email

Cara Mengirimkan Cold Email Yang Pasti Dapat Kerja

Pernahkah kamu mendengar kata cold email? Hah, kok bisa email menjadi dingin? Istilah apa lagi ya itu?

Pada saat mencari sebuah pekerjaan, tidak jarang orang memanfaatkan koneksi dan jejaring yang ia punya agar kesempatan diterima menjadi lebih besar. Namun bagaimana jadinya jika koneksi yang kamu punya terbatas dan tidak dapat memberikanmu pekerjaan?

Sedangkan jika hanya menunggu pembukaan lowongan yang hanya dilakukan beberapa kali dalam setahun belum lagi kamu harus bersaing bersama ribuan pelamar lainnya, kesempatanmu untuk diterima tentu juga semakin kecil. Lalu bagaimana caranya membuat recruiter percaya bahwa kamu orang yang tepat untuk pekerjaan tersebut? Di sinilah peran cold email.

Cold email merupakan sebuah istilah yang merujuk kepada email yang dikirimkan kepada orang yang tidak kamu kenal dengan tujuan tertentu, dan dalam hal ini tujuanmu adalah untuk mendapatkan pekerjaan. Tujuan lain yang dapat memanfaatkan cold email di antaranya adalah penawaran kerjasama, bisnis atau sekadar untuk menambah koneksi.

Saat mencari sebuah pekerjaan, kamu harus menjadi sangat proaktif. Dengan mengirimkan cold email, kamu berkesempatan untuk membuka dialog yang dapat merujuk kepada interview kerja dan berakhir dengan tawaran pekerjaan.

Cara Mendapatkan Alamat Email Tujuan

cold email
Lakukan riset dan tentukan siapa yang cocok untuk kamu kirimi cold email

Hal yang pertama harus kamu pikirkan sebelum mengirimkan sebuah cold email adalah kepada siapa kamu akan mengirimkannya. Jangankan alamat email-nya, kamu pun belum tahu siapa yang harus kamu tuju.

Pertama, tentunya kamu harus memiliki tujuan perusahaan dan posisi yang kamu inginkan. Untuk hal ini, lakukan riset menyeluruh terlebih dahulu. Pastikan apa perusahaan tersebut sebelumnya telah membuka lowongan atau belum, lalu cari nama dan jabatan orang yang bertanggung jawab dalam hal perekrutan di perusahaan tersebut. Kamu dapat mencarinya pada website atau Linkedin perusahaan atau mesin pencarian. Perusahaan biasanya akan mencantumkan informasi para karyawan yang berada di level senior pada websitenya. Dari sinilah kamu bisa mendapatkan alamat email tujuan.

Tidak sembarang orang dengan jabatan tinggi dapat kamu kirimkan cold email. Pastikan orang tersebut bertanggung jawab pada urusan perekrutan atau merupakan manajer pada divisi yang kamu tuju.

Jika pada website tidak dicantumkan alamat email, maka kamu terpaksa harus mengeluarkan usaha lebih dan melakukan riset lebih jauh. Hal ini akan menjadi lebih mudah jika kamu sudah tahu nama dan jabatan orang yang kamu tuju. Kamu hanya tinggal mencari nama dan perusahaannya di mesin pencari dan temukan emailnya. Kamu juga bisa mencarinya di Linkedin dengan mencari nama lengkap orang yang kamu targetkan atau nama perusahaan + posisi yang dituju.

Dari sini, kamu akan mendapatkan nama-nama potensial yang bisa kamu kirimi cold email. Meskipun Linkedin memiliki fitur message, usahakan kamu tetap mengirimkan email. Karena email dinilai lebih direct, personal dan juga formal.

Jika kamu masih tidak menemukan alamat email orang yang kamu tuju, kamu dapat mencoba peruntunganmu dengan menebak alamat email tujuan. Kebanyakan dari perusahaan memiliki struktur email seperti ini:

  1. [email protected]
  2. [email protected]
  3. [email protected] 

Untuk memeriksa apakah alamat email tersebut valid atau tidak, manfaatkan fitur extension Rapportive pada browsermu. Ia akan menunjukan informasi terkait pengguna email tersebut.

Cara Mengirimkan Cold Email Yang Menarik

gmail
Usahakan isi cold email singkat dan padat, jangan bertele-tele

Jangan harap mengirimkan cold email merupakan perkara mudah. Mayoritas pekerja, khususnya recruiter, menerima banyak email masuk setiap harinya. Kamu hanya memiliki satu kesempatan untuk membuat recruiter membuka dan membuatnya terkesan dengan email yang kamu kirimkan. Membuat sebuah email yang stand out bukanlah perihal mudah.

Untuk itulah tim berkarir.id telah menyiapkan tips dan trik bagaimana mengirimkan cold email yang dapat membuatmu mendapatkan pekerjaan.

1. Buat Subjek Email Yang Menarik

Sebuah perusahaan bernama Fast Company telah melakukan sebuah studi di mana mereka mengirimkan 1000 cold email untuk mencari tahu cold email seperti apa yang efektif. Hasilnya, mereka mengatakan bahwa open rate ditentukan oleh kombinasi antara nama pengirim dan subjek pada email. Tentunya tidak banyak yang dapat kamu lakukan tentang namamu kecuali menulisnya dengan aturan penulisan yang tepat, namun kamu dapat mengoptimalkan subjek email-mu.

Adam Grant, seorang psikolog asal Amerika, mengatakan bahwa orang akan cenderung membaca email dengan subjek yang dapat memunculkan rasa penasaran dan terlihat berguna. Saat seseorang sedang senggang, mereka akan tertarik untuk membaca email dengan subjek yang membuat mereka penasaran. Namun pada saat seseorang sedang sibuk, email dengan subjek yang membuat penasaran akan kalah dengan email yang memiliki subjek practical.

Untuk itu, cobalah untuk membuat subjek email yang dapat memiliki dua unsur tersebut. Terdapat banyak artikel terkait contoh subjek cold email yang baik untuk kamu jadikan referensi.

2. Perkenalkan Diri Kamu

Jika subjek yang menarik bertanggung jawab terhadap open rate sebuah email, maka kalimat pembuka email menentukan apakah orang tersebut akan benar-benar membaca email-mu atau tidak. Awali dengan perkenalan diri. Utarakan siapa dirimu, pekerjaanmu dan latar belakangmu, lalu jelaskan dari mana kamu mendapat informasi alamat email recruiter.

Setelah itu, lanjutkan dengan kalimat yang dapat menjaga minat bacanya. Kamu dapat menyebutkan mutual connection atau common interest jika ada. Hal ini akan membuat pembacanya pasti akan tertarik untuk terus membaca isi email-mu.

3. Utarakan Tujuanmu Mengirimkan Email

Sangat jarang ada orang yang tertarik untuk membaca email dengan isi yang panjang, khususnya dari orang yang tidak mereka kenal. Untuk itu, kamu perlu membuat kata-kata yang dapat memikat minat baca recruiter.

Setelah memperkenalkan siapa dirimu, jelaskanlah apa tujuanmu mengirimkan email tersebut. Hindari pernyataan yang terlalu blak-blakan dan desperate hingga membuatmu terlihat seperti mengemis pekerjaan. Ada baiknya untuk berbasa-basi terlebih dahulu.

Awali dengan mengatakan bahwa kamu kagum pada karya atau proyek yang pernah dilakukan oleh recruiter. Hal ini menunjukan bahwa kamu memiliki ketertarikan yang genuine kepadanya daripada hanya sekadar memintanya untuk membantumu mendapatkan pekerjaan.

Setelah itu, katakan bahwa kamu tertarik dengan posisi yang kamu tuju di perusahaan tersebut. Kamu juga dapat menjelaskan secara singkat alasan kamu tertarik kepada posisi dan perusahaan tersebut.

4. Jelaskan Kemampuan Apa Yang Dapat Kamu Tawarkan

Karena tujuan dari email yang kamu buat adalah untuk mendapatkan pekerjaan, yang harus kamu lakukan adalah menjual skill dan pengalaman relevan yang kamu miliki. Jelaskan bagaimana skill dan pengalamanmu dapat berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan, khususnya divisi yang kamu incar.

Pastikan untuk menyebutkan pencapaianmu pada posisi yang pernah kamu duduki serta bagaimana skill-mu dapat berkontribusi pada perusahaan sebelumnya. Jangan lupa untuk menggunakan power words saat mendeskripsikan pengalaman dan skill itu.

Pastikan kamu tidak bertele-tele dan tetap menjaga isi email agar tetap singkat dan padat. Fokus terhadap apa yang dapat kamu lakukan untuk perusahaan daripada apa yang recruiter dapat lakukan untuk membantumu.

5. Mintalah Kesempatan Bicara Secara Langsung

Bersikap to the point dan secara langsung meminta pekerjaan melalui cold email akan terlihat tidak sopan dan recruiter juga pasti akan enggan merespon email-mu. Akan lebih baik jika kamu meminta kesempatan untuk berbicara secara langsung untuk berdiskusi, entah melalui telepon ataupun pertemuan langsung dalam rangka untuk membangun koneksi dengannya.

Di situ kamu dapat bertanya lebih jauh mengenai perusahaan dan mempelajari mengenai apa yang dibutuhkan untuk dapat bekerja di posisi yang kamu tuju. Pada kesempatan tersebut juga kamu dapat secara langsung menjelaskan kemampuan apa yang kamu punya dan mengapa kamu cocok untuk bekerja pada posisi yang kamu tuju.

6. Tinggalkan Contact

Sebagai penutup email, tinggalkan contact berupa nomor handphone yang dapat dihubungi, khususnya yang terhubung dengan aplikasi WhatsApp.

Katakan juga jika kamu sangat berharap untuk dapat diberikan kesempatan berbicara langsung. Lalu ucapkan terima kasih kepadanya karena telah meluangkan waktu untuk membaca email darimu.

Periksa lagi seluruh kata-kata yang kamu tulis dan pastikan tidak ada kesalahan apapun seperti typo atau kesalahan ejaan. Perhatikan juga nama recruiter dan pastikan gelar dan posisi yang kamu tulis sudah benar.

Setelah kamu mengirimkan email, tahanlah dirimu untuk “meneror” orang tersebut dan menanyakan respon terhadap email-mu. Jika setelah seminggu mengirimkan cold email kamu tidak mendapat balasan, kamu dapat mengirimkan email follow-up singkat yang bertujuan untuk menanyakan kelanjutan email-mu sebelumnya. Namun usahakan kamu tidak terlihat desperate atau bahkan memaksa orang tersebut untuk memberikan respon, ya. Tetap utamakan attitude.

Jika kamu berhasil untuk dapat berbicara langsung dengan recruiter, jangan langsung berharap bahwa itu merupakan interview pekerjaan kecuali mereka mengatakan demikian. Bisa saja mereka ingin mengenalmu lebih jauh dan diyakinkan bahwa kamu benar-benar cocok untuk posisi tersebut. Kamu dapat menggunakan kesempatan ini untuk bertanya mengenai apa yang dibutuhkan untuk dapat bekerja di posisi tersebut.

Apa sekarang kamu menjadi lebih paham mengenai cold email? Tinggalkan pertanyaanmu di kolom komentar dan jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu jika kamu menyukainya.

linkedin

Step-By-Step Cara Dapat Kerja Lewat LinkedIn

Bagaimana cara mendapatkan pekerjaan di LinkedIn?

Pertama, kamu harus membenahi profilmu agar terlihat menarik di mata recruiter. Kedua, kamu harus menyiapkan file CV dan template cover letter sesuai dengan posisi yang kamu incar. Ketiga, kamu harus memperkuat koneksi. Selanjutnya, cobalah untuk mendapatkan rekomendasi dari mantan atasanmu, rekan kerja, atau mentor.

Keempat, rajinlah untuk memeriksa Job Board. Lalu, kamu juga harus rajin memeriksa profil perusahaan untuk melihat lowongan kerja terbaru. Terakhir, kamu dapat langsung mencari lowongan yang kamu inginkan melalui kolom pencarian.

LinkedIn merupakan sebuah platform yang termasuk ke dalam jenis media sosial yang bertujuan untuk kegiatan koneksi para profesional yang sekaligus dijadikan wadah untuk mencari kerja. Menurut riset Pew Research Center pada 2018 mengenai penggunaan media sosial, LinkedIn semakin banyak digunakan anak muda, khususnya mereka yang duduk di bangku kuliah. Dikatakan juga bahwa 44% pengguna LinkedIn memiliki gaji $75,000 (lebih dari Rp. 1M) per tahunnya.

Ini menunjukan bahwa terdapat fakta bahwa pengguna LinkedIn cenderung memiliki gaji yang lebih besar dari mereka yang tidak menggunakannya.

Pentingkah untuk memiliki LinkedIn?

Menurut informasi yang diperoleh dari NapoleonCat, di bulan September 2020 sendiri pengguna LinkedIn di Indonesia sudah mencapai 16,7 juta orang di mana penggunanya berumur antara 25 hingga 34 tahun. Pengguna LinkedIn juga tidak hanya berisi pekerja yang ingin menambah koneksi atau mencari kerja saja. LinkedIn juga dipenuhi oleh HR Manager yang sedang berburu tenaga kerja baru. Jadi, jika kamu merupakan pencari kerja, kamu wajib memiliki platform ini.

Cara Mendapatkan Pekerjaan di LinkedIn

Setelah membuat akunnya, and then what? Apakah kamu akan diam dan menunggu ada manager HR yang datang dan menawarkan pekerjaan padamu? Tentunya tidak. Berikut tim berkarir.id telah menyiapkan langkah-langkah yang perlu kamu lakukan untuk mendapatkan pekerjaan di LinkedIn:

  1. Benahi Profil

Profil LinkedIn merupakan etalase yang menunjukan skill dan pengalamanmu agar dapat membantu recruiter mempelajari lebih dalam mengenai dirimu.

Hal yang pertama akan dilihat oleh recruiter pada saat mengunjungi profilmu adalah foto profil. Pastikan bahwa fotomu sudah terlihat profesional, namun tidak kaku. Kamu dapat menggunakan pas foto standar berlatar merah atau biru, atau kamu juga dapat menggunakan foto semi-formal yang dapat lebih menunjukan kepribadianmu.

Selanjutnya yang menjadi perhatian recruiter adalah pengalaman kerja dan background pendidikan. Kalau kamu merupakan seorang fresh graduate yang tidak memiliki pengalaman kerja, kamu dapat menggunakan pengalaman magang dan volunteer sebagai gantinya.

Pengalaman organisasi juga penting agar menunjukan bahwa kamu merupakan seseorang yang aktif bersosialisasi. Jika sebelumnya kamu pernah mengikuti pelatihan, kamu juga dapat memasukkan sertifikasi pelatihan tersebut sebagai tambahan kredensialmu. Lalu kamu dapat menambahkan skill yang kamu miliki pada kolom Skill.

Selanjutnya yang harus kamu benahi adalah kolom About pada profil LinkedIn-mu. Layaknya personal profile di dalam CV, kolom ini semacam mini biodata untuk menunjukan siapa kamu, apa keahlianmu, dan apa pengalamanmu. Jangan gunakan kata-kata yang terkesan biasa saat mendeskripsikan kemampuanmu, namun gunakan power words agar kalimat terlihat lebih meyakinkan. Kamu juga dapat mengunggah bukti keahlian melalui menu Accomplishment dan Featured.

Pada menu Job Preferences yang terletak di profil, kamu dapat mengatur bidang pekerjaan yang kamu mau agar dapat dengan mudah ditemukan oleh recruiter yang secara spesifik mencari tenaga kerja di bidang tersebut. Kamu juga dapat memilih sendiri lokasi pekerjaan dan jenis pekerjaannya. Nantinya, pilihan tersebut akan disesuaikan sehingga kamu dapat ditemukan dengan recruiter yang juga mencari kualifikasi serupa.

  1. Siapkan Soft Copy CV Dan Template Cover Letter

Saat kamu menemukan sebuah lowongan di sebuah perusahaan, LinkedIn akan menyediakan opsi Apply atau Easy Apply pada lowongan tersebut. Pada lowongan yang hanya memiliki opsi Apply, kamu akan dirujuk kepada website perusahaan atau job portal lain yang berarti kamu diharuskan melamar melalui website tersebut. Biasanya kamu akan diminta untuk membuat akun dan mengisi profil pada job portal tersebut. Lalu kamu akan diminta untuk mengirimkan file CV beserta cover letter yang ditulis langsung pada website tersebut. Untuk itu, penting bagi kamu untuk mempersiapkan file CV dan template cover letter sebelum kamu melamar suatu pekerjaan.

Pada menu Easy Apply, kamu tidak harus repot-repot membuat akun, karena kamu akan langsung melamar pekerjaan melalui LinkedIn. Setelah kamu memilih menu tersebut, kamu biasanya diharuskan untuk mengisi informasi seperti nama, pengalaman, dan contact info. Di menu ini juga biasanya kamu diharuskan untuk mencantumkan file CV dan memberikan cover letter.

  1. Maksimalkan Koneksi

Menu My Network di dalam LinkedIn merujuk kepada orang-orang yang kamu tambahkan menjadi temanmu di dalam LinkedIn. Orang yang kamu tambahkan menjadi koneksi tidak selalu harus orang yang kamu kenal. Inilah mengapa ia diberi istilah connections yang berarti koneksi. Mereka bisa siapa saja yang ingin kamu jadikan koneksi, mulai dari HR manager, seseorang yang memiliki pekerjaan di bidang yang kamu ingin pelajari atau seorang LinkedIn influencer yang rajin mengunggah informasi yang bermanfaat. Kamu dapat memanfaatkan fitur recommendations untuk dapat membangun network yang kuat.

Terdapat jumlah minimal connections yang dibutuhkan agar profil LinkedIn-mu dilirik oleh recruiter. 50 orang. Inilah jumlah yang dibutuhkan agar kamu dapat mengakses second dan third degree connections yang dapat membuka lebar peluangmu untuk dapat di-hire oleh recruiter.

Selanjutnya, kamu dapat mempromosikan diri melalui fitur posting yang tersedia pada Home. Kamu dapat mengatakan bahwa kamu sedang mencari pekerjaan pada bidang tertentu, jelaskan siapa kamu dan latar belakang pekerjaanmu, pasarkan skill-mu. Kamu juga dapat mencantumkan portofolio melalui video atau gambar.

Selain mengikuti profil seseorang, kamu juga dapat mengikuti hashtag (tagar) yang terkait dengan lowongan pekerjaan. Karena perusahaan biasanya akan menyertakan hashtag pada saat mengunggah lowongan. Posting-an tentang lowongan tersebut lantas akan muncul pada timeline sehingga kamu selalu update jika ada lowongan baru.

  1. Mintalah Rekomendasi LinkedIn

Agar semakin memperkuat kredensialmu, usahakan untuk mendapatkan rekomendasi dari orang-orang yang pernah bekerja sama denganmu. Kamu dapat memintanya langsung dari mantan manager atau kolega kerja di perusahaan terdahulu. Kamu juga dapat mencoba untuk meminta mereka memberikan highlight pada skill tertentu yang ingin kamu tonjolkan. Rekomendasi dapat menunjukan bahwa kamu merupakan karyawan yang cakap dan capable di bidangnya.

Cara lainnya untuk menonjolkan kredensialmu adalah dengan menggunakan fitur endorsement yang dapat memberikan highlight pada skill tertentu. Kamu dapat meminta rekan kerja atau mantan atasanmu untuk melakukan endorse terhadap skill itu.

  1. Rajin Periksa Job Board

Salah satu keunggulan LinkedIn adalah dapat melakukan personalisasi lowongan kerja berdasarkan dengan pengaturan skill dan latar belakang pekerjaanmu. Menu Jobs merupakan menu khusus yang menampilkan daftar pekerjaan yang telah disesuaikan dengan kualifikasi yang ada di dirimu. Kamu juga dapat menggunakan filter untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik.

Selain dari menu Jobs, kamu juga dapat mencari sendiri lowongan yang kamu mau dengan mencarinya di kolom pencarian.

  1. Follow Akun Perusahaan Tujuan

Pada LinkedIn, bukan hanya akun seseorang dan hashtag yang bisa kamu ikuti, namun juga akun LinkedIn resmi perusahaan. Beberapa perusahaan memiliki akun LinkedIn-nya sendiri untuk memudahkan mereka pada saat menyebarkan informasi lowongan pekerjaan. Tampilan profil resmi perusahaan berbeda dengan tampilan akun untuk personal. Pastikan kamu memperhatikan bahwa akun yang kamu ikuti resmi milik perusahaan dan bukan akun tiruan.

Serupa dengan hashtag, dengan mengikuti akun perusahaan semua postingan akun tersebut akan lantas muncul di timeline-mu. Dan jika perusahaan tersebut mengunggah lowongan pekerjaan, kamu akan dengan cepat dapat melamar.

Apakah sekarang kamu menjadi lebih paham mengenai cara mencari pekerjaan di LinkedIn? Tinggalkan pertanyaanmu seputar job hunting di kolom komentar dan jangan lupa untuk membagikan tulisan ini jika kamu menyukainya, ya!

surat lamaran kerja

Seberapa Pentingkah Surat Lamaran Kerja Ketika Melamar?

Fungsi surat lamaran kerja:

  • Surat Lamaran Kerja Bukti Tertulis Pengajuan Pekerjaan
  • Surat Lamaran Kerja Bahan Pertimbangan Penerimaan Pekerja
  • Surat Lamaran Kerja Memberikan Kesan Profesional
  • Surat Lamaran Kerja Menyajikan Informasi yang Luput Dari Resume Formal
  • Surat Lamaran Kerja Meyakinkan Segala Hal Dalam Daftar Kredensial

Diibaratkan kapal yang berlayar, nakhoda menjadi sosok yang paling penting untuk membawa kapal menuju tujuan. Sebagus dan sekuat apapun kapal yang berlayar, akan mengambang di tengah lautan tanpa tujuan jika tidak memiliki seorang nakhoda.

Begitu pun ketika melamar pekerjaan. Sebagus apapun resume, CV, atau portofolio yang kamu miliki, tanpa adanya surat lamaran kerja, semuanya tidak akan pernah sampai ke perusahaan yang kamu tuju. Surat lamaran kerja sama halnya dengan nakhoda yang memimpin sebuah kapal di tengah lautan, sangat berpengaruh.

Namun, masih sangat disayangkan hingga saat ini sebagian para calon pekerja tidak menganggap surat lamaran kerja bukan sesuatu yang penting. Beberapa di antaranya terkadang hanya menyiapkan satu jenis surat lamaran kerja saja, dengan template yang itu-itu saja. Hal ini memungkinkan kamu terjebak dalam kesalahan fatal ketika melamar pekerjaan.

Tapi, bagaimana jika perusahaan memang tidak mencantumkan berkas surat lamaran kerja sebagai syarat pendaftaran di informasi lowongannya?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, ada baiknya jika kamu memahami apa itu surat lamaran kerja dan seberapa pentingnya berkas ini. Berikut tim berkarir.id telah merangkumnya khusus untukmu:

Surat Lamaran Kerja Bukti Tertulis Pengajuan Pekerjaan

membuat surat lamaran kerja
suLuangkan waktumu untuk membuat surat lamaran kerja yang bagus dan efektif

Kebanyakan para pencari kerja (job seeker) tidak memandang penting cover letter atau surat lamaran kerja. Sebagian besar masih menganggap curriculum vitae (CV), resume, dan portofolio adalah segalanya. Tapi tahukah kamu bahwa apa sebenarnya fungsi cover letter itu?

Pada umumnya, surat lamaran kerja atau cover letter itu adalah surat pengantar yang menyoroti tentang pencapaian yang pernah kamu dapatkan selama di dunia akademik hingga dunia kerja. Surat ini juga menjelaskan bagaimana pencapaian itu cocok untuk lowongan kerja yang akan dilamar.

Dengan adanya surat lamaran kerja yang kamu sertakan akan mempermudah recruiter melihat tujuan dan kualifikasimu dalam posisi yang mereka butuhkan. Sehingga recruiter tidak butuh waktu lama melihat berkas-berkas lainnya.

Surat lamaran juga akan menambahkan rincian tentang kelebihanmu yang disertakan dalam resume. Oleh karena itu, surat lamaran kerja pun sering dimanfaatkan oleh para recruiter untuk  membedakan kandidat dengan kualifikasi yang serupa.

Surat lamaran kerja difungsikan sebagai dokumen tertulis atas pengajuan pekerjaan. Melalui surat lamaran, terdapat beberapa lampiran yang biasanya disertakan seperti photo copy atau scan KTP, surat ijazah terakhir, pengalaman kerja, surat rekomendasi, dan lain sebagainya. Dokumen ini menjadi pengantar kamu ke calon perusahaan, sehingga dokumen ini amat penting.

Apakah terbayangkan jika kamu mengirim semua bahan-bahan yang disebutkan di atas tanpa dilampirkan dengan surat lamaran kerja? Bisa saja CV, resume, portofolio, dan bahan-bahan lainnya mendarat di tempat sampah recruiter tanpa tujuan yang jelas.

Surat Lamaran Kerja Bahan Pertimbangan Penerimaan Pekerja

kerja
Recruiter akan mempertimbangkan kualitas surat lamaranmu jika terdapat kandidat lain yang memiliki bobot pengalaman kerja yang serupa

Perusahaan yang membutuhkan karyawan dengan posisi yang strategis melakukan seleksi yang ketat. Para kandidat yang beragam latar belakang akan bersaing untuk satu posisi. Dengan latar belakang yang beragam dan ketatnya persaingan mengharuskan para recruiter menimbang-nimbang berbagai dokumen yang diajukan pelamar.

Di situasi seperti ini yang membuat surat lamaran kerja berperan penting. Maka dari itu kamu dituntut untuk dapat membuat surat lamaran kerja dengan baik dan benar. Dan juga harus terlihat unggul (stand out), agar lamaran yang kamu ajukan tidak sia-sia.

Dapat dipastikan bahwa surat lamaran kerja merupakan senjata ampuh untuk menunjukkan sisi terbaikmu di mata perusahaan. Cover letter yang baik menghasilkan ketertarikan. Para recruiter pada umumnya mencoba untuk menjaga proses seleksi berkas pelamar dengan ramping dan cepat.

Jika surat lamaran kerjamu tidak terlihat menjanjikan, sisa aplikasi (CV, resume, portofolio,dsb)  akan mendapatkan waktu yang hanya sepintas. Tetapi jika surat itu menarik dan berbeda, recruiter akan dengan senang hati menginvestasikan waktu dan usaha dalam pemeriksaan lebih detail.

Intinya, jika kamu yakin dengan kemampuan dan pengalamanmu tentang suatu posisi kerja, maka investasikan waktumu untuk menulis surat lamaran kerja dengan sungguh-sungguh. Selalu pertimbangkan jika kamu berada pada posisi di mana kompetitor lain disandingkan dengan nilai CV yang sama denganmu. Surat lamaran kerja menunjukkan perbedaanmu.

Surat Lamaran Kerja Memberikan Kesan Profesional

wawancara formal
Surat lamaran kerja yang bagus akan membuatmu terlihat lebih profesional dibandingkan kandidat lainnya

Surat lamaran kerja menjelaskan bahwa kamu memang menginginkan posisi yang dilamar di perusahaan tersebut. Tunjukkan keinginanmu dengan mengirimkan lamaran seefektif dan sebaik mungkin. Selain menyiapkan berkas pendukung kemampuan dan pengalamanmu, kamu pun perlu menuliskan surat lamaran kerja yang kuat.

Surat lamaran kerja dapat mem-framing dirimu menjadi sosok yang profesional dan menguasai posisi yang dituju. Dokumen pengantar ini membantu mengarahkan perhatian recruiter ke highlight dan spesialisasimu yang tercantum dalam resume.

Jika kamu bersaing dengan kandidat lain dengan selisih perbandingan yang tipis, sangat memungkinkan surat pengantar mempengaruhi recruiter untuk memilih mempekerjakanmu dibanding dengan yang lain.

Surat Lamaran Kerja Menyajikan Informasi yang Luput Dari Resume Formal

Surat lamaran kerja menyajikan informasi yang tidak termasuk dalam resume formal. Karena tidak menutup kemungkinan jika sebuah surat lamaran kerja dapat digunakan untuk mengingatkan recruiter tentang siapa dirimu. Sebuah hal yang sangat memungkinkan jika recruiter mengingat sesuatu tentang dirimu, baik itu mantan rekan di perguruan tinggi, mantan rekan satu tim kerja, atau bahkan teman lama yang telah lama berpisah.

Surat lamaran kerja memiliki kekuatan dari cara bertutur untuk menceritakan kemampuan dan pengalaman. Keluwesan narasi dari dokumen inilah yang membedakannya dengan resume atau CV. Kamu dapat menulis sesuatu yang unik di luar dari yang terangkum dalam dokumen CV, sehingga recruiter memiliki penilaian lain dalam melihatmu.

Seperti penjelasan di atas, bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi para recruiter dapat mempertimbangkan dirimu dengan alasan asal daerah, kampung halaman, atau bahkan alumni sekolah yang sama. Kamu harus dapat menulis dengan detail dan ringkas mengenai siapa dirimu dan apa yang bisa kamu tawarkan.

Surat Lamaran Kerja Meyakinkan Segala Hal Dalam Daftar Kredensial

menulis
Menulis surat lamaran kerja yang baik, menunjukkan sisi terbaikmu yang tidak terlihat pada lembaran resume atau CV

Bagaimana agar recruiter percaya apa yang tertulis di resume, CV, atau portofolio yang dilampirkan benar-benar kamu kuasai? Atau ketika di catatan resumemu terdapat pengalaman yang tidak saling berdekatan satu dengan lainnya, bagaimana recruiter mengetahui kamu benar-benar berpengalaman?

Tentunya kesenjangan ini dapat terjawab ketika proses wawancara, sedangkan pada tahap awal, surat lamaran kerja berperan penting dalam menjelaskan hal tersebut. Surat lamaran kerja menambahkan kehidupan dan dimensi dalam daftar kredensialmu.

Selain itu, kamu dapat menjelaskan secara naratif pengalaman-pengalaman yang tercantum di dokumen riwayat kerjamu dalam surat lamaran kerja. Kemampuan menulis naratif dalam surat lamaran kerja ini membutuhkan kemampuan yang tidak mudah. Perlu melatih diri dengan baik setiap harinya.

Surat Lamaran Kerja Kerja Sama Pentingnya Dengan CV atau Portofolio

surat lamaran kerja
Surat lamaran kerja memiliki fungsi yang penting, setara dengan CV, resume, dan portofolio

Surat lamaran kerja mengatur nada bicara layaknya berkomunikasi. Ketika kamu berjalan ke sebuah ruangan, tersenyum, dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, kamu sudah membuat kesan pertama yang baik. Bahkan, sebelum kamu mengatakan sesuatu, pakaian, langkah, ekspresi, dan sebagainya sudah menetapkan sifat interaksimu dan menunjukkan langkah ke depan yang jelas.

Surat lamaran kerja melakukan hal yang sama. Suaramu dan irama kalimat yang kamu gunakan akan berbicara banyak tentang dirimu, bahkan sebelum manajer mencari tahu lebih jauh tentangmu.

Setelah membaca penjelasan di atas, kamu pasti akan mengetahui fungsi surat lamaran kerja secara lebih detail. Meskipun calon perusahaan tidak mencantumkan pengiriman surat lamaran kerja pada pengumuman lowongan, sebaiknya tetap kirimkan beserta syarat-syarat lainnya. Terkecuali jika proses lamaran calon perusahaan tersebut  menggunakan sistem website dengan kolom yang terbatas.


Bagaimana sobat berkarir.id, apakah sudah memahami betapa pentingnya surat lamaran kerja pada proses lamaran? Jika kamu ingin tahu bagaimana langkah-langkah membuat surat lamaran kerja, tim berkarir.id telah menyiapkannya. Jika ada pertanyaan, silakan ketik di kolom komentar dan bagikan artikel ini ke rekan-rekanmu, ya.

CV

Hal Yang Terlupakan Saat Melamar Pekerjaan, Update CV!

Langkah Melakukan Update CV:

  1. Update informasi pribadi
  2. Update Skills
  3. Hapus pengalaman kerja lawas
  4. Hapus informasi yang tidak relevan
  5. Ganti design & template CVmu
  6. Periksa ulang tulisanmu

Kamu bosan dengan pekerjaanmu yang sekarang? Ingin mencoba peruntungan dan melamar pekerjaan lain? Tapi tunggu dulu, apa CVmu sudah di-update?

Memastikan CVmu selalu up-to-date dan relevan akan mempersiapkanmu jikalau ada kesempatan pekerjaan yang terbuka. Kamu dapat dengan cepat dan sigap segera melamar pekerjaan tersebut tanpa harus sibuk memperbaiki CV terlebih dahulu.

Selain untuk mempersiapkanmu melamar pekerjaan, melakukan update terhadap CV juga berguna untuk me-review karir dan skill-mu dari tahun ke tahun. Hal ini penting dilakukan untuk menentukan langkah apa yang ingin kamu lakukan selanjutnya pada karirmu.

CV yang tidak dipersiapkan dengan baik juga akan menjadi penilaian yang buruk di mata recruiter pada saat kamu melamar pekerjaan. Karena recruiter akan memandang CV seorang pelamar sebagai cerminan diri si pelamar itu sendiri.

Lalu apa saja langkah yang harus kamu lakukan untuk mulai meng-update CV?

Langkah Pertama: Update Informasi Pribadi

Hal pertama yang harus kamu lakukan saat meng-update CVmu adalah perbaharui informasi pribadi. Ini berarti kamu dapat menambahkan, menghapus atau mengganti informasi pribadi yang sudah tidak relevan ataupun terlalu lawas.

Informasi pribadi yang dapat kamu update misalnya umur, nomor kontak pribadi, alamat email, alamat rumah, link media sosial, link portofolio, dan informasi lainnya yang telah berubah. Hal ini penting agar perusahaan dapat dengan mudah menghubungimu saat mereka membutuhkan informasi tambahan.

Update juga profil/deskripsi dirimu dan tulislah track-record pengalaman dan skill terbarumu. Kamu juga dapat menambahkan tentang passion, hobi dan jenis pekerjaan apa yang sedang menjadi targetmu sekarang.

Langkah Kedua: Update Skills

Selama perjalanan karirmu, pastinya kamu juga telah mendapatkan beberapa skill dan pengalaman baru. Baik itu melalui pekerjaan, pelatihan, sertifikasi, kegiatan kerelawanan ataupun kepanitiaan. Kamu dapat memasukan informasi-informasi baru tersebut dan menggabungkannya dengan informasi yang sudah ada yang kamu anggap masih relevan dan layak.

Pastikan skill-mu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan atau bertambah. Untuk itu, penting bagimu untuk terus mengasah skill-mu. Karena jika kamu menargetkan sebuah jabatan yang tinggi, maka skill yang disyaratkan juga akan semakin sulit.

Jika kamu sedang merencanakan untuk berganti pekerjaan dan pindah dari perusahaanmu yang sekarang, refleksikanlah tentang kontribusi apa yang telah kamu berikan kepada perusahaan.

Pikirkan dengan matang pelajaran dan pengalaman apa yang telah kamu dapatkan selama kamu berada di posisi dan perusahaanmu saat ini. Lalu masukan informasi tersebut ke dalam CVmu.

Langkah Ketiga: Hapus Pengalaman Kerja Lawas

Langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah melakukan sortir terhadap pekerjaanmu yang sudah lawas. Buatlah batasan minimal tahun yang kamu anggap masih dalam batas wajar dan dapat dimasukan ke dalam CV.

Hal ini dilakukan agar CV terlihat rapi, singkat dan padat. Selain itu, hal ini juga berguna untuk menghemat space kosong yang berada di dalam cv. Jangan sampai CV terlihat ramai dan terlalu penuh dengan tulisan karena recruiter akan merasa enggan untuk membacanya.

Sebagai contoh, kamu dapat memasukan pengalaman kerjamu yang paling baru hingga tiga tahun ke belakang. Selanjutnya kamu dapat menghapus pengalaman kerja yang sudah lebih dari tiga tahun.

Hal ini menjadi penting karena kebanyakan dari recruiter tidak akan membaca secara detail semua yang kamu tulis di dalam CV. mereka hanya akan melakukan skim dan fokus terhadap pengalaman kerja yang terbaru.

Langkah Keempat: Hapus Informasi Yang Tidak Relevan

Buatlah CVmu menjadi seefisien mungkin. Hapus informasi-informasi yang sudah tidak lagi relevan. Misalnya, jika sebelumnya kamu pernah bekerja sebagai sales dan sedang ingin melamar pekerjaan sebagai visual designer, maka kamu tidak perlu memasukan pengalaman kerja tersebut.

CV yang menarik adalah CV yang ringkas, padat dan to the point. Dengan menghapus informasi yang tidak relevan, kamu juga akan menghemat space kosong di dalam CV sehingga CV menjadi lebih mudah untuk dibaca.

Langkah Kelima: Ganti Design & Template CVmu

Seiring perubahan zaman, trend CV yang dinilai acceptable pun dari tahun ke tahun ikut berubah. Dulu merupakan hal yang lumrah jika CV dibuat dengan cara tulis tangan di selembar kertas HVS. Atau membeli kertas CV yang sudah memiliki format yang dapat langsung kamu isi dengan tulisan tangan.

Namun, sekarang perusahaan sudah tidak ada yang akan mau menerima lamaran dengan bentuk seperti itu. Kini CV dapat dibuat dengan mesin CV maker atau mendesainnya sendiri dengan photo editor. Bagaimanapun caranya, design dan template CVmu harus terlihat kreatif dan unik.

Kamu dapat melakukan riset melalui internet sebelumnya dan mencari design dan template CV yang sedang tren saat ini.

Langkah Keenam: Periksa Ulang Tulisanmu

Jika langkah di atas telah kamu lakukan, kini selanjutnya adalah pastikan tidak terdapat kesalahan pada penulisan di dalam CVmu. Perbaiki setiap typo dan tanda baca yang salah. Hal ini penting untuk berjaga-jaga jika recruiter memeriksa CVmu secara detil.

Hal ini menjadi penting karena kesalahan penulisan pada CV akan mencerminkan kepribadian yang negatif. Dan hal tersebut akan meninggalkan kesan pertama yang buruk di mata recruiter.

Update Juga Profilmu!

Setelah kamu melakukan update pada CVmu, jangan lupa untuk update juga informasi dan profil terbarumu di Linkedin dan portal pencari kerja online lain. Karena tidak hanya CV, profilmu di media lain juga akan berpotensi dilihat oleh recruiter.

Apakah tulisan ini membantumu? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar dan jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!

interview online

Apa Yang Harus Dipersiapkan Sebelum Interview Online? Simak Tips Berikut

Langkah Persiapan Interview Online:

  1. Persiapkan Perangkat
  2. Kuasai Platform
  3. Latihan Interview Online
  4. Buat Lokasi Interview Tampak Rapi
  5. Tetap Berpakaian Rapi
  6. Siapkan Dokumen Pendukung di Dekatmu

Pandemi Covid-19 memaksa perusahaan untuk mengubah strateginya dalam hal perekrutan karyawan baru. Beberapa perusahaan telah menerapkan interview online, di mana pelamar tidak harus datang langsung ke perusahaan. Pelamar dapat melakukan interview secara daring.

Bahkan sebelum adanya pandemi Covid-19, beberapa perusahaan banyak yang telah terlebih dahulu menerapkan interview daring. Cara ini dinilai lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan interview konvensional.

1. Persiapkan Perangkat

online
Pastikan kamu telah mempersiapkan semua perangkat yang dibutuhkan untuk proses interview online

Interview online dilakukan menggunakan personal computer (PC) ataupun smartphone. Namun, kamu harus pertimbangkan kualitas dan spesifikasi gadget yang tepat untuk menjalankan interview online agar lebih lancar tanpa hambatan.

Akan lebih baik jika interview daring dilakukan menggunakan personal computer (PC) seperti  laptop. Dengan pertimbangan bahwa performa laptop lebih stabil dan posisi kamera lebih pas. Jika kamera laptopmu memiliki kualitas yang rendah, kamu bisa menggunakan webcam atau mengatur pencahayaan tambahan yang dapat meningkatkan kualitas gambar saat interview daring.

Agar bebas dari noise suara sekitar, gunakan headset atau headphone yang telah dilengkapi microphone. Hal ini pun berguna untuk membuat suaramu terdengar lebih jelas dan jernih.

Pastikan juga koneksi internet di area rumahmu kuat dan stabil pada saat proses interview. Pilihlah lokasi interview yang dekat dengan perangkat modemmu agar tetap dekat dengan sumber sinyal.

2. Kuasai Platform

skype
Pastikan kamu mengenal semua fitur pada platform video call yang akan digunakan

Setelah kamu memastikan bahwa semua perangkat sudah siap untuk digunakan, kini saatnya kamu mempelajari platform yang akan kamu gunakan saat interview. Dengan semakin populernya bekerja dari jarak jauh (remote working), kini ada banyak platform video conference yang digunakan perusahaan.

Mulai dari Skype, Google Meet, Zoom, Cisco Webex Meetings, Whereby dan lain-lain. Semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihan platform biasanya telah terlebih dahulu ditentukan oleh perusahaan dan diinformasikan melalui undangan interview.

Hal paling penting untuk kamu kuasai adalah fungsi-fungsi dasar yang terdapat di dalamnya, seperti fitur mute untuk mematikan suaramu, fitur end call untuk mengakhiri video, fitur share screen, fitur matikan kamera dan lainnya.

3. Latihan Interview Online

interview online
Latihan interview akan membuatmu lebih siap dalam menjawab pertanyaan interview yang sesungguhnya

Seperti persiapan interview pada umumnya, ada baiknya kamu melakukan latihan terlebih dahulu. Hal ini penting untuk memastikan perangkat yang kamu gunakan berjalan dengan sebagaimana mestinya. Selain itu juga untuk memastikan kamu memahami platform yang akan digunakan.

Latihan interview dapat dilakukan dengan orang lain sebagai recruiter, atau kamu bisa melakukan interview sendirian.

Kamu juga dapat merekam latihan interview-mu untuk nantinya dapat diputar ulang guna merapikan susunan kata yang akan kamu gunakan. Ini juga berguna untuk mengetahui angle dan postur tubuhmu. Jika tidak terlihat proporsional di dalam kamera, kamu dapat memperbaikinya nanti. Pastikan pada saat interview kamu menjaga pandangan agar fokus ke mata lawan bicara.

Kamu dapat melakukan riset terhadap pertanyaan interview terlebih dahulu, lalu kamu berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Akan lebih baik jika jawaban tersebut dijawab secara spontan. Namun, kamu juga dapat menuliskannya terlebih dahulu di sebuah kertas lalu menghafalkannya. Pastikan jawaban yang kamu ucapkan tetap terdengar natural, ya!

4. Buat Lokasi Interview Tampak Rapi

komunikasi online
Pastikan lokasi interview-mu mu terlihat rapi di hadapan recruiter

Sebelum interview online dimulai, ada baiknya kamu merapikan ruangan tempat kamu akan melakukan interview. Selain akan berdampak terhadap penilaianmu, ruangan yang rapi juga akan membuatmu merasa lebih percaya diri pada saat menjawab pertanyaan dari recruiter.

Kerapian akan dilihat oleh recruiter sebagai cerminan diri dari si pelamar. Untuk itu, jika ruanganmu terlihat berantakan dan tidak tertata, recruiter bisa saja memberi penilaian buruk.

5. Tetap Berpakaian Rapi

berpakaian rapi
Tetaplah berpakaian layaknya kamu akan pergi interview secara langsung

Meskipun tidak bertemu secara langsung dengan recruiter, menjaga penampilanmu harus tetap menjadi salah satu prioritas. Recruiter bukan hanya akan menilai kualitas jawaban yang kamu berikan, namun juga akan mempertimbangkan kesiapan dan kepribadianmu yang tercermin dari cara kamu berpakaian.

Meskipun badanmu tidak terlihat di dalam kamera secara keseluruhan, pastikan bagian atasan badan terlihat rapi, bersih, dan profesional. Pakailah kemeja, blazer, atau dasi. Juga pastikan rambut telah tersisir rapi dan wajahmu terlihat segar.

6. Siapkan Dokumen Pendukung di Dekatmu

dokumen interview online
Dokumen pendukung wajib untuk dipersiapkan saat interview

Siapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk proses rekrutmen seperti CV, sertifikat pendukung, transkrip nilai, ijazah, kartu identitas dan lain-lain. Hal ini penting untuk berjaga-jaga jika recruiter ingin mencocokan data dokumen yang ia miliki.

Kamu juga dapat meletakan air minum di dekatmu untuk berjaga-jaga jika tenggorokanmu terasa kering atau sekadar untuk pereda rasa nervous pada saat interview. Namun, pastikan pada saat melakukannya, kamu tidak terlihat di dalam kamera atau kamu juga dapat meminta izin terlebih dulu kepada lawan bicara.

Persiapan interview online pada dasarnya sama dengan persiapan untuk interview konvensional. Kamu hanya perlu menguasai beberapa hal teknis pendukung agar proses interview berjalan dengan lancar.

Apakah tips-tips di atas membantumu? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar. Dan juga jangan lupa untuk membagikan artikel ini ke teman-temanmu, ya!

wawancara kerja

Sudah Selesai Interview? Kini Saatnya Kamu Follow-up Interview!

Bagaimana cara untuk follow-up interview?

  1. Hubungi langsung orang yang melakukan interview
  2. Ucapkan terima kasih atas kesempatan interview
  3. Tambahkan informasi yang tidak sempat kamu ceritakan saat interview
  4. Kembali yakinkan recruiter bahwa kamu cocok untuk posisi ini
  5. Tinggalkan contact info

Setelah kamu menyelesaikan tahap interview, kamu pasti mengira bahwa beban dan tanggung jawabmu sebagai pelamar sudah usai, bukan? Tapi tunggu dulu, masih ada hal penting yang harus kamu lakukan, follow-up interview!

Follow-up interview merupakan upaya lanjutan yang kamu sampaikan kepada calon perusahaan beberapa waktu setelah melakukan interview. Hal ini merupakan kewajiban tidak tertulis yang harus kamu lakukan jika ingin dianggap profesional di mata recruiter.

Mengapa Follow-Up Interview Penting Untuk Dilakukan?

Saat perusahaan membuka sebuah lowongan, terdapat puluhan bahkan ratusan orang yang melamar. Jika kamu tidak mengambil langkah yang membuat dirimu stand out di mata recruiter, maka kamu akan dengan mudah dilupakan.

Follow-up interview menunjukkan bahwa kamu sangat invested pada proses rekrutmen yang dijalani, menunjukan bahwa kamu memiliki ketertarikan yang tinggi pada perusahaan tersebut.

Namun bagaimana cara melakukan follow-up interview dengan baik dan benar? Berikut kami telah menyiapkan tips-tips yang dapat kamu coba.

Follow-up Interview Via E-mail

email
Follow-up interview melalui email merupakan salah satu cara untuk mempromosikan kembali dirimu

Cara ini merupakan cara yang paling efisien karena kamu dapat dengan mudah menemukan alamat email.

1. Hubungi langsung HRD

Saat kamu mengirimkan follow-up email, akan lebih baik jika kamu mengirimkannya langsung ke alamat email orang yang melakukan interview denganmu. Sebagai catatan, jangan mengirimkannya ke alamat email pribadi, kirimlah ke email bisnis.

Kamu biasanya akan menemukannya di profil Linkedin atau website perusahaan tujuanmu. Namun, jika tidak menemukan alamat email bisnisnya, kirimlah ke email pribadi dengan kalimat yang formal. Kamu pun dapat mengirimkannya ke alamat email perusahaan tujuanmu, meskipun cara ini tidak begitu direkomendasikan.

2. Ucapkan terima kasih atas kesempatan interview

Dalam paragraf pembuka, ucapkan terima kasih karena telah memberimu kesempatan untuk mengikuti interview. Kamu pun dapat menambahkan hal lain sesuai kreativitasmu dalam mengucapkan kalimat pembuka yang baik. Misalnya, kamu dapat mengatakan bahwa kamu merasa nyaman selama melakukan interview.

Kini, ucapan terima kasih setelah proses interview mulai dilihat sebagai common courtesy oleh perusahaan. Jadi pastikan kamu tidak lupa untuk melakukan langkah ini setelah tahap interview.

3. Perbaiki informasi yang kurang saat interview

Jika kamu terlalu gugup saat interview hingga lupa menyampaikan detail penting, maka inilah kesempatan untuk menyampaikannya kembali. Pada email follow-up interview, kamu dapat mengatakan bahwa kamu melupakan beberapa informasi tambahan.

Selain berguna untuk menjadi bahan pertimbangan recruiter, hal ini juga akan membuat mereka mengingat kembali proses interview denganmu. Karena ketatnya persaingan saat mencari kerja, sangat penting untuk membuat recruiter mengingatmu. Untuk itu, penting untuk melakukan usaha-usaha yang dapat membuat dirimu terus diingat.

4. Tekankan lagi bahwa kamu tertarik dengan posisi ini

Pada tahap ini, kamu dapat memanfaatkan kesempatan untuk berbicara dengan recruiter secara personal. Kesempatan ini menjadi waktu yang tepat untuk kembali mempromosikan dirimu. Namun, cobalah untuk membuat dirimu terdengar passionate dan bukan desperate.

Kamu dapat mengulang kembali topik mengenai pengalaman serta skill yang dirasa akan dapat berkontribusi besar terhadap calon perusahaan.

5. Ingatkan kembali interviewer

Menunggu hasil interview memang merupakan momen yang menegangkan bagi sebagian kandidat. Namun proses perekrutan merupakan proses yang tidak singkat.

Setelah interview, calon perusahaan membutuhkan waktu untuk melakukan seleksi terhadap kandidat yang sesuai. Proses ini biasanya memakan waktu hingga dua minggu atau bahkan lebih.

Namun, jika setelah menunggu selama dua minggu dan belum mendapatkan kabar, kamu dapat menanyakan kepastian status lamaranmu secara langsung pada perusahaan. Jangan lupa untuk menyebutkan dengan siapa kamu melakukan interview, posisi yang dilamar, dan tanggal interview.

Follow-up Interview Via Telepon

telepon
Menelpon perusahaan dapat menjadi opsi bagimu untuk follow-up hasil interview

Dalam melakukan follow-up melalui telepon, langkah yang dilakukan tidak terlalu berbeda. Kamu hanya perlu melakukan beberapa modifikasi saja pada detail-nya.

1. Tanyakan untuk bicara langsung dengan interviewer

Awali dengan menyebutkan nama lengkapmu, posisi yang kamu lamar dan tanggal interview-mu sebelumnya. Lalu tanyakan apakah kamu bisa dihubungkan langsung dengan interviewer-mu saat itu.

Jika yang bersangkutan tidak dapat berbicara denganmu pada saat itu, kamu dapat meninggalkan pesan mengenai hal-hal yang ingin kamu sampaikan kepadanya.

2. Ucapkan terima kasih atas kesempatan interview

Seperti halnya follow-up interview via email, yang pertama kali harus kamu sampaikan saat menghubungi interviewer adalah mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk bisa sampai ke tahap interview.

3. Tambahkan informasi yang tidak sempat kamu ceritakan saat interview

Jika kamu merasa ada informasi yang terlupa saat interview, kamu juga dapat menyampaikannya pada saat kamu melakukan follow-up.

Kamu bisa menyiapkan catatan terlebih dahulu tentang hal-hal yang ingin dikatakan. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi agar kamu tidak melupakan hal-hal yang seharusnya penting disampaikan.

4. Kembali sampaikan bahwa kamu sangat tertarik dan cocok untuk posisi ini

Kamu juga dapat memanfaatkan kesempatan ini sebagai cara untuk kembali mempromosikan dirimu dan meyakinkan pihak perusahaan untuk menerimamu. Ingatlah untuk tidak terdengar desperate, namun passionate.

5. Tinggalkan contact info

Sebelum mengakhiri panggilan, kamu dapat sampaikan bahwa kamu bisa dihubungi kapan saja melalui kontak ini jika membutuhkan informasi tambahan dalam proses rekrutmen.

Melakukan follow-up interview memang masih luput dari banyak pelamar. Kebanyakan dari para kandidat mungkin akan merasa sungkan dan berpikir ulang sebelum melakukan langkah ini.

Tapi yang perlu kamu ketahui adalah dengan melakukan follow-up interview, kamu akan mendapat kesempatan untuk langsung berbicara dengan hiring manager. Sebuah survey pun menunjukan bahwa hiring manager menyukai pelamar yang menghubungi mereka langsung setelah tahap interview.

Apakah kamu kembali merasa yakin setelah membaca artikel ini? Jika iya, tinggalkan pertanyaan dan pesanmu di kolom komentar serta jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu.

cover letter

Bingung Menulis Cover Letter? Simak Tips Ampuh Berikut

Cover Letter merupakan salah satu bagian yang esensial dalam proses rekrutmen.

Surat lamaran merupakan elemen penting selain CV dan resume dalam merekrut karyawan. Mungkin kamu merasa panik dan bingung saat perusahaan yang kamu tuju mewajibkan untuk mengirimkan surat lamaran berbahasa Inggris.

Pada umumnya, surat lamaran kerja berbahasa Inggris atau dikenal dengan sebutan cover letter, tidak jauh berbeda dengan surat lamaran berbahasa Indonesia. Selain bahasa, perbedaan juga terletak pada istilah yang digunakan di dalam surat.

Bagi kamu yang belum terbiasa menulis dalam bahasa Inggris, hal ini akan terasa sedikit rumit. Kamu tidak hanya memikirkan apa yang akan ditulis dalam isi surat, namun juga harus menggunakan grammar dan vocabulary yang baku dan tepat.

Meskipun belum terbiasa, namun tidak perlu khawatir, tim berkarir.id telah merangkum tips untukmu agar menulis cover letter menjadi lebih mudah.

Langkah 1: Menulis Cover Letter Dalam Bahasa Indonesia Terlebih Dahulu

surat lamaran kerja
Menyusun terlebih dahulu apa yang ingin disampaikan akan memudahkanmu dalam menulis cover letter

Langkah ini berguna untuk memudahkanmu menuangkan apa yang ingin kamu sampaikan kepada calon perusahaan nantinya. Ketika menulis dalam bahasa Indonesia, pastikan tidak ada kalimat berulang. Tulis seefektif mungkin menggunakan diksi yang tepat.

Kamu dapat melihat referensi contoh surat lamaran kerja berbahasa Indonesia terlebih dulu sebagai referensi. Setelah kamu merasa tulisan tadi dapat tersampaikan secara jelas dalam bahasa Indonesia, barulah translate tulisan itu ke dalam bahasa Inggris.

Setelah itu, jangan lupa untuk memeriksa susunan kata, grammar serta vocabulary kalimatmu. Jangan artikan word by word. Beberapa istilah dan kalimat di dalam bahasa Inggris memiliki perbedaan makna jika diartikan secara kata-perkata ke dalam bahasa Indonesia. Inilah mengapa kamu tidak bisa translate semua kalimat sekaligus, namun harus pintar memilah kosakata dan grammar yang tepat.

Langkah 2: Masukan Informasi Yang Dapat Menaikan Nilai Jual

interviewer
Pastikan kamu hanya memasukan informasi yang relevan dengan posisi yang kamu lamar

Saat menulis cover letter, tentunya intensi kamu adalah untuk membuat recruiter terkesan dengan kepribadian, skill dan pencapaianmu. Bagaimana caranya menunjukan itu semua hanya dengan selembar cover letter? Kamu harus pandai memilah informasi penting yang berguna menaikan poinmu di mata recruiter.

Apa saja yang harus kamu masukan di dalam cover letter? Yang utama tentunya adalah informasi latar belakangmu, mulai dari alamat, umur, latar belakang pendidikan atau pelatihan, hingga organisasi.

Selain itu kamu dapat menjelaskan keterampilanmu serta pengalaman kerja. Kamu juga dapat meninggalkan kontak infomu agar memudahkan recruiter saat menghubungimu untuk keperluan follow up. Kamu juga dapat memasukan referensi dari orang yang pernah bekerja denganmu, biasanya pimpinan di perusahaanmu terdahulu. Hal tersebut sebagai poin tambahan untuk semakin meyakinkan recruiter.

Hindari untuk memasukan informasi yang tidak relevan. Karena hal itu hanya akan membuat cover letter-mu terlihat terlalu panjang dan bertele-tele.

Langkah 3: Pastikan Kamu Telah Memahami Posisi Yang Dilamar

profesional
Pastikan kamu terlihat penuh persiapan saat melamar pekerjaan

Saat membaca cover letter yang masuk dari pelamar, mungkin saja recruiter tidak membaca cover letter yang dikirimkan secara keseluruhan namun hanya melakukan skimming. Untuk itu, agar recruiter tertarik dengan cover letter-mu pastikan bahwa kamu mengetahui kata kunci yang terkait dengan posisi atau perusahaan yang kamu lamar.

Perusahaan akan berpikir bahwa kamu penuh persiapan dalam mengikuti lamaran tersebut dan juga telah mengenal perusahaan. Ini merupakan poin plus karena recruiter cenderung tidak akan mau menerima pelamar yang clueless khususnya mengenai perusahaan dan posisi yang ia lamar.

Penggunaan kata-kata yang menunjukan bahwa kamu kandidat yang cocok untuk bekerja di perusahaan ini. Untuk tahu kata mana yang lebih pantas digunakan, sebelumnya kamu haruslah melakukan analisa terhadap perusahaan yang kamu lamar.

Untuk itu, penting bagi kamu untuk memeriksa website perusahaan incaranmu dan pelajari visi, misi serta value yang dianut perusahaan tersebut. Setelah itu, sesuaikan deskripsi dirimu dengan nilai serta visi misi tersebut

Langkah 4: Gunakan Power Words

kekuatan kata
Power words membuatmu terlihat lebih percaya diri

Pada saat proses rekrutmen, apa yang membedakan pelamar yang satu dengan yang lainnya? Faktor apa yang menentukan kelulusan mereka? Kamu sudah mengikuti contoh cover letter orang lain yang diklaim dapat meloloskan lamaranmu. Kamu juga sudah memoles CVmu hingga sedemikian rupa. Tapi apakah itu semua sudah cukup meyakinkan recruiter?

Faktor kelulusan merupakan hal yang subjektif dan dapat berbeda-beda pada setiap perusahaan. Selain itu, keputusan pun pada akhirnya tergantung pada pemikiran masing-masing recruiter yang menetapkan persyaratan. Tetapi jangan jadikan ini alasan untuk pasrah. Kamu tetap dapat melakukan berbagai usaha agar lamaranmu terlihat stand out dibanding pelamar lainnya.

Salah satu cara yang dapat kamu gunakan untuk menarik perhatian recruiter adalah dengan menggunakan power words di dalam cover lettermu. Dalam teknik marketing, power words digunakan untuk menarik minat target pembeli agar tertarik untuk melirik produk yang dijual. Power words sendiri adalah teknik penulisan yang bertujuan menunjukkan kemampuan agar perusahaan yakin padamu. Kamu dapat menggunakan taktik ini untuk meningkatkan ‘nilai jual’.

Skill Menulis Cover Letter Itu Penting

Di era globalisasi sekarang ini, banyak perusahaan yang sudah mewajibkan calon pelamar untuk mampu berbahasa Inggris. Untuk itu, cover letter dijadikan alat pengukur sejauh mana kemampuan pelamarnya dalam menguasai bahasa Inggris. Jadi, tidak ada salahnya jika kamu mulai belajar banyak bahasa asing.
Itulah tadi tips-tips menulis cover letter dari tim berkarir.id. Apakah kamu merasa terbantu setelah membaca tulisan ini? Jika iya, jangan lupa untuk share ke teman-temanmu dan tulislah di kolom komentar jika kamu memiliki pertanyaan. Good Luck!

fresh graduate

5 Entry-Level Job yang Cocok untuk Fresh Graduate

Tidak semua perusahaan membuka kesempatan untuk para fresh graduate. Beberapa pekerjaan menuntut tingkat ekspertis tinggi dan juga pengalaman beberapa tahun. Hal ini menutup kemungkinan para lulusan baru untuk melamar dan bersaing di posisi itu.

Namun tidak semuanya, masih banyak juga perusahaan yang membutuhkan para pekerja dengan pengalaman yang minim. Pekerjaan ini disebut dengan entry-level jobs, yang berarti pekerjaan bagi pemula.

Apa saja pekerjaan-pekerjaan tersebut? Berikut tim berkarir.id telah menyusunnya untukmu:

Entry-Level Job 1: Management Trainee

management trainee
Program Management Trainee mempersiapkan kamu untuk jenjang karir yang lebih baik

Ketika lolos pada posisi Management Trainee (MT) maka kamu akan mengikuti program pelatihan berjangka yang ditujukan untuk mempersiapkan jenjang karir level manajemen. Jenjang karir yang dipersiapkan pun sesuai dengan skill dan kemampuanmu. Singkatnya, kamu akan digaji untuk belajar.

Tidak itu saja, walaupun kamu dibayar untuk belajar, benefit yang kamu dapatkan sama dengan yang didapatkan dengan karyawan tetap. Tentu posisi ini digandrungi banyak lulusan baru.

Program pelatihan ini memang dikhususkan bagi para fresh graduate atau para lulusan baru yang belum memiliki banyak pengalaman. Jenjang karir yang ditawarkan oleh program Management Trainee pun sangat menjanjikan.

Entry-Level Job 2: Copywriter

copywriter
Membuat branding bagi perusahaan menjadi salah satu tugas Copywriter

Profesi ini akan terus meningkat sebanding munculnya perusahaan-perusahaan baru, baik startup hingga perusahaan multinasional. Seorang Copywriter bertugas untuk menulis teks atau copy yang bertujuan untuk mempromosikan suatu brand, produk  atau campaign perusahaan.

Untuk menjadi seorang Copywriter, yang kamu butuhkan adalah skill menulis yang baik dan pengetahuan mengenai strategi pemasaran dan periklanan.

Entry-Level Job 3: Desainer Grafis

desainer grafis
Menjadi seorang desainer grafis membutuhkan keterampilan menggambar yang apik

Umumnya, untuk menjadi seorang desainer grafis kamu tidak diharuskan memiliki latar belakang pendidikan design. Namun, kamu diharuskan memiliki portofolio untuk menunjukan kemampuan dan juga style kamu dalam berkarya.

Desainer grafis memiliki tugas untuk mentransformasi ide atau pesan menjadi gambar. Baik dalam bentuk logo, ilustrasi, typography atau color palette.

Entry-Level Job 4: Social Media Specialist

social media specialist
Profesi Social Media Specialist sangat cocok bagi kamu yang ketagihan dengan social media

Pekerjaan ini cocok bagi kamu yang suka bermain sosial media. Posisi Social Media Specialist akan bertanggung jawab dengan segala aktivitas pemasaran melalui social media, mulai dari perencanaan konten, berinteraksi dengan followers, hingga membuat laporan perkembangan akun setiap bulan.

Namun, tidak jarang perusahaan akan mengharapkan kamu untuk dapat memiliki kemampuan dasar editing juga.

Entry-Level Job 5: Akuntan

akuntan
Seorang Akuntan bertugas mengurus keuangan, pajak, hingga audit

Posisi ini biasanya dikhususkan bagi orang-orang yang lulus dari jurusan yang tidak jauh dari ekonomi, seperti: manajemen, perpajakan, administrasi fiskal, atau akuntansi. Namun bagi kamu yang tertarik dengan profesi ini tetapi bukan dari latar belakang ekonomi, kamu dapat mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) terlebih dahulu.

Entry-Level Job 6: Asisten Peneliti

asisten peneliti
Seorang asisten peneliti membantu dan mendampingi peneliti dalam menjalankan penelitiannya

Bagi kamu yang bercita-cita untuk menjadi seorang peneliti, kamu dapat mencoba untuk menjadi asisten peneliti terlebih dahulu. Pekerjaan ini dapat menjadi batu loncatan ke jenjang peneliti yang sebenarnya.

Selain mendampingi para peneliti dalam menjalankan penelitiannya, kamu dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk belajar langsung dari ahlinya. Institusi pendidikan dan organisasi non-pemerintah biasanya banyak membuka lowongan untuk posisi ini.

Entry-Level Job 7: Guru dan Tenaga Pengajar

guru dan tenaga pengajar
Menjadi seorang Guru dapat menjadi opsi untuk para Fresh Graduate

Kamu dapat mencoba kesempatan menjadi seorang guru saat kamu telah menyelesaikan masa kuliahmu. Pilihannya pun beragam. Kamu bisa memilih untuk menjadi guru sekolah, tutor, ataupun pengajar homeschool.

Kamu juga tidak harus menjadi seorang PNS terlebih dahulu untuk menjadi guru. Aplikasi belajar online yang sekarang ini semakin menjamur membuka banyak lowongan untuk menjadi tutor. Perlu diingat, bahwa kamu harus terlebih dahulu yakin dengan kemampuan dan skill yang kamu kuasai.

Banyak Peluang Terbuka Bagi Fresh Graduate

Sebagai seorang Fresh Graduate, terdapat banyak pekerjaan lainnya yang dapat kamu coba. Walaupun beberapa pekerjaan tersebut tidak membutuhkan banyak pengalaman, namun kamu tetap perlu mengasah skill dan perbanyak portofolio. Hal inilah yang membedakanmu dengan pelamar lainnya.

Apakah artikel ini membantu? Tinggalkan pesan dan pendapatmu di kolom komentar, dan jangan lupa juga untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu ya!

fresh graduate

Kamu Fresh Graduate? Lakukan 4 Tips ini Agar Cepat Dapat Kerja

Fresh Graduate harus pintar dalam menyusun strategi pencarian kerja.

Setiap tahunnya berbagai universitas di dalam dan luar negeri menghasilkan para fresh graduate pesaing kerja dengan beragam latar belakang ilmu dan pengalaman. Ini belum termasuk lulusan SMA, SMK, S2, atau bahkan S3.

Semakin ketat persaingan antara job seeker mengharuskan kamu untuk menyusun strategi yang tepat untuk menemukan posisi kerja yang sesuai. Karena ijazah dan almamater saja tidak menjamin kamu akan langsung mendapatkan pekerjaan. Simak tips di bawah ini agar dapat meningkatkan nilai jualmu di mata calon perusahaan.

1. Sebelum Menjadi Fresh Graduate, Manfaatkan Relasi Selama Kuliah

fresh graduate
Relasi selama kuliah dapat membantumu saat mencari pekerjaan

Sudah bukan rahasia umum jika relasi merupakan jalan terampuh bagi beberapa orang untuk mendapatkan kerja. Sebagai fresh graduate, gunakan relasi yang kamu miliki selama kuliah, berorganisasi, magang atau volunteer untuk mendapatkan informasi apapun mengenai lowongan pekerjaan.

Beberapa orang mungkin akan merasa sungkan atau malu untuk menanyakan hal tersebut, untuk itulah penting selalu menjaga intensitas komunikasi agar tidak terlalu berjarak dengan orang-orang yang kamu anggap penting.

2. Jadilah Fresh Graduate Yang Cerdas

Karena ketatnya persaingan mencari kerja, penting bagi kamu untuk cerdas menyusun strategi setelah lulus. Kamu harus dapat menggali potensi diri dan mengasah skill yang kamu punya.

Jika memungkinkan, kamu dapat menggunakan waktu senggang setelah lulus untuk mendapatkan pelatihan atau sertifikasi. Hal ini berguna untuk meningkatkan nilai jualmu yang dapat kamu pamerkan di CV atau profil Linkedinmu.

3. Fresh Graduate Selalu Aktif Dalam Mencari Kerja

Di zaman yang serba canggih ini, lowongan pekerjaan dapat kamu temukan di banyak tempat. Mulai dari portal pencari kerja, job fair, hingga iklan di sosial media, begitu banyak opsi yang dapat kamu coba.

Untuk meningkatkan peluangmu mendapatkan kerja, pastikan kamu aktif untuk mencari lowongan di platform mana pun.

4. Update CV dan Linkedin-mu

cv menarik
CV yang menarik akan meninggalkan kesan pertama yang melekat bagi recruiter

Sebagai job seeker, CV dan Linkedin merupakan modal awal mendapatkan pekerjaan. Penting bagi kamu untuk membuat CV dan profil Linkedin semenarik mungkin agar recruiter tertarik untuk mengundang ke tahap interview.

Jika belum memiliki pengalaman kerja, kamu bisa menggantinya dengan menonjolkan skills dan pencapaian selama kuliah. Nilai IPK dapat menjadi pertimbangan beberapa perusahaan dalam mempekerjakan seorang fresh graduate.

Menjadi Fresh Graduate itu Menyenangkan!

Menjadi seorang fresh graduate dalam mencari peluang kerja memang tidak mudah, butuh persiapan yang harus disusun sebelumnya. Namun jangan khawatir, dengan mengikuti tips di atas setidaknya kamu akan lebih siap dalam bersaing dengan job seeker lainnya.

Yuk, ceritakan pengalamanmu pada kolom komentar bagaimana rasanya menjadi seorang fresh graduate dan jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-temanmu ya!

tips job fair

Jangan Datang ke Job Fair Sebelum Ikuti 10 Tips Berikut

Job Fair menjadi salah satu jawaban dalam membangun dunia karirmu.

Hampir tidak ada lagi alasan bagi kamu untuk kesulitan mencari kerja di era Revolusi Industri 4.0 ini. Ada banyak pilihan cara melamar kerja. Internet melahirkan portal-portal khusus pencari kerja yang menjembatani antara perusahaan dan pelamar dalam satu waktu. Meskipun banyak job portal yang dinilai lebih praktis, namun job fair masih memiliki pamornya tersendiri.

Bagi kamu yang masih memilih job fair untuk mencari lowongan kerja, tim berkarir.id sudah menyiapkan 10 tips untukmu ketika datang ke job fair, simak ya.

1. Siapkan CV dan Lamaran Kerja yang Menarik Sebelum Datang ke Job Fair

surat lamaran kerja
Persiapkan resume sebaik mungkin

Kamu harus menyiapkan CV menarik dan lamaran kerja yang bagus sebelum mendatangi job fair. Selain itu persiapkan dokumen tersebut dalam bentuk hard copy dengan jumlah yang cukup banyak, agar kamu tidak kekurangan ketika mengajukan berkas lamaran. Persiapkan juga soft copy untuk kebutuhan lampiran email.

2. Pahami Perusahaan Beserta Posisi yang Dilamar Ketika di Job Fair

Carilah informasi mengenai siapa penyelenggara job fair tersebut. Semakin besar penyelenggara, semakin bergengsi job fair tersebut.

Ini penting untuk melihat kategori yang dibutuhkan oleh perusahan, jika job fair diselenggarakan oleh universitas artinya perusahaan tersebut lebih mencari kategori fresh graduate.

Kamu juga harus tahu perusahaan apa saja yang ikut job fair tersebut. Dengan begitu kamu bisa mengukur apakah ada perusahaan dan posisi yang kamu incar dan sesuai dengan passion-mu.

3. Datanglah ke Job Fair dengan Pakaian Rapi dan Formal

Dressing well is a form of good manners. Sebagai job seeker, wajib memberi kesan bagus pada calon perusahaan. Tentu sangat penting untuk menjaga penampilan saat datang ke job fair

4. Pilih Rute yang Paling Efektif di dalam Job Fair

job fair besar
Siapkan segala keperluan sebelum datang ke job fair

Saat mendatangi acara job fair, menentukan rute yang efektif menjadi penting. Kamu akan menemukan denah/peta posisi stan perusahaan. Gunakanlah denah itu untuk menentukan rutemu sejak awal.

5. Tunjukkan Bahwa Kamu Antusias Mendatangi Job Fair

Ketika datang ke job fair, datanglah dengan antusiasme dan semangat yang tinggi. Hal ini penting, mengingat kamu harus bersaing dengan ribuan job seeker lainnya. Jangan lupa untuk selalu bersikap ramah pada calon perusahan dan dengarkan penjelasan mereka dengan baik.

6. Cari Kesempatan Bertemu Manager HR Perusahaan

Manager HR adalah orang yang sangat berpengaruh di suatu perusahaan. Dengan mencari kesempatan berbicara langsung kepada manager HR tentang potensimu, tentu  akan lebih membuka peluang diperhitungkan oleh perusahaan tersebut.

Saat kamu berhasil melakukan ini maka jangan sia-siakan kesempatan, buat peluangmu semakin besar.

7. Berkomunikasilah dengan Baik Selama di Job Fair

tips job fair
Perbanyak relasi dengan orang-orang baru selama job fair

Kamu harus bisa berkomunikasi sesingkat dan sejelas mungkin untuk menjelaskan tentang profil dan latar belakangmu kepada recruiter. Sampaikan hal-hal yang penting untuk ditanyakan dan jangan bertele-tele.

Berkomunikasi dengan baik tidak hanya dengan recruiter, namun juga orang-orang baru yang juga berjuang di job fair. Kita tidak pernah tahu kesempatan bisa datang dari mana saja, perbanyak networking.

8. Bangun Jaringan Kerja Selama Job Fair

Membangun networking sangat penting.Usahakan agar kamu mendapatkan kartu nama atau contact info dari perusahaan-perusahaan yang berada di job fair. Hal ini akan sangat berguna saat kamu melakukan follow up lamaran atau sekedar bertanya perihal informasi lowongan kerja di lain kesempatan.

9. Jaga Stamina dan Energi Selama Job Fair

Kebanyakan job seeker kehilangan semangatnya saat jam makan siang atau menjelang sore karena lelah. Jagalah stamina dan energi secara maksimal. Semakin kuat staminamu, maka semakin banyak lowongan yang bisa kamu daftar.

10. Tetap Follow Up Setiap Calon Perusahaan yang Dilamar

Setiap perusahaan memiliki alur perekrutan yang berbeda-beda. Pastikan kamu melakukan follow up via telefon maupun e-mail dalam jangka waktu tertentu.

Hal ini penting agar memastikan proses lamaran terus berlanjut. Pastikan juga kamu rutin membuka e-mail, SMS, dan pemberitahuan telefon masuk dari calon perusahaan.

Job Fair Bukan Satu-satunya Jalan

Setiap job seeker mempunyai caranya masing-masing, begitu juga dengan kamu. Tetaplah fokus pada impianmu, seandainya kamu belum berhasil mendapatkan tawaran kerja jangan pernah patah semangat karena masih banyak cara yang lain yang dapat dilakukan. 

Apakah sobat berkarir.id merasa terbantu dengan tips-tips di atas?

Kalau begitu tunggu apa lagi? Tinggalkan komentar dan pertanyaanmu di kolom komentar dan jangan lupa bagikan tulisan ini ke teman-temanmu.