PHK

Hal-Hal Yang Perlu Kamu Tahu Tentang PHK

Hubungan antara karyawan dan perusahaan seharusnya berkonsep mutualisme, di mana timbal balik di antara keduanya haruslah saling menguntungkan. Namun, apa yang terjadi jika hubungan antara keduanya tidak lagi menguntungkan? Pemutusan hubungan kerja menjadi solusi akhir.

Pemutusan hubungan kerja atau yang sering dikenal sebagai PHK merujuk kepada keputusan salah satu pihak yang berakibat kepada seorang karyawan tidak lagi bekerja kepada perusahaan sebelumnya. Keputusan ini dapat diambil baik oleh perusahaan (layoff) atau pekerja itu sendiri (resign). Opsi ini merupakan keputusan yang besar hingga pemerintah pun memiliki peraturan khusus yang dapat melindungi hak serta kewajiban kedua pihak bila hal ini terjadi.

Diakibatkan pagebluk di tahun 2020 ini, PHK besar-besaran banyak dilakukan oleh pihak perusahaan sebagai upaya untuk menyelamatkan bisnisnya. Opsi ini merupakan jalan yang dipilih guna menurunkan pengeluaran perusahaan karena banyak perusahaan yang terus mengalami kerugian akibat adanya pandemik dan karantina wilayah. Beberapa perusahaan juga ada yang memilih opsi “merumahkan” karyawannya namun dengan catatan karyawan tidak akan menerima upah (unpaid leave).

Yang perlu kamu tahu adalah pemutusan hubungan kerja memiliki arti yang berbeda dengan sekadar merumahkan karyawan. Pemutusan hubungan kerja berarti pekerja sudah tidak lagi bekerja, menerima gaji, dan menjadi karyawan di perusahaan tersebut, sementara dirumahkan berarti perusahaan memutuskan karyawan untuk tidak bekerja dan tidak akan dibayar, namun masih tercatat sebagai karyawan di perusahaan tersebut.

PHK dengan alasan efisiensi merupakan opsi terakhir setelah perusahaan menempuh kebijakan mengurangi atau memotong upah, mengurangi fasilitas, menerapkan sistem kerja shift, kerja lembur, mengurangi jam kerja dan hari kerja, hingga meliburkan atau merumahkan pekerjanya.

Peraturan mengenai dirumahkan sebenarnya tidak diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Namun, ada beberapa produk hukum yang mengenal istilah “dirumahkan” seperti, misalnya dalam butir (f) Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Kepada Pimpinan Perusahaan di Seluruh Indonesia No. SE-907/MEN/PHI-PPHI/X/2004 tentang Pencegahan Pemutusan Hubungan Kerja Massal (“SE Menaker 907/2004”) yang menggolongkan “meliburkan atau merumahkan pekerja/buruh secara bergilir untuk sementara waktu” sebagai salah satu upaya yang dapat dilakukan sebelum melakukan pemutusan hubungan kerja.

Status pekerja karyawan juga menjadi penting saat menentukan benefit yang akan didapat setelah ia mengalami PHK. Karena upah karyawan dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT/kontrak) akan berbeda dengan karyawan dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT/tetap).

Tim berkarir.id akan memaparkan lebih dalam mengenai seluk beluk pemutusan hubungan kerja, mulai dari penyebab seseorang mengalami PHK, peraturan undang-undang, hingga hak pekerja saat terjadi PHK.

Jenis-Jenis PHK Berdasarkan Alasannya

pemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerja dapat dilatarbelakangi oleh berbagai macam hal dan semuanya telah dilindungi oleh UU Ketenagakerjaan

Pemutusan hubungan kerja biasa dilakukan di dunia kerja saat terjadi konflik di antara perusahaan dan pekerja. Namun, terdapat alasan lain yang dapat berakibat kepada pemutusan hubungan kerja seseorang.

Seperti diatur di dalam UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, banyak alasan yang dapat membuat salah satu pihak melakukan PHK, di antaranya:

1. PHK Karena Efisiensi Perusahaan

Seperti diatur di dalam UU Ketenagakerjaan pasal 164 ayat 3, perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh karena ingin melakukan perampingan atau efisiensi struktur karyawan.

Pandemi COVID-19 yang terjadi di tahun 2020 juga dibolehkan untuk dijadikan alasan bagi perusahaan untuk dapat melakukan PHK dengan alasan efisiensi. Hal ini dilakukan guna menyelamatkan bisnisnya yang dapat terancam bangkrut.

UU Ketenagakerjaan telah mengatur bahwa  pekerja/buruh berhak atas uang pesangon yang dibayarkan dua kali sesuai dengan masa kerjanya, uang penghargaan masa kerja yang dibayarkan satu kali sesuai dengan masa kerjanya dan uang penggantian hak sesuai dengan masa kerjanya.

2. PHK Karena Kondisi Darurat (Force Majeure)

Pemutusan hubungan kerja karena kondisi darurat ini telah diatur dalam UU Ketenagakerjaan pasal 164 ayat 1, di mana dikatakan bahwa pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh jika perusahaan mengalami kerugian secara terus menerus selama 2 tahun yang dibuktikan dengan laporan keuangan selama 2 tahun yang telah diaudit oleh akuntan publik, atau karena keadaan memaksa (force majeure).

Pandemi COVID-19 yang tergolong situasi darurat ini telah berdampak buruk bagi berbagai industri hingga menimbulkan kerugian besar dan memaksa banyak perusahaan hingga harus gulung tikar yang berakibat kepada karyawan yang harus terkena PHK (layoff).

Pekerja yang terkena PHK tersebut berhak atas uang pesangon yang dibayarkan satu kali sesuai dengan masa kerjanya, uang penghargaan masa kerja yang dibayarkan satu kali sesuai dengan masa kerjanya dan juga uang penggantian hak.

3. Pemberhentian Atas Kemauan Diri Sendiri (Voluntary Resignation)

Seperti dijelaskan sebelumnya, bukan hanya perusahaan yang dapat memutuskan hubungan kerja, namun karyawan itu sendiri pun dapat melakukannya. Terdapat berbagai alasan yang dapat melatarbelakangi hal ini, seperti telah mendapatkan tawaran pekerjaan di tempat lain, tidak betah dengan kondisi perusahaan, merasa tidak berkembang, dan lain-lain.

Pasal 162 ayat 1 dalam Undang-undang Ketenagakerjaan telah menjelaskan bahwa karyawan yang mengundurkan diri secara tertulis dan atas kemauannya sendiri maka ia tidak akan mendapatkan pesangon. Namun, menurut pasal 162 ayat 2 di undang-undang yang sama, karyawan yang mengundurkan diri akan tetap mendapatkan uang penggantian hak (UPH) dan uang pisah.

Apakah yang dimaksud dengan uang pisah dalam pengunduran diri ini?

Uang pisah memiliki arti yang hampir sama dengan pesangon namun, biasanya nominalnya lebih kecil. Tetapi jika karyawan memiliki prestasi yang baik selama bekerja, perusahaan biasanya akan memberikan kelebihan pada uang pisahnya ini.

Sedangkan uang penggantian hak merupakan uang yang menjadi hak pekerja (ongkos transportasi, jatah cuti, biaya kesehatan, dan uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat) yang mengalami pemutusan hubungan kerja baik yang di PHK oleh perusahaan maupun yang mengundurkan diri.

Terdapat persyaratan yang harus dipenuhi jika seorang karyawan ingin mengundurkan diri, yaitu: 

  • Mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis selambat-lambatnya 30 hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri;
  • Tidak terikat dalam ikatan dinas; dan
  • Tetap melaksanakan kewajibannya sampai tanggal mulai pengunduran diri.

4. PHK Karena Perilaku dan Kinerja Buruk

Beberapa alasan lain yang dapat membuat seseorang di-PHK oleh perusahaan adalah karena karyawan tersebut memiliki perilaku dan kinerja buruk. UU Ketenagakerjaan sendiri mengatur bahwa perusahaan dapat melakukan PHK tanpa memberikan uang pesangon kepada mereka yang dikeluarkan karena perilaku buruk, seperti:

  1. Melakukan penipuan, pencurian, dan penggelapan barang dan/atau uang milik perusahaan;
  2. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan;
  3. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja;
  4. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja;
  5. Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja;
  6. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;
  7. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan;
  8. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja;
  9. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara; atau
  10. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

Kesalahan berat tersebut harus didukung dengan bukti sebagai berikut :

  • Pekerja/buruh tertangkap tangan;
  • Ada pengakuan dari pekerja/buruh yang bersangkutan; atau
  • Bukti lain berupa laporan kejadian yang dibuat oleh pihak yang berwenang di perusahaan yang bersangkutan dan didukung oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi.

Namun, pada UU Ketenagakerjaan pasal 158 ayat 3 mengatur bahwa mereka yang di-PHK karena alasan di atas tetap berhak mendapatkan uang penggantian yang perhitungannya mengacu kepada Pasal 156 ayat 4.

Perilaku buruk lain seperti kurangnya kehadiran, inkompeten terhadap pekerjaannya, serta masalah etika lain seperti berbohong juga dapat menyebabkan seorang karyawan di-PHK oleh perusahaan. Jadi pastikan kamu selalu berperilaku baik selama bekerja, ya!

Biasanya perusahaan akan mengeluarkan beberapa surat peringatan (SP) sebagai upaya utama saat seseorang berperilaku buruk. Opsi PHK dilakukan perusahaan saat karyawan yang bersangkutan masih mengulangi kesalahannya.

Pada peraturan UU Ketenagakerjaan pasal 159, karyawan yang tidak menerima keputusan PHK dari perusahaan karena alasan-alasan di atas juga masih diperbolehkan untuk mengajukan gugatan kepada lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.

Kewajiban Perusahaan dan Pekerja Setelah PHK

PHK
Karyawan berhak mendapatkan kompensasi dari perusahaan atas prestasi, dedikasi dan pekerjaannya pada saat ia mendapatkan PHK

Dengan berakhirnya masa kerja seorang karyawan, perusahaan bertanggung jawab untuk membayarkan kompensasi kepada pekerja dalam bentuk uang pesangon, uang penggantian hak (UPH), atau uang penghargaan masa kerja (UPMK).

Hal ini diatur dalam UU Ketenagakerjaan pasal 156 ayat 1 yang mengatakan bahwa perusahaan berkewajiban untuk memberikan kompensasi kepada karyawan yang telah di-PHK. Namun, perusahaan juga dianjurkan untuk memberikan uang pisah (UP), sebagai penghargaan atas jasa karyawan tersebut walaupun sebenarnya perihal uang pisah tidak disebutkan di dalam UU Ketenagakerjaan.

Mengenai perhitungan besaran uang pesangon, hal itu tergantung dari masa kerja karyawan sebagaimana diatur dalam UU Ketenagakerjaan pasal 156 ayat 2 berikut:

Besaran Uang PesangonTotal Masa Kerja
Sebanyak 1 bulan gajiMasa kerja kurang dari 1 tahun
Sebanyak 2 bulan gajiMasa kerja 1 tahun namun kurang dari 2 tahun
Sebanyak 3 bulan gajiMasa kerja 2 tahun namun kurang dari 3 tahun
Sebanyak 4 bulan gajiMasa kerja 3 tahun namun kurang dari 4 tahun
Sebanyak 5 bulan gajiMasa kerja 4 tahun namun kurang dari 5 tahun
Sebanyak 6 bulan gajiMasa kerja 5 tahun namun kurang dari 6 tahun

Dan begitu seterusnya.

Sedangkan untuk perhitungan uang penghargaan masa kerja (UPMK), ditetapkan sebagai berikut :

Besaran UPMKTotal Masa Kerja
Sebanyak 2 bulan gajiMasa kerja 3 tahun atau lebih namun kurang dari 6 tahun
Sebanyak 3 bulan gajiMasa kerja 6 tahun atau lebih namun kurang dari 9 tahun
Sebanyak 4 bulan gajiMasa kerja 9 tahun atau lebih namun kurang dari 12 tahun
Sebanyak 5 bulan gajiMasa kerja 12 tahun atau lebih namun kurang dari 15 tahun
Sebanyak 6 bulan gajiMasa kerja 15 tahun atau lebih namun kurang dari 18 tahun
Sebanyak 7 bulan gajiMasa kerja 18 tahun atau lebih namun kurang dari 21 tahun

Dan begitu seterusnya.

Apakah sekarang kamu menjadi lebih paham mengenai seluk-beluk pemutusan hubungan kerja? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!

perhotelan

Langkah-langkah yang Harus Disiapkan Untuk Bekerja di Dunia Perhotelan

  • Langkah Pertama: Memiliki Pengetahuan dan Skill di Dunia Perhotelan
  • Langkah Kedua: Attitude yang Baik
  • Langkah Ketiga: Melatih Disiplin Diri
  • Langkah Keempat: Taat Aturan Kerja
  • Langkah Kelima: Jadilah Pribadi yang Baik
  • Langkah Keenam: Berpenampilan Rapi

Bekerja di dunia perhotelan memang memiliki suka duka yang beragam. Beberapa orang menganggap bahwa bekerja di dunia perhotelan kurang menarik dan tidak menjanjikan. Padahal, tren pariwisata pada tahun 2019 sedang naik daun, berpengaruh pada terbukanya peluang besar bagi anak muda yang kompeten.

Perkembangan dunia perhotelan dapat terlihat dengan semakin banyaknya hotel dan layanan hospitality yang bermunculan. Hal ini pun berpengaruh pada daya serap para pekerja di industri hospitality, dengan semakin banyaknya lowongan pekerjaan yang tersedia bagi lulusan sekolah perhotelan.

Terlepas dari tingginya permintaan pekerja, ternyata masih sedikit sekali tenaga ahli di bidang perhotelan yang mumpuni. Perkembangan industri perhotelan semakin berkembang, namun daya serap pekerjanya rendah, sebagai contoh di Kota Yogyakarta.

Dengan permintaan yang tinggi namun dengan sumber daya yang sedikit, tentu akan sangat menguntungkan bila kamu memiliki pendidikan di bidang perhotelan. Kamu dapat menjadikan ini sebagai peluang bagus untuk meniti karir di industri perhotelan. Kamu akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi di mata HRD.

Bagi kamu yang tertarik dengan industri perhotelan dan ingin mempersiapkan profesi di dunia ini, penting bagimu untuk membaca artikel ini hingga selesai. Bekerja di industri perhotelan memberikan keuntungan yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Jadi, apa saja langkah penting yang kamu siapkan untuk berkarir di dunia perhotelan?

Langkah Pertama: Memiliki Pengetahuan dan Skill di Dunia Perhotelan

staff restoran
Ketika memiliki pengalaman industri perhotelan yang mumpuni, ini akan dapat memudahkanmu berkarir di dunia ini ke depannya

Kemampuan untuk bekerja secara profesional tentu mengharuskan kamu menguasai skill di dunia yang akan kamu geluti. Sebagaimana mestinya meniti sebuah karir profesional, tentunya dengan mendapatkan pelatihan dan sertifikasi dari sekolah perhotelan resmi akan memberikan berbagai keistimewaan jika dibandingkan dengan hanya memiliki kemampuan secara otodidak.

Dengan belajar di sekolah perhotelan, kamu tidak hanya belajar tentang industri perhotelan saja. Namun, kamu juga akan mendapatkan berbagai materi yang meningkatkan kemampuan personal. Kamu akan diasah kemampuan berbahasa asing, manajemen, dan juga bisnis.

Sekolah perhotelan juga memberikan pelatihan soft skill seperti kemampuan komunikasi dan multi-tasking, menyesuaikan dengan dunia perhotelan yang menuntut kamu untuk bisa fokus dalam banyak hal dalam satu waktu. Ketika lulus dari sekolah perhotelan, dapat dipastikan kamu menjadi lulusan yang serba bisa.

Keunggulan lainnya ketika kamu menjadi lulusan di sekolah perhotelan adalah pengalaman kerja lapangan yang bisa didapatkan ketika on the job training. On the job training (OJT) bisa disamakan dengan magang, karena telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21-30 dan diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.

Tentunya OJT akan memberikanmu pengalaman praktek langsung di industri perhotelan yang memungkinkan kamu dapat melanjutkan kontrak kerja setelah lulus di lokasi tersebut. Selain itu, OJT pun meningkatkan kemampuan dan keterampilanmu dengan jelas, mengamati, melihat, dan mengerjakan sendiri setiap job desc di bawah bimbingan supervisor.

Langkah Kedua: Attitude yang Baik

pekerja hotel
Bekerja dengan attitude yang tinggi tentu memberikan hasil kerja yang lebih baik

Setiap pekerja di industri perhotelan menjadi wajah kualitas dari hotel tersebut. Apapun posisi petugas hotel harus memiliki attitude yang baik serta berlaku ramah kepada siapa pun di lingkungan kerja. Attitude yang baik dapat memberikan kenyamanan kepada tamu yang akhirnya meningkatkan kepuasan terhadap kinerja hotel.

Attitude yang baik akan membantumu untuk bisa diterima di lingkungan kerja dengan jenis dan tipe orang-orang yang berbeda. Sikap rendah hati yang kamu miliki akan membuatmu merasa terbantu jika berada dalam kesulitan nantinya. Rekan kerja secara sadar akan membantumu tanpa pamrih. Attitude juga akan menjadi faktor penting bagaimana kamu akan diterima bekerja di industri perhotelan.

Attitude yang baik akan membantu kamu dalam membentuk profesionalitas diri. Attitude yang baik akan mengarahkan kamu untuk mencari solusi dari setiap rintangan dalam bekerja. Kendala seperti rasa bosan dan lelah dapat kamu redam jika kamu dapat mengasah sifat ini dengan benar.

Bentuk Penerapan Attitude di Dunia Perhotelan:

Ada baiknya jika kamu memahami attitude seperti apa saja yang sebaiknya dilakukan ketika bekerja di dunia perhotelan. Berikut bentuk penerapan attitude kerja di dunia perhotelan yang bisa kamu latih:

1. Menghargai Waktu

Bekerja di industri hospitality mengharuskan kamu untuk ketat terhadap waktu. Hal ini karena di industri perhotelan segala hal telah memiliki standar baku dalam bekerja.

Bekerja dengan menghargai waktu pun akan membuat kamu nyaman selama bekerja dan terbebas dari tekanan. Dengan menghargai waktu, kamu juga dipandang profesional dan berkomitmen penuh terhadap pekerjaan.

Sebagai langkah awal, mulailah datang tepat waktu ke tempat kerja dan berhentilah menunda-nunda pekerjaan.

2. Menerima Kritik

Memang tidaklah mudah menjadi seorang yang terbuka atas segala kritik. Namun, bukan hal yang mustahil jika kamu mengubah pola pikir terhadap kritik itu sendiri. Agar kamu menjadi lebih baik dalam hal kerja, kamu perlu masukan dan kritik dari rekan kerjamu.

Ubah sudut pandang kritik negatif menjadi hal yang membangun. Tidak perlu marah dan bersedih hati jika kritikan dari atasan terdengar menyakitkan. Tapi pastikan kamu sadar bahwa kritik dapat menjadi proses yang paling berharga selama kamu bekerja nantinya.

3. Menghormati Rekan Kerja

Bersikap sopan dan baik belum cukup untuk respect terhadap rekan kerjamu. Taruhlah rasa hormat agar kamu menghargai setiap peran dan tanggung jawab yang mereka lakukan. Rasa hormat tidak hanya ditunjukkan kepada atasanmu, tapi juga sesama rekan kerja senior maupun junior.

Ketika kamu memberi rasa hormat kepada lingkungan kerjamu, akan terjadi hubungan timbal balik yang profesional dan menambah nilai kebaikanmu di mata sesama karyawan.

4. Berkomitmen Terhadap Pekerjaan

Dalam attitude kerja, komitmen menjadi komponen penting dalam unsur sumber daya manusia sebuah industri perhotelan. Penting bagi kamu untuk menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan kontrak kerja yang telah kamu sepakati.

Ketika kamu telah menunjukkan komitmen terhadap pekerjaan, maka keuntungan tidak hanya dapat dirasakan oleh perusahaan semata, namun juga oleh individu dan karyawan lainnya.

Langkah Ketiga: Melatih Disiplin Diri

room service
Industri perhotelan penuh dengan pekerjaan yang cepat, perlu disiplin yang tinggi

Sikap disiplin tidak bisa dilepaskan dari pekerjaan apapun, tidak terkecuali dalam industri perhotelan. Sebagai seorang pekerja di industri hospitality, kamu dituntut untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi. Kedisiplinan seorang karyawan perhotelan akan memengaruhi kinerja kerja mereka dalam melayani tamu yang datang setiap waktu.

Salah satu bentuk kedisiplinan adalah tepat waktu dan menaati aturan yang berlaku. Sebagai contoh, kamu dilarang untuk mengaktifkan handphone selama bekerja agar konsentrasi dalam bekerja pun tidak terganggu. Kamu juga diharapkan untuk tidak mengambil perlengkapan hotel tanpa seizin atasan dan tidak menggunakan fasilitas hotel untuk kepentingan pribadi.

Disiplin kerja tidak hanya dilihat dari kepatuhan dalam aturan dan taat terhadap penggunaan jam kerja saja. Namun, juga dapat diterapkan dengan datang dan pulang sesuai dengan jadwal, tidak mangkir jika bekerja, dan tidak mencuri-curi waktu. 

Langkah Keempat: Taat Aturan Kerja

lobby hotel
Bekerja sesuai SOP akan memudahkanmu ketika dihadapkan kendala

Selain melatih disiplin diri, kamu juga diharapkan untuk memahami Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di hotel tempatmu bekerja. Pemahaman akan SOP yang baik tidak hanya membantu kamu untuk bekerja dengan lebih bagus, namun juga dapat meningkatkan performa hotel.

Dengan memahami SOP, kamu dapat mengetahui apa yang harus dilakukan ketika terjadi kesalahan atau mendapat keluhan dari tamu. Sebagai contoh, apabila mendapat keluhan dari tamu, kamu dapat dengan mudah menjelaskan sesuai dengan prosedur perhotelan. Apabila terjadi kesalahan dalam suatu departemen kamu dapat tahu bagaimana prosedur pelaporan yang benar agar masalah segera ditindak lanjuti.

Langkah Kelima: Jadilah Pribadi yang Baik

Kamu harus memiliki kepribadian yang baik ketika bekerja di dunia perhotelan. Untuk dapat beradaptasi dengan kehidupan dunia perhotelan yang serba cepat dan dinamis, kamu diharapkan memiliki pribadi yang terampil dan cekatan. Kedua sifat ini akan sangat berguna bagi kamu dalam mengikuti ritme kerja di dunia perhotelan.

Kamu pun diharapkan memiliki pribadi yang senang bergaul. Kemampuan bergaul yang baik dapat memudahkanmu untuk membuat relasi yang baik dengan sesama pekerja atau senior. Memiliki relasi yang baik penting sekali di dunia perhotelan.

Langkah Keenam: Berpenampilan Rapi

Bekerja di dunia perhotelan menempatkan penampilan menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Penampilan para pekerja di industri perhotelan merupakan hal pertama yang dilihat oleh tamu, oleh karena itu seorang petugas hotel harus memiliki penampilan yang baik sesuai dengan peraturan.

Jika kamu seorang pria, maka kamu harus berpenampilan rapi dan rambut harus dicukur sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sedangkan bagi wanita, rambut harus dipotong sebahu dan menyesuaikan sesuai kebijakan yang berlaku. Kamu pun juga dilarang menggunakan pernak-pernik atau aksesoris yang mencolok.

Pernak-pernik dan aksesoris di luar prosedur dinilai mengurangi profesionalisme kerja dan menarik perhatian tamu. Oleh karena itu, kamu diharuskan untuk menggunakan seragam yang telah diberikan oleh manajemen hotel.

Dunia Perhotelan Penuh Tantangan Nan Menyenangkan

liburan
Perkembangan dunia pariwisata akan terus mengalami kemajuan

Bekerja di dunia perhotelan memang penuh persaingan. Jam kerja yang padat, bekerja penuh tekanan, dan disiplin yang tinggi mengharuskan kamu untuk bekerja secara maksimal. Meskipun demikian, dengan terus memperbaiki kualitas kemampuan diri dan keinginan untuk terus belajar akan membedakanmu dari yang lainnya.

Tantangan kerja di industri perhotelan membutuhkan solusi yang terus diperbarui. Ide dan inovasi dalam menjawab tantangan industri pariwisata akan selalu ada. Hal inilah yang diharapkan bagi kamu untuk tetap menjadi bagian dari perkembangan industri ini.

Bagaimana pendapatmu tentang dunia perhotelan Indonesia saat ini? Apakah akan terus berkembang atau turun? Tulis pendapat dan pertanyaanmu di kolom komentar. Bagikan artikel ini ke rekan-rekanmu yang sedang berjuang merintis karir, ya!.

human resources development

Ingin Kerja Jadi HRD? Pastikan Kamu Sudah Memiliki Skills Berikut Ini!

HRD (Human Resources Development) merupakan salah satu aspek penting perusahaan yang berperan mengembangkan potensi sumber daya manusia. Secara umum, HRD memiliki tugas untuk mengatur segala hal yang berhubungan dengan karyawan. Mulai dari perekrutan, presensi, absensi, gaji, pengembangan & pelatihan hingga pemutusan hubungan kerja.

Dan berdasarkan tugasnya, HRD terbagi dalam beberapa divisi berbeda seperti HRD Manager, Payroll Staff, Personalia, General Affair Supervisor, Talent Acquisition dan lain sebagainya.

Lalu apa saja kemampuan yang diperlukan untuk dapat bekerja sebagai HRD? Berikut penjelasannya:

Kemampuan HRD 1: Interpersonal Skill

komunikasi
Seorang HRD dituntut untuk cakap dalam berkomunikasi

Sebagai HRD yang memiliki fungsi utama mengatur urusan karyawan, interpersonal skill atau kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan, mengingat kamu harus berinteraksi dan berkoordinasi dengan banyak orang dengan kondisi yang beragam.

Sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dan karyawannya, HRD harus bisa menyampaikan keinginan karyawan terhadap perusahaan dan begitu pula sebaliknya. HRD harus dapat menyampaikan kebijakan perusahaan kepada karyawan.

Interpersonal skill yang baik akan berguna ketika terjadi permasalahan antara perusahaan dan karyawan.

Kemampuan HRD 2: Pengetahuan Tentang Hukum Ketenagakerjaan

law
HRD memiliki tugas dan tanggung jawab yang bersentuhan langsung dengan hukum

Sebagai bagian yang memiliki tugas manajemen karyawan mulai dari perekrutan hingga pemutusan hubungan kerja, penting bagi HRD untuk menguasai dan familier dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku.

UU Ketenagakerjaan berguna sebagai panduan bagi HRD dalam menjalankan tugas dan kewajibannya terhadap karyawan. Beberapa contoh pasal yang wajib diketahui contohnya mengenai upah karyawan, kontrak kerja, pesangon, asuransi, cuti dan lain-lain.

Menguasai hukum perundang-undangan juga berguna saat terjadi pelanggaran code of conduct baik oleh karyawan ataupun perusahaan. HRD dapat mengambil peran sebagai negosiator, mediator dan arbitrator dalam konflik yang terjadi.

Kemampuan HRD 3: Memiliki Pengetahuan Psikologi

psikologi
Pengetahuan psikologi sangat berguna untuk melakukan penilaian saat proses rekrutmen karyawan

Pengetahuan tentang psikologi dan perilaku manusia sangat dibutuhkan pada divisi HRD yang berhubungan langsung dengan perekrutan karyawan. Dalam proses perekrutan, pihak HRD tidak hanya menilai apa yang ditampilkan pelamar melalui surat lamaran dan CV-nya saja. Lebih dari itu, HRD diharuskan melakukan penilaian melalui tahapan interview dan di tahap ini lah pengetahuan psikologi itu berguna.

Dengan menggunakan teori-teori psikologi, HRD dapat memahami sifat dan kepribadian calon pelamar melalui gerak tubuh dan beberapa faktor penilaian lainnya.

Beberapa perusahaan pun biasanya cenderung akan mempekerjakan HRD dengan latar belakang pendidikan psikologi sebagai persyaratan. Namun, bukan berarti posisi ini tertutup untuk orang-orang dengan latar belakang pendidikan berbeda. Dengan kemampuan dan pengalaman yang tepat, perusahaan tentu akan mempertimbangkan untuk memilihmu.

Kemampuan HRD 4: Organizational Skill

alat tulis
Seorang HRD diharapkan untuk dapat mengorganisir informasi secara tersusun

Salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh HRD adalah administratif. Dimana HRD juga memiliki tanggung jawab untuk menyimpan data-data dan file karyawan, dari yang baru hingga yang sudah pensiun. Mulai dari urusan perekrutan, PHK, dan bonus karyawan.

Hal inilah yang membuat seorang HRD diharapkan dapat mengorganisir informasi tersebut dengan aman dan tersusun agar dapat dengan mudah dicari ketika dibutuhkan.

Kemampuan HRD 5: Mampu Multitasking

multitasking
Segudang tugas yang dimiliki HRD memerlukan skill multitasking yang mumpuni

Meskipun pada beberapa perusahaan, HRD terbagi ke dalam divisi-divisi kecil dengan tugas yang berbeda. Namun, beberapa jabatan HRD membutuhkan kemampuan multitasking untuk tetap memegang tanggung jawab besar.

Seperti misalnya HRD Manager yang mengepalai semua divisi dan otomatis harus melakukan pengawasan, koordinasi dan komunikasi kepada semua bagian tersebut. Tanpa kemampuan multitasking yang mumpuni, pekerjaan ini tidak mungkin akan berjalan dengan efektif dan lancar.

Sebagai contoh, ketika divisi yang menangani proses rekrutmen karyawan. Ia memiliki tanggung jawab untuk mengatur jadwal interview, menyiapkan tes untuk calon karyawan, mempersiapkan pelatihan untuk karyawan, dan tugas lainnya secara bersamaan.

Kemampuan HRD 6: Tech Savvy

kerja HRD
Sebagian pekerjaan HRD kini sudah dibantu oleh teknologi komunikasi

Seiring perkembangan zaman, kini pekerjaan HRD semakin terbantu dengan adanya teknologi penunjang. Beberapa pekerjaan yang tadinya dikerjakan secara manual, kini telah beralih menggunakan sistem otomatisasi terpusat. Apalagi untuk perusahaan yang memiliki banyak karyawan, tentunya cara manual akan lebih banyak memakan waktu, tenaga dan juga materi.

Salah satu inovasi dalam bidang HRD adalah HRIS (Human Resources Information System) yang merupakan software atau aplikasi online untuk data entry, absensi, payroll, dan lain-lain.

Dari sisi payroll, HRD akan mampu membuat laporan rekap penerima gaji dengan lebih efektif dan mudah. Contoh lainnya adalah sistem absensi. Cara manual mungkin tidak akan jadi masalah jika jumlah karyawan sedikit, namun untuk perusahaan dengan jumlah karyawan banyak tentu sistem absensi dengan kertas ini akan menjadi tidak efektif.

Beberapa perusahaan beralih menggunakan fingerprint, sebuah alat yang dapat merekam sidik jari karyawan dan secara real-time akan mengirim data absensi kepada pihak HRD. Namun karena harganya yang lumayan mahal, beberapa perusahaan lebih memilih menggunakan sistem absensi berbasis cloud.

Aplikasi seperti ini biasanya juga terintegrasi dengan fungsi lain seperti pengajuan izin cuti, pengingat absensi, dan penghitung waktu keterlambatan.

Sudahkah Kamu Menguasai Itu?

HRD memiliki segudang tanggung jawab dan tugas yang tidak mudah untuk dilakukan, sebagian bahkan membutuhkan bidang keahlian khusus. Untuk itu, bagi kamu yang tertarik dengan pekerjaan ini, pastikan kamu sudah mempersiapkan kemampuan yang sesuai.

Skills tersebut dapat kamu dapatkan dengan cara pelatihan melalui institusi pendidikan, kerelawanan atau program magang.

Jadi apakah artikel ini memberimu gambaran mengenai dunia HRD? Tinggalkan pertanyaan dan pesan di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya.

fresh graduate

5 Entry-Level Job yang Cocok untuk Fresh Graduate

Tidak semua perusahaan membuka kesempatan untuk para fresh graduate. Beberapa pekerjaan menuntut tingkat ekspertis tinggi dan juga pengalaman beberapa tahun. Hal ini menutup kemungkinan para lulusan baru untuk melamar dan bersaing di posisi itu.

Namun tidak semuanya, masih banyak juga perusahaan yang membutuhkan para pekerja dengan pengalaman yang minim. Pekerjaan ini disebut dengan entry-level jobs, yang berarti pekerjaan bagi pemula.

Apa saja pekerjaan-pekerjaan tersebut? Berikut tim berkarir.id telah menyusunnya untukmu:

Entry-Level Job 1: Management Trainee

management trainee
Program Management Trainee mempersiapkan kamu untuk jenjang karir yang lebih baik

Ketika lolos pada posisi Management Trainee (MT) maka kamu akan mengikuti program pelatihan berjangka yang ditujukan untuk mempersiapkan jenjang karir level manajemen. Jenjang karir yang dipersiapkan pun sesuai dengan skill dan kemampuanmu. Singkatnya, kamu akan digaji untuk belajar.

Tidak itu saja, walaupun kamu dibayar untuk belajar, benefit yang kamu dapatkan sama dengan yang didapatkan dengan karyawan tetap. Tentu posisi ini digandrungi banyak lulusan baru.

Program pelatihan ini memang dikhususkan bagi para fresh graduate atau para lulusan baru yang belum memiliki banyak pengalaman. Jenjang karir yang ditawarkan oleh program Management Trainee pun sangat menjanjikan.

Entry-Level Job 2: Copywriter

copywriter
Membuat branding bagi perusahaan menjadi salah satu tugas Copywriter

Profesi ini akan terus meningkat sebanding munculnya perusahaan-perusahaan baru, baik startup hingga perusahaan multinasional. Seorang Copywriter bertugas untuk menulis teks atau copy yang bertujuan untuk mempromosikan suatu brand, produk  atau campaign perusahaan.

Untuk menjadi seorang Copywriter, yang kamu butuhkan adalah skill menulis yang baik dan pengetahuan mengenai strategi pemasaran dan periklanan.

Entry-Level Job 3: Desainer Grafis

desainer grafis
Menjadi seorang desainer grafis membutuhkan keterampilan menggambar yang apik

Umumnya, untuk menjadi seorang desainer grafis kamu tidak diharuskan memiliki latar belakang pendidikan design. Namun, kamu diharuskan memiliki portofolio untuk menunjukan kemampuan dan juga style kamu dalam berkarya.

Desainer grafis memiliki tugas untuk mentransformasi ide atau pesan menjadi gambar. Baik dalam bentuk logo, ilustrasi, typography atau color palette.

Entry-Level Job 4: Social Media Specialist

social media specialist
Profesi Social Media Specialist sangat cocok bagi kamu yang ketagihan dengan social media

Pekerjaan ini cocok bagi kamu yang suka bermain sosial media. Posisi Social Media Specialist akan bertanggung jawab dengan segala aktivitas pemasaran melalui social media, mulai dari perencanaan konten, berinteraksi dengan followers, hingga membuat laporan perkembangan akun setiap bulan.

Namun, tidak jarang perusahaan akan mengharapkan kamu untuk dapat memiliki kemampuan dasar editing juga.

Entry-Level Job 5: Akuntan

akuntan
Seorang Akuntan bertugas mengurus keuangan, pajak, hingga audit

Posisi ini biasanya dikhususkan bagi orang-orang yang lulus dari jurusan yang tidak jauh dari ekonomi, seperti: manajemen, perpajakan, administrasi fiskal, atau akuntansi. Namun bagi kamu yang tertarik dengan profesi ini tetapi bukan dari latar belakang ekonomi, kamu dapat mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) terlebih dahulu.

Entry-Level Job 6: Asisten Peneliti

asisten peneliti
Seorang asisten peneliti membantu dan mendampingi peneliti dalam menjalankan penelitiannya

Bagi kamu yang bercita-cita untuk menjadi seorang peneliti, kamu dapat mencoba untuk menjadi asisten peneliti terlebih dahulu. Pekerjaan ini dapat menjadi batu loncatan ke jenjang peneliti yang sebenarnya.

Selain mendampingi para peneliti dalam menjalankan penelitiannya, kamu dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk belajar langsung dari ahlinya. Institusi pendidikan dan organisasi non-pemerintah biasanya banyak membuka lowongan untuk posisi ini.

Entry-Level Job 7: Guru dan Tenaga Pengajar

guru dan tenaga pengajar
Menjadi seorang Guru dapat menjadi opsi untuk para Fresh Graduate

Kamu dapat mencoba kesempatan menjadi seorang guru saat kamu telah menyelesaikan masa kuliahmu. Pilihannya pun beragam. Kamu bisa memilih untuk menjadi guru sekolah, tutor, ataupun pengajar homeschool.

Kamu juga tidak harus menjadi seorang PNS terlebih dahulu untuk menjadi guru. Aplikasi belajar online yang sekarang ini semakin menjamur membuka banyak lowongan untuk menjadi tutor. Perlu diingat, bahwa kamu harus terlebih dahulu yakin dengan kemampuan dan skill yang kamu kuasai.

Banyak Peluang Terbuka Bagi Fresh Graduate

Sebagai seorang Fresh Graduate, terdapat banyak pekerjaan lainnya yang dapat kamu coba. Walaupun beberapa pekerjaan tersebut tidak membutuhkan banyak pengalaman, namun kamu tetap perlu mengasah skill dan perbanyak portofolio. Hal inilah yang membedakanmu dengan pelamar lainnya.

Apakah artikel ini membantu? Tinggalkan pesan dan pendapatmu di kolom komentar, dan jangan lupa juga untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu ya!

resign

Tips dan Strategi Membuat Surat Pengunduran Diri yang Lebih Profesional

Melakukan pengunduran diri tidak menjadi masalah asalkan kamu telah memenuhi beberapa syarat yang ditentukan perusahaan.

Tips dan strategi membuat surat pengunduran diri agar terlihat profesional:

  1. Temukan alasan yang sopan dan masuk akal
  2. Pilihlah waktu yang tepat untuk mengajukan surat pengunduran diri
  3. Pastikan tidak meninggalkan kesan buruk apapun

Beratnya beban pekerjaan hingga ketidaksesuaian ekspektasi terhadap lingkungan kerja menjadi faktor terbesar beberapa orang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari posisi pekerjaannya saat ini.

Jika kamu adalah salah satunya, maka pikirkan dulu secara matang keputusan yang akan kamu pilih sebelum membuat surat pengunduran diri. Dan yang terpenting, temukan alasan yang masuk akal dan profesional kepada perusahaanmu.

Setelah membaca panduan ini, kamu akan lebih siap untuk mengatakan selamat tinggal kepada perusahaanmu dengan cara yang lebih baik.

Tips Pertama: Temukan alasan yang sopan dan masuk akal ketika mengajukan surat pengunduran diri

memikirkan kerja
Meskipun beberapa faktor membuatmu ingin keluar dari pekerjaanmu saat ini, namun tetap gunakan alasan yang masuk akal dengan kalimat sopan.

Membuat surat pengunduran diri membutuhkan alasan yang masuk akal dan logis. Mengundurkan diri adalah hal yang wajar. Namun hal ini kadang menjadi sebuah perkara yang sensitif. Hal ini perlu dikomunikasikan dengan baik dan tentu dengan alasan yang baik pula.

1. Alasan keluarga

Menggunakan alasan keluarga cukup banyak digunakan oleh karyawan yang ingin resign. Kamu dapat menggunakan alasan seperti, anda dan keluarga akan pindah domisili, ingin fokus merawat anak, atau diharuskan untuk merawat orang tua. Kebanyakan perusahaan akan memaklumi hal ini.

2. Melanjutkan pendidikan

Ingin berfokus dalam mengejar pendidikan juga dapat kamu gunakan sebagai alasan untuk berhenti bekerja. Dengan alasan ini perusahaan akan mempertimbangkan alasanmu secara profesional. Perusahaan pada umumnya akan memberikan support untuk pengembangan karyawannya.

3. Ingin fokus membuka usaha pribadi

Membuka bisnis sendiri bisa menjadi alasan yang bisa kamu gunakan dalam menulis surat resign. Alasan ini dapat diterima perusahaan asalkan kamu bisa menyampaikannya dengan detail dan telah mematuhi kontrak kerja.

4. Tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan hingga merasa tidak bisa maksimal dalam bekerja

stress kerja
Ketidaksesuaian latar belakang pendidikan dengan kerja di lapangan terkadang membuatmu stres dan tertekan

Mungkin kamu saat ini bekerja pada posisi yang tidak kamu kuasai secara teori. Hal ini mungkin terjadi ketika kamu mendaftar pada pekerjaan di luar kemampuan bidangmu. Jika kamu merasa hal ini semakin berat setiap harinya, maka tidak masalah menggunakan alasan ini untuk membuat surat resign.

5. Mendapat tawaran pekerjaan lain

Perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan karyawan terbaiknya. Alasan ini cukup sulit secara langsung diterima. Namun, jika kamu dapat mengkomunikasikannya dengan atasanmu terlebih dahulu, maka alasan ini bisa dipertimbangkan.

Tips Kedua: Pilihlah waktu yang tepat untuk mengajukan surat pengunduran diri

rencana kerja
Selesaikan setiap tanggung jawabmu dan pertimbangkan waktu yang tepat

Seperti layaknya mengirimkan surat lamaran, surat pengunduran diri juga membutuhkan strategi yang tepat agar dapat diproses dengan cepat dan dapat diterima. Strategi sederhananya yaitu dengan mencari timing yang tepat. Hal ini dimaksudkan agar pengunduran diri dapat menguntungkan kedua belah pihak, kamu dan perusahaanmu.

Untuk menentukan timing yang tepat, berikut beberapa pilihan yang wajib dipertimbangkan:

1. Pastikan tugas dan tanggung jawabmu sudah terselesaikan sebelum mengajukan surat pengunduran diri

menyelesaikan kerja
Selesaikan semua pekerjaanmu sebelum mengajukan surat pengunduran diri

Perusahaan tidak akan mengizinkan jika kamu tidak menyelesaikan tugas dan tanggung jawab. Meninggalkan pekerjaan dengan masih memiliki tugas akan meninggalkan kesan negatif. Untuk itu, pastikan semua tugas dan kewajibanmu diselesaikan sebelum membuat surat pengunduran diri.

2. Pastikan waktu dan tanggal kamu mengundurkan diri

mengundurkan diri
Tentukan waktu dan situasi yang matang, agar kejelasanmu mengundurkan diri lebih terlihat

Sebelum membuat surat pengunduran diri atau menemui atasanmu, pastikan kamu sudah mempersiapkan tanggal pasti kapan kamu akan resign. Hal ini penting agar kamu dapat memberikan kejelasan secara rinci kepada atasanmu.

3. Pertahankan sikap dan profesionalitas selama bekerja

kerja kompak
Tetap jaga kekompakan dengan tim kerjamu meskipun kamu akan melakukan resign

Meskipun kamu sudah berencana akan mengundurkan diri, namun jangan membuat hal itu menjadi alasan untuk bermalas-malasan dan melepas tanggung jawabmu. Pertahankan citramu selama bekerja dan tetap menyelesaikan tugas-tugasmu.

4. Jangan beri tahu karyawan lain jika kamu mengajukan surat pengunduran diri

Sebaiknya kamu tetap merahasiakan rencanamu resign dari rekan-rekan kerja yang lain. Menceritakan rencana pengunduran diri kepada banyak pihak dapat berdampak buruk. Sebaiknya cukup atasan dan kamu yang mengetahui perencanaanmu tersebut.

Tips Ketiga: Pastikan tidak meninggalkan kesan buruk apapun sebelum mengajukan surat pengunduran diri

resign
Jangan pernah meninggalkan kesan buruk apapun dengan lingkungan kerja lamamu

Jangan pernah tinggalkan kesan buruk kepada siapapun di perusahaanmu. Tetap lakukan kinerja yang positif dan tetap berkomunikasi secara profesional. Pastikan hal-hal berikut telah kamu lakukan sebelum mengajukan surat pengunduran diri.

  • Bicarakan langsung dengan atasanmu
  • Beri kabar pengunduran diri dari jauh-jauh hari
  • Tetaplah bekerja sebaik mungkin
  • Jaga tutur kata
  • Kembalikan barang-barang fasilitas dari kantor
  • Cek kembali etika kerja dalam kontrak kerja
  • Pamitlah dengan semua rekan kerja
  • Jaga kontak dengan atasan dan rekan kerja lainnya

Memutuskan untuk mengundurkan diri dengan alasan yang masuk akal tidaklah menjadi sebuah masalah, asalkan kamu telah menyelesaikan semua kewajiban dan tanggung jawabmu sesuai dengan kontrak kerja. Apapun yang kamu pilih, tetaplah pertimbangkan untuk kebaikan masa depanmu.

Untuk melihat tips dan trik dalam menyusun rencana karirmu, berkarir.id memiliki banyak informasi yang bisa kamu gunakan. Tulis komentar jika kamu memiliki pertanyaan seputar karir dan bagikan artikel ini ke rekan-rekanmu.

surat kontrak kerja

Jangan Tanda Tangan Surat Kontrak Kerja Sebelum Menimbang 5 Hal Berikut

Tanda tangan kontrak kerja memerlukan banyak pertimbangan.

Sebagai calon karyawan, kamu wajib mengetahui hak dan kewajibanmu dalam surat kontrak kerja sebagai pekerja dan perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan jasamu. Hal ini penting untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti penalti atau pemutusan hubungan kerja sepihak.

Untuk itu kamu perlu mempelajari dengan teliti informasi yang terdapat di dalam surat kontrak kerja. Berikut tim berkarir.id telah merangkum hal-hal yang perlu kamu perhatikan di dalam surat kontrak kerja:

1. Bentuk Surat Kontrak Kerja

Periksa kembali jenis kontrak kerja yang akan kamu tanda-tangani. Ini akan menentukan kamu masuk kategori pekerja jenis apa. Misalnya: Pekerja lepas (freelance), karyawan kontrak, magang, atau karyawan tetap.

2. Jabatan dan Deskripsi Pekerjaan

Ini mencakup sejauh apa wewenang dan tanggung jawabmu ketika bekerja nantinya. Hal ini penting diperhatikan untuk mengetahui batasan pekerjaan dan apa yang wajib kamu lakukan.

3. Upah Dan Benefit

surat kontrak kerja
Pertimbangkan secara matang setiap poin dalam kontrak kerja

Bagian ini mencakup gaji pokok, tunjangan hari raya (THR), asuransi, bonus (jika ada) dan kompensasi lembur. Pastikan semuanya sudah sesuai dengan ketentuan yang tertuang di dalam UU Ketenagakerjaan dan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengupahan.

Kamu juga bisa mencoba menegosiasikan gaji jika kamu merasa kurang puas dengan penawaran yang diberikan perusahaan. Perhatikan juga ketentuan benefit yang bersifat opsional seperti tunjangan fasilitas kerja.

4. Periode kerja

surat kontrak kerja
Baca dengan teliti kontrak kerja yang ditawarkan perusahaan

Mulai dari jam kerja hingga ketentuan mulai dan berhenti kerja harus kamu perhatikan dengan baik. Hal lain yang juga harus menjadi perhatian adalah ketentuan resign dan cuti. Beberapa perusahaan sangat strict mengenai hal ini dan mengharuskan kamu mengikuti prosedur tertentu sebelum mengambil cuti atau memutuskan untuk resign.

Perhatikan juga apa terdapat penalti yang harus dibayarkan jika resign sebelum masa kerja berakhir.

5. Kebijakan Perusahaan

Sebuah kontrak kerja baru sah bila terdapat ketentuan mengenai pembatalan kontrak tersebut. Pastikan kamu sudah memahami lama berlakunya kontrak kerja serta ketentuan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebelum masa berlaku kontrak habis.

Memutuskan untuk Tanda Tangan Kontrak?

Selamat atas pekerjaan barumu! Setelah memutuskan untuk tanda tangan kontrak, jangan lupa untuk meminta salinan kontrak kerja yang sudah ditanda-tangani kedua belah pihak untuk kamu simpan.

Tips-tips di atas akan membantu kamu sebagai calon pekerja mengetahui hak dan kewajiban kamu serta perusahaan terhadap satu sama lain. Ini penting agar tidak ada pihak yang nantinya merasa dirugikan.

Bagaimana menurutmu sobat berkarir.id? Apakah tulisan ini membantu? Jangan lupa untuk share tulisan ini ke sosial mediamu dan tulis pendapatmu di kolom komentar ya.

Homepage-glints-indonesia

Glints Indonesia, Situs Pencari Kerja yang Apik untuk Fresh Graduate

Sudah bukan waktunya anak muda kesulitan mencari lowongan kerja saat ini. Berbagai job portal telah tersistem dengan baik secara online, yang bisa menghubungkan pencari kerja dengan banyak perusahaan dalam satu waktu.

Situs Glints Indonesia dapat menjadi opsi cerdas, hadir sebagai jembatan penghubungmu dengan perusahaan.

lints merupakan sebuah perusahaan marketplace penemuan dan pengembangan karir asal Singapura. Startup ini berfokus membantu para fresh graduate dan anak muda untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan passion dan skill yang mereka punya.

Oswald Yeo, Seah Ying Cong, dan Looi Qin En mendirikan Glints pada bulan Agustus tahun 2013 di Singapura. Glints kemudian melebarkan jangkauannya ke Indonesia pada tahun 2016, setelah Oswald Yeo (CEO) melihat Indonesia sebagai target pasar yang potensial dengan melahirkan dua juta fresh graduate setiap tahunnya.

CEO-Founder-Glints
Oswald Yeo (tengah), Seah Ying Cong (kanan), dan Looi Qin En (kiri), tiga pendiri Glints. Sumber: Glints

Glints menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan pekerjaan dengan menjadi platform yang berfokus pada penemuan dan pengembangan karir. Platform ini membantu kaum muda menemukan passion mereka dan mengembangkan keterampilan kerja yang relevan.

Fitur yang Membuat Glints Indonesia Unggul

Glints memiliki beberapa fitur yang membedakan mereka dari platform penyedia layanan pencari kerja lainnya. Beberapa layanan yang mereka miliki seperti:

Live Career Consultations

Melalui fitur ini pencari kerja dapat berkonsultasi seputar karir, seperti menjawab pertanyaan wawancara kerja dan cara membuat CV yang menarik.

Selain menyediakan informasi lowongan pekerjaan, Glints juga memberikan kesempatan untuk anak muda mendapatkan pengalaman magang, pelatihan kerja part-time dan sebagainya.

Community

Selain memberikan info tentang lowongan pekerjaan, Glints juga memiliki fitur baru bernama Community. Di sini kamu dapat menemukan forum tanya jawab seputar dunia kerja. Para pengguna juga dapat bertukar informasi mengenai teknis suatu pekerjaan.

Dynamic Career and Skills Path Explorer 

Sebuah fitur penjelajah karir yang akan memberikan insight keahlian yang dibutuhkan dari sebuah karir. Ini sangat berguna bagi kamu yang masih bingung dengan passion dan minat karirmu.

Tidak hanya itu, Glints juga dapat digunakan untuk perusahaan yang ingin merekrut calon karyawan baru. Glints memiliki algoritma khusus yang dikembangkan agar perusahaan dapat menyaring tenaga kerja yang berkualitas.

Glints Indonesia dan Kemudahan dalam Mencari Kerja

logo-glints
Glints Indonesia dapat menjadi opsi apik untuk menemukan lowongan kerjamu

Glints Indonesia semakin melebarkan sayapnya dengan menjalin kemitraan dengan banyak universitas dan perusahaan lokal. Startup ini juga mulai eksis di banyak acara berbasis job dan career fair.

Pengguna Glints di Indonesia kini sudah mencapai ratusan ribu. Glints telah membuktikan bahwa ia cukup progresif memberikan dampak positif dalam bidang karir di Indonesia.

Bagi para pencari kerja, kini tidak perlu repot-repot mendatangi langsung perusahaan ketika ingin melamar pekerjaan. Dengan Glints Indonesia proses rekrutmen menjadi lebih praktis dan mudah.

Bagi kamu para job seeker tunggu apa lagi? Klik di sini untuk segera mendapatkan karir impianmu. Ingin tahu lebih banyak tentang dunia karir? Cek artikel menarik kami seputar karir lainnya di berkarir.id.

bekerja dari rumah

5 Langkah Jitu Menolak Tawaran Kerja dengan Sopan

Menolak tawaran pekerjaan membutuhkan pertimbangan yang matang.

Inilah langkah-langkah menolak tawaran kerja agar terlihat profesional:

  1. Langkah 1 : Segera kabari pihak perusahaan
  2. Langkah 2 : Sampaikan terima kasih
  3. Langkah 3 : Sampaikan permintaan maaf
  4. Langkah 4 : Utarakan alasan penolakan
  5. Langkah 5 : Sampaikan terima kasih (sekali lagi)

Pernahkah kamu mencoba peruntungan dengan melamar kerja ke banyak perusahaan hingga tawaran kerja pun datang bertubi-tubi? Lalu sampailah pada satu posisi di mana kamu harus menolak beberapa tawaran tersebut dan hanya dapat memilih satu perusahaan yang cocok untukmu.

Apa yang harus kamu lakukan saat mendapatkan tawaran kerja yang tidak diinginkan? Melakukan ghosting terhadap perusahaan bukanlah cara yang bijak. Lalu bagaimana cara menolak tawaran kerja dengan baik dan profesional?

Perhatikan langkah-langkah berikut ini agar kamu tidak meninggalkan kesan buruk bagi perusahaan.

Langkah ke-1: Segera kabari pihak perusahaan

Setidaknya tidak lebih dari tiga hari setelah kamu mendapatkan tawaran tersebut. Kamu dapat mengirimkan email kepada pihak perusahaan atau menelepon langsung perusahaan tersebut. Baik dalam menulis email atau berkomunikasi via telepon, katakan secara profesional bahwa kamu tidak bisa melanjutkan proses penawaran kerja tersebut.

Bagaimana cara menyampaikannya secara profesional? Simak langkah kedua berikut.

Langkah ke-2: Sampaikan terima kasih

Ketika berkomunikasi dengan perusahaan, pastikan kamu telah mempersiapkan apa yang akan kamu sampaikan nantinya, agar tidak ada kalimat berulang yang membuatmu terlihat tidak  profesional. Pastikan setelah menulis kalimat pembuka pada email atau sapaan formal via telepon, kamu mengucapkan terima kasih atas tawaran yang mereka berikan kepadamu.

Ucapan terima kasih menunjukan bahwa kamu mengapresiasi kesempatan yang mereka berikan. Dan jangan lupa sampaikan bahwa tawaran tersebut merupakan suatu kehormatan bagi dirimu.

Langkah ke-3: Sampaikan permintaan maaf

Setelah mengucapkan terima kasih kepada HRD perusahaan, kamu dapat menyampaikan maksud utamamu dari email atau telepon tersebut, yaitu menolak tawaran mereka. Sampaikan permintaan maaf bahwa kamu belum dapat bergabung dengan perusahaan mereka.

Langkah ke-4: Utarakan alasan penolakan

Terdapat bermacam alasan mengapa kamu dapat menolak sebuah tawaran kerja. Mulai dari gaji yang tidak sesuai harapan, sudah mendapat tawaran kerja lain yang lebih menguntungkan, atau mungkin karena lingkungan calon perusahaan yang terlihat toxic.

Namun begitu, tidak semua alasan tersebut dapat disampaikan secara to the point. Alasan-alasan tersebut harus disampaikan dengan bahasa yang lebih profesional agar tidak meninggalkan kesan buruk terhadap perusahaan.

Kamu dapat mengatakan:

“Setelah melakukan pertimbangan yang cukup berat, saya dengan berat hati ingin menyampaikan bahwa saya telah memilih untuk bergabung dengan perusahaan lain,”

“Setelah melakukan pertimbangan yang matang dan juga sulit, saya memutuskan untuk tidak melanjutkan proses pendaftaran dari perusahaan Ibu/Bapak,”

“Setelah saya mempertimbangkan beberapa hal, saya merasa posisi ini kurang cocok untuk saya saat ini,”

Langkah ke-5: Sampaikan terima kasih (sekali lagi)

Sebagai penutup, sampaikan terima kasih atas waktu yang sudah diluangkan perusahaan tersebut selama proses seleksi hingga tahap pengumuman. Kamu dapat menambahkan kata-kata harapan seperti:

“Saya berharap yang terbaik untuk perusahaan Bapak/Ibu kedepannya,”

“Semoga kita dapat bekerja sama di lain waktu yang akan datang,”

Ingat! Menolak Pekerjaan Bukan Sesuatu Yang Harus Ditakutkan

Menolak suatu tawaran pekerjaan memang bukan merupakan hal yang mudah bagi sebagian orang. Dengan memberikan penolakan yang baik dan profesional, hal itu akan selalu diingat oleh orang lain dan akan menjadi trademark bagi dirimu kedepannya.

Apakah tulisan ini membantu? Tinggalkan pertanyaan dan pendapatmu di kolom komentar serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu.