Chef Ari Munandar

Tahukah sobat berkarir.id bahwa executive chef di salah satu restoran di Republik Ceko adalah orang Indonesia?

Jika kamu tidak yakin, kamu bisa mengetik kata kunci “Chef Ari Munandar” di mesin pencari. Ya, Chef asal Purwokerto ini memegang jabatan penting di salah satu restoran ternama di Republik Ceko, Hilton Prague Old Town. Chef Ari menjadi orang Indonesia sekaligus orang Asia pertama yang berhasil menduduki posisi executive chef di Eropa, posisi paling bergengsi di dunia koki.

Orang Indonesia Pertama Menjadi Executive Chef di Hotel Bintang Lima Eropa

Chef Ari Munandar
Potret Chef Ari Munandar, bekerja di restoran ternama di Praha. (Sumber Foto: Goodnewsfromindonesia.id dan Kaskus.com)

Pria dengan nama lengkap Gerardus Ari Munandar ini merintis karir sebagai koki profesional setelah lulusan dari pendidikan hospitality di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung pada tahun 1992. Setelah lulus, ia memulai karir pertamanya dengan magang di bagian kitchen di Hotel Hilton, London. Setelah proses magang selama satu tahun bersama 10 orang temannya, ia pun pulang ke Indonesia dan langsung bekerja di Hotel Hilton, Bali.

Jalan kebaikan memang tidak pernah terprediksi oleh siapa pun, kira-kira begitu jalan karir Chef Ari. Ia mungkin bisa disebut memiliki jalan yang mulus, pasalnya, ia mendapat informasi dari Chef Roberto Giudici, mentor sekaligus seorang chef senior yang kini juga menjadi area chef di Hilton Eropa, bahwa terdapat peluang kerja koki di Sun City, Afrika Selatan. Kesempatan ini tidak disia-siakannya begitu saja, Chef Ari dengan penuh semangat mengirimkan aplikasi dan lamaran.

Karir bak air sungai yang mengalir ke hilir, ia diterima dan langsung bekerja di Sun City, Afrika Selatan. Tidak berselang lama, tiga tahun bekerja di Sun City (beberapa orang menyebutnya “Sin City” karena menjadi Las Vegas-nya Afrika) Chef Ari pindah ke Hilton di ibu kota Republik Ceko, Praha pada tahun 1997 setelah Chef Roberto memintanya bergabung kembali.

Karirnya mulai melejit lagi pada tahun 2006, ketika ia bekerja untuk Hotel Mandarin Oriental, Praha. Ia menjadi orang kedua di kitchen, atau sous chef de cuisine (wakil kepala chef). Sekali lagi keberuntungan memang berpihak kepada Chef Ari, selang dua bulan bekerja di sana, executive chef atau kepala chef-nya mengundurkan diri, peluang besar untuk ia mengisi posisi itu.

Manajemen Hotel Mandarin Oriental pun berbicara pada Chef Ari untuk mencobanya mengisi posisi executive chef. Tidak hanya keberuntungan yang membuatnya berada di posisi itu, ketekunan dan kerja kerasnya membuktikan kemampuan yang layak. Tidak beberapa lama setelah melihat hasil kerjanya, manajemen hotel pun resmi mengangkat Chef Ari di posisi puncak koki itu pada tahun 2007 hingga tahun 2009.

Sebelum menjadi executive chef di Hilton Prague Old Town seperti sekarang, Chef Ari Munandar memiliki batu loncatan karir yang tidak biasa. Setelah kepindahannya ke restoran Zinc di Hilton Prague Hotel, namanya sempat ramai diperbincangkan di media setempat.

Sebelum kepindahannya, jejaring hotel Hilton memiliki restoran bernama Maze yang dikelola koki kondang yang menjadi pesohor dari Inggris, Gordon Ramsay. Tanpa diduga, Ramsay menarik Maze dari Hilton yang membuat Chef Ari pun pindah ke tempat mereka.

Saat proses perpindahan Chef Ari ke Hilton, tanpa diduga-duga Maze yang akan ditutup itu mendapat bintang Michelin. Anugerah dan penghargaan paling bergengsi dunia kuliner. Di Republik Ceko, sebelumnya hanya ada satu rumah makan yang mendapat bintang Michelin, yaitu Hotel Four Seasons.

Hal inilah yang membuat publik ramai memperbincangkan nama Chef Ari, ketika mereka ingin tahu bagaimana restoran di Hotel Prague Old Town di bawah kepemimpinannya.

Mengangkat Masakan Indonesia di Kancah Global

kepala chef
Ilustrasi chef memasak di kitchen.

Sebagai pemimpin di salah satu restoran terbaik di Eropa, tidak lantas membuatnya melupakan masakan khas tanah air. Sebagai pemimpin dapur, Chef Ari sering memasukkan beberapa resep Indonesia ke menu rumah makan yang pernah ia kepalai. Apalagi di Mandarin Oriental memang berciri khas masakan Timur, sehingga mudah bagi Chef Ari menyisipkan menu Indonesia, seperti mi goreng atau sop buntut.

Selama 18 tahun bekerja di Eropa, Chef Ari selalu mencantumkan makanan Indonesia di daftar menu. Ia menyebutkan bahwa nasi goreng selalu menjadi best seller di setiap restoran. Ia pun memasukkan makanan khas Indonesia lainnya dalam daftar menu fine dining, seperti soto ayam, ayam bakar, cumi isi saus pesmol, sapi lada hitam, dan udang goreng mentega.

Chef Ari menjelaskan bahwa beberapa tahun belakangan ini makanan dan restoran Asia makin populer di sana, sehingga kehadiran chef asia semakin bisa diterima.

Chef Ari pun dikenal mengkampanyekan tempe ke daftar menu di restoran-restoran Eropa yang pernah mempekerjakannya. Chef Ari menjelaskan bahwa tempe bukan menu baru di Eropa, makanan itu masuk daftar menu vegan food. Jadi tempe hanya dikenal oleh tamu vegetarian.

Di dalam sebuah acara promosi kuliner di Belanda bernama Temp(e)tation restoran Bali James, Breda, menjadi ajang pertama kalinya Chef Ari Munandar memperkenalkan tempe di kancah internasional. Bersama dengan dua chef Indonesia lainnya, Jimmy Lo Hamzah dari Belanda dan Yudi Yahya dari Belgia, memamerkan kelihaian mereka mengolah tempe.

Di event tersebut Chef Ari menyajikan Ravioli Tempe Mangiami. Ravioli, makanan khas Italia itu pun diisi dengan potongan tempe. Ia juga membuat Sparkling Seaworld, tempe yang disajikan bersama ikan dengan saus tiram.

Tidak Pernah Bermimpi Jadi Chef

Chef Ari Munandar instagram
Tangkapan layar instagram @chefarimunandar dan foto ketika bekerja. (Sumber foto: travel.tempo.co)

Kota Praha mengenal Chef Ari sebagai Chef Indonesia atau Asian Chef. Pria kelahiran Purwokerto, 20 Februari 1971 ini masuk ke dalam daftar 16 chef terbaik di Praha versi majalah Dolce Vita. Selama kepemimpinannya, Mandarin Oriental masuk daftar 10 restoran top di Praha pilihan para ahli dan Hilton masuk 10 restoran top di Praha oleh majalah Euro.

Pencapaian Chef Ari selama ini nyatanya tidak pernah terbayangkan olehnya. Sejak kecil ia tidak pernah membayangkan untuk menjadi seorang koki. Saat duduk di bangku sekolah menengah atas di Purwokerto, Chef Ari menyadari bahwa ia lemah di pelajaran seperti matematika dan kimia, yang membuatnya memutuskan masuk masuk ke sekolah hospitality.

Ibunya dulu berjualan katering kecil-kecilan di Purwokerto, sehingga ia memutuskan untuk memilih bidang manajemen perhotelan di pilihan pertama dan kitchen di pilihan kedua. Namun, takdir meloloskannya ke pilihan kedua. Kemampuan memasak yang dimilikinya sekarang sangat mungkin diturunkan oleh ibunya, dengan pengembangan dan kreasi yang membuatnya mencapai puncak karir di Eropa.

Nasib baik memang tidak datang dari langit begitu saja, chef Ari menjalaninya dengan kerja keras. Ia tidak gampang puas sebagai pekerja biasa dan bekerja delapan jam sehari. Perlahan, ia menemui tantangan dan menaklukannya dengan baik.

Bangga Menjadi Orang Indonesia dan Kembangkan Diri Tanpa Henti

sayuran
Ilustrasi chef harus bekerja dengan penuh semangat dan menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi

Bekerja dengan sungguh-sungguh adalah kunci Chef Ari Munandar untuk bisa mencapai posisinya seperti saat ini. Tidak ada yang menghambatnya untuk menggapai masa depan yang lebih baik, karena ia peka terhadap kesempatan dan mengamati apa yang terjadi.

Saat pertama kali Chef Ari memimpin dapur di Hotel Mandarin Oriental, selama sebulan Ia tidak banyak berbicara. Ia hanya melihat para koki memasak. Ia melihat kokinya salah dalam memasak consomme (semacam sup kaldu). Chef Ari pun memiliki cara lain dalam memberi tahu koki bawahannya untuk memperbaiki kesalahannya itu, ia tidak pernah secara langsung memarahi.

Cara yang ia lakukan adalah meminta mereka untuk memasak bersama. Setelah selesai, ia bertanya dan meminta pendapat kepada mereka tentang consomme siapa yang lebih bagus.

Saat kokinya menjawab bahwa buatan Chef Ari lebih bagus, ia langsung berkata, “Nah, besok kita buat consomme yang seperti ini,” jelas Chef Ari dalam sebuah wawancara.

Sebuah kutipan kalimat Chef Ari yang sangat menarik adalah, “Saya orang Asia, mengajari orang Eropa masak makanan Eropa di Eropa,” kutipan kuat yang membuktikan bahwa siapa pun dapat menjadi hebat tanpa memandang ia berasal dari Negara mana pun.

Dari kisah inspiratif Chef Ari ini, dapat kita simpulkan bahwa siapapun dapat mencapai hasil maksimal jika melakukannya dengan sungguh-sungguh tanpa takut gagal.

Bagaimana sobat berkarir.id, apakah kisah ini cukup menginspirasimu? Jika kamu memiliki pengalaman perjuangan yang sama, silakan tulis di kolom komentar. Jangan lupa bagikan kisah ini ke teman-temanmu dan ikuti terus kisah inspiratif dari berkarir.id, ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *