Retail

Mimpi Bekerja di Sektor Retail? Simak Dulu Informasi Berikut

Bermimpi untuk dapat berkarir di industri retail? Tapi sejauh mana pengetahuanmu tentang industri ini?

Retail sendiri merupakan sebuah wadah bagi para produsen barang dan jasa untuk dapat menyalurkan dagangannya kepada customer. Perusahaan retail biasanya mendapatkan barang-barang tersebut langsung dari perusahaan yang bergerak di bidang FMCG, distributor atau supplier lokal. Itulah bagaimana komoditas berubah menjadi produk jadi.

Perusahaan retail mendapatkan keuntungan dengan menaikan harga jual barang dari harga aslinya. Yang perlu kamu ketahui adalah setiap pihak yang berperan pada supply chain juga melakukan hal demikian. Harga jual produsen terhadap toko retail tentu berbeda dengan harga yang dijual oleh toko retail kepada konsumen.

Beberapa aktor yang berada di dalam supply chain perusahaan retail yaitu:

  1. Produsen: Bertugas memproduksi produk menggunakan mesin, dan bahan mentah
  2. Wholesaler: Membeli produk dari produsen dan menjualnya dalam jumlah besar (grosir) kepada perusahaan retail
  3. Penjual retail: Menjual produk dalam jumlah kecil kepada konsumen dengan harga yang lebih tinggi
  4. Konsumen: Membeli produk dari retailer untuk penggunaan pribadi

Perusahaan retail mampu mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi jika membeli langsung dari produsen karena rantai penjualan yang lebih kecil. Beberapa perusahaan retail juga sudah banyak yang memproduksi sendiri beberapa barang dagangannya. Hal ini disebut dengan vertical integration.

Kenaikan harga ini disebut dengan markup atau margin keuntungan retailer. Kenaikan harga biasanya terjadi hingga dua kali lipat pada setiap aktor di dalam supply chain. Hal ini disebut dengan “keystone markup” yang diperlukan untuk menutupi biaya tambahan serta keuntungan yang cukup untuk membayar pemegang saham.

Hal terpenting bagi perusahaan retail adalah bagaimana caranya untuk menarik konsumen melalui tampilan produk dan pemasaran. Pemeliharaan inventaris, ketersediaan stock dan pelayanan prima merupakan beberapa hal utama bagi pekerja di bidang retail.

Berbagai Jenis Penjual Retail

Terdapat beberapa macam jenis penjual retail yang menggunakan berbagai teknik penjualan yang berbeda dan dengan target pembeli yang berbeda pula. Masing-masing dari jenis tersebut juga menyediakan pengalaman yang berbeda.

Departemen Store

Departemen store menjual berbagai macam produk yang diklasifikasikan berdasarkan kategori dan ditempatkan berdasarkan pembagian tersebut. Kategori yang dimaksud misalnya adalah pakaian dewasa, pakaian anak, sepatu, perhiasan, perlengkapan rumah tangga dan lain-lain.

Brick and Store

Jenis yang paling umum dari retailer adalah brick and mortar. Ini bukanlah nama sebuah toko, namun merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan toko retail fisik seperti supermarket dan mini market seperti Carrefour, Alfamart, Indomart, Hypermart, Giant dan toko serupa lainnya.

Bukan hanya itu saja, jenis toko kelontong, pedagang asongan dan kios juga termasuk ke dalam retailer jenis ini. Mereka merupakan jenis penjual retail yang menjual berbagai macam produk makanan, minuman, peralatan rumah tangga, produk kecantikan dan terkadang juga barang elektronik.

Specialty/Outlet Retailer

Jenis penjual retail ini hanya menjual produk yang spesifik dan dijual oleh satu merek tertentu. iBox, Nike, Victoria Secret merupakan beberapa contoh outlet retail karena hanya menjual produk dari merek perusahaannya masing-masing.

Retailer Online

Lalu ada yang jenis retailer yang kita kenal dengan online retailer. Jenis penjual retail ini memanfaatkan website dan media sosial untuk menjajakan serta memasarkan produk dagangannya. Setelah konsumen memilih dan membayar produk pilihannya, toko online lantas bekerja sama dengan kurir untuk mengirimkan produk tersebut langsung ke alamat konsumen.

Mereka juga biasanya menjual produk lebih murah dari harga retail pada umumnya karena selain tidak membutuhkan toko fisik, mereka biasanya membeli produk langsung dari produsen. Karena harga yang lebih kompetitif dan pembelian yang lebih efektif inilah konsumen lebih banyak memilih jenis penjual ini.

Contoh dari online retailer adalah online marketplace seperti Shopee, Bukalapak, Tokopedia, Lazada, Amazon dan platform serupa lainnya. Meskipun pertumbuhan retailer jenis ini adalah yang paling cepat, namun mereka hanya mewakilkan sekitar 12% dari industri retail secara keseluruhan.

Namun, banyak perusahaan retail yang kini menggabungkan antara toko offline dan pelayanan online. Misalnya Alfacart dari Alfamart, Hypermart Online dari Hypermart dan beberapa supermarket yang bekerjasama dan telah tersedia pada beberapa platform marketplace.

Skill Yang Dibutuhkan Untuk Bekerja di Sektor Retail

Untuk dapat bekerja di industri retail, kamu membutuhkan serangkaian kemampuan dan keahlian tertentu. Banyak peran di industri retail seperti misalnya kasir, manajer penjualan, manajer toko yang membutuhkan keahlian mulai dari penanganan produk hingga pelayanan terhadap pelanggan.

Berikut tim berkarir.id telah merangkum beberapa keahlian yang dibutuhkan di sektor retail.

1. Kemampuan Berkomunikasi

Di dalam sektor retail, apapun posisi pekerjaannya pasti kemampuan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan yang paling dibutuhkan.

Menguasai kemampuan berkomunikasi bukan hanya tentang mampu berbicara dengan lancar, kamu juga dituntut untuk dapat menyampaikan pesan secara efektif dan jelas kepada lawan bicara agar mereka memahami maksud pesan tersebut.

Selain itu, mereka yang bertugas secara langsung menangani konsumen juga diwajibkan menguasai kemampuan ini.

Mereka harus mampu menghadapi pertanyaan dan komplain serta memberikan pengetahuan produk kepada konsumen. Dan dengan semakin maraknya penjualan melalui online, kamu juga diharuskan menguasai komunikasi tidak langsung.

Jika secara tatap muka kamu harus menguasai ekspresi dan intonasi bicara, maka saat berkomunikasi secara online kamu harus memikirkan bagaimana caranya agar ketikanmu terdengar sopan dan ramah.

2. Customer Service

Selain mampu untuk berkomunikasi secara baik dan benar, pekerja di sektor retail juga harus menguasai kemampuan pelayanan prima atau excellent customer service. Selain menjual produk, perusahaan retail juga menjual pengalaman berbelanja yang menyenangkan terhadap pelanggan.

Dan untuk itu, pekerja di sektor ini diharuskan memberikan pelayanan yang sempurna agar memberikan pengalaman berbelanja yang menyenangkan. Sehingga menghasilkan customer loyalty.

Selain diharuskan menjadi ‘people person’ yang terkenal dengan keramahan, senyum dan sikap positifnya, kamu juga harus memiliki rasa empati yang tinggi. Rasa empati dibutuhkan agar kamu dapat merasakan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, sehingga kamu mampu memberikan solusi terhadap kebutuhannya tersebut.

3. Kemampuan Matematis

Seseorang yang bekerja di sektor retail juga dituntut harus memiliki kemampuan matematis yang cukup. Seperti diketahui, produk yang dijual serta dibeli oleh sebuah perusahaan retail pasti tidak sedikit. Pekerja di sektor ini harus menguasai kemampuan matematis karena akan berurusan langsung dengan pembelian dan penjualan produk, inventarisasi produk, pengembalian produk dan juga revenue perusahaan.

4. Kemampuan Menjual Produk

Khusus untuk pedagang retail dengan toko fisik, kemampuan untuk menjual menggunakan kata-kata persuasi dan edukasi produk merupakan hal dasar yang harus dikuasai.

Hal ini sangat berkaitan dengan kemampuan berkomunikasi, jadi pastikan bahwa kamu telah mengasah kemampuan berkomunikasi mu terlebih dahulu agar dapat memiliki kemampuan menjual.

Kamu dituntut untuk dapat mendorong rasa penasaran konsumen terhadap suatu produk berubah menjadi keinginan untuk membeli. Tidak berhenti sampai disitu, setelah berhasil mendorong konsumen untuk membeli produk selanjutnya kamu harus mampu mengubah konsumen tersebut menjadi pelanggan tetap di tokomu.

Bagaimana caranya? Metode yang digunakan meliputi kemauan untuk mendengar permasalahan pelanggan, kemampuan untuk memberikan rekomendasi terbaik dan juga kepribadian yang hangat agar dapat memunculkan rasa percaya pada konsumen.

Tidak hanya itu saja, pengetahuan produk juga menjadi nilai tambah yang dapat mendorong konsumen untuk membeli suatu produk. Kamu harus mampu menjelaskan fitur, benefit serta perbandingan produk tersebut dengan jelas dan menarik.

Untuk itu kamu juga harus membangun commercial awareness agar dapat lebih baik memberikan penjelasan produk kepada pelanggan.

Apakah informasi ini membuatmu lebih yakin untuk bekerja di sektor retail? Tinggalkan pendapat serta pertanyaanmu di kolom komentar, dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini kepada teman-temanmu!

human resources development

Ingin Kerja Jadi HRD? Pastikan Kamu Sudah Memiliki Skills Berikut Ini!

HRD (Human Resources Development) merupakan salah satu aspek penting perusahaan yang berperan mengembangkan potensi sumber daya manusia. Secara umum, HRD memiliki tugas untuk mengatur segala hal yang berhubungan dengan karyawan. Mulai dari perekrutan, presensi, absensi, gaji, pengembangan & pelatihan hingga pemutusan hubungan kerja.

Dan berdasarkan tugasnya, HRD terbagi dalam beberapa divisi berbeda seperti HRD Manager, Payroll Staff, Personalia, General Affair Supervisor, Talent Acquisition dan lain sebagainya.

Lalu apa saja kemampuan yang diperlukan untuk dapat bekerja sebagai HRD? Berikut penjelasannya:

Kemampuan HRD 1: Interpersonal Skill

komunikasi
Seorang HRD dituntut untuk cakap dalam berkomunikasi

Sebagai HRD yang memiliki fungsi utama mengatur urusan karyawan, interpersonal skill atau kemampuan berkomunikasi sangat dibutuhkan, mengingat kamu harus berinteraksi dan berkoordinasi dengan banyak orang dengan kondisi yang beragam.

Sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dan karyawannya, HRD harus bisa menyampaikan keinginan karyawan terhadap perusahaan dan begitu pula sebaliknya. HRD harus dapat menyampaikan kebijakan perusahaan kepada karyawan.

Interpersonal skill yang baik akan berguna ketika terjadi permasalahan antara perusahaan dan karyawan.

Kemampuan HRD 2: Pengetahuan Tentang Hukum Ketenagakerjaan

law
HRD memiliki tugas dan tanggung jawab yang bersentuhan langsung dengan hukum

Sebagai bagian yang memiliki tugas manajemen karyawan mulai dari perekrutan hingga pemutusan hubungan kerja, penting bagi HRD untuk menguasai dan familier dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku.

UU Ketenagakerjaan berguna sebagai panduan bagi HRD dalam menjalankan tugas dan kewajibannya terhadap karyawan. Beberapa contoh pasal yang wajib diketahui contohnya mengenai upah karyawan, kontrak kerja, pesangon, asuransi, cuti dan lain-lain.

Menguasai hukum perundang-undangan juga berguna saat terjadi pelanggaran code of conduct baik oleh karyawan ataupun perusahaan. HRD dapat mengambil peran sebagai negosiator, mediator dan arbitrator dalam konflik yang terjadi.

Kemampuan HRD 3: Memiliki Pengetahuan Psikologi

psikologi
Pengetahuan psikologi sangat berguna untuk melakukan penilaian saat proses rekrutmen karyawan

Pengetahuan tentang psikologi dan perilaku manusia sangat dibutuhkan pada divisi HRD yang berhubungan langsung dengan perekrutan karyawan. Dalam proses perekrutan, pihak HRD tidak hanya menilai apa yang ditampilkan pelamar melalui surat lamaran dan CV-nya saja. Lebih dari itu, HRD diharuskan melakukan penilaian melalui tahapan interview dan di tahap ini lah pengetahuan psikologi itu berguna.

Dengan menggunakan teori-teori psikologi, HRD dapat memahami sifat dan kepribadian calon pelamar melalui gerak tubuh dan beberapa faktor penilaian lainnya.

Beberapa perusahaan pun biasanya cenderung akan mempekerjakan HRD dengan latar belakang pendidikan psikologi sebagai persyaratan. Namun, bukan berarti posisi ini tertutup untuk orang-orang dengan latar belakang pendidikan berbeda. Dengan kemampuan dan pengalaman yang tepat, perusahaan tentu akan mempertimbangkan untuk memilihmu.

Kemampuan HRD 4: Organizational Skill

alat tulis
Seorang HRD diharapkan untuk dapat mengorganisir informasi secara tersusun

Salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh HRD adalah administratif. Dimana HRD juga memiliki tanggung jawab untuk menyimpan data-data dan file karyawan, dari yang baru hingga yang sudah pensiun. Mulai dari urusan perekrutan, PHK, dan bonus karyawan.

Hal inilah yang membuat seorang HRD diharapkan dapat mengorganisir informasi tersebut dengan aman dan tersusun agar dapat dengan mudah dicari ketika dibutuhkan.

Kemampuan HRD 5: Mampu Multitasking

multitasking
Segudang tugas yang dimiliki HRD memerlukan skill multitasking yang mumpuni

Meskipun pada beberapa perusahaan, HRD terbagi ke dalam divisi-divisi kecil dengan tugas yang berbeda. Namun, beberapa jabatan HRD membutuhkan kemampuan multitasking untuk tetap memegang tanggung jawab besar.

Seperti misalnya HRD Manager yang mengepalai semua divisi dan otomatis harus melakukan pengawasan, koordinasi dan komunikasi kepada semua bagian tersebut. Tanpa kemampuan multitasking yang mumpuni, pekerjaan ini tidak mungkin akan berjalan dengan efektif dan lancar.

Sebagai contoh, ketika divisi yang menangani proses rekrutmen karyawan. Ia memiliki tanggung jawab untuk mengatur jadwal interview, menyiapkan tes untuk calon karyawan, mempersiapkan pelatihan untuk karyawan, dan tugas lainnya secara bersamaan.

Kemampuan HRD 6: Tech Savvy

kerja HRD
Sebagian pekerjaan HRD kini sudah dibantu oleh teknologi komunikasi

Seiring perkembangan zaman, kini pekerjaan HRD semakin terbantu dengan adanya teknologi penunjang. Beberapa pekerjaan yang tadinya dikerjakan secara manual, kini telah beralih menggunakan sistem otomatisasi terpusat. Apalagi untuk perusahaan yang memiliki banyak karyawan, tentunya cara manual akan lebih banyak memakan waktu, tenaga dan juga materi.

Salah satu inovasi dalam bidang HRD adalah HRIS (Human Resources Information System) yang merupakan software atau aplikasi online untuk data entry, absensi, payroll, dan lain-lain.

Dari sisi payroll, HRD akan mampu membuat laporan rekap penerima gaji dengan lebih efektif dan mudah. Contoh lainnya adalah sistem absensi. Cara manual mungkin tidak akan jadi masalah jika jumlah karyawan sedikit, namun untuk perusahaan dengan jumlah karyawan banyak tentu sistem absensi dengan kertas ini akan menjadi tidak efektif.

Beberapa perusahaan beralih menggunakan fingerprint, sebuah alat yang dapat merekam sidik jari karyawan dan secara real-time akan mengirim data absensi kepada pihak HRD. Namun karena harganya yang lumayan mahal, beberapa perusahaan lebih memilih menggunakan sistem absensi berbasis cloud.

Aplikasi seperti ini biasanya juga terintegrasi dengan fungsi lain seperti pengajuan izin cuti, pengingat absensi, dan penghitung waktu keterlambatan.

Sudahkah Kamu Menguasai Itu?

HRD memiliki segudang tanggung jawab dan tugas yang tidak mudah untuk dilakukan, sebagian bahkan membutuhkan bidang keahlian khusus. Untuk itu, bagi kamu yang tertarik dengan pekerjaan ini, pastikan kamu sudah mempersiapkan kemampuan yang sesuai.

Skills tersebut dapat kamu dapatkan dengan cara pelatihan melalui institusi pendidikan, kerelawanan atau program magang.

Jadi apakah artikel ini memberimu gambaran mengenai dunia HRD? Tinggalkan pertanyaan dan pesan di kolom komentar, serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya.

hotel

Ingin Memulai Karir di Dunia Perhotelan? Kuasai Dulu Skills Berikut!

Seperti halnya bidang pekerjaan lain, memulai karir di dunia perhotelan membutuhkan effort. Meskipun banyak posisi di bidang ini yang merupakan entry-level job, kamu tetap dituntut untuk menguasai banyak skill untuk dapat bertahan di industri ini.

Meskipun begitu, masih banyak masyarakat yang tertarik untuk terjun ke industri perhotelan. Selain karena jenjang karir yang menjanjikan, industri perhotelan juga termasuk industri yang memiliki salary range yang cukup besar.

Terdapat banyak bidang dan posisi yang bisa kamu tempati dalam industri perhotelan, mulai dari bellboy, hotelier, koki, frontliner hingga cleaning service.

Penasaran apa saja skill yang kamu butuhkan untuk dapat bertahan di industri perhotelan? Simak pemaparan di bawah ini.

1. Teamwork Skill Dalam Dunia Perhotelan

teamwork
Teamwork skill sangat dibutuhkan dalam bidang perhotelan

Dalam industri perhotelan, kamu akan terbiasa dengan kerja tim. Penting bagi kamu untuk memiliki skill teamwork yang terus diasah.

Misalnya, jika kamu seorang manager hotel, kamu diharuskan untuk berkoordinasi dengan koki, bellboy dan frontliner untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik agar kebutuhan pelanggan terpenuhi. Begitu juga dengan waiter yang diharuskan berkoordinasi dengan housekeeper, koki, dan frontliner.

Tanpa adanya kemampuan kerja tim yang baik, pelanggan tidak akan merasakan pelayanan yang diberikan secara maksimal.

2. Cultural Intelligence Dalam Dunia Perhotelan

internasional
Keanekaragaman di dunia perhotelan mengharuskan kamu untuk berpikiran terbuka

Industri perhotelan saling berkaitan erat secara global. Bekerja di industri perhotelan membuatmu bertemu dengan orang-orang yang datang dari berbagai negara dengan latar belakang kebudayaan dan ras yang beragam.

Cultural intelligence merupakan salah satu sifat yang wajib kamu miliki agar dapat dengan mudah beradaptasi di lingkungan yang beragam. Untuk menguasai skill ini, kamu diharuskan untuk dapat beradaptasi dan berpikiran terbuka dengan hal baru.

Skill ini akan membuatmu lebih peka dan memiliki empati terhadap kebiasaan dan norma yang dipercaya oleh orang dengan latar belakang yang berbeda. Selain penting karena dunia perhotelan erat hubungannya dengan lingkungan internasional, skill ini juga diperlukan untuk bekerja dengan baik di dalam sebuah tim.

3. Wajib Memiliki Fleksibilitas

fleksibel
Memiliki fleksibilitas akan sangat membantumu dalam bekerja di industri perhotelan

Fleksibilitas dalam pekerjaan artinya kamu dapat beradaptasi terhadap situasi dan ekspektasi yang berubah seiring dengan permintaan pelanggan.

Bekerja di industri perhotelan kadang kala memiliki waktu kerja yang tidak menentu dan panjang, khususnya pada waktu-waktu perayaan, di mana orang-orang akan menjadikan hotel salah satu destinasi tujuan liburan. Dan pada waktu-waktu seperti ini, industri hotel akan menjadi lebih ramai dari biasanya.

Pada situasi-situasi seperti ini kamu harus mampu dan siap untuk bekerja lebih keras dan menghadapi lebih banyak orang. Kamu juga harus siap jika diminta untuk membantu pekerjaan di luar keahlianmu. Saat-saat seperti inilah fleksibilitas dibutuhkan.

4. Kemampuan Berbahasa

bahasa
Kemampuan berbahasa asing menjadi sangat penting di dunia perhotelan

Perhotelan merupakan industri yang tidak hanya melibatkan masyarakat lokal, namun juga internasional. Untuk itu, skill bahasa akan sangat berguna bagi kamu dalam menjalankan pekerjaan.

Walaupun bidang pekerjaanmu tidak mengharuskan untuk berkomunikasi dengan pelanggan yang berasal dari luar negeri, namun banyak istilah di dunia perhotelan yang merupakan kata berbahasa asing dan akan lebih mudah bagimu untuk dapat bertahan di bidang ini jika kamu telah menguasai bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.

Menguasai bahasa asing juga merupakan aset di industri perhotelan yang akan meningkatkan value-mu. Kesempatan untuk peningkatan jenjang karir akan lebih mudah bagi mereka yang menguasai lebih banyak bahasa asing.

5. Kemampuan Berkomunikasi

bellboy
Skill berkomunikasi merupakan salah satu kunci kesuksesan di industri perhotelan

Terakhir, skill yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan untuk berkomunikasi. Skill berkomunikasi ini juga dapat disebut dengan interpersonal skill yang mencakup kemampuan untuk bernegosiasi, mendengarkan, berempati dan conflict handling.

Industri perhotelan merupakan salah satu jenis industri hospitality yang memusatkan pada kepuasan pelanggan terhadap jasa yang ditawarkan. Untuk memastikannya, setiap pekerja di industri perhotelan harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang bagus dan menjadi people person.

Dibutuhkan Banyak Skill Untuk Dapat Bertahan di Industri Perhotelan

Industri perhotelan sebagai salah satu jenis industri hospitality membutuhkan sederet skill yang harus kamu kuasai untuk bertahan. Jika kamu tertarik untuk terjun ke dunia perhotelan, pastikan kamu telah menguasai beberapa skills tersebut.

Apakah kamu memiliki salah satu dari skill yang disebutkan di atas? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar dan jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke teman-temanmu, ya.

content writer

5 Skills yang Dimiliki Content Writer Handal

Content Writer dapat menjadi opsi karir kamu yang gemar menulis.

Kamu mempunyai hobi menulis blog atau diary? Jika iya, kamu dapat mengasah kemampuan menulis itu menjadi suatu profesi yang menjanjikan. Content writer bisa menjadi pekerjaan profesionalmu ke depannya.

Content writer bekerja menulis konten berupa artikel dengan menggunakan teknis dan langkah yang sesuai segmentasi pembaca. Menyukai kegiatan menulis bisa menjadi modal awal memulai pekerjaan ini, namun itu saja tidaklah cukup. Lalu, apa saja skill yang dibutuhkan untuk menjadi content writer yang handal? Simak penjelasan berikut.

1. Content Writer Memiliki Kemampuan Menulis yang Bagus

penulis artikel
Seorang content writer dituntut memiliki kemampuan menulis kreatif

Seorang content writer dituntut untuk dapat menulis secara kreatif dan menarik. Selain harus memiliki pemikiran yang luas, kamu diharuskan mempelajari teknis penulisan yang sesuai kaidah. Hal ini termasuk memahami ejaan dan penggunaan kata yang benar sesuai dengan PUEBI (Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

2. Content Writer Harus Memahami SEO

search engine optimization
Dengan memahami SEO, nilai tawarmu dalam bekerja semakin tinggi

Tidak cukup bagi seorang content writer hanya sebatas memproduksi tulisan yang menarik. Kamu harus dapat menjangkau audiens sebanyak mungkin. Untuk itulah penting bagi kamu dalam menguasai teknik SEO.

Tulisan yang kamu buat haruslah sesuai dengan standar SEO agar dapat muncul dan dengan mudah ditemukan di mesin pencari menggunakan kata kunci yang sesuai.

3. Content Writer Harus Mampu Melakukan Riset

penulis
Kemampuan riset yang baik akan menghasilkan tulisan yang kredibel

Sangat penting bagi content writer untuk memiliki analytical skill atau kemampuan untuk menganalisis data berdasarkan informasi yang didapat. Salah satu tugas content writer yaitu untuk mengubah data menjadi tulisan yang dapat dibaca dengan mudah dan menyenangkan.

Menggunakan data pada tulisan dilakukan agar tulisan yang kamu buat kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini juga bertujuan agar pembaca terliterasi dengan sumber yang kamu berikan.

4. Content Writer Harus Up To Date

media sosial
Tulisan harus sesuai dengan perkembangan zaman agar tetap menarik minat pembaca

Kemampuan lain yang harus dimiliki seorang penulis konten adalah tetap mengikuti perkembangan zaman. Dengan mengikuti segala hal yang terbaru dan menganalisa topik-topik yang sedang ramai diperbincangkan, pembaca akan lebih tertarik dan merasa relatable dengan tulisanmu.

Tidak hanya itu, tulisan yang kekinian juga akan menambah pengetahuan dan wawasan terhadap pembaca.

5. Content Writer Harus Memahami Audiens

rencana kerja
Seorang content writer haru tahu apa kebutuhan pembacanya

Agar tulisan terfokus, kamu terlebih dahulu menentukan target pembaca. Setelah itu kamu akan dapat menyesuaikan gaya penulisan, topik dan sudut pandang tulisanmu dengan kebutuhan pembaca.

Gaya tulisan untuk target pembaca usia remaja dengan target pembaca usia 30 tahun ke atas tentunya tidak sama dan topik yang disajikan pun juga berbeda.

Content Writer Pasti Akan Terus Dibutuhkan

Dalam strategi pemasaran, perusahaan membutuhkan seorang content writer untuk menyajikan informasi mengenai produk yang ditawarkan. Ini yang menjadi alasan kenapa profesi penulis konten masih sering dibutuhkan.

Untuk itu kamu perlu mempelajari tips di atas agar dapat menjadi seorang content writer profesional yang pastinya akan meningkatkan daya jualmu.

Jika kamu memiliki pertanyaan atau komentar terkait content writer, tinggalkan pesan di kolom komentar dan jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya! Good luck!

management trainee

7 Skill Wajib untuk Management Trainee, Posisi yang Diburu Fresh Graduate

Program management trainee masih menjadi pamor bagi fresh graduate.

Siapa yang tidak ingin memiliki jenjang karir yang jelas dan berkelanjutan hingga setara manajer? Tetapi, setiap tahun ratusan universitas dari dalam negeri melahirkan setidaknya 250 ribu orang lulusan baru. Angka ini cukup menunjukkan kondisi kompetitif yang harus dilalui para fresh graduate untuk meraih posisi strategis dalam karirnya.

Para fresh graduate yang minim pengalaman cenderung menyasar posisi entry-level yang memang tidak menuntut banyak pengalaman. Dan hingga saat ini, posisi entry-level management trainee masih menjadi animo bagi para lulusan baru.

Bagi kamu yang saat ini sedang mencari pekerjaan di job portal ataupun sosial media, dan menemukan posisi management trainee, artikel ini tepat untuk kamu baca. Tim berkarir.id sudah merangkum 10 skill wajib untuk fresh graduate yang ingin mendaftar pada Management Trainee:

1. Management Trainee Menuntut Kemampuan Interpersonal

kemampuan interpersonal kerja
Tingkatkan kemampuan interpersonalmu sebagai modal awal bekerja

Kemampuan Interpersonal secara sederhana dapat diartikan sebagai kemampuanmu secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan interpersonal dapat berupa pendengar yang baik, menyampaikan pendapat dengan jelas, dan dapat bekerja sama dalam tim.

Kemampuan dasar ini wajib kamu kuasai sebagai modal awal dalam bekerja secara individu maupun kelompok nantinya. Bagaimana cara meningkatkan Interpersonal skill? Berikut tipsnya:

Perbanyak Memberi Senyuman

Salah satu hal yang berdampak pada orang yang memberikan senyuman adalah memunculkan energi positif. Hal ini penting untuk memberikan kesan positif kepada lawan bicaramu.

Apresiasi Setiap Lawan Bicara

Memberikan apresiasi kepada lawan bicara dapat berupa menjadi pendegar yang baik, memberikan respect, tidak menyinggung perasaan, dan selalu sopan. Cara ini terbukti ampuh untuk memberikan kesan profesional dan melatih komunikasi yang baik.

Pertahankan Team work (Kebersamaan)

Menciptakan suasana kebersamaan dengan melibatkan semua tim dalam setiap agenda dapat menimbulkan suasana menyenangkan. Hal ini penting untuk membuat kedekatan dan menimbulkan kehangatan dalam tim.

Hindari Keluhan

Hal ini sebisa mungkin jangan dilakukan di depan lawan bicaramu. Mengeluh berarti memberikan energi negatif. Namun perlu diingat, bahwa memendam tekanan terlalu sering juga tidak baik buat kesehatan dirimu. Kelola emosimu dari sekarang.

Tingkatkan Empati

Meningkatkan empati menjadi poin penting dalam mengasah kemampuan interpersonalmu. Dengan memiliki empati yang bagus membuatmu menjadi peka dengan kelompok kerja. Tentunya kemampuan ini dibarengi dengan kemampuan komunikasi yang baik pula.

2. Asah Skill Diplomasi untuk Posisi Management Trainee

kemampuan diplomasi kerja
Latihlah kemampuan diplomasimu dalam bekerja

Kemampuan diplomasi sangat berguna ketika kamu di posisi management trainee. Ketika menjalankan bisnis perusahaan, kamu akan sering dihadapkan pilihan yang membutuhkan negosiasi dan analisa yang tepat. Melatih kemampuan diplomasi juga akan dituntut nantinya ketika posisimu semakin meningkat.

3. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk memikirkan dan menggunakan emosi untuk meningkatkan kemampuan berpikir. Seorang MT akan sering berinteraksi dengan rekan kerja maupun klien, oleh karena itu kamu dituntut untuk tidak mencampur adukkan emosi pribadi dengan perihal pekerjaan.

Berikut yang bisa kamu coba untuk melatih kecerdasan emosi:

Kenali Emosi Diri

Mengenali emosi yang kamu rasakan penting untuk mengetahui kondisi dirimu. Jangan menyepelekan proses ini. Dengan memahami emosi diri, kamu akan paham untuk bersikap seperti apa dalam sebuah situasi. Hal ini sama dengan latihan mengontrol diri.

Berpikir Sebelum Bertindak

Membiasakan diri untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan merupakan salah satu latihan mengendalikan emosi. Pertimbangkan segala kemungkinan. Salah satu cara yang paling mudah untuk melatih hal ini adalah dengan banyak mendengarkan dibanding berbicara.

Memahami Tubuhmu Sendiri

Kecerdasan emosional berkaitan dengan kondisi tubuh. Ketika kamu dalam keadaan stres dan tertekan, reaksi tubuhmu dapat berupa kehilangan nafsu makan atau kesulitan tidur. Memahami kondisi tubuh menjadi penting untuk melatih kecerdasan emosional.

Dalam situasi tertentu, kamu akan dilatih untuk bekerja di bawah tekanan sebagai bentuk latihan mengontrol diri dan pikiran sembari dibebani tanggung jawab.

4. Problem Solving

Problem solving adalah proses berpikir yang dilakukan untuk memahami realitas dengan tujuan pengambilan keputusan, menemukan solusi yang efektif, dan menghasilkan sesuatu yang baru.

Ketika di posisi management trainee nantinya, kamu akan dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan seefektif mungkin dan tidak merugikan perusahaan. Selain dituntut kerja sama tim, penting untuk kamu memiliki kemampuan ini sebagai kelebihan yang bisa ditonjolkan.

Bagaimana cara melatih kemampuan Problem solving? Berikut langkah-langkahnya:

Gunakan Metode Mind Mapping

Ketika menghadapi sebuah masalah,jangan terpaku pada gejala yang terlihat, namun penting menganalisa kunci masalah yang mendasari hal tersebut. Dengan metode mind mapping, kamu dapat terbantu dalam memetakan berbagai informasi yang kamu punya dan dapat memahami permasalahan.

Sebagai contoh, ketika kamu melihat grafik pendapatan perusahaan menurun, kamu jangan terpaku pada permasalahan pendistribusian wilayah, tetapi perlu melihat dari sisi strategi pemasaran bahkan kinerja karyawan sales.

Hal ini bertujuan untuk melihat sudut lain dalam mendefinisikan masalah dan dapat memetakan solusi yang bisa diambil.

Perbanyak Pengetahuan

Langkah ini bisa kamu lakukan dengan mendalami pengetahuan teknis pekerjaan yang kamu geluti. Ketika kamu mendalami bidang pekerjaanmu, tentu akan mudah untuk menyelesaikan permasalahan.

Seperti contoh, ketika kamu telah mendalami bidang marketing, maka setiap kendala yang kamu temui dapat teratasi dengan mudah.

Bermain game asah otak

Langkah ini cukup menarik yang bisa kamu lakukan. Bermain game asah otak akan melatihmu memecahkan permasalahan dan meningkatkan kinerja otak. Ketika kamu memiliki waktu senggang, cobalah bermain dan latih otakmu sesering mungkin.

5. Adaptif

Budaya adaptif adalah budaya organisasi di mana karyawan menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang berkesinambungan.

Sebagai karyawan MT, kamu dituntut untuk mampu berkomunikasi, berinteraksi, memahami arahan, dan meningkatkan efektivitas kerja dalam tim. Efektivitas dan efisiensi pekerjaan yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula. Oleh karena itu, skill adaptif harus kamu miliki agar dapat fleksibel dalam menerima perubahan.

6. Inovatif

Selama mengikuti program MT, kamu akan mendapatkan pengalaman yang beragam dalam menyelesaikan permasalahan secara individu maupun tim. Selain berpikir kreatif, kamu juga dituntut untuk inovatif. Inovatif merupakan kemampuanmu dalam mendayagunakan keahlian untuk menghasilkan sesuatu yang baru.

Bagaimana cara melatih diri untuk tetap inovatif? Berikut langkah-langkah yang bisa kamu lakukan:

Cari Inspirasi Di mana pun

Ketika kamu terjebak dalam pikiran buntu dan sulit memecahkan masalah, cobalah untuk keluar dari ruangan dan mencari udara segar. Berjalan keluar ruangan dapat memberikan kesempatan otakmu untuk berpikir dan rehat sejenak.

Memandang hal-hal lain di luar ruangan dapat memberikan kesempatan otakmu untuk bereksplorasi. Setelah selesai dan menemukan sesuatu, kembalilah ke ruangan dengan pikiran yang lebih tenang.

Miliki Waktu Kreatif di Luar Jam Kantor

Kamu dapat mencoba hobi baru atau memaksimalkan waktu dengan berkegiatan yang meningkatkan kreativitas seperti bermain musik, olahraga otak, menonton film, memotret, melukis, dan lain sebagainya. Perlu diingat bahwa kamu dianjurkan untuk melakukan kegiatan di atas di luar jam kantor, ya.

Miliki Rasa Ingin Tahu yang Tinggi

Merawat rasa ingin tahu menjadi penting untuk mengasah kemampuan inovatif. Rasa ingin tahu akan membawamu pada eksplorasi pikiran yang tidak terbatas. Dengan membaca buku sebanyak mungkin dan mendengarkan podcast atau radio, kamu akan mendapatkan hal-hal informatif yang baru.

7. Resilience (Ketahanan)

kemampuan ketahanan kerja
Kemampuan ketahanan perlu kamu latih agar tidak mudah menyerah ketika dihadapkan pada beban pekerjaan

Dunia kerja berbeda dengan dunia kuliah, sudah pasti. Kamu akan diterpa berbagai tanggung jawab dan penugasan yang mungkin bisa datang bertubi-tubi. Ketika kamu terikat kontrak kerja, tidak semudah itu meninggalkannya begitu saja. Untuk itulah kamu perlu kemampuan ketahanan ketika menjadi seorang MT maupun manajer nantinya.

Selain melatih ketahanan fisik kamu pun juga harus melatih ketahanan pikiran. Bagaimana cara melatih ketahanan pikiran ketika bekerja? Berikut langkah-langkahnya:

Berlatih Kesadaran Penuh (mindfulness)

Kamu harus membiasakan untuk menaruh kesadaran dan perhatian penuh pada segala sesuatu yang kamu lakukan saat ini. Sederhananya, cobalah untuk fokus pada tarikan dan hembusan nafasmu saat ini.

Mengurangi Multitasking (Fokus pada Satu Tugas Spesifik)

Kerjakan sesuatu hingga selesai. Kamu akan lebih efektif jika mengerjakan sesuatu dengan fokus tanpa harus terdistraksi dengan tugas-tugas lainnya. Faktanya, manusia hanya dapat memproses secara efektif 40 bits dari 11 miliar bits informasi yang masuk ke otak setiap detiknya.

Menyeimbangkan Aktivitas Kerja dengan Istirahat Singkat

Bekerja dan berpikir menghabiskan banyak energi. Kamu perlu mengatur waktu untuk beristirahat singkat. Hal ini difungsikan agar kinerja otak dan otomu beristirahat sejenak dan bisa berpikir secara maksimal kembali.

Seorang management trainee diharapkan mampu menjadi pemimpin tim yang bijak dan dapat menghadapi segala kendala. Tentu hal ini butuh ketenangan dan keputusan yang tepat. Agar dapat tenang dalam mengambil keputusan, kemampuan ketahanan sangat dibutuhkan.

Management Trainee adalah Pilihan yang Tepat

kerja management trainee
Program management trainee menjadi pilihan bagus untuk jenjang karirmu

Posisi management trainee memang masih menjadi incaran para lulusan baru. Namun, tidak semua pendaftar memiliki kemampuan yang sesuai. Dengan kamu mempersiapkan beberapa kemampuan di atas, kemungkinan kamu akan diterima dan sanggup bertahan di posisi MT akan semakin besar.

Jika kamu lolos pada program MT, sangat penting untuk memperhatikan kontrak kerja dan fasilitas yang akan menunjang pekerjaanmu. Ingat, jangan terlalu cepat memutuskan sesuatu. Tidak perlu ragu dengan kemampuanmu, terus belajar dan asah kemampuan lainnya sebanyak mungkin.

Jika kamu memiliki pertanyaan perihal posisi management trainee, silahkan tulis di kolom komentar dan bagikan artikel ini ke teman-temanmu, ya.