media sosial

Perlukah Mencantumkan Media Sosial di Dalam CV?

Perlukah memasukan media sosial ke dalam CV?

  • Media sosial dapat berguna sebagai portofolio dalam proses perekrutan
  • Media sosial ‘Linkedin’ wajib dicantumkan ke dalam CV
  • Media sosial dengan konten yang relevan dapat menjadi nilai tambah
  • Media sosial lain yang menonjolkan skill dan kepribadian positif dapat dimasukan ke dalam CV

Di era globalisasi ini, hampir semua orang menggunakan media sosial. Pengguna media sosial pun semakin beragam, dari berbagai umur dan profesi. Media sosial juga kini mulai dimanfaatkan menjadi sumber mata pencaharian bagi beberapa orang, dengan menjadi seorang content creator dan influencer.

Semua jenis pekerjaan pun, baik secara langsung atau tidak, juga bersinggungan dengan media sosial. Perusahaan mulai memanfaatkan media sosial baik sebagai media promosi, media transaksi hingga proses perekrutan pegawai pun kini juga melibatkan media sosial.

Bagi para pencari kerja, tahukah kamu bahwa media sosial, jika digunakan dengan benar, dapat menjadi salah satu nilai jual yang dapat kamu tawarkan kepada recruiter?

Media sosial sebagai sarana untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapat juga kini dapat menjadi tempat bagi kamu untuk memamerkan karyamu sehingga dapat menjadi portfolio kerja yang dapat kamu tawarkan kepada recruiter.

Kriteria Media Sosial Yang Dapat Kamu Masukan CV

media sosial
Media sosial kini menjadi salah satu pertimbangan dalam proses perekrutan pegawai

Banyak hal yang menjadi pertimbangan sebelum menyertakan media sosialmu ke dalam CV. Karena pada kenyataannya, tidak semua media sosial dapat memberikan value terhadap CV kamu. Lalu pertimbangan apa yang harus kamu pikirkan untuk menentukan media sosial apa yang dapat disertakan ke dalam CV?

1. Relevan Dengan Posisi Yang Dilamar

Sebelum memutuskan untuk memasukan salah satu media sosialmu ke dalam CV, pastikan media sosial tersebut relevan dengan posisi atau perusahaan yang kamu lamar.

Sebagai contoh, jika kamu melamar untuk posisi social media specialist, maka kamu dapat memasukan media sosial yang dapat menunjukan bahwa keterampilan dan kepribadianmu dalam menggunakan media sosial cukup baik.

Recruiter akan menjadikan cara kamu menulis caption, bagaimana kamu berinteraksi dengan pengikutmu, serta cara kamu membalas komentar sebagai bahan penilaian. Jadi, pastikan kamu telah ‘merapikan’ media sosialmu dan menjaga image-mu sebelum mencantumkannya ke dalam CV, ya.

2. Berisi Portfolio

Selain untuk sarana hiburan dan komunikasi, media sosial juga dapat menjadi portofolio yang kamu tawarkan kepada perusahaan. Di dalamnya, kamu dapat mengunggah karyamu seperti gambar yang telah kamu desain, puisi tulisanmu, content creation dan lain-lain.

Sebagai contoh, jika kamu melamar untuk posisi desainer grafis, kamu dapat mencantumkan akun instagrammu sebagai salah satu media portofolio. Namun, jika setiap posting-anmu hanya berisi selfie dan rant tentang kegalauanmu, lebih baik tidak.

3. Tidak Mengumbar Privasi

Selanjutnya hal yang harus menjadi pertimbanganmu sebelum mencantumkan media sosial ke dalam CVmu adalah privasi.

Apakah kamu tipe orang yang tidak suka jika kehidupan pribadimu tercampur dengan urusan pekerjaan? Atau apakah media sosialmu berisi hal-hal privat yang eksklusif hanya ingin kamu bagikan dengan orang-orang terdekatmu? Jika begitu, lebih baik kamu jangan mencantumkan media sosial tersebut ke dalam CV.

Selain karena akan berdampak kepada privasimu, hal ini juga akan berdampak kepada penilaian recruiter terhadapmu. Jika kamu membagikan akun media sosial yang berisi hal-hal privat tentangmu, recruiter akan menganggap bahwa kamu tidak bisa membedakan mana kehidupan pribadi dan profesional.

Untuk itu, selalu jaga privasimu di media sosial.

4. Mencerminkan Kepribadian Yang Positif

Tidak jauh berbeda dengan penjelasan sebelumnya, hal yang harus menjadi pertimbanganmu sebelum mencantumkan media sosialmu ke dalam CV adalah isi dari media sosialmu.

Selain berisi privasi, beberapa orang juga menggunakan ‘persona’ atau kepribadian yang berbeda saat mereka berada di ranah dunia maya. Hal ini mungkin subjektif, bisa saja persona tersebut kamu anggap biasa saja tetapi mungkin saja perusahaan berpikir sebaliknya.

Kamu harus dapat memposisikan diri sebagai recruiter dan tanya pada diri sendiri, apakah kamu mau orang dengan kepribadian sepertimu bekerja di perusahaanmu? Salah satu pertimbangannya adalah apakah kepribadian tersebut sejalan dengan nilai moral serta visi & misi yang dianut perusahaan.

Media Sosial Yang Wajib Dimasukan CV

linkedin
Pelajari media sosial apa yang dapat kamu masukan ke dalam CV dan mana yang tidak

Terdapat media sosial yang memang difungsikan khusus untuk urusan profesional, yaitu Linkedin. Di dalam CV, pencantuman Linkedin seakan menjadi ‘unwritten rule’ bagi para pelamar pekerjaan.

Linkedin merupakan media sosial bagi para profesional yang berfungsi sebagai portfolio, CV, hingga portal pencari kerja. Recruiter dapat mempelajari histori karir profesionalmu hanya dari profil Linkedin. Untuk itu, pastikan kamu sudah memiliki dan ‘membenahi’ profil Linkedin-mu agar lebih optimal.

Media Sosial Yang Tidak Boleh Dimasukan CV

social media
Beberapa media sosial tidak memiliki nilai jual yang berarti untuk melamar pekerjaan

Terdapat media sosial yang benar-benar dilarang untuk kamu masukan ke dalam CVmu. Selain karena tidak memiliki nilai jual kepada perusahaan, media sosial yang tidak boleh kamu masukan ke dalam CV adalah yang tidak memiliki fitur yang dapat menonjolkan skill, kepribadian atau karyamu.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kamu harus pertimbangkan secara matang berdasarkan isi media sosialmu. Karena setiap media sosial bisa saja menonjolkan skill yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, kamu sedang mempertimbangkan untuk memasukan profil Snapchat ke dalam CVmu. Snapchat merupakan gabungan antara fitur chat dan live story yang dapat dilihat dan disimpan oleh khalayak luas. Jika kamu hanya menggunakannya untuk berinteraksi dengan teman dan membagikan story yang tidak relevan dengan pekerjaan atau skillmu, jangan berpikir untuk memasukannya ke dalam CV.

Hal ini juga berlaku untuk media sosial lain yang digunakan hanya untuk kepentingan hiburan pribadi dan tidak berkaitan dengan pekerjaan.

Media Sosial Lain Apa Lagi Yang Dapat Dimasukan Dalam CV?

media sosial
Beberapa media sosial yang bersifat opsional untuk kamu masukan ke dalam CV

Pertimbangan mengenai media sosial apa yang dapat dan tidak dapat kamu masukan ke dalam CV tergantung kepada penilaianmu. Kamu yang paling tahu mengenai isi media sosial dan nilai jual apa yang kamu tampilkan di dalamnya.

Twitter dapat menjadi salah satu opsi untuk kamu cantumkan ke dalam CVmu. Kenapa demikian? Twitter merupakan tempat yang tepat untuk mempromosikan personal branding kepada recruiter. Begitu juga dengan facebook. Di sana, kamu dapat menampilkan kemampuanmu menulis melalui sebuah post atau caption foto. Kamu juga dapat mengunggah hasil karyamu berupa gambar.

Pilihan mengenai media sosial apa yang harus kamu masukan ke dalam CV memang subjektif. Penilaian kembali kepada dirimu sendiri. Yang terpenting adalah tetap tunjukan otentisitas dalam personal branding-mu.

Apakah tulisan di atas membantu? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar dan jangan lupa untuk bagikan tulisan ini kepada teman-temanmu.

CV

Hal Yang Terlupakan Saat Melamar Pekerjaan, Update CV!

Langkah Melakukan Update CV:

  1. Update informasi pribadi
  2. Update Skills
  3. Hapus pengalaman kerja lawas
  4. Hapus informasi yang tidak relevan
  5. Ganti design & template CVmu
  6. Periksa ulang tulisanmu

Kamu bosan dengan pekerjaanmu yang sekarang? Ingin mencoba peruntungan dan melamar pekerjaan lain? Tapi tunggu dulu, apa CVmu sudah di-update?

Memastikan CVmu selalu up-to-date dan relevan akan mempersiapkanmu jikalau ada kesempatan pekerjaan yang terbuka. Kamu dapat dengan cepat dan sigap segera melamar pekerjaan tersebut tanpa harus sibuk memperbaiki CV terlebih dahulu.

Selain untuk mempersiapkanmu melamar pekerjaan, melakukan update terhadap CV juga berguna untuk me-review karir dan skill-mu dari tahun ke tahun. Hal ini penting dilakukan untuk menentukan langkah apa yang ingin kamu lakukan selanjutnya pada karirmu.

CV yang tidak dipersiapkan dengan baik juga akan menjadi penilaian yang buruk di mata recruiter pada saat kamu melamar pekerjaan. Karena recruiter akan memandang CV seorang pelamar sebagai cerminan diri si pelamar itu sendiri.

Lalu apa saja langkah yang harus kamu lakukan untuk mulai meng-update CV?

Langkah Pertama: Update Informasi Pribadi

Hal pertama yang harus kamu lakukan saat meng-update CVmu adalah perbaharui informasi pribadi. Ini berarti kamu dapat menambahkan, menghapus atau mengganti informasi pribadi yang sudah tidak relevan ataupun terlalu lawas.

Informasi pribadi yang dapat kamu update misalnya umur, nomor kontak pribadi, alamat email, alamat rumah, link media sosial, link portofolio, dan informasi lainnya yang telah berubah. Hal ini penting agar perusahaan dapat dengan mudah menghubungimu saat mereka membutuhkan informasi tambahan.

Update juga profil/deskripsi dirimu dan tulislah track-record pengalaman dan skill terbarumu. Kamu juga dapat menambahkan tentang passion, hobi dan jenis pekerjaan apa yang sedang menjadi targetmu sekarang.

Langkah Kedua: Update Skills

Selama perjalanan karirmu, pastinya kamu juga telah mendapatkan beberapa skill dan pengalaman baru. Baik itu melalui pekerjaan, pelatihan, sertifikasi, kegiatan kerelawanan ataupun kepanitiaan. Kamu dapat memasukan informasi-informasi baru tersebut dan menggabungkannya dengan informasi yang sudah ada yang kamu anggap masih relevan dan layak.

Pastikan skill-mu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan atau bertambah. Untuk itu, penting bagimu untuk terus mengasah skill-mu. Karena jika kamu menargetkan sebuah jabatan yang tinggi, maka skill yang disyaratkan juga akan semakin sulit.

Jika kamu sedang merencanakan untuk berganti pekerjaan dan pindah dari perusahaanmu yang sekarang, refleksikanlah tentang kontribusi apa yang telah kamu berikan kepada perusahaan.

Pikirkan dengan matang pelajaran dan pengalaman apa yang telah kamu dapatkan selama kamu berada di posisi dan perusahaanmu saat ini. Lalu masukan informasi tersebut ke dalam CVmu.

Langkah Ketiga: Hapus Pengalaman Kerja Lawas

Langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah melakukan sortir terhadap pekerjaanmu yang sudah lawas. Buatlah batasan minimal tahun yang kamu anggap masih dalam batas wajar dan dapat dimasukan ke dalam CV.

Hal ini dilakukan agar CV terlihat rapi, singkat dan padat. Selain itu, hal ini juga berguna untuk menghemat space kosong yang berada di dalam cv. Jangan sampai CV terlihat ramai dan terlalu penuh dengan tulisan karena recruiter akan merasa enggan untuk membacanya.

Sebagai contoh, kamu dapat memasukan pengalaman kerjamu yang paling baru hingga tiga tahun ke belakang. Selanjutnya kamu dapat menghapus pengalaman kerja yang sudah lebih dari tiga tahun.

Hal ini menjadi penting karena kebanyakan dari recruiter tidak akan membaca secara detail semua yang kamu tulis di dalam CV. mereka hanya akan melakukan skim dan fokus terhadap pengalaman kerja yang terbaru.

Langkah Keempat: Hapus Informasi Yang Tidak Relevan

Buatlah CVmu menjadi seefisien mungkin. Hapus informasi-informasi yang sudah tidak lagi relevan. Misalnya, jika sebelumnya kamu pernah bekerja sebagai sales dan sedang ingin melamar pekerjaan sebagai visual designer, maka kamu tidak perlu memasukan pengalaman kerja tersebut.

CV yang menarik adalah CV yang ringkas, padat dan to the point. Dengan menghapus informasi yang tidak relevan, kamu juga akan menghemat space kosong di dalam CV sehingga CV menjadi lebih mudah untuk dibaca.

Langkah Kelima: Ganti Design & Template CVmu

Seiring perubahan zaman, trend CV yang dinilai acceptable pun dari tahun ke tahun ikut berubah. Dulu merupakan hal yang lumrah jika CV dibuat dengan cara tulis tangan di selembar kertas HVS. Atau membeli kertas CV yang sudah memiliki format yang dapat langsung kamu isi dengan tulisan tangan.

Namun, sekarang perusahaan sudah tidak ada yang akan mau menerima lamaran dengan bentuk seperti itu. Kini CV dapat dibuat dengan mesin CV maker atau mendesainnya sendiri dengan photo editor. Bagaimanapun caranya, design dan template CVmu harus terlihat kreatif dan unik.

Kamu dapat melakukan riset melalui internet sebelumnya dan mencari design dan template CV yang sedang tren saat ini.

Langkah Keenam: Periksa Ulang Tulisanmu

Jika langkah di atas telah kamu lakukan, kini selanjutnya adalah pastikan tidak terdapat kesalahan pada penulisan di dalam CVmu. Perbaiki setiap typo dan tanda baca yang salah. Hal ini penting untuk berjaga-jaga jika recruiter memeriksa CVmu secara detil.

Hal ini menjadi penting karena kesalahan penulisan pada CV akan mencerminkan kepribadian yang negatif. Dan hal tersebut akan meninggalkan kesan pertama yang buruk di mata recruiter.

Update Juga Profilmu!

Setelah kamu melakukan update pada CVmu, jangan lupa untuk update juga informasi dan profil terbarumu di Linkedin dan portal pencari kerja online lain. Karena tidak hanya CV, profilmu di media lain juga akan berpotensi dilihat oleh recruiter.

Apakah tulisan ini membantumu? Tinggalkan pesan dan pertanyaanmu di kolom komentar dan jangan lupa untuk membagikan tulisan ini ke teman-temanmu, ya!

CV yang menarik

Inilah Rahasia Membuat CV Yang Menarik Dan Dilirik Perusahaan

CV yang menarik akan meningkatkan peluang diterima kerja.

Langkah-langkah membuat CV yang menarik:

  1. Pelajari contoh CV yang ada
  2. Gunakan desain dan template CV yang menarik
  3. Tulis CV yang simple dan mudah dibaca
  4. Tunjukan Nilai Jualmu Dengan Menggunakan ‘Power Words
  5. Cantumkan jumlah prestasi
  6. Relevan dengan posisi yang dilamar
  7. Periksa kembali CV dan pastikan tidak ada kesalahan
  8. Perhatikan instruksi pengiriman lamaran

Saat kamu melamar pekerjaan, salah satu dokumen yang esensial dalam proses perekrutan adalah curriculum vitae (CV). Namun pada kenyataannya, tidak semua CV yang dikirim pelamar akan dilirik oleh perusahaan. Hanya CV yang berhasil menarik perhatian recruiter lah yang akan dipertimbangkan untuk maju ke tahap interview.

Namun bagaimana CV yang menarik itu? CV yang menarik haruslah dapat menjelaskan kemampuan, pengetahuan, serta pengalaman yang kamu miliki secara unik dan menarik agar recruiter tertarik membaca keseluruhan isi CV.

Bagaimana caranya? Kami telah merangkum beberapa hal yang harus kamu lakukan dan hindari dalam membuat CV yang menarik.

Do’s: Langkah-langkah Membuat CV agar Menarik dan Profesional

1. Pelajari Contoh CV Yang Ada

CV
Lakukan riset agar kamu terinspirasi dan tahu apa saja yang harus ditambahkan ke dalam CV

Sebelum mencoba membuat CVmu sendiri, ada baiknya agar kamu melakukan riset dan pelajari CV orang lain terlebih dahulu. Khususnya untuk posisi yang sama dengan yang kamu lamar.

Langkah ini penting untuk kamu lakukan karena riset dapat memberikan gambaran tentang apa saja yang biasanya pelamar masukan di dalam CV agar terlihat lebih menarik. Dari sini juga kamu bisa mendapatkan inspirasi untuk desain dan format CV yang cocok denganmu.

2. Gunakan Desain Dan Template yang Menarik

struktur CV
Desain CV merupakan hal pertama yang diperhatikan oleh recruiter

Yang tidak boleh ketinggalan dalam membuat CV yang menarik adalah design-nya. Kini membuat CV dengan beragam design sudah lebih mudah dengan banyaknya aplikasi pembuat CV otomatis yang beredar di internet. Kamu juga dapat membuat custom design CVmu sendiri dengan aplikasi photo editor.

Dengan begitu, kamu dapat memilih template yang kamu rasa cocok dengan kepribadianmu dan juga posisi yang kamu lamar.

Seperti dijelaskan pada poin sebelumnya, kamu dapat melakukan riset terhadap desain dan template yang digunakan orang lain terlebih dahulu agar kamu mendapatkan inspirasi desain. Kini kamu dapat mudah menemukan Contoh CV di internet.

3. Tulis CV Yang Simple Dan Mudah dibaca

Selain desain dan template, font yang kamu gunakan pada CV juga menentukan apakah recruiter tertarik untuk membaca keseluruhan CVmu atau tidak. CV yang menarik akan menggunakan jenis font yang sederhana dan simple. Selain itu juga ukuran font yang digunakan haruslah sesuai.

Hal ini sangat menentukan seberapa nyaman dan mudahnya CVmu untuk dibaca. Font yang terlalu kecil akan membuat orang dengan penglihatan yang kurang baik akan merasa kesulitan untuk membaca CVmu. Namun font yang terlalu besar juga akan memakan banyak space yang seharusnya dapat dimanfaatkan dengan efektif.

4. Tunjukan Nilai Jualmu Dengan Menggunakan ‘Power Words

kekuatan kata

Saat mendeskripsikan tugas yang telah kamu lakukan di posisi sebelumnya, gunakan kata-kata yang mengandung intonasi positif atau power words. Dengan menggunakan power words, kamu akan terdengar seperti seseorang yang suka mengambil inisiatif dari pada orang yang rigid dan hanya mengerjakan job desk-nya.

Penggunaan power words juga akan lebih menonjolkan kemampuan kamu dan hal ini akan menggugah emosi recruiter.

5. Tunjukan Jumlah Prestasi

profesional
CV yang baik adalah CV yang menjual

Saat kamu memaparkan prestasi dan pencapaianmu, gunakan angka untuk semakin menarik perhatian recruiter. Misalnya, jika kamu bekerja di bidang desain grafis, sebutkan sudah berapa brand atau project yang kamu kerjakan.

Dengan menggunakan kuantitas angka, penekanan terhadap keberhasilanmu akan semakin terlihat dan terukur. Hal ini juga menunjukan jumlah keberhasilanmu dan kamu akan dianggap sebagai seorang expert dalam bidang yang kamu kerjakan.

6. Relevan Dengan Posisi Yang Dilamar

surat lamaran kerja
Pastikan CV berisikan informasi yang relevan dan up to date

Saat melamar untuk sebuah posisi pekerjaan, pastikan CV kamu sudah relevan dengan posisi dan kriteria pekerjaan yang kamu lamar.

Misalnya, jika kamu melamar untuk posisi penulis pastikan kamu hanya memasukkan informasi yang berhubungan dengan posisi tersebut, misalnya: pengalaman magang menjadi content writer atau copywriter, pernah memenangkan kompetisi karya tulis ilmiah atau cerpen.

Kamu tidak perlu memasukkan informasi yang tidak relevan, seperti misalnya pernah ikut serta kegiatan volunteer atau kegiatan ekstrakurikuler yang tidak satu bidang dengan posisi yang kamu lamar.

7. Periksa Kembali CVmu

Setelah kamu selesai membuat CV, periksa ulang kembali CVmu. Baca ulang dan pastikan tidak terdapat kesalahan penulisan atau typo di dalamnya. Jika perlu, kamu juga dapat meminta orang lain untuk membaca CVmu untuk mendapatkan feedback.

Feedback merupakan hal yang penting agar CVmu dapat dinikmati dari berbagai angle dan orang dengan berbagai latar belakang.

8. Perhatikan Instruksi Pengiriman Lamaran

Langkah terakhir adalah perhatikan instruksi pengiriman lamaran. Jika kamu mengirimkan lamaran melalui email, pastikan kamu telah melampirkan file CVmu. Perhatikan juga format file yang diminta. Biasanya perusahaan akan meminta file CV berbentuk pdf.

Kamu dapat terlebih dahulu melakukan convert terhadap file CVmu sebelum mengirimkannya. Kini telah banyak website yang dapat kamu gunakan untuk convert file ke bentuk file lainnya.

Don’ts: Kesalahan Umum dalam Membuat CV yang Harus Dihindari

1. Jangan Cantumkan Informasi Pribadi yang Tidak Perlu

Seringkali pelamar memasukan informasi pribadi yang tidak perlu di dalam CVnya, seperti agama, status perkawinan, nomor KTP, hobi, cita-cita, deskripsi fisik (kecuali tertera di persyaratan), hingga riwayat pendidikan yang dimulai semenjak TK.

Selain tidak relevan, informasi ini juga tidak memiliki poin tambahan dalam penilaian lamaranmu. Informasi yang bersifat sangat pribadi seperti nomor KTP dan nomor rekening bank juga dapat berpotensi untuk disalahgunakan jika diberikan kepada orang asing yang belum dikenal dengan baik.

2. Jangan Tulis CV yang Terlalu Panjang

Berkaitan dengan poin sebelumnya, pastikan kamu hanya memasukan informasi yang relevan dan penting agar CV tidak terlihat terlalu panjang. CV yang terlalu panjang akan membuat recruiter tidak tertarik untuk membaca CVmu secara keseluruhan.

CV yang menarik adalah CV yang terlihat padat dan to the point, tidak bertele-tele. Untuk itu kamu harus menghindari memasukan informasi yang tidak relevan dengan posisi yang kamu lamar. Selain khawatir akan menghabiskan space, CVmu juga akan terlihat penuh dan terlalu ramai.

CV yang terlalu panjang juga akan terlihat visually unappealing. Tidak akan terasa nyaman untuk membacanya.

3. Jangan Gunakan Terlalu Banyak Gabungan Warna dalam Desain CV

Faktor lain yang dapat membuat recruiter malas untuk membaca CV adalah desain dan paduan warnanya yang terlalu ramai. Usahakan untuk menggunakan warna-warna dasar agar terlihat netral dan profesional.

Jika ingin menggabungkan warna, kamu dapat menggunakan 2 hingga 3 gabungan warna di dalam CVmu.

4. Jangan Berbohong

Jangan sekali-sekali mencoba untuk berbohong dan memasukan informasi fiktif agar kesempatan diterimamu semakin besar. Karena cepat atau lambat, perusahaan pasti akan mengetahuinya.

Perusahaan tentu akan selektif dan melakukan background check terhadap pelamarnya saat proses rekrutmen. Walaupun jika akhirnya kamu diterima, kebohongan tersebut akan menimbulkan permasalahan di waktu yang akan datang.

Misalnya kamu berbohong mengenai kemampuanmu dalam graphic design, perusahaan otomatis akan memiliki ekspektasi terhadapmu untuk dapat mendesain dan kamu tidak akan dapat memenuhinya karena hal itu merupakan kebohongan.

5. Jangan Salah Menggunakan Tense pada Pengalaman Kerja

Jika kamu menulis CV dalam bahasa Inggris, maka hal yang harus kamu perhatikan adalah grammar dalam penulisanmu. Pada bagian pengalaman, seringkali ditemukan kesalahan penggunaan tenses.

Pengalaman yang telah berlalu dan telah dilakukan seharusnya ditulis dalam past tense. Namun pada kenyataannya, masih banyak yang tidak dapat membedakan penulisan dengan menggunakan tense yang benar dan menggunakan simple present tense dalam pengalamannya.

6. Jangan Gunakan Contact Info yang Tidak Profesional

Saat mencantumkan informasi kontak pribadi di dalam CV, pastikan kamu terlebih dahulu telah mengganti informasi pribadimu dengan nama yang profesional. Misalnya, jika namamu Satria Aditya dan nama emailmu adalah [email protected], maka lebih baik kamu menggantinya dengan nama yang lebih proper terlebih dahulu.

Selain menunjukan ketidakseriusan-mu terhadap pekerjaan yang sedang kamu lamar, nama yang “terlalu kreatif” seperti itu juga menunjukan bahwa kamu tidak profesional.

7. Jangan Masukan Kutipan ke dalam CVmu

Beberapa orang seringkali menggunakan kutipan atau kata-kata motivasi untuk menunjukan kepribadian dan passion mereka. Namun hal ini tidak penting di mata recruiter.

Jadi jika ingin menonjolkan passion dan kepribadianmu, tunjukanlah melalui deskripsi pengalamanmu.

8. Berhati-hati dalam Mencantumkan Akun Media Sosialmu

Memasukan akun media sosial di dalam CV-mu dapat membuat recruiter melihat sisi lain dari dirimu yang interaktif dan dinamis.

Bagi beberapa posisi pekerjaan, seperti ilustrator atau desainer grafis, media sosial seperti Instagram juga dapat dijadikan portofolio yang dapat ditunjukan kepada perusahaan. Bagi posisi pekerjaan lain, Linkedin merupakan media sosial yang wajib untuk disertakan.

Namun, sebelum kamu berpikir untuk memasukan semua akun media sosialmu ke dalam CV, ingatlah bahwa tidak semua hal yang bersifat pribadi dapat kamu tunjukan pada perusahaan. Khususnya jika kepribadian yang kamu tunjukan di dunia maya tidak sesuai dengan code of conduct perusahaan.

Hal ini dapat menjadi bumerang bagimu. Jika tidak hati-hati, kamu bisa saja kehilangan kesempatan untuk bekerja hanya karena isi media sosialmu yang dinilai tidak cocok dengan visi dan misi perusahaan.

CV merupakan media yang digunakan untuk memamerkan nilai jualmu kepada recruiter. Inilah mengapa sangat penting bagi kamu para pencari kerja untuk memodifikasi CVmu agar meninggalkan kesan pertama yang membekas bagi recruiter.

Apakah kalian pernah mencoba salah satu dari tips di atas? Ceritakan pengalamanmu dan tinggalkan komentar jika kamu mempunyai pertanyaan dan bagikan ke teman-temanmu jika kamu menyukai artikel ini.