyiapkan lagu-lagu pilihan berdasarkan jenis musik yang dapat membuatmu menjadi lebih produktif.

1. Lagu Favoritmu

kerja dan musik
Mendengarkan lagu favorit dapat menjadi salah satu cara bagi kamu untuk melepas stres dan penat

Beberapa orang akan merasa lebih semangat jika bekerja sambil ditemani lagu-lagu favorit mereka. Mendengarkan lagu-lagu yang dapat membuatmu senang akan meningkatkan kreativitas dan semangatmu sehingga produktivitas pun meningkat. Khususnya jika kamu sedang merasa kurang inspirasi dan stuck dalam mengerjakan sesuatu, lekas pasang headphone dan putar lagu favoritmu.

Namun hati-hati, karena lagu-lagu favorit juga dapat membuat fokus dan konsentrasimu terpecah karena terlalu fokus menyanyikan lagu.

Menurut riset yang dilakukan oleh Cambridge Sound Management, secara umum suara bising bukanlah penyebab hilangnya fokus dan produktivitas, namun dikarenakan oleh kata-kata dalam suara tersebut yang memaksa otak kita untuk memindahkan fokusnya untuk mencoba menerka apa yang seseorang katakan. Studi yang dilakukan oleh Cambridge pada tahun 2008 juga mengatakan bahwa perbincangan yang terjadi di tempat kerja mengganggu 48% pekerja di sekitarnya.

Jika mendengarkan lagu-lagu favorit malah membuatmu jadi semakin tidak fokus dan mengabaikan pekerjaan, lebih baik dihindari, ya!

Apakah ada dari salah satu lagu-lagu di bawah yang merupakan lagu favoritmu?

  • Carly Rae Jepsen – Call Me Maybe
  • FUN feat Janelle Monae – We Are Young
  • Paramore – Ain’t it Fun
  • Justin Bieber – Sorry
  • DNCE – Cake By The Ocean
  • Bruno Mars – That’s What I Like

2. Musik Video Games

video game
Musik dalam video games berguna untuk mengembalikan fokusmu saat bekerja

Hal ini mungkin akan terdengar aneh. Namun, mendengarkan musik-musik video games dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan fokusmu. Setiap elemen di dalam musik video game didesain untuk meningkatkan pengalaman setiap panca indera pemain saat sedang bermain video game tersebut.

Musik di dalamnya secara spesifik akan membuat pendengarnya menjadi lebih fokus terhadap tugasnya tanpa terdistraksi suara di sekitarnya. Untuk itu, mendengarkan musik video games saat sedang bekerja akan meningkatkan fokusmu.

Beberapa contoh musik video games yang dapat menjadi referensimu diantaranya:

  • Battlefield
  • Final Fantasy
  • Halo
  • Assassin’s Creed 2
  • The Elder Scrolls V Skyrim

3. Nature Sounds

air terjun
Suara-suara alam dapat membuatmu lebih tenang dan rileks

Nature sounds atau suara-suara yang datang dari alam seperti suara hujan, gemericik air, deburan ombak laut, hingga angin juga dapat menjadi opsi lain bagi kamu yang ingin produktif namun tetap fokus. Suara-suara yang menenangkan seperti itu terbukti ampuh dalam mengurangi kadar stress yang diakibatkan oleh pekerjaan.

Suara yang masuk ke dalam jenis ambience sounds ini juga dapat memunculkan perasaan damai, tenang, dan membuatmu lebih rileks. Namun, kamu juga perlu berhati-hati dalam pemilihan suaranya. Beberapa nature sounds seperti suara kicauan burung, suara petir, dan hujan deras malah dapat membuat beberapa orang kehilangan konsentrasi dan berpotensi menimbulkan kecemasan.

Nature sounds yang terlalu calm seperti suara aliran air, suara jangkrik, dan suara rintik hujan juga memiliki potensi untuk membuatmu mengantuk, loh. Jadi, lebih berhati-hati ya dalam memilih jenis nature sounds yang tepat.

Beberapa contoh dari nature sounds di bawah ini mungkin dapat menjadi referensi kamu.

  1. Suara Debur Ombak
  1. Suara Hujan Deras
  1. Suara Kicau Burung
  1. Suara Air Sungai
  1. Suara Ambience Hutan

4. Musik Klasik

musik klasik
Musik klasik terbukti mempertajam fokus serta berpotensi meningkatkan produktivitas

Peneliti sudah lama mengungkap teori bahwa musik klasik dapat meningkatkan efektivitas dalam bekerja. Pekerja terbukti dapat menyelesaikan tugas dengan lebih efisien.

Teori yang disebut sebagai Mozart Effect ini percaya bahwa mendengarkan musik klasik dapat membuat inteligensi seseorang menjadi lebih baik. Ini juga merupakan alasan mengapa banyak para orang tua membuat anaknya mendengarkan lagu-lagu klasik. Sebuah studi yang dilakukan oleh Duke Cancer Institute juga telah membuktikan bahwa lagu klasik dapat mengurangi tingkat kecemasan.

Berikut merupakan beberapa rekomendasi musik klasik yang dapat kamu dengarkan saat bekerja:

  1. Mozart
  1. Vivaldi
  1. Bach
  1. Chopin
  1. Beethoven

5. Lagu Dengan Tempo 50-80 BPM

lagu
Lagu yang memiliki tempo tertentu terbukti dapat meningkatkan produktivitas saat bekerja

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Kanada menemukan bahwa seseorang memiliki performa yang lebih baik dalam tes IQ saat ia mendengarkan musik bertempo cepat.

Dr. Emma Gray, seorang terapis perilaku kognitif dari The British CBT and Counseling Service, bekerja sama dengan platform musik Spotify untuk meneliti keuntungan dari mendengarkan tipe musik tertentu. Hasilnya menunjukan bahwa mendengarkan musik dengan tempo 50 hingga 80 BPS (beats per second) dapat membuat otak kamu berada di dalam alpha state.

Lagu-lagu dengan bertempo 50-80 BPS yang dapat menjadi pilihan kamu diantaranya:

  1. Bruno Mars – The Lazy Song
  1. Katy Perry – Wide Awake
  1. Aerosmith – Pink
  1. Beyonce – Halo
  1. Justin Timberlake – Mirrors

Buat Playlist Khusus Waktu Produktif

Setelah kamu paham mana tipe musik yang cocok membantumu untuk dapat menjadi lebih fokus dan kreatif, langkah selanjutnya adalah buat playlist khusus waktu produktif. Dengan begitu, setiap kali kamu sedang bekerja, kamu dapat langsung memutar playlist tersebut tanpa harus membuang waktu.

Kamu juga dapat mengatur playlist tersebut menjadi shuffle agar dapat diputar secara acak. Dengan begitu, kamu tidak akan merasa bosan dengan urutan lagu yang diputar.

Mana dari rekomendasi lagu-lagu tersebut yang menjadi favorit kamu? Tinggalkan pesanmu pada kolom komentar dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-temanmu, ya!

customer service

Ingin Menjadi Customer Service yang Handal? Simak Tips Berikut!

Customer service merupakan jembatan bagi perusahaan dan pelanggan.

Customer service merupakan representasi dari perusahaan. Seperti halnya resepsionis atau frontliner, customer service mempunyai tugas berhadapan langsung dengan pelanggan dan membantu segala kebutuhan ataupun keluhannya.

Selain bertugas untuk menunjang kebutuhan pelanggan, customer service pun memiliki tanggung jawab untuk menjadi jembatan penghubung antara perusahaan dan pelanggan.

Bagaimana agar tanggung jawab tersebut terlaksana dengan baik? Simak tips-tips berikut.

1. Customer Service Harus Tetap Positif

customer service
Sikap positif dibutuhkan dalam menghadapi pelanggan

Sebagai garda terdepan dan perwakilan perusahaan, seorang customer service harus selalu bersikap optimistik dalam menghadapi pelanggan. Karena tidak jarang kamu akan dihadapkan dengan pelanggan yang mengeluh dengan cara-cara yang kurang baik dan dijadikan pelampiasan amarah.

Jika hal ini terjadi, usahakan untuk menjaga sikap positif. Tetap senyum dan bersikaplah ramah. Jangan respon kata-kata negatif dengan sikap negatif. Sebagai customer service, kamu diharuskan untuk memperlakukan pelanggan dengan baik tidak peduli bagaimana sikapnya terhadap kamu.

2. Customer Service Harus Menjadi Komunikator yang Baik

pelayanan customer service
Komunikasi merupakan tugas utama seorang customer service

Customer service memiliki tanggung jawab untuk menjembatani hubungan antara pelanggan dan perusahaan. Maka dari itu komunikasi yang baik merupakan tugas utama seorang customer service.

Customer service yang baik harus dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan berguna untuk pelanggan. Dalam menyampaikan informasi tersebut, komunikasi yang kamu lakukan haruslah jelas, efektif, tidak membingungkan dan sopan.

Selain itu, dalam menangani komplain yang dikeluhkan pelanggan, kamu harus menjadi pendengar yang baik dan jangan menjadi defensif.

3. Customer Service Harus Kuat Mental

komplain
Tetap tenang dan sabar dalam menghadapi keluhan yang datang dari pelanggan

Posisi ini membutuhkan mental yang kuat. Kamu harus tahan saat pelanggan menyampaikan keluhan. Mental yang kuat dibutuhkan agar kamu dapat tetap sabar dan tenang menghadapi sikap pelanggan yang kadang kala menyakiti perasaan.

4. Customer Service Harus Kuasai Produk

agen customer service
Customer service haruslah menguasai informasi produk agar dapat membantu pelanggan secara maksimal

Beberapa perusahaan kini memiliki chatbot, sebuah sistem komunikasi yang dapat berkomunikasi dengan pelanggan melalui pesan otomatis. Chatbot yang didukung oleh Artificial Intelligence (AI), membantu pelanggan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan umum dan teknis kapan saja. Hal ini cukup membantu pekerjaan customer service.

Namun, tidak semua pertanyaan dan komplain dapat direspon oleh chatbot. Beberapa kasus yang membutuhkan penanganan lanjutan masih membutuhkan peran customer service dalam membantu pelanggan.

Customer service pun menjadi representasi dalam mengedukasi pelanggan mengenai suatu produk. Kamu harus menjadi orang yang paling mengerti tentang produk dan tidak boleh mengatakan kata “tidak tahu” saat ditanya oleh pelanggan.

Customer Service Harus Serba Bisa

Menjadi seorang customer service berarti kamu melakukan bantuan teknis, promosi dan problem solver bagi pelanggan. Penting bagi kamu untuk menguasai berbagai hal tersebut. Posisi customer service membutuhkan rasa ingin belajar dan ingin tahu banyak, baik produk maupun hal-hal teknis lainnya, dan tidak menutup kemungkinan kamu harus sedikit paham tentang psikologi komunikasi.

Apa kamu memiliki pertanyaan dan masukan terkait pekerjaan customer service? Tulis pertanyaanmu di kolom komentar dan jangan lupa untuk bagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya.