Apa tanggung jawab seorang UX Writer?
- Membuat instruksi produk yang dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna
- Membuat tulisan yang sederhana namun tetap menarik agar mudah dipahami berbagai kalangan
- Melakukan riset produk sebelum membuat tulisan bagi pengguna
- Berkolaborasi dengan tim lain untuk dapat lebih memahami produk
Digitalisasi terjadi di banyak aspek kehidupan kita dewasa ini. Semua aspek kehidupan tidak dapat lepas dari teknologi. Hal ini mengakibatkan semakin banyaknya industri yang juga merambah ke dunia digital dan lahir dari dunia digital itu sendiri.
Karenanya, banyak lowongan pekerjaan baru yang tercipta memiliki kaitan dengan dunia digital dan teknologi. Seperti contohnya UX Writer. Pekerjaan ini sedang banyak digandrungi oleh generasi muda. Apa sih menariknya pekerjaan ini?
Tim berkarir.id telah mengupas semua hal tentang UX Writer yang perlu kamu ketahui.
Apa Sebenarnya UX Writer?
UX Writer merupakan sebutan bagi seseorang yang memiliki pekerjaan menulis untuk kepentingan experience (pengalaman) pengguna dalam menggunakan suatu produk. Singkatnya, UX Writer menulis kata-kata yang kita baca atau dengar saat menggunakan produk digital.
UX adalah singkatan dari User Experience yang artinya pengalaman pengguna. Sudah jelas tugasnya adalah mempermudah pengguna dalam menggunakan sebuah produk. Seorang UX Writer harus dapat menggunakan kata-kata yang menarik namun juga sederhana agar tetap dapat dinikmati dan digunakan dengan mudah oleh pengguna.
Pekerjaan seorang UX Writer mungkin terdengar sederhana, namun sebenarnya cukup sulit, loh. Kamu harus memposisikan dirimu sebagai pengguna dan memikirkan bagaimana caranya mempersingkat instruksi pada sebuah produk. Tulisan yang dibuat tidak hanya harus dapat dipahami oleh target pengguna, namun juga harus interaktif agar terdengar “hidup”.
Apa Saja Tanggung Jawab Seorang UX Writer?
Pernahkan kamu menggunakan sebuah produk berupa teknologi terbaru dan kamu mengalami kesulitan saat mengoperasikannya? Di sinilah peran seorang UX Writer. Tanggung jawab utama seorang UX Writer adalah memastikan pengguna produk dapat menggunakan produk dengan mudah.
Ia akan menulis instruksi, petunjuk atau pedoman di dalam produk tersebut yang bertujuan mempermudah pengguna dalam menggunakannya. UX Writer harus memastikan bahwa semua orang dari latar belakang apapun dapat memahami petunjuk tersebut.
Saat melakukan tugasnya, UX Writer akan berkolaborasi dengan product manager dan product designer untuk mempelajari dan lebih mengenal produk. Ia akan mempelajari latar belakang, fungsi, serta target pengguna produk tersebut.
Apa Perbedaan UX Writer & Copywriter?
Jika dilihat secara sekilas, UX Writer memang memiliki kemiripan dengan profesi lain, yaitu Copywriter. Namun mereka ini tidaklah sama. Sebuah perusahaan bisa saja memiliki seorang Copywriter dan juga seorang UX Writer. Kamu pasti bertanya-tanya, apa sih perbedaan dari keduanya?
Jika copywriter bertugas untuk membuat tulisan yang dapat menggaet target pengguna untuk menggunakan suatu produk, maka UX Writer bertugas membuat tulisan yang dapat membuat pengguna tetap menggunakan produk tersebut.
Untuk itu, Copywriter menggunakan teknik storytelling dan soft selling dalam menulis. Sedangkan UX Writer menggunakan teknik penulisan yang to-the-point agar menghasilkan tulisan yang singkat dan padat. Namun, teknik penulisan seperti copywriter juga kadang digunakan oleh UX Writer. Hal ini agar tulisan yang dihasilkan terdengar bersahabat dan tidak terdengar terlalu “rigid”.
Tujuan tulisan copywriter adalah untuk mengedukasi, mempengaruhi dan mengajak pembacanya untuk melakukan sesuatu, entah itu membeli, berlangganan atau lainnya. Sedangkan, UX Writer membuat tulisan yang bertujuan untuk memudahkan pengguna setelah mereka membeli atau berlangganan produk tersebut.
Dalam mengerjakan tulisannya, copywriter dapat melakukannya secara individu. Sedangkan UX Writer harus berkolaborasi dengan banyak pihak seperti tim kreatif, product manager, engineer, UX researcher, desainer, hingga head of business.
UX Writer | Copywriter |
Menggunakan kata-kata menarik untuk menggaet calon customer | Menggunakan kata-kata yang jelas, padat dan to-the-point untuk menggaet customer |
Berorientasi kepada penjualan | Berorientasi kepada produk |
Dapat bekerja sendiri | Harus berkolaborasi |
Bagaimana Caranya Menjadi Seorang UX Writer?
Kamu tertarik untuk menjadi seorang UX Writer? Pastikan dulu kamu memiliki skill yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini, seperti:
1. Kemampuan Menulis Sesuai Tatanan
Sebagai seorang UX Writer, skill utama yang harus kamu miliki tentunya adalah skill menulis dengan sesuai kaidah bahasa. Untuk itu, kamu perlu melatih kemampuan menulismu. Pastikan tulisanmu sudah sesuai dengan PUEBI dan dapat dipahami sesuai target pembaca.
Kamu juga harus berlatih menulis untuk target audiens tertentu. Karena setiap produk yang dipasarkan oleh suatu perusahaan, memiliki target audiens yang beragam dan berbeda. Kamu juga harus memastikan kalau tulisanmu singkat dan padat. Karena pada hakikatnya, UX Writer menulis untuk menginstruksi, bukan untuk bercerita.
2. Kemampuan Technical
Bukan hanya menulis, kemampuan teknis lain seperti UX design, basic coding, dan bisnis juga dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan seorang UX Writer. Kemampuan tersebut bukan hanya akan membantu UX Writer dalam melakukan riset, namun juga dapat membantunya untuk lebih memahami produk.
Kemampuan penunjang tersebut memungkinkan seorang UX Writer melihat permasalahan dari berbagai perspektif sehingga dapat membantu mereka dalam mencari pemecahan masalahnya.
3. Kemampuan Analisis
Seorang UX Writer menempatkan orientasinya kepada kepuasan pengguna produk. Untuk dapat lebih memahami pola pikir dan kecenderungan pelanggan, seorang UX Writer wajib untuk dapat menganalisis target pasar.
Selain pemanfaatan Google Analytics, memiliki intuisi dan empati yang besar juga akan membantu UX Writer untuk dapat memposisikan dirinya sebagai pengguna. Hal ini dilakukan agar UX Writer dapat menganalisa permasalahan yang mungkin akan dihadapi oleh pengguna. Dengan begitu, UX Writer dapat berusaha mencari pemecahan masalah tersebut.
4. Kemampuan Teamwork
UX Writer merupakan pekerjaan yang menuntutnya untuk kolaboratif. Bekerja secara individu bukan merupakan pilihan bagi posisi ini. Ia harus berkolaborasi dengan banyak tim lain untuk mendapat insight serta pemahaman terhadap produk.
Untuk itu, seorang UX Writer harus dapat mengasah kemampuannya saat bekerja dalam tim. Kamu harus dapat menyampaikan idemu sampai bisa dipahami oleh timmu sebelum dapat menulis untuk pengguna. Begitu juga sebaliknya, kamu harus dapat menginterpretasikan apa kemauan tim lain dan menerjemahkannya ke dalam tulisan.
5. Kemampuan Interpersonal
Berkaitan dengan poin sebelumnya, posisi ini diharuskan untuk berkolaborasi dengan tim lain agar dapat lebih memahami cara kerja produk dan juga kecenderungan pengguna.
Untuk itu, kemampuan interpersonal yang mumpuni dibutuhkan agar teamwork berjalan dengan sebagaimana mestinya. Skill interpersonal termasuk komunikasi, melobi dan menjadi pendengar, hal tersebut dibutuhkan bagi seorang UX Writer.
UX Writer Merupakan Profesi Yang Sedang Naik Daun
Berbagai ragam jenis pekerjaan baru lahir akibat adanya digitalisasi dan persebaran teknologi. Penting bagi kamu untuk keep up dengan skill dan tren terbaru di dunia industri. Hal ini akan berguna untuk perkembangan diri dan karirmu.
Bagi kamu yang tertarik dengan profesi ini, mulailah asah kemampuan menulis dan software design-mu. Sekarang ini terdapat banyak kelas daring, webinar, dan tutorial online yang dapat kamu akses dengan mudah di internet. Kini, siapapun bisa menjadi UX Writer.
Apakah tulisan di atas membuatmu lebih memahami tentang posisi UX Writer dan perbedaannya dengan copywriter? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar. Jangan lupa juga untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!